Berteman

Abian tak bisa berkonsentrasi saat ini dia benar-benar ingin mengetahui keadaan Ayunda tapi dia bisa apa,tak ada yang bisa membantu nya.

"Pak....Pakk Abian"panggil Vika

"Vika! Kamu selalu saja membuat ku kaget" marah Abian

"Bapak saya perhatikan sering melamun,apa sedang ada masalah pak?"

"Tidak!" jawab Abian cepat

"Kamu kenapa ke sini?"

"Ini pak ada laporan yang harus bapak tanda tangani,oh ya pak untuk wawancara kemarin dari pihak redaksi mengucapkan terimakasih untuk kerja sama bapak"Abian hanya mengangguk kecil.

"Kok pak bos nggak semangat ya"batin Vika saat berjalan keluar ruangan Abian.

****

Enggan rasanya pulang ke rumah tapi pekerjaan sudah selesai dan dia harus kembali ke rutinitas menjadi seorang istri boneka Arif.

Ayunda sengaja tidak memesan taksi dia ingin menelusuri jalan mencari angin segar untuk sekedar menenangkan pikiran nya.

Ayunda berjalan mengikuti trotoar panjang perasaan nya tak karuan saat ini, ingin bercerai dari Arif tapi orang tua nya tak mengizinkan,yang orang tua Ayunda tau Arif adalah menantu paling sempurna tapi di balik semua nya banyak rahasia dan luka yang di tanggung Ayunda.

"Tin.....tin....." bunyi klakson mobil membuat lamunan Ayunda buyar.

"Hati-hati buk, untung nggak ketabrak" ucap salah seorang yang melihat Ayunda berjalan ke arah mobil yang melintas.

"Yunda" panggil seseorang membuat Ayunda menoleh pelan.

"Abi" jawab nya kaget melihat sosok Abian yang sudah berdiri di hadapan nya.

"Minggir dulu Yu"ajak Abian

"Tidak apa-apa pak,buk! terimakasih sudah peduli, saya kenal dengan perempuan ini" ujar Abian membuat orang yang melihat Ayunda sedikit kesal.

"Beruntung pemilik mobil tidak marah" oceh salah satu ibu-ibu.

"Seperti nya memang dia mengenal nya" sahut ibu-ibu lain nya.

"Bubar-bubar" usir salah seorang warga.

"Yunda,kamu tidak apa-apa?" tanya Abian panik

"Tidak apa-apa pak,saya permisi"

"Yunda" panggil Abian membuat Ayunda menghentikan langkahnya

"Yu,apa begini cara kamu berterima kasih pada orang lain"lanjut nya

"Terimakasih" jawab Ayunda lagi dan segera pergi.

Abian yang kesal melihat tingkah Ayunda segera berlari ke arah perempuan tersebut dan menarik tangan nya.

"Lepas Pak!"pinta Ayunda

"Lepas kamu bilang? Kamu ini bodoh atau memang sengaja ingin menyiksa ku lebih dalam lagi Yu"

"Saya tidak berniat menyiksa anda"

"Jika tidak ingin menyiksa ku bukan begini cara nya yu,ikut aku!" marah Abian memaksa Ayunda ke arah mobil nya tapi Ayunda tetap bersih keras tidak mau.

Abian menjatuhkan tubuhnya ke bawah membuat posisi berlutut pada Ayunda hingga Ayunda bingung dengan sikap Abian terlebih banyak yang melihat mereka.

"Pak-"

"Aku tidak akan beranjak jika kamu tidak ikut bersama ku"

"Pak bukan begini-"

"Aku mohon Yu" potong Abian membuat Ayunda semakin malu.

"Ayo" ajak Ayunda cepat dia tidak mau semakin banyak yang menonton mereka.

Abian tersenyum kecil lalu segera berjalan ke arah mobil nya.

Ayunda menghela nafas berat saat sudah duduk di dalam mobil.

"Apa mau mu?" tanya Ayunda tanpa basa-basi .

"Yu,aku mau kita berkomunikasi lagi seperti dulu,aku ingin menjelaskan sesuatu yu"

"Aku sudah punya suami!"tegas Ayunda

"Aku tau tapi tidak begini juga kamu memperlakukan ku,kita bisa jadi rekan kerja"

"Tempat kerja kita berbeda"

"Tapi kita bisa menjalin kerja sama"

"Aku tidak tertarik"

"Yu,jangan kaku begini,apa kamu tidak ingat bagaimana kita dulu"

"Stop! Aku turun di sini" pinta Ayunda

"Oke.....aku tidak akan membahas lagi masa lalu tapi aku mohon berteman lah dengan ku yu"

Ayunda menatap lekat lelaki yang pernah hadir di hidupnya ini, Lelaki yang pernah dia taruh harapan tapi malah di sia-sia kan"

"Please" mohon Abian lagi

"Tidak lebih"

"Ya,hanya berteman" lanjut Abian dan diangguki Ayunda.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***