3. Satu Frekuensi

“Kenapa Pak Ardhan, ... tahu ... suami saya?” Arini berusaha menguasai dirinya.

Dalam hatinya, Arini meyakinkan dirinya. Bahwa dirinya tidak perlu takut, meski yang tengah ia hadapi merupakan bos besar di perusahaan bulu mata sekaligus rambut palsu dirinya bekerja. Terlebih yang bosnya singgung Akbar, bukan pekerjaan Arini yang seharian ini sangat bar-bar.

“Bisa jadi, mas Akbar malah mau dikasih pekerjaan. Soalnya yang lain kompak bilang, bahwa atasan puas dengan pekerjaanku yang katanya rapi, bersih, cekatan,” pikir Arini.

Namun ketika seorang Ardhan dengan enteng berkata, “Karena selama tiga bulan terakhir, dia bekerja menjadi sopir pribadi istri saya!”

Detik itu juga kehidupan seorang Arini menjadi tidak baik-baik saja.

“Hah?!” Untuk sejenak, otak Arini tidak bisa bekerja.

Dunia Arini menjadi hening. Sementara ember berisi perlengkapan bersih-bersihnya yang ia jatuhkan begitu saja. Meski tak berselang lama kemudian, benak Arini justru menjadi dipenuhi tanya. Kenapa, Ardhan mengatakan bahwa selama tiga bulan terakhir, Akbar bekerja menjadi sopir pribadi istri Ardhan? Sementara selama itu juga, Akbar mengaku di—PHK dan hanya sibuk mencari kerja? Jangankan memberi uang, sekadar beli rokok saja, Akbar minta ke Arini. Namun, masa iya sekelas Akbar yang notabene bos besar, bohong? Sekadar mau mengajaknya mengobrol saja, sudah bisa menjadi bagian dari keajaiban dunia.

“Terus, kalau memang selama tiga bulan ini sebenarnya mas Akbar kerja, gajinya ke mana? Apa gajinya habis buat bayar atau nyicil sesuatu yang sengaja enggak dikabarkan ke aku?

Sebenarnya, bukan hanya Arini yang kaget. Karena Ardhan juga merasakannya. Bedanya, alasan Ardhan kaget justru karena jeritan refleks dari Arini yang terlalu syok. Selain ember berisi perlengkapan ‘perang’ Arini yang menjatuhi kedua kakinya.

“Kelakuanmu! Cepat singkirkan ember perang kamu dari kakiku. Aduh ... itu ada apanya, sih? Batu? Kamu taruh batu di ember bersih-bersih kamu?” keluh Ardan dan sukses membuat Arini sigap mengatasinya.

Sekitar tiga puluh menit kemudian, Arini sudah duduk di sebuah sedan mewah warna hitam. Penuh ketegangan, Arini duduk si sebelah sopir sambil terus menunduk. Sementara di belakang sang sopir, di sana Ardhan yang tak lagi memakai jas abu-abu. Ardhan yang masih menyikapi keadaan dengan dingin, meraih sebuah map berwarna biru dari tas kerja di sebelahnya.

“Rin, ... hadap ke belakang dan ambil ini,” ucap Ardhan cuek.

“Setelah memastikan benar tidaknya aku istri mas Akbar, eh ini aku mendadak disuruh ikut mobil mewah pak Ardhan,” batin Arini kebingungan. Sebab walau sudah naik mobil mewah Ardhan selama sepuluh menit lamanya, Arini belum diberi kepastian ke mana merek akan pergi.

“Jangan-jangan aku mau dimutilasi? Terus dagingnya buat makan dogy? Soalnya kan tadi pak Ar cuma bilang, mas Akbar bekerja sebagai sopir pribadi ibu Killa, istri pak Ardhan, selama tiga bulan terakhir. Pak Ar beneran enggak jelasin apa-apa lagi. Termasuk mengenai alasannya bawa aku pergi, ... Pak Ar sama sekali enggak menyinggungnya," pikir Arini. “Namun kalau iya, kenapa aku dikasih map gini, mirip anak sekolah? Terus, Pak Ar juga ... melarang aku membukanya sebelum kami sampai di lokasi tujuan. Duh, makin penasaran. Jangan-jangan, dalam map ini isinya berkas yang harus aku tanda tangani karena ginjal dan organ dalamku yang lain, bakalan diambil?” Sampai detik ini, Arini masih sibuk merenung. Ia tak hentinya bertanya dalam hati sekaligus diamnya.

Jika wanita lain akan baper gara-gara diajak naik mobil bagus oleh bos besar. Tidak dengan Arini. Arini yang memang tipikal realistis justru takut. Alih-alih diajak jalan bahkan kencan ‘remang-remang’, dirinya justru dibunuh, atau malah untuk ‘banten’ alias calon tumbal.

Di tengah keheningan, ponsel Arini berdering singkat. Penuh hati-hati, Arini memastikannya. Dering tadi merupakan dering pesan singkat. Arini mengeluarkan ponselnya dari saku sisi kanan celana seragam panjang warna hitamnya. Seperti dugaan Arini, dering tadi dan ada beberapa merupakan pesan balasan dari Tejo sang sahabat.

Tejo : Rin ... mertua, ipar, sama suami kamu lagi makan anak!

Tejo : Anak

Tejo : Eeek

Tejo : Anying, typo

Tejo : ENAK!!

Tejo : Ya Allah, ngetik WA saja sesulit ini. Efek enggak pernah makan bangku pemerintah kayake 😪

Tejo : Tapi Rin, ... mereka makan enaknya di restoran gede Rin. Kalau kita ikut masuk, kayaknya kita bakalan dikira pengemis 😭😭😭. Mertua sama ipar kamu saja norak banget tadi, Rin. Pintu restorannya kan modelan kaca yang muter-muter, Rin. Nah, tuh dua orang malah muter mulu enggak bisa keluar. Aku lihatnya ya ikut bengek Rin. Nanti aku kirimi vidio-nya ya, biar kamu ikut bengek efek lihat alarm kamu norak abiez!

Tejo : Eh, Rin ... mereka enggak hanya bertiga. Mereka bareng wanita seksi dan ipar sama mertua kamu panggil dia, ibu Killa. Aku sih, merasa enggak asing ke tuh wanita. Mirip menantunya yang punya klinik dekat kecamatan Rin.

Setelah membaca pesan Tejo yang bisa dibuat cerpen saking hebohnya, Arini mulai menemukan titik terang. Sebab informasi dari Tejo menegaskan, bahwa kabar dari Ardhan benar. Selama tiga bulan terakhir, Akbar bekerja menjadi sopir pribadi Killa, istri Ardhan. Yang mana orang tua Ardhan memang memiliki klinik besar dan lokasinya ada di dekat kecamatan mereka tinggal.

Tejo : Rin ....

Tejo : Tangan suamimu ngelus-elus paha mulus si Killa

Pesan lanjutan dari Tejo barusan sukses membuat dada Arini bergemuruh parah. Selain juga terasa panas, di sana juga seolah ada yang meledak. Apalagi setelah kabar dari Tejo, disertai bukti video.

“Demit! Bajingan! Mati kalian!” batin Arini benar-benar tidak terima. Kedua tangannya mengepal kencang. Lebih parah lagi karena dari belakangnya, sang bos mengatakan perselingkuhan pasangan mereka.

“Suami kamu selingkuh dengan istri saya.” Ardhan mempertegas. “Saya tidak bermaksud mengusik rumah tangga kalian, tapi kamu harus tahu karena hubungan mereka sudah sangat jauh!”

“Sejauh apa? Kenapa Pak Ardhan tidak memberi mereka pelajaran saja? Pak Ardhan bisa menggunakan uang sekaligus kekuasaan yang Pak Ardhan miliki untuk membalas mereka. Jika mereka tidak diterima di rumah sakit, pemakaman di negara ini masih luas. Atau kalau tidak, ... saya juga ikhlas menggali pekarangan jatah warisan saya, untuk dijadikan makam mereka!” tegas Arini tanpa sedikit pun keraguan.

“Eh, aku pikir dia bakalan nangis-nangis dan drama. Lah kok, ... semangat empat lima buat balas dendam. Wah ... wah, wah ... ternyata aku punya sekutu yang satu frekuensi dengan aku!” batin Ardhan yang kemudian berdeham.

Terpopuler

Comments

mang tri

mang tri

wkwkwwkk, knp ga di kasi racun aja mereka arini 🤭

2024-11-02

2

Ummi Yatusholiha

Ummi Yatusholiha

𝚜𝚞𝚖𝚙𝚊𝚑 𝚊𝚚𝚞 𝚗𝚐𝚊𝚔𝚊𝚔 𝚋𝚊𝚌𝚊 𝚌𝚑𝚊𝚝 𝚜𝚒 𝚝𝚎𝚓𝚘 🤣🤣🤣🤣🤣

2024-11-06

0

Lia_Sriwijaya

Lia_Sriwijaya

hhhhhhhhhh jawaban nya sesuai dg ke bar bar an nya... kasih sianida aja Rin...

halo author, salam... baru mulai baca nih... udah ikut semangat jg ragara Arini....

2024-11-11

1

lihat semua
Episodes
1 1. Benarkah Ada Rahasia?
2 2. Kecurigaan Dan Atisipasi
3 3. Satu Frekuensi
4 4. Tak Mau Hancur Sendiri
5 5. Selingkug Balas Selingkuh
6 6. Bertukar Pasangan
7 7. Sudah Bulat
8 8. Di Lingkungan Keluarga Ardhan
9 9. Larangan Untuk Orang M!skin
10 10. Langsung Viral
11 11. Pemberian Ardhan
12 12. Seolah Akan Nyata
13 13. Pertemuan yang Meledakkan Emosi
14 14. Pembagian Tugas Dan Agak Gugup
15 15. Semi Pacaran
16 16. Calon Menantu Jalur Korban Perselingkuhan
17 17. Restu
18 18. Peringatan Keras
19 19. Kehidupan Arini
20 20. Dituduh Selingkuh
21 21. Sudah Ada Rasa Sayang
22 22. Peduli
23 23. Pembatalan Pernikahan
24 24. Panggilan Dan Sebutan Untuk Ardhan
25 25. Mesra yang Berbeda
26 26. Serba Cepat Dan Makin Gugup
27 27. Jedag–Jedug
28 28. Akan Ada Balas Dendam
29 29. Merasa Dispesialkan
30 30. Beneran Pengantin Baru
31 31. Ardhan—Kamu Kok Manis Banget, Sih?
32 32. Istri Baru
33 33. Kresek-Kresek
34 34. Kita Harus Menikah~
35 35. Gara-Gara Ganti Istri
36 36. Kabar Kehamilan
37 37. Mengenai Kehamilan Killa
38 38. Keluarga Ardhan
39 39. Keputusan yang Diambil
40 40. Semua yang Sudah Ada Di Depan Mata
41 41. Keputusan yang Sudah Bulat
42 42. Emas Kawin
43 43. Uring-Uringan Sendiri
44 44. Perhiasan Berlian Lima Belas Gram
45 45. Pijat Makin Sayang
46 Empat Puluh Enam
47 Empat Puluh Tujuh
48 Empat Puluh Delapan
49 Empat Puluh Sembilan
50 Lima Puluh
51 Lima Puluh Satu
52 Lima Puluh Dua
53 BONUS
54 BONUS DUA
55 Bonus Tiga
56 Bonus : Muyen
57 Ditikung Kakak Kandung, Dapat Boss Tajir
58 Istri yang (Tak) Diinginkan
Episodes

Updated 58 Episodes

1
1. Benarkah Ada Rahasia?
2
2. Kecurigaan Dan Atisipasi
3
3. Satu Frekuensi
4
4. Tak Mau Hancur Sendiri
5
5. Selingkug Balas Selingkuh
6
6. Bertukar Pasangan
7
7. Sudah Bulat
8
8. Di Lingkungan Keluarga Ardhan
9
9. Larangan Untuk Orang M!skin
10
10. Langsung Viral
11
11. Pemberian Ardhan
12
12. Seolah Akan Nyata
13
13. Pertemuan yang Meledakkan Emosi
14
14. Pembagian Tugas Dan Agak Gugup
15
15. Semi Pacaran
16
16. Calon Menantu Jalur Korban Perselingkuhan
17
17. Restu
18
18. Peringatan Keras
19
19. Kehidupan Arini
20
20. Dituduh Selingkuh
21
21. Sudah Ada Rasa Sayang
22
22. Peduli
23
23. Pembatalan Pernikahan
24
24. Panggilan Dan Sebutan Untuk Ardhan
25
25. Mesra yang Berbeda
26
26. Serba Cepat Dan Makin Gugup
27
27. Jedag–Jedug
28
28. Akan Ada Balas Dendam
29
29. Merasa Dispesialkan
30
30. Beneran Pengantin Baru
31
31. Ardhan—Kamu Kok Manis Banget, Sih?
32
32. Istri Baru
33
33. Kresek-Kresek
34
34. Kita Harus Menikah~
35
35. Gara-Gara Ganti Istri
36
36. Kabar Kehamilan
37
37. Mengenai Kehamilan Killa
38
38. Keluarga Ardhan
39
39. Keputusan yang Diambil
40
40. Semua yang Sudah Ada Di Depan Mata
41
41. Keputusan yang Sudah Bulat
42
42. Emas Kawin
43
43. Uring-Uringan Sendiri
44
44. Perhiasan Berlian Lima Belas Gram
45
45. Pijat Makin Sayang
46
Empat Puluh Enam
47
Empat Puluh Tujuh
48
Empat Puluh Delapan
49
Empat Puluh Sembilan
50
Lima Puluh
51
Lima Puluh Satu
52
Lima Puluh Dua
53
BONUS
54
BONUS DUA
55
Bonus Tiga
56
Bonus : Muyen
57
Ditikung Kakak Kandung, Dapat Boss Tajir
58
Istri yang (Tak) Diinginkan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!