malam pengantin

Haikal dan Maira sangat terpukul melihat kenyataan di depan mata mereka. Haikal yang awalnya hanya mengira jika Rima sengaja mencari alasan untuk tidak merestui hubungan nya dengan Maira pun kini melihat dan mendengar secara langsung bagaimana kisah pahit masa lalu ibu nya

Ida dan suaminya yang datang ke acara pernikahan nya pun turut mengungkap bagaimana menderitanya Rima dahulu karena ulah Hesti

Hesti tak mampu mengelak bahkan ia pun berusaha untuk bersujud di depan Rima agar memaafkan kesalahan nya di masa lalu dan meminta agar Rima membiarkan Haikal dan Maira menikah. Hesti kekeuh ingin agar Maira bisa tetap menjalin hubungan dengan Haikal meski Haikal sudah menikah saat ini

Ucapan ucapan permohonan Hesti pun membuat Ida dan Rima bisa menunjukkan sifat asli Hesti dan keluarga nya di depan Haikal

Haikal terkejut bahkan rasa tak percaya sempat menguasai pikiran nya hingga suami Ida pun mulai mengatakan bagaimana asal usul Maira yang kini di akui sebagai anak Heri

Maira yang kini mengetahui tentang masa lalu sang ibu pun merasa sangat marah dan malu hingga akhirnya ia pun pergi dari sana membawa kemarahan kepada orang tua nya

Begitupun Haikal, dia bersujud di hadapan ibunya meminta maaf karena telah menyakiti hati nya karena ketidaktahuan nya tentang masa lalu ibu nya meski Rima pernah menjelaskan nya

Dengan tangan nya sendiri, Haikal mengusir Hesti dari rumah nya dan berkata tegas untuk melarang nya mengganggu kehidupan ibunya lagi atau dia sendiri yang akan bertindak

...****************...

Maira berlari tak tentu arah karena rasa kecewanya hingga akhirnya dia berhenti di tepi jembatan yang terlihat lenggang

Suasana petang terasa amat suram baginya, menyalahkan takdir kini yang mampu di lakukan nya

Cintanya harus kandas karena masa lalu kelam kedua orang tuanya meskipun dia tidak bersalah tapi dia lah kini yang menanggung nya

"huhuhuhu.......," suara tangisnya terdengar di kesunyian petang itu hingga seorang lelaki pun menghampiri nya

🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀

Haikal termenung sendirian di dalam kamar nya, merenungi segala kenyataan yang terjadi hari ini

Semua terasa begitu sakit di hatinya tapi dirinya yang seorang lelaki pun tak bisa meluapkan emosi nya sembarangan

Tok...tok...tok

Terdengar seseorang mengetuk pintu lantas setelahnya terlihat Diana masuk dengan nampan berisi makanan di tangan nya

Diana pun sudah berganti pakaian pengantin dengan pakaian sehari hari nya

"pak makanlah dulu, dari tadi siang anda belum makan" Diana meletakkan nampan tersebut di atas nakas di samping Haikal duduk sekarang

"bawalah keluar Diana, saya tidak berselera makan" ucap nya tanpa menatap wajah Diana yang kini sudah resmi menjadi istri nya

Diana menatap wajah Haikal lantas mulai berbicara "saya tidak tahu harus berkata apa pak tapi yang saya tahu saat ini Bu Rima pun butuh dukungan dari anda jika anda menolak untuk makan dan sampai sakit lalu bagaimana dengan Bu Rima"

"kamu begitu perhatian terhadap ibu saya, saya harap kamu benar benar tulus terhadap ibu saya Diana" ucap nya lantas mengambil nampan berisi makanan yang di bawa oleh Diana tadi, meski tidak di habiskan tapi setidaknya Haikal mau untuk memakan beberapa suap saja agar tak sampai sakit

Diana membawa nampan berisi bekas makanan milik Haikal dan menaruhnya di dapur setelah itu dia pun akan melihat ibu mertua nya apakah sudah tidur atau belum

"kamu belum tidur Diana?" tanya Ida yang memang masih menginap di sana

"belum Tante, saya mau lihat Bu Rima dulu apakah sudah tidur atau belum" jawabnya sopan

"tidak usah khawatir Rima biar aku yang urus, bukankah ini malam pengantin kalian" Diana mengangguk malu mendengar ucapan Ida tersebut "lalu kenapa kamu masih keluyuran seperti ini, sana temani suami mu jangan pikirkan Rima dan ibumu malam ini biar saya dan bik Surti yang urus mereka" Ida mengedipkan sebelah matanya untuk menggoda Diana yang terlihat tersipu malu itu

"ayo tunggu apalagi, cepat sana ke kamar suami mu, siapa tahu dia sudah menunggu mu" Ida mendorong pelan tubuh Diana yang terlihat enggan untuk kembali masuk ke dalam kamar Haikal yang tadi siang sudah di hiasi dengan bunga bunga khas kamar pengantin

Diana yang tak punya pilihan lain pun akhirnya masuk ke dalam kamar Haikal setelah sebelumnya dia mengetuk pintu

Diana melihat Haikal sudah terlelap, sesuatu yang terasa janggal baginya karena baru beberapa saat lalu dia dari sana menemani Haikal makan

Diana yang mengerti tentang situasi pun tak ambil pusing karena dia pun tahu seperti apa pernikahan yang baru saja di jalaninya. Untuk sampai di saat saling menerima satu sama lain tentunya akan butuh waktu yang tak bisa ia tebak

Diana mengambil bantal dan mulai merebahkan tubuhnya di sofa panjang yang ada di dalam kamar tersebut, meski harus sedikit menekuk kakinya ia pun mulai memejamkan matanya. Lampu kamar yang tetap menyala membuat nya sulit untuk untuk bisa tertidur, dia terlihat tak nyaman dengan posisi tidurnya juga cahaya lampu sampai akhirnya karena terlalu lelah Diana pun tertidur dengan tangan memeluk tubuh nya sendiri tanpa selimut

Haikal yang sebenarnya belum tidur pun hanya memperhatikan istrinya itu dalam diam, dia pun melihat bagaimana Diana terlihat kesulitan untuk tidur

Melihat Diana yang sudah terlelap akhirnya Haikal pun membuka matanya dengan sempurna

Saat ini terlihat Diana seperti sedang kedinginan. "apakah dia kedinginan atau AC nya terlalu dingin,ah kenapa aku harus peduli bukankah pernikahan ini juga.... ahh"

Haikal bergumam sendirian tapi setelahnya ia pun mengecilkan volume AC dan segera membuka almari miliknya untuk mengambil selimut dan mulai menutupi tubuh istrinya itu dengan selimut nya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!