ada masalah apa

tiga hari setelah kejadian Rima pingsan saat itu kini hubungan ibu dan anak itu begitu berjarak

Rima yang masih belum pulih benar itu tak mau bertemu muka dengan putranya sedangkan Haikal begitu takut untuk memulai percakapan dengan ibunya

"Diana apa ibu sudah sarapan?" tanya Haikal pada Diana yang baru saja keluar dari kamar Rima

"sudah pak tapi masih seperti kemarin hanya beberapa suap saja" jawabnya

"apa ibu masih marah sama saya Na?" tanya nya lagi dan Diana dengan berat hati pun mengangguk membenarkan pertanyaan Haikal

"maaf jika saya ikut campur pak tapi sebisa mungkin cobalah untuk mengalah dulu demi Bu Rima, beliau satu satunya orang tua yang masih pak Haikal miliki juga beliau sangat menyayangi anda"

"entah lah Diana saya begitu mencintai Maira rasanya sangat sulit untuk melepaskan dia hanya karena masa lalu ibu" ucap nya

Diana tak lagi bisa berkata kata setelah mendengar itu karena secara tidak langsung Haikal pun lebih memilih Maira daripada ibunya

Hari hari berikutnya kondisi Rima pun semakin memburuk hingga di siang itu dengan tergopoh Diana menghubungi Haikal untuk segera ke rumah sakit

"pak maaf lancang tapi tadi Bu Rima pingsan lagi dan wajahnya begitu pucat jadi saya inisiatif sendiri untuk bawa Bu Rima ke rumah sakit" ucap Diana pada Haikal yang kini sudah berada bersamanya di rumah sakit

"terimakasih Diana lalu bagaimana dengan ibu mu?" tanya nya

"ada bik Surti yang menjaganya pak"

Tak lama seorang dokter wanita keluar dari ruang dimana Rima di tangani

"Bu Rima kondisi nya sangat lemah,asam lambung nya tinggi juga tekanan darah nya yang ikut naik jika terus seperti ini saya takut jika kondisi nya makin buruk" ungkap dokter tersebut pada Haikal juga Diana

"lalu saya harus bagaimana dok, tolong lakukan yang terbaik untuk ibu saya dok" ucap Haikal

"kami selalu mengusahakan yang terbaik pak tapi kami juga butuh dukungan dari pihak keluarga agar membantu proses penyembuhan pasien"

"maksudnya dok?" tanyanya tak mengerti

"tolong jangan buat beban pikiran beliau, buatlah positif vibes untuk beliau, jauhkan apa yang saat ini menjadi penyebab utama pikiran beliau karena dari observasi kami tadi sepertinya pasien sedang dalam masalah yang cukup menganggu pikiran nya" jelas nya

Haikal terdiam mendengar nya karena masalah utama ibunya ada pada dirinya sedangkan Diana yang notabene hanya karyawan Haikal pun tak berani untuk ikut campur urusan Haikal dan Rima

"baiklah kalau begitu sebentar lagi pasien akan kami pindahkan ke ruang rawat dan tolong di ingat pesan saya tadi jauhkan pasien dari apa yang menjadi beban pikiran nya saat ini" dokter tersebut lantas berlalu meninggalkan Haikal dan Diana dan tak lama kemudian terlihat Rima sedang terbaring di brankar dan sedang di dorong oleh perawat untuk di pindahkan ke ruang rawat

"Diana....." panggil Rima dengan suara yang begitu pelan saat mereka sudah berada di ruang rawat

"ada apa Bu?" Diana mendekati Rima lantas memegang tangan Rima yang terlihat begitu lemah

"suruh dia pergi...." ucap Rima lirih tanpa memandang siapa yang ia suruh pergi

Diana menoleh pada Haikal dan seketika Haikal pun mengerti jika yang dimaksud oleh ibunya adalah dirinya

"Bu Rima jangan banyak pikiran dulu ya, apa Bu Rima gak mau kembali sehat" ucap Diana pada Rima

"untuk apa saya sehat, lebih baik saya mati saja Diana toh anak semata wayang saya sudah tidak peduli lagi dengan saya"

"Bu Rima bicara apa sih, pak Haikal sangat peduli sama Bu Rima buktinya sekarang dia sangat khawatir dengan keadaan Bu Rima"

"tapi dia lebih memilih wanita itu dari pada saya" jawab Rima membuat Diana tak lagi bisa bicara

Karena pengaruh obat akhirnya Rima pun mulai tertidur dan saat Rima sudah terlelap Diana meminta ijin untuk pulang melihat keadaan ibunya sendiri

"pulang lah Diana biar saya saja yang jaga ibu tapi tolong besok pagi kamu datang lagi ke sini ya" pinta Haikal dan Diana pun menyanggupi

Diana pulang mengunakan jasa ojek online dan sampai di rumah nya dia segera menemui ibunya yang sedang di temani bik Surti

"lho kalau mbak Diana pulang terus siapa yang jaga Bu Rima, mbak?" tanya bik Surti

"mungkin dengan begini Bu Rima dan pak Haikal bisa bicara berdua bik, mereka butuh bicara berdua dari hati ke hati"

Bik Surti mengiyakan ucapan Diana karena memang seharusnya mereka berdua bicara dengan kepala dingin

"memangnya kenapa Bu Rima itu gak suka sama mbak Maira bik?" tanya Diana

"bibik juga gak tahu mbak tapi dulu neng Maira sering main ke sini dan ibu sangat senang kok malahan bu Rima itu minta mas Haikal buat segera menikah dengan neng Maira tapi setelah malam itu saat pertemuan keluarga sikap Bu Rima berubah, hubungan Bu Rima dan Haikal juga terus lenggang" jelas bik Surti pada Diana yang begitu penasaran dengan apa yang terjadi pada ibu dan anak itu

"Bu Rima orang yang baik ya Na" ucap ibunya Diana

"iya Bu, Bu Rima orangnya baik makanya aneh aja kok sampai beliau segitu menentang hubungan pak Haikal"

"mas Haikal itu juga orang yang sangat sayang kok pada ibunya mbak tapi ya baru sekarang sekarang ini terjadi hal seperti ini"

Bik Surti yang sudah lama bekerja dengan keluarga Rima pun pasti begitu mengenal karakter ibu dan anak tersebut dan yang saat ini terjadi pun membuat nya bertanya tanya tentang apa sebenarnya masalah yang sedang di hadapi oleh keduanya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!