Masak

Seminggu berlalu Ayunda sudah mulai merasakan enakan di kaki nya meskipun masih sulit bergerak tapi sudah lebih mendingan dari pada kemarin-kemarin, Ayunda sudah bisa berjalan perlahan.

Pagi ini Ayunda mencoba menghidupkan ponsel nya karena memang sudah lama sekali Ayunda sengaja mematikan nya.

Banyak pesan masuk yang muncul apalagi panggilan dari orang tua nya, Ayunda sudah bisa menebak bagaimana reaksi orang tua nya pasti akan marah besar tapi untuk terus bersama Arif dia tidak bisa, jujur Ayunda tidak sanggup hidup dengan lelaki seperti Arif karena tidak akan ada ujungnya.

"Pagi bu" sapa mbok Narti sambil membawa nampan berisi sarapan Ayunda.

"Ini sarapan nya bu, nanti kalau ibu butuh sesuatu teriak aja saya di luar mau siap kan makanan pak Abian dulu"

"Makanan Abian" ulang Ayunda dan diangguki mbok Narti

"Abian menginap di sini mbok?"

"Iya bu semalam setelah ibu masuk ke dalam kamar pak Abi masuk ke ruang kerja mungkin lembur bu"

"Kok nggak bilang aku mbok?"

"Mungkin takut mengganggu ibu" jawab Mbok Narti sambil tersenyum kecil lalu segera pamit keluar.

Ayunda mencoba berjalan pelan dia ingin melihat Abian di ruang kerja nya.

"Clek"

Saat pintu terbuka terlihat Abian yang tengah tertidur di atas kursi kerja nya membuat Ayunda merasa kasian,dia berjalan pelan sekali mendekati mantan kekasih nya ini, menatap wajah Abian yang terlihat jelas lelah,Abian seorang pekerja keras wajar saja dia bisa meraih kesuksesan nya.

Sampai saat ini dia belum mau mendengar penjelasan Abian kenapa meninggalkan nya saat hamil buah cinta mereka dulu.

Ayunda merasa bersalah tak memberikan kesempatan pada Abian untuk menjelaskan tapi Ayunda sadar diri semua nya hanya masa lalu,dia sudah menjadi seorang istri meskipun belum tau bagaimana nasib pernikahan nya saat ini.

Ayunda berjalan keluar ruang kerja Abian tak ingin mengganggu waktu untuk istirahat lelaki ini dia lebih memilih ke dapur menemui mbok Narti.

"Mbok" panggil Ayunda pelan

"Bu Ayu,aduh bu kenapa keluar, nanti kaki ibu sakit bu"

"Nggak papa mbok udah mendingan sekarang ,di kamar terus buat saya bosan"jawab Ayunda cepat

"Gimana nggak papa bu,itu ibu kesulitan kan,masuk aja bu istirahat nanti pak Abi marah"

"Saya mau buatin sarapan buat bapak mbok"

"Sarapan?"tanya mbok Narti dan dianggukki Ayunda pelan.

"Tapi ibu-"

"Bibi bawa bahan nya ke meja saya yang racik nanti bibi yang memasak nya"potong Ayunda cepat

"Ibu yakin?"

"Iya mbok, tolong ya" jawab Ayunda lagi dan akhirnya di setujui mbok Narti.

Ayunda ingin masak pancake pisang dan salad buah,menu sarapan sehat dan simpel dia tambah teh hijau yang membuat pikiran tenang apalagi semalam Abian bekerja cukup larut dan tidur tidak teratur dia akan memberikan asupan yang bergizi hitung-hitung tanda terimakasih pada mantan kekasih nya ini karena sudah memberikan nya tempat tinggal.

Beberapa menit berkutat di dapur hingga semua hidangan selesai membuat Ayunda merasa puas..

"Mbok,bisa minta tolong ambilin kotak bekal" pinta Ayunda

"Buat apa bu?"

"Saya mau Abian makan tepat waktu bi siang ini,dia kalau sudah bekerja suka lupa makan dulu saja-"Ayunda tak meneruskan ucapannya

"Dulu kenapa bu?"

"Nggak papa mbok, tolong ya" jawab Ayunda,dia tidak mau membahas masa lalu mereka lagi, Ayunda membuat kan bekal omlet telur beserta sayur mayur lengkap untuk makan siang lelaki itu.

"Mbok saya mau mandi dulu ya,bau bawang! tolong bangunkan bapak minta dia sarapan" ujar Ayunda dan diangguki mbok Narti

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***