Bab 10

Sementara itu, setelah Geni menyampaikan hal ini pada Randy, anak angkat Bu Yusi itu tampak mengerutkan dahinya.

“Mungkin yang dimaksud ibu itu adalah, ibu angkat, bukan ibu kandung,” ujar Randy optimis.

“Kalau itu saya kurang tahu, Tuan. Tapi, Bu Puri mengatakan bahwa Gio masih punya ibu meski tak punya ayah. Kalau menurut saya, itu ibu kandungnya. Kata beliau, Gio dan ibunya memang tinggal di sana. Mungkin, sepeninggal ayahnya,” jelas Geni.

Tampak berpikir, Randy mulai kecewa. Ia sangat ingin bertemu dengan Gio. Bahkan, ia sudah berharap Gio bisa ia bawa ke rumahnya.

“Apa tidak bisa kamu bernegosiasi dengan pemilik panti? Maksudnya, dengan uang. Siapa tahu, ibunya mau melepaskan anaknya untuk diadopsi?” tawar Randy membuat Geni menghela nafas panjangnya.

Mengatakan bahwa tidak semua bisa diatasi dengan uang, Geni merasa tak etis bila tuannya itu ingin memisahkan Gio dari ibunya.

Sejujurnya, Randy pun juga merasakan hal yang sama. Ia tak mau berbuat setega itu. Tapi, ia masih ingin berusaha, siapa tahu ibu Gio justru bersedia karena tak mampu mengurus sang anak.

“Lalu, soal Pak Antonio bagaimana?” lanjut Randy.

“Dua dari lima kuasa hukum yang bernama Antonio sudah meninggal. Sementara tiga lainnya yang sudah kami datangi ke rumahnya, 1 sudah berpindah alamat yang kami tak tahu di mana beliau sekarang,” terang Geni.

Randy lalu menanyakan 2 lainnya yang sudah anak buahnya datangi.

“1 orang mengaku dulunya beliau tak pernah mengurus masalah warisan dan hanya berfokus pada persoalan tindak pidana sampai pensiun. Sedangkan 1 lainnya, tak pernah memiliki klien bernama Luki Atmaja. Beliau sendiri yang menunjukkan daftar klien yang pernah ia tangani soal kepengurusan warisan, dan memang benar tak ada nama ayah Tuan Randy di sana,” tutur Geni membuat Randy semakin pusing.

Geni lalu mengatakan akan terus mencari tahu di mana keberadaan Antonio yang telah berpindah alamat tersebut.

Menganggukkan kepalanya, Randy akan menunggu, tapi ia meminta agar anak buahnya bisa bergerak lebih cepat. Selain itu, Randy juga memberikan tugas baru lagi. “Tolong cari tahu sejarah perusahaan ini, melalui karyawan yang sudah purna tugas. Lebih tepatnya, pada karyawan dengan masa jabatan 25 sampai 30 tahun.”

Hanya melongo mendengar tugas baru dari tuannya, Geni pun mau tak mau menyanggupinya, meski ia tahu sulitnya menggali sejarah.

***

Pagi ini di panti, ada sepasang suami istri yang telah menikah 15 tahun lamanya, tapi belum juga dikarunia momongan. Mereka datang untuk mengadopsi salah seorang anak perempuan di panti milik Bu Puri. Setelah segala persyaratan terpenuhi dan Bu Puri juga melihat pasangan tersebut begitu sayang pada anak asuhnya, ia mengizinkan membawa pulang Agni.

“Ma, Agni mau ke mana? Dijemput siapa?” tanya Gio begitu cerewet.

Gio memang baru kali ini melihat ada salah seorang temannya yang akan diadopsi.

“Agni akan tinggal sama papa mama barunya. Agni ‘kan tidak punya orang tua, jadi, dia akan punya orang tua sekarang,” jawab Alya dengan sabar.

“Gio juga mau, Ma, punya papa. Biar Gio juga sama seperti Agni, punya mama dan papa. Apa tidak ada yang mau jemput Gio?” Gio tampak menggemaskan saat menanyakannya.

Meminta sang anak untuk bicara demikian, Alya kembali menjelaskan bahwa teman-temannya yang dijemput itu adalah mereka yang tak punya orang tua, sedangkan Gio masih punya mama.

“Tapi ‘kan Gio tidak punya papa, Ma,” lanjut Gio.

“Tidak semua hal harus kita punya, Sayang. Sudah, sekarang berangkat sekolah dulu, Tante Nana dan teman-teman yang lain sudah menunggu Gio.” Alya memakaikan tas punggung Gio.

Saat ini, Gio tengah bersekolah di taman kanak-kanak dekat panti. Hampir semua anak panti bersekolah TK di sana, karena pemiliknya tak lain adalah kerabat Bu Puri sendiri. Sehingga, mereka bersekolah secara gratis di sana.

Memandangi anaknya yang semakin besar, entah bagaimana jika nanti Gio terus menanyakan di mana dan siapa ayahnya. Saat ini saja, ia masih harus terpaksa berbohong dan mengalihkan perhatian ketika sang anak menanyakannya. Masalahnya, Alya sendiri pun tak pernah menikah, entah jawaban apa yang akan ia berikan untuk sang anak nantinya.

Sementara itu, Geni yang mendatangi ruangan HRD, tengah meminta data terkait beberapa karyawan purna tugas di kantornya. Sayangnya, Yolanda, adik Alex itu tiba-tiba mendatanginya. Terpaksa, Geni berbohong saat menanyakan tujuan Geni mencari data karyawan tersebut.

“Oh, tidak, Pak Yolan. Ini, saya ada rencana memberikan bingkisan pada para sesepuh kantor. Agar mereka tak terlupakan begitu saja setelah tak lagi bekerja di sini,” jawab Geni mantap.

Merasa hal itu tak perlu dilakukan karena akan menambah anggaran belanja perusahaan, Yolanda mengingatkan bahwa mereka semua sudah mendapatkan pesangon dan juga haknya sebelum pensiun.

Mengangguk paham, Geni undur diri.

...****************...

Terpopuler

Comments

Siti Aminah

Siti Aminah

aku heran...masa soal mau mengadopsi anak...nyuruh asisten nya jd kaya gk sungguh2 hrsny kan Randy sendiri yg datangin.

2024-11-21

1

Katherina Ajawaila

Katherina Ajawaila

Randy, nora ngk jelas 🤑

2024-12-16

0

merry jen

merry jen

lbhh baik randyy cr akar permslhnn y dluu tuu termsk ndia istrimuu knp gk hmill hmill pdhll dhh nkh 6 thnn sdgkn seblm y ndia dh pyn ankk dh beres amann br dechh kmu cr alyaa ,,jgn libatkan Alya lgg dlm mslhh mu Randy wktu jdi art muu kmu dh jhtt dan perkosa Alya tnp dnkhinn mlhnn fitnahh Alya dan digebukin binimu dan babu mu yg sok berkuasa ituu,AP Randy gk tauu kelakuan sarii yy🤔🤔🤔🤔

2024-10-10

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!