Kesukaan

Abian tersenyum kecil sambil menenteng beberapa makanan, perasaan nya sekarang bahagia karena bisa bertemu Ayunda setiap hari.

"Mbok,mana Ayunda?" tanya Abian pada mbok Narti

"Ada di kamar pak"

"Tolong siapkan makanan ini mbok saya mau makan malam bersama Ayunda"

"Baik pak" jawab mbok Narti sambil mengambil kantong kresek yang di berikan Abian

"Tok....tok...." Abian mengetuk pintu terlebih dahulu karena takut mengganggu Ayunda.

"Masuk"

"Clek"

"Abi" ujar Ayunda segera menarik tubuh nya untuk duduk.

"Maaf mengganggu kamu"

"Tidak apa-apa"

"Kamu sudah makan?"tanya Abian dan di jawab gelengan oleh Ayunda

"Temani aku makan malam" pinta Abian dan diangguki Ayunda pelan.

Ayunda menurunkan kaki nya ke lantai tapi dengan sigap Abian menggendong nya.

"Bi...."

"Mbok Narti pasti mengerti Yu,kaki mu cidera"potong Abian cepat, lelaki tampan ini membawa Ayunda ke arah meja makan dan meletakkan pujaan hati nya ini perlahan di atas kursi.

"Terimakasih"

"Ayo kita makan malam" ajak Abian segera menarik kursi untuk dirinya.

"Bakso"

"Ya,jangan bilang kamu sudah tidak suka makan bakso lagi yu, bukan nya kamu paling jago makan bakso apalagi yang pedas tapi maaf kali ini aku tidak minta cabe yang banyak yu karena kaki mu cidera jadi kamu akan kesulitan jika harus ke kamar mandi" jelas Abian dengan wajah sedikit murung.

"Tidak apa-apa aku masih tetap suka, terimakasih"

"Aku tadi juga mampir membelikan dimsum ayam kesukaan kamu"ujar Abian membuat Ayunda terdiam sejenak.

Ayunda berpikir Abian masih mengingat dengan jelas semua makanan kesukaan nya.

"Yu....kenapa diam?"tanya Abian khawatir

"Kamu tidak suka lagi makan dimsum,maaf yu aku tidak tau,kalau kamu tidak suka aku minta mbok Narti untuk menyingkirkan nya" ucap Abian cepat sambil mengangkat piring berisi Dimsum tersebut.

"Jangan!" larang Ayunda sambil memegang tangan Abian

"Yu-"

"Letakkan saja di sana nanti aku makan" ujar Ayunda pelan, perasaan nya saat ini sedih, makanan ini mengingat kan Ayunda akan masa lalu mereka, Ayunda dan Abian suka makan bakso bersama jika Ayunda kepedasan pasti Abian dengan sigap memberikan es jeruk untuk kekasih nya itu lalu Abian akan menghabiskan sisa makanan Ayunda karena perempuan itu kekenyangan tapi semua nya hanya kenangan yang tidak akan mungkin terulang lagi karena Ayunda sudah memiliki suami dan Ayunda sendiri tidak tau kehidupan nya kedepan bagaimana karena sudah pasti Arif tidak akan melepaskan nya begitu saja.

"Yu kamu menangis?" tanya Abian mendekat ke arah Ayunda, Ayunda segera menghapus air mata nya.

"Kecipratan air bakso" alasan Ayunda segera menghapus air mata nya.

"Yu-"

"Ayo makan bakso nya nanti keburu dingin tidak enak" potong Ayunda cepat sambil menyuap pentol bakso ke dalam mulut nya.

Abian hanya bisa dia melihat Ayunda yang mulai memakan bakso nya.

****

"Kalian benar-benar keluarga yang tidak tau di untung,Arif sudah mau menikahi anak kalian tapi sekarang apa? Anak kalian bikin malu, pergi meninggalkan Arif dengan lelaki lain"maki mama Arif

"Maaf sekali bu saya benar-benar tidak tau apa yang terjadi antar Arif dan Ayunda karena saya belum bertemu Ayunda bu" ujar bu Hesti

"Kalian harus cari Ayunda sampai ketemu jika tidak kalian akan tau akibat nya" ancam mama Arif lagi

"Kami sudah coba menghubungi nya bu tapi tidak aktif kami sendiri tidak tau keberadaan Ayunda di mana,jika nak Arif tau Ayunda pergi dengan lelaki mana biar kami cari" ucap ayah Ayunda.

"Mana sa-ya tau" jawab Arif

"Yang saya lihat Ayunda kabur membawa koper dan di peluk oleh lelaki di depan rumah kami,saat saya panggil dia langsung pergi tergesa-gesa" bohong Arif

"Jadi Ayunda itu hanya memanfaatkan anak saya saja,kalian harus bertanggung jawab untuk ini"

"Iya bu,kami pasti bertanggung jawab berikan kami waktu untuk mencari Ayunda" pinta Bu Hesti memohon.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***