Serangan Malam

Menatap sepasang mata tajam milik Ling Tian, membuat Yu Huan seketika dikalang kabut akan ketakutan, kemudian dengan tegas membantah apa yang Ling Tian katakan.

“Bukan aku… Aku tidak mengambil apapun dari senior Ma. Lagi pula untuk apa aku merampas bahan pemurnian pil darinya. Kalau aku mau, aku bisa membeli dengan uangku sendiri," ucap Yu Huan dengan tergesa-gesa.

“Benarkah?” timpal Ling Tian tak percaya, mengingat Yu Huan pernah ingin merampas tanaman obat milik Xiou Wu.

“Ahh… Tuan Ling, yang merampas bahan pemurnian pil bukan tuan muda Yu,” sambut Ma Ron menyela pembicaraan Ling Tian dan Yu Huan.

“Kalau bukan Yu Huan, lalu siapa yang melakukannya?”

Mendapatkan pertanyaan itu, membuat Ma Ron langsung gelisah, memasang raut muka khawatir dengan pandangan sedikit tertunduk.

“Senior Ma tidak perlu khawatir, aku akan mengurus masalahku sendiri. Jadi, mereka tidak akan mengusik senior Ma,” tegas Ling Tian mencoba meyakinkan senior Ma yang terlihat sedikit ketakutan.

“Bukan itu yang aku takutkan, aku takut tuan Ling terluka kalau pergi ke sana sendirian. Mereka itu sekumpul perampok yang suka merampas barang milik para pedagang. Tidak hanya memiliki kekuatan yang luar biasa, mereka juga seorang pembunuh berdarah dingin. Sudah banyak korban karena ulah mereka,” ungkap Ma Ron mencoba menceritakan satu kelompok besar yang menjadi benalu di setiap kota yang mengitari Pagoda Sembilan Tingkat.

“Aku pikir kota yang terlihat damai dan makmur ini benar-benar aman dari hal seperti itu, ternyata ada banyak bedebah seperti mereka yang berkeliaran di setiap kota. Kalau begitu kenapa para penjaga tidak memberantas mereka?”

“Karena kelompok mereka sudah mengakar terlalu dalam, tidak semudah itu untuk memberantas mereka. Tidak hanya itu, aku dengar para tetua dan pemimpin mereka memiliki ranah kultivasi sangat tinggi, bahkan setara dengan para guru di pusat pelatihan Pagoda Sembilan Tingkat,” timpal Ma Ron kemudian, membuat Ling Tian sedikit terkejut karenanya.

“Ternyata begitu, apa senior tau di mana kira-kira keberadaan mereka?”

“Aku tidak tau pasti, mereka suka berpindah-pindah, itulah kenapa sangat sulit melacak keberadaan mereka. Saat itu aku dan para pedang lain dihadang saat melewati perbukitan seribu mil dari kota,” timpal Ma Ron mencoba menjelaskan kronologinya.

Mendapatkan sebuah petunjuk, membuat Ling Tian tersenyum simpul, kemudian melangkah ke tempat Yu Huan berada.

“Kamu… Perintahkan semua pengikutmu untuk membangun kembali toko ini. Karena kamu yang membuat kekacauan, maka kamu harus bertanggung jawab, apa kamu mengerti?” perintah Ling Tian kepada Yu Huan, membuat Ia dengan cepat berlari tunggang langgang.

“Baik tuan…”

Mengalihkan pandangan ke arah Ma Ron dan Ma Aru, Ling Tian pun berpamitan seraya menautkan kedua tangan ke depan, kemudian tanpa berbasa-basi pergi menuju pegunungan yang Ma Ron katakan.

Langkah demi langkah Ling Tian arungi dengan tangkas, melewati semak belukar dan sungai besar yang membentang, hingga akhirnya Ia sampai di pegunungan yang menegak angkuh sampai angkasa.

Naik ke atas puncak gunung tertinggi, Ling Tian mengalihkan pandangan ke segala arah, menggunakan teknik mata langit untuk mengamati area sekitar, sampai akhirnya, tampak samar-samar asap putih dari salah satu lembah yang ada di depan mata.

“Hehh… Ketemu,” gumam Ling Tian tipis, kemudian tanpa berbasa-basi menghampiri asap putih sambil menyembunyikan hawa kehadirannya.

Naik ke atas pohon tinggi yang ada di dekat lembah, tampak satu kelompok besar tengah bersenang-senang sambil menenggak minuman keras, setelah mendapatkan hasil rampasan yang tak ternilai harganya.

“Hahaha… Kali ini kita mendapatkan untung besar. Saudaraku, kalian sudah bekerja keras, dengan semua rampasan yang kita dapatkan, tuan pasti sangat senang. Semuanya, berulang!” gema suara paruh baya yang memiliki muka garang nan mengenakan pakaian ketat, menampakkan tubuh kekar serta bekas luka yang tergaris di pipinya, Wan Qu.

Mengangkat gelas kayu ke atas, semua orang bersorak merayakan keberhasilan mereka, sampai menggema di seluruh lembah.

Merasakan tingkat kekuatan para perampok yang sebagian besar berada di ranah Pembentukan Inti Spiritual, membuat Ling Tian tersenyum tipis, kemudian dengan sabar menunggu sampai malam hari tiba.

***

Terik matahari yang semula memancar terang perlahan mulai meredup memperlihatkan sunset yang indah, sampai akhirnya bener-benar menghilang dari dataran luas yang membentang, menampakkan kegelapan malam yang mencekam tak berbintang.

Mengetahui semua orang sudah terkapar setelah pesta minuman keras, membuat Ling Tian tersenyum tipis, kemudian menggunakan topeng iblis berwarna hitam, mencoba menutupi identitasnya sebelum melakukan serangan malam.

Ketika tampak salah satu dari mereka tampak berjalan sempoyongan mendekati semak belukar, lalu buang air kecil dengan nikmatnya, dengan tangkas Ling Tian menikam sembari menutup mulut perampok itu dari belakang, membuat Ia seketika mati tanpa bisa memberikan perlawanan.

“Satu,” ucap Ling Tian di dalam hati, kemudian masuk kembali ke dalam kegelapan malam, mengalirkan qi kegelapan ke seluruh tubuh, benar-benar menyatu dengan malam.

“Sring… Sring… Sring…”

“Zrekkk!”

“Arghh…”

“Sembilan!”

“Lima belas!”

“Tiga puluh dua!”

Menghabisi musuh dari yang terlemah sampai yang terkuat, Ling Tian terus masuk ke dalam perkumpulan para perampok tanpa menimbulkan suara sedikitpun, dan ketika Ia akan melancarkan serangan terakhir kepada bos perampok, tiba-tiba,

“Humpp…”

BLARRRRRR

Seketika Wan Qu terbangun dari tidurnya, dengan sigap melepaskan ledakan aura kuat ke segala arah, membuat Ling Tian seketika terpental beberapa meter ke belakang.

“Ughh… Brengsek mana yang berani menyerangku saat aku sedang tidur,” papar Wan Qu sembil mencengkram kepala yang terasa pusing, bangkit dari tempatnya berada dengan tubuh sedikit sempoyongan, dan ketika Wan Qu mengalihkan pandangan ke segala arah, betapa terkejutnya Ia mengetahui bahwa semua orang sudah mati tak bernyawa.

Mengalihkan pandangan ke arah Ling Tian berada, membuat Wan Qu sontak naik pitam, dan kemudian,

“Bedebah…!”

“Haaatt!”

DUARRRRR

Menghentak bumi dengan sangat kuat, membuat tanah tempat Ia berpijak sontak hancur lebur membentuk cekungan dalam.

Wan Qu melesat bagaikan sambaran petir, membuat Ling Tian sontak terbelalak, lalu dengan sigap menggunakan teknik langkah bayangan untuk menghindari mata pedang yang hampir memenggal kepalanya.

Topeng hitam yang Ling Tian pakai tampak rusak sedikit, memperlihatkan seberkas luka sayat yang tergaris di pipi Ling Tian, membuat darah segar perlahan mengalir sampai membasahi dagu.

“Elemen petir? Untung aku sempat menghindar, kalau tidak, mungkin aku sudah mati di tangannya,” batin Ling Tian di dalam hati, tak melepaskan pandangan sedikitpun dari Wan Qu berada.

“Ternyata kamu bisa menghindari seranganku. Menarik, aku ingin lihat, seberapa lama kamu bisa bertahan dari seranganku. Karena kamu sudah membantai semua saudaraku. Maka, jangan harap bisa mati dengan mudah, akan aku buat kamu menyesal karena sudah terlahir ke dunia,” pungkas Wan Qu sembil berbalik arah ke tempat Ling Tian berada, memperlihatkan niat membunuh mencekam berwarna merah darah yang memancar ke segala arah.

***

Terpopuler

Comments

Leksi Harun

Leksi Harun

keren .

2024-11-16

0

Aaron Kwok

Aaron Kwok

smangat

2024-10-23

2

Zainal Arsya

Zainal Arsya

seru bantai semua

2024-10-21

2

lihat semua
Episodes
1 Keruntuhan Alam Langit
2 Hidup Sebagai Budak Iblis
3 Ambisi Makhluk Yang Tertindas
4 Roh Pelindung Spiritual
5 Elemen Yang Berlawanan
6 Tempat Pelatihan Bagian Barat
7 Latihan Fisik Yang Tak Lazim
8 Pelatihan Siang dan Malam
9 Memburu Binatang Buas
10 Lantai Pertama Pagoda Sembilan Tingkat
11 Pertarungan Antar Murid
12 Menukarkan Hasil Buruan Binatang Buas
13 Serangan Dalam Kesunyian
14 Elemen Kegelapan Yang Mendominasi
15 Menempa Tubuh Sampai Batas Maksimal
16 Niat Busuk Tuan Muda Yu Huan
17 Musuh Yang Mengancam Nyawa
18 Kontrak Jiwa Perbudakan
19 Serangan Malam
20 Pertarungan Sengit Bercampur Hujan Lebat
21 Harta Karun Tingkat Tinggi
22 Pinggiran Kota Bagian Timur
23 Pembentukan Faksi Baru
24 Alkemis Yue Xi
25 Pil Pemulih Akar Spiritual
26 Pengikut Sekte Pedang
27 Saudara Ke Lima
28 Perubahan Setelah Berlatih Keras
29 Pembentukan Inti Spiritual
30 Sergapan Musuh
31 Amarah Tak Terbendung
32 Yin dan Yang
33 Konspirasi Sekte Pedang dan Sekte Asura
34 Seleksi Pemeringkatan Murid Luar
35 Melewati Anak Tangga Spiritual
36 Simbol Pagoda Sembilan Tingkat
37 Pertandingan Pemeringkatan Murid Luar
38 Pertarungan Sengit Antar Dua Unsur Yang Berlawanan
39 Mempermalukan Sekte Pedang
40 Peringkat Dua Puluh Besar
41 Pertarungan Kecepatan
42 Kecepatan Mutlak
43 Penyiksaan
44 Pertarungan Antar 10 Peringkat Teratas
45 Ta Tam Vs Ling Tian
46 Menghancurkan Musuh
47 Pertarungan Final
48 Pertarungan Sengit
49 Menjadi Murid Inti Pagoda Sembilan Tingkat
50 Perpustakaan Raksasa
51 Gulungan Bertarung Misterius
52 Inti Pagoda Sembilan Tingkat
Episodes

Updated 52 Episodes

1
Keruntuhan Alam Langit
2
Hidup Sebagai Budak Iblis
3
Ambisi Makhluk Yang Tertindas
4
Roh Pelindung Spiritual
5
Elemen Yang Berlawanan
6
Tempat Pelatihan Bagian Barat
7
Latihan Fisik Yang Tak Lazim
8
Pelatihan Siang dan Malam
9
Memburu Binatang Buas
10
Lantai Pertama Pagoda Sembilan Tingkat
11
Pertarungan Antar Murid
12
Menukarkan Hasil Buruan Binatang Buas
13
Serangan Dalam Kesunyian
14
Elemen Kegelapan Yang Mendominasi
15
Menempa Tubuh Sampai Batas Maksimal
16
Niat Busuk Tuan Muda Yu Huan
17
Musuh Yang Mengancam Nyawa
18
Kontrak Jiwa Perbudakan
19
Serangan Malam
20
Pertarungan Sengit Bercampur Hujan Lebat
21
Harta Karun Tingkat Tinggi
22
Pinggiran Kota Bagian Timur
23
Pembentukan Faksi Baru
24
Alkemis Yue Xi
25
Pil Pemulih Akar Spiritual
26
Pengikut Sekte Pedang
27
Saudara Ke Lima
28
Perubahan Setelah Berlatih Keras
29
Pembentukan Inti Spiritual
30
Sergapan Musuh
31
Amarah Tak Terbendung
32
Yin dan Yang
33
Konspirasi Sekte Pedang dan Sekte Asura
34
Seleksi Pemeringkatan Murid Luar
35
Melewati Anak Tangga Spiritual
36
Simbol Pagoda Sembilan Tingkat
37
Pertandingan Pemeringkatan Murid Luar
38
Pertarungan Sengit Antar Dua Unsur Yang Berlawanan
39
Mempermalukan Sekte Pedang
40
Peringkat Dua Puluh Besar
41
Pertarungan Kecepatan
42
Kecepatan Mutlak
43
Penyiksaan
44
Pertarungan Antar 10 Peringkat Teratas
45
Ta Tam Vs Ling Tian
46
Menghancurkan Musuh
47
Pertarungan Final
48
Pertarungan Sengit
49
Menjadi Murid Inti Pagoda Sembilan Tingkat
50
Perpustakaan Raksasa
51
Gulungan Bertarung Misterius
52
Inti Pagoda Sembilan Tingkat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!