pertunangan

"Pagi..... sarapan nya bu" sapa Perempuan paruh baya saat masuk kedalam kamar membawa nampan berisi sarapan pagi untuk Ayunda.

"Pa-gi"

"Jangan kaget saya mbok Narti pembantu yang biasa membersihkan apartemen ini bu"

"Iy-a mbok maaf saya tidak tau"

"Tidak perlu minta maaf bu, silahkan di makan sarapan nya setelah itu ibu bisa minum obat"

"Terimakasih mbok"

"Oh ya bapak tadi pesan kalau sesudah sarapan saya harus bantu ibu untuk mandi dan berganti pakaian "

"Bapak"

"Ya,pak Abian"

"Abian ke sini mbok?"

"Tidak, beliau menghubungi saya berpesan untuk menyiapkan sarapan ibu dan mengingatkan ibu untuk minum obat lalu membantu kebutuhan lain nya"jelas bik Narti

"Terimakasih ya mbok jadi merepotkan" jawab Ayunda pelan

"Tidak apa-apa bu, sudah jadi kewajiban untuk saya sebagai seorang pembantu di apartemen ini,Ibu bisa makan sendiri atau saya bantu?"

"Saya bisa sendiri mbok"

"Kalau begitu saya saya keluar sebentar ya bu nanti saya kembali lagi"

"Iya" jawab Ayunda sambil mengangguk kecil.

Ayunda meraih nampan yang berisi sarapan nya lalu memakan nya.

****

"Minggu depan acara pertunangan kamu dan Jasmine"ujar Antoni tiba-tiba membuat suasana menjadi tegang

"Bisa tidak papa jangan mencampuri urusan ku"

"Abian aku papa mu tidak seharusnya kau berkata demikian" marah Antoni

"Aku tidak ingin di bertunangan dengan Jasmine" tegas Abian

"Oke! Jika tidak dengan Jasmine kau bisa pilih Angle atau Alea keponakan mama yang lain" sahut Veni Ikut bersuara membuat Abian memandang ke arah ibu tiri nya ini lekat.

Abian menarik sudut bibirnya kecil

"Aku bukan anak kecil yang bisa kau tipu" ucap Abian lagi

"Abi.....jaga bicaramu,Veni ibu sambung mu" ingat Antoni

"Dia hanya ibu sambung yang tidak berhak dengan kehidupan ku"

"Aku bisa mengusir mu dari rumah ini bi" ancam Antoni membuat Abian berganti menatap sang papa sinis.

"Papa berani mengusir ku karena perempuan ini" tunjuk Abian

"Plak" Antoni menampar pipi Abian keras hingga lelaki itu mengusap sudut bibirnya kecil memastikan tak ada darah.

"Papa jangan!!" pekik Dewi

"Jangan ikut campur kamu Dewi jika kamu kurang ajar seperti Abian kamu juga akan papa beri pelajaran"

"Jangan pernah mengancam Dewi atau pun menyakiti nya karena anda akan berurusan dengan saya!" tegas Abian

"Anak kurang ajar,aku papa mu,aku yang membuat kamu ada di dunia ini"

"Terimakasih sudah membuat saya ada di dunia ini tapi maaf anda tidak bisa berkuasa dengan diri saya, mulai hari ini saya akan keluar dari rumah ini"ucap Abian hendak berjalan keluar.

"Tinggal kan semua fasilitas mu" pekik Antoni membuat Abian mengepal kan tangan nya dan berbalik arah mendekat ke Antoni..

"Pasti kau tidak akan bisa hidup tanpa fasilitas bukan,jika kau keluar dari rumah ini tinggal kan semua nya"

"Sayang nya ini semua bukan milik anda,cukup dari mama meninggal anda membodohi saya tidak dengan sekarang,jika saya mau anda bisa keluar dari rumah ini karena di rumah ini ada hak saya dan Dewi tapi saya tidak sejahat itu,anda tetap saya izinkan tinggal di sini dengan syarat jangan ganggu hidup saya lagi"tekan Abian lalu benar-benar pergi.

"Abbiian" pekik Antoni kesal tapi tak di hiraukan Abian.

Dewi mengejar sang kakak keluar.

"Mas kenapa jadi begini sih,kamu terlalu gegabah" marah Veni

"Biarkan saja nanti dia juga akan pulang sendiri ke rumah,Abian masih bocah ingusan yang tidak tau apa-apa,dia masih bocah kemarin sore" remeh Antoni

"Kalau begini jadi lebih susah mas untuk menjodohkan Abian"

"Nanti aku minta pada pihak perusahaan untuk memasukkan Jasmine sebagai model di sana,kamu katakan pada Jasmine untuk lebih gencar mengejar Abian" usul Antoni dan diangguki Veni setuju.

"Abian tidak bisa lepas dari kita dan kamu tidak boleh lengah karena jika orang lain memiliki nya habis sudah pendapatan kita" jelas Antoni lagi.

Benar yang di katakan Antoni karena hampir seluruh harta jatuh ke tangan Abian sebagai anak pertama di keluarga itu.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***