BAB 2_Apa Maksud Papa?!

Seorang pria tampan, tinggi, gagah nan berkarisma sedang memandangi kota New York dengan santainya.

Berada di gedung tertinggi pria itu bisa melihat semua seluk-beluk kota yang tidak pernah tidur itu.

TOK TOK TOK

Sedang menikmati pemandangan tiba-tiba saja ada yang mengetuk pintu ruangannya.

"Masuk." ucap pria itu.

Dia adalah Bara Gabriel Anderson, pria campuran Indonesia dan Amerika itu sedang menjalankan salah satu bisnis keluarga di Amerika, sekalian dia menyelesaikan S2 nya di salah satu universitas terkemuka di sana.

"Permisi tuan, nyonya besar menelepon saya katanya telepon tuan tidak bisa di hubungi." ucap Max asisten sekaligus tangan kanannya.

"Hm kau boleh pergi, oh ya max jangan lupa buat persiapkan semuanya karena aku akan berangkat nanti malam." ucap bara dan langsung di angguki oleh Max.

^^^Bara: [Halo ma.]^^^

Wina Anderson dan Brian Anderson beliau adalah mama dan papa dari bara, dia juga memiliki adik bernama Bianca yang sekarang berada di kelas dua SMA.

Mama Wina: [Akhirnya kamu angkat juga telepon mama, kamu mau buat mama meninggal cepat heh dengan mengabaikan telepon mama!]

Mama Wina terus memarahi sang anak, karena dari tadi beliau sudah menelepon bahkan sudah hampir 20 kali namun tidak juga ada sahutan dari seberang.

^^^Bara: [tadi bara gak lihat hp.]^^^

Mama Wina: [Kamu mah alasan doang, bilang aja kalau gak mau bicara sama mama.]

^^^Bara: [Ya bukan gitu ma, kenapa mama telepon Bara mana nya jam segini lagi. Biasa nya kan malem?]^^^

Mama Wina: [Mama cuma mau masti-in kalau kamu bakalan pulang kan nanti?]

^^^Bara: [Iya ma, Bara pulang kok.]^^^

Mama Wina: [Oh ya udah syukur deh kalau gitu.]

Setelah mengatakan hal itu mama Wina pun langsung mematikan sambungan telepon tersebut, sedangkan Bara hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat tingkah absurd mama nya itu.

.

Malam harinya Bara sudah siap untuk melakukan penerbangan dari New York ke jakarta, dia akan meninggalkan kota yang selama ini dia tempati hampir lima tahun ini.

Ada rasa sedih namun dia juga rindu akan tanah kelahirannya, tanah di mana semua keluarganya berada di sana, dia rindu sang papa dan mama nya, dia juga rindu adik kecil yang selalu manja kepadanya itu.

Hampir dua puluh satu jam lebih perjalanan dan akhirnya bara pun sampai di jakarta, udara yang akhirnya dia hirup juga.

Setelah itu Bara pun menuju ke mobilnya di mana max juga ikut, karena Max juga mengelola beberapa cabang perusahaan namun dengan Bara yang mengontrol.

Setelah beberapa saat akhir mobil tersebut pun sampai di sebuah rumah besar layaknya istana megah, sudah dia tinggal selama lima tahun namun tidak ada perubahan yang signifikan.

"Sayang." teriak mama Wina yang menunggu kedatangan sang anak di ruang tamu.

"Mama," balas Bara di mana mama nya yang memeluk dirinya.

"Mama tuh kangen banget tahu, lama banget kamu gak pernah pulang." seru mama Wina kesal sendiri dengan sang anak.

"Maafin bara ya ma," ucap Bara.

"Mama bakalan maafin kalau kamu mau ikut mama makan malam sekarang." ucap mama Wina dan di angguki oleh bara, karena memang dia dari tadi belum makan, bahkan di dalam pesawat tadi bara juga belum makan.

"Son." sapa papa Brian setelah sang istri puas dengan sang anak itu.

"Pa." balas Bara.

"Bagaimana keadaan mu?" tanya papa Brian.

"Bara baik baik aja kok, gimana papa sama mama?"

"Papa sama mama juga baik baik saja."

"Ya udah sekarang kita ke meja makan, mbok Surti sudah masak makanan kesukaan kamu loh." seru mama Wina menarik lengan sang anak menuju ke meja makan.

"Kakakkkkk!" teriak seorang gadis yang turun dari tangga dengan berlari saat melihat Bara yang duduk di meja makan.

Yap dia adalah Bianca sang adik, adik kecilnya yang sekarang sudah tumbuh besar.

"Loh adik kakak udah gede aja ya." ucap Bara.

"Ya iya lah, ini Bianca udah mau kelas tiga loh terus nanti kuliah." seru gadis itu.

"Udah mending sekarang kita makan, dan Bara nanti kamu ke ruangan papa ya ada yang ingin papa bicarakan ke kamu." seru papa Brian dan di angguki oleh Bara, dia berfikir sang papa sedang ingin membahas perusahaan.

Setelah makan selesai saat ini Bara dan papa Brian berada di ruang kerja papa Brian, mereka saling diam tanpa ada yang memulai pembicaraan.

"Pa ada apa? Katanya mau ngomong sesuatu," ucap Bara.

"Begini Bar ada seseorang yang sedang berhutang dengan papa." ucap papa Brian membuat Bara mengerenyitkan dahi nya.

"Terus pa?"

"Tapi pria itu tidak bisa melunasi di waktu yang tepat, dan pria itu malah menawarkan anak nya untuk di tukar dengan hutang nya." ucap papa Brian.

"Kenapa papa mengatakan hal itu ke Bara?" tanya Bara merasakan sesuatu hal yang aneh.

"Dan papa menyetujui hal itu Bar, kami sudah beberapa kali bertemu dengan keluarga dan wanita nya juga cantik." ucap papa Brian.

"APA MAKSUD PAPA?!" teriak Bara tidak terima dengan apa yang baru saja dia dengar itu.

"Bukankah sudah jelas, papa sama mama akan menikahkan kamu Bara. Itu adalah satu-satunya syarat supaya kamu bisa mendapatkan warisan dari papa, kalau kamu menolak maka tidak ada apapun yang bisa kamu dapatkan." ujar papa Brian membuat bara mendelikkan matanya mendengar syarat dari sang papa.

"Terserah papa." ucap Bara, toh dia tidak akan bisa kalah dari ucapan sang papa.

"Besok adalah hari pernikahan kamu jadi papa harap kamu datang tepat waktu." ucap papa Brian sebelum Bara benar-benar meninggalkan ruangan tersebut dan menuju ke kamarnya.

Entah dia mimpi apa hingga harus menikah seperti ini, dia memang lama menjomblo tapi bukan dengan begini dia menikah.

"Awas saja, aku jamin bahwa siapa pun yang akan menjadi istri ku akan menjadikan pernikahan ini sebagai neraka baginya." tegas Bara dengan sorot mata tajamnya.

"Bagaimana pa?" tanya mama Wina yang datang ke ruang kerja sang suami menanyakan tentang rencana mereka.

"Dia mau ma, tapi ingat ya ma ini adalah pernikahan karena hutang jadi bisa saja hubungan ini tidak berjalan dengan baik." ucap papa Brian memberikan pengertian.

"Papa kok malah ngomong begitu sih bukannya doain yang baik buat anak nya." ucap mama Wina yang awalnya senang karena Bara menerima pernikahan ini.

"Papa hanya mengingatkan ma, ingat Bara itu berwatak keras dan mama juga tahu sendiri kalau wanita yang akan bara nikahi itu seperti apa. Mama lihat sendiri bukan waktu pertemuan terakhir dia terlalu frontal dan juga tidak ada sopan santun." ucap papa Brian seperti tidak terlalu suka dengan calon sang anak.

"Ih papa mah emang gak asyik." balas mama Wina kemudian pergi dari sana.

Mama Wina sebenarnya juga tidak suka dengan gadis yang menjadi pelunas hutang orang tua nya itu yang terlihat sangat menor dan juga tidak sopan, namun mama Wina juga ingin agar sang anak segera menikah sehingga mama Wina mempunyai ide gila tersebut.

.

.

Bersambung.....

Terpopuler

Comments

Sasha nayla

Sasha nayla

ini tepatnya kata*nya TIDAK AKAN PERNAH MENANG berdebat dngn papanya bukan TIDAK PERNAH KALAHH itu baru nyambung thorr😁🤭🤭

2025-01-19

0

Radiah Hassan

Radiah Hassan

Jgn2 maura akn dinikahkan dgn Bara.. Kesian.. Bara sdh berniat siapa saja dinikahi ny.. Akn dibuat sengsara.. Moga ajak tidak

2024-12-21

0

Yunerty Blessa

Yunerty Blessa

apakah Maura yang dipilih oleh mama Wina... semoga Maura bisa meluluhkan hati Bara..

2025-06-07

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 1_Jangan Kecentilan
2 BAB 2_Apa Maksud Papa?!
3 BAB 3_Pengantin Pengganti
4 BAB 4_Akad Nikah
5 BAB 5_Malam Pertama Yang Sia-sia
6 BAB 6_Bekerja Lagi
7 BAB 7_Menghindari
8 BAB 8_Sebuah Sindiran
9 BAB 9_First Kiss
10 BAB 10_Lama Sekali
11 BAB 11_Rebutan
12 BAB 12_Cantik Sekali
13 BAB 13_Kalah Main
14 BAB 14_Makin Besar
15 BAB 15_Cukup Keras
16 BAB 16_Maafin Maura
17 BAB 17_Istri Nakal
18 BAB 18_Ditipu
19 BAB 19_First Time
20 BAB 20_Syarat-syarat
21 BAB 21_Mengeksekusi Sang Istri
22 BAB 22_Jago
23 BAB 23_Rindu Sekali
24 BAB 24_Ingin Kuliah
25 BAB 25_Berendam
26 BAB 26_Semoga
27 SPOILER CERITA
28 BAB 27_Malu
29 BAB 28_Aku Takut
30 BAB 29_Upik Abu
31 BAB 30_Cemburu
32 BAB 31_Besok Saya Pulang
33 BAB 32_Membela Diri
34 BAB 33_Rujak
35 BAB 34_Suami Bucin
36 BAB 35_Khawatir
37 BAB 36_Hamil
38 BAB 37_Kukira Mandul
39 SPOILER CERITA
40 BAB 38_Manja
41 BAB 39_Tantrum
42 BAB 40_Ngilang
43 BAB 41_Ke Kantor
44 BAB 42_Tertangkap Basah
45 BAB 43_Dasar Mesum
46 BAB 44_Siapa Wanita Ini?
47 BAB 45_Salah Paham
48 BAB 46_Karma
49 BAB 47_Beruntung
50 BAB 48_Jagoan Kecil
51 BAB 49_Barter
52 BAB 50_Rumah Sakit Jiwa
53 BAB 51_Akhir Bahagia
54 New Story: Kapten Pemikat Hati
55 New Story: Suami Pilihan Mama
56 New Story: Menaklukkan Hati Bos Mafia
57 New Story: My Destiny
Episodes

Updated 57 Episodes

1
BAB 1_Jangan Kecentilan
2
BAB 2_Apa Maksud Papa?!
3
BAB 3_Pengantin Pengganti
4
BAB 4_Akad Nikah
5
BAB 5_Malam Pertama Yang Sia-sia
6
BAB 6_Bekerja Lagi
7
BAB 7_Menghindari
8
BAB 8_Sebuah Sindiran
9
BAB 9_First Kiss
10
BAB 10_Lama Sekali
11
BAB 11_Rebutan
12
BAB 12_Cantik Sekali
13
BAB 13_Kalah Main
14
BAB 14_Makin Besar
15
BAB 15_Cukup Keras
16
BAB 16_Maafin Maura
17
BAB 17_Istri Nakal
18
BAB 18_Ditipu
19
BAB 19_First Time
20
BAB 20_Syarat-syarat
21
BAB 21_Mengeksekusi Sang Istri
22
BAB 22_Jago
23
BAB 23_Rindu Sekali
24
BAB 24_Ingin Kuliah
25
BAB 25_Berendam
26
BAB 26_Semoga
27
SPOILER CERITA
28
BAB 27_Malu
29
BAB 28_Aku Takut
30
BAB 29_Upik Abu
31
BAB 30_Cemburu
32
BAB 31_Besok Saya Pulang
33
BAB 32_Membela Diri
34
BAB 33_Rujak
35
BAB 34_Suami Bucin
36
BAB 35_Khawatir
37
BAB 36_Hamil
38
BAB 37_Kukira Mandul
39
SPOILER CERITA
40
BAB 38_Manja
41
BAB 39_Tantrum
42
BAB 40_Ngilang
43
BAB 41_Ke Kantor
44
BAB 42_Tertangkap Basah
45
BAB 43_Dasar Mesum
46
BAB 44_Siapa Wanita Ini?
47
BAB 45_Salah Paham
48
BAB 46_Karma
49
BAB 47_Beruntung
50
BAB 48_Jagoan Kecil
51
BAB 49_Barter
52
BAB 50_Rumah Sakit Jiwa
53
BAB 51_Akhir Bahagia
54
New Story: Kapten Pemikat Hati
55
New Story: Suami Pilihan Mama
56
New Story: Menaklukkan Hati Bos Mafia
57
New Story: My Destiny

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!