Pulang dari kampus Fiandra langsung ke kosannya. Barang-barang yang sudah dimasukkan ke dalam koper semuanya kembali ia bongkar. liburan kali ini, ia tak bisa pulang karena harus mengikuti semester pendek.
"Huh padahal gue udah nggak sabar manjat pohon kelapa emak gue. Udah nggak sabar nyemplung di empang main sama bocil bocil di kampung halaman gue. Gara-gara si Ilham gue nggak jadi pulang kampung," Fiandra terus menggerutu sambil mengeluarkan barang-barang dan menyusunnya kembali ke lemari.
Dering telepon memaksanya menghentikan aktivitasnya itu, ia pun meraih handphone yang terletak di atas tempat tidur.
''Dari Nyak nih."
Gadis itu mengusap layar handphonenya untuk menerima sambungan telepon tersebut.
"Halo Assalamualaikum Nya."
"Waalaikumsalam Fi. Kamu jadikan pulang sore ini?"
"Nggak tahulah Nya' aye masih bingung."
"Loh bingung kenapa sih? bukannya lu udah janji sama Nyak, untuk pulang kampung bulan ini, makanya Nyak, sampai mengundang calon besan untuk datang ke rumah kita."
"Aduh Nyak, ngapain lagi ngundang besan ke rumah. Aye belum mau kawin Nyak, masih mau fokus kuliah!"
"Fiandra! Ingat umur lo ye! di kampung ini teman-teman sebaya lu udah pada nikah semuanya!" teriak wanita itu di ujung telepon. Membuat Fi menjauhkan benda pipih miliknya itu. "Nyak malu, punya anak gadis yang berusia di atas 20 tahun,tapi belum nikah."
'Yaelah Nyak, di kota ini umur 20 tahun itu masih tergolong remaja Nyak. Biasanya mereka nikah itu di atas umur 25 tahun. Fi baru 21 tahun juga."
"Eh Fi. Udah jangan kebanyakan ngeles lu ye. Udah lu pulang biar sebentar!" titah Rohaye."Nurut ngapa loh!'
"Iye, Fi beres-beres dulu. Bentar lagi Fi pulang.Jangan lupa masak soto Betawi kesukaan aye Nyak. Sama nasi rawon."
"Beres, ya udeh ye assalamualaikum."
"Waalaikumsalam."
***
Ilham melajukan mobilnya. Karena hari ini hari terakhir mengajar, akhirnya ia bisa pulang kampung meskipun hanya beberapa hari.Minggu depan dia juga harus mengisi mata kuliah di semester pendek yang pastinya akan menyita waktu.
Setelah dua jam perjalanan. Ia tiba di rumahnya. Kedatangan disambut antusias oleh ibundanya.
Ketika pria itu membuka pintu mobil.
Seorang wanita paruh baya merentangkan tangannya ke arahnya.
"Assalamualaikum Nyak!" Ilham memeluk sang ibunda.
"Akhirnya kamu pulang juga Ham. Nyak punya berita baik untuk kamu."
Ilham memutar bola mata, dia sudah bisa menebak berita apa yang akan disampaikan ibunya itu.
Bu Romlah menuntun putranya duduk di sofa ruang tamu.
"Ham, Nyak sudah punya jodoh yang cocok untuk kamu."
'Sudah kuduga,' batin Ilham.
"Seorang gadis cantik,anaknya Rohaye. Sobat karib Nyak waktu SMA dulu."
"Aye bisa cari jodoh sendiri kok, Nyak. Jadi gak usah di jodohkan lah, ini kan zaman modern Nyak, bukan Jaman Siti Nurbaya lagi."
"Alah e lo Ham, Nyak sudah dengar kata-kata ini tuh sejak lima tahun yang lalu, saat Nyak mau jodohin kamu dan Laila. Noh! sekarang Laila udah punya dua anak, kamu punya apa?"
Ilham memutar bola matanya ke segala arah bosan mendengar cerita itu.
"Pokok nya elo harus mau Nyak jodohin sama anaknya si Rohaye. Nyak gak mau dengar alasan kamu lagi Ham." desak nya. "Tahun ini Nyak sudah harus punya mantu dan calon cucu titik!"
Ilham menghempaskan nafas panjang, sudah tak bisa berkata-kata.
"Lagian umur sudah masuk kepala tiga, belum kawin lagi, percuma muka ganteng, otak encer, duit banyak. Kawin kagak mau!" dengus Romlah.
***
Fiandra bangkit dari tempat tidurnya.
"Hua!"Akhirnya gue bisa merasakan udara segar di kampung halaman." ujarnya sambil beranjak dari tempat tidur. lalu ia menuju ke dapur menikmati soto Betawi buatan Nyak nya di dapur, sambil duduk di lantai dengan satu kaki ditekuk satunya lagi di lipat di lantai. .
"Assalamu'alaikum!" terdengar suara salam.
"Waalaikumsalam." Rohaye keluar dari kamarnya.
"Eh, Udin, Komang. Samsuri, ada ape pagi-pagi kemari?" tanya Rohaye sambil menatap satu persatu bocah yang berdiri di hadapannya.
"Eh Nyak, Kak Fi ade Nyak?"
"Kalian tau Fi ada di rumah dari mana?" tanya Rohaye.
"Dari kak Fi dong Nyak. Pan kita punya WA group."
"Terus kalian mau ngapain cari, Fi?"
"Kira mau ngajakin Kak Fi manjat pohon rambutan Nyak. Habis itu kita ke sawah main di empang untuk cari ikan cupang," jelas Samsuri.
Rohaye bersedekap menyilangkan kedua tangannya ke dada.
"Kagak boleh! Eh lo kalau mau main yang begituan jangan ajak anak gue ye. Anak gue bentar lagi jadi manten, jadi istri seorang dosen, jadi kagak level ye, main yang begituan," omel nyak Rohaye.
"Kak Fi mau nikah Nyak? Memang ada laki-laki yang mau?" tanya si Komang.
Rohaye membelalak bola matanya.
"Sembarangan lo ye! Lo pikir anak gue kagak laku? Anak gue cantik gitu, miss unipers aja kalah cantik sama anak gue, dibilang kagak ada yang mau."
"Yaelah Mak. Buktinya di kampung kita ini, cuma kak Fi, anak gadis yang masih perawan. Teman-teman sebaya kak Fi itu kan sudah pada nikah. Makanya kak Fi mainnya sama kite-kite. Eh itu kan berarti kagak ada yang mau sama kak Fi. "
"Eh sembarang loh. Kemarin anak Sultan mau ngelamar anak gue tau!"
"Hah, anak sultan Nyak? Sultan Brunei atau Sultan Arab?" Ketiganya begitu serius.
"Bukan, bapaknya namanya Sultan. Itu loh yang jualan gorengan di depan gang."
Gubrak,,, mereka semua menepuk jidatnya.
"Yaelah Nyak ngeprank kita aja, tak kirain Kak Fi dilamar anak sultan beneran."
Sementara Nyak Rohaye hanya tersenyum nyengir.
Fi keluar menghampiri Rohaye.
"Ya udah deh, Nyak. Fi cabut dulu ya. Mau maen sama bestie-bestie."
Fiandra mencium punggung tangan Rohaye. Lalu pergi me
Melihat sang putri sudah pergi Rohaye segera berberes menyiapkan segala sesuatunya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 32 Episodes
Comments
Nasira✰͜͡ᴠ᭄
omongan tetengga mu fi 🤣🤣
2024-11-04
0
Far~ hidayu❤️😘🇵🇸
orang kampung jika tidak salah sangka tidak sah ya...usah lah fitnah si Fi..jika pedofil ada bukti nya enggak si Fi melecehkan kanak2..Ish menakutkan mulut orang kampung yg enggak bener
2024-10-06
1
Far~ hidayu❤️😘🇵🇸
iyalah aku juga 25 juga nikah..21 itu mau bebas lagi.
hihi
2024-10-06
1