SAH

Hari yang di nantikan akhirnya tiba di mana kini Bara sudah duduk di kursi berhadapan dengan ayah dari calon istri nya dan juga penghulu di samping nya .

di samping kanan kiri nya pun sudah ada dua saksi ,yaitu paman dari Naomi dan juga Opa Henry saksi dari bagian keluarga nya .

" Opa " Panggil Bara sedikit berbisik namun masih terdengar di telinga Henry .

" Bara grogi" Henry memutar bola matanya kesal dia mengira pria itu akan mengatakan hal yang penting " Jangan membuat malu keluarga " Cibir Henry membuat Bara tersenyum canggung .

" Maaf Opa " Jawabnya tersenyum kuda .

"Sudah siap pak " Penghulu menatap calon mertua Bara lalu menatap kedua saksi setelah mendapat kan jawaban kini penghulu meminta ayah Naomi untuk menjabat tangan Bara .

Semua berkas yang yang lainnya sudah lengkap tinggal melakukan tahap terakhir sebelum nantinya kedua insan Sah untuk bersama .

Melihat itu dada Bara semakin deg²an bahkan kini kedua tangan nya sudah keringat dingin dengan tangan bergetar Bara menerima uluran tangan pria yang akan menjadi mertua nya itu .

" Maaf ,bisa tolong berikan dulu air sama tisu " Ujar ayah menantu tersenyum sambil menatap Bara.

Opa Henry menatap tajam Bara membuat pria itu menundukkan kepalanya takut .

" Maaf pak " Elsa menyodorkan tisu dan sebotol air mineral di ujung meja .

" Minum dulu nak " Ayah Naomi melepaskan tangannya dari genggaman Bara membiarkan pria itu menenangkan dirinya sebentar.

" Bagaimana mau malam pertama kalau berjabat tangan saja kamu keringatan Bar " Canda Jeje tertawa .

" Itu beda cerita Opa " Balas Bara cepat .

" Sudah bisa di mulai " Bara mengaguk mantap lalu mengulur tangan nya yang langsung di sambut calon ayah mertua nya .

Di mulai dengan doa yang langsung di pimpin penghulu setelah itu Ayah Naomi mulai menggenggam erat tangan Bara .

"Saudara Bara Prakasa Mateo bin Radhi Alexander Mateo. Saya nikahkan dan saya kawinkan Anda dengan anak perempuan saya Naomi zaira bintu Muhamad dengan maskawin uang tunai senilai 2 milyar dan satu unit rumah di bayar tunai " Ujar ayah Naomi lantang .

"Saya terima nikah dan kawinnya Naomi Zahira bintu Muhamad dengan mas kawin tersebut dibayar tunai." Jawab Bara dalam sekali tarikan nafas .

" Gimana para saksi " Ujar penghulu menatap ke arah sampingnya dan juga keluarga.

SAH !!

Bara langsung mencium tangan ayah mertuanya membuat pria itu kaget ,lalu mengusap keringat yang sudah membasahi keningnya tanpa rasa bersalah.

Penghulu memanjat doa sebelum akhirnya meminta mempelai wanita untuk keluar.

Vania dan ibu Naomi langsung membawa mempelai wanita ke luar dari kamar ,bara yang sudah beberapa hari tidak bertemu Naomi langsung menatap ke arah tangga di mana Naomi turun di temani ibunya dan ibu mertua nya .

" Jangan menatap nya seperti itu " Tegur Elvina tak enak .

" Tidak bisa Oma , istri ku sangat cantik " Jawabnya yang langsung mendapatkan pukulan dari Elvina .

" Maaf pak " Ujar Henry tersenyum.

" Tidak papa pak " Jawab Muhamad ayah Naomi .

Bara terus menatap Naomi hingga wanita itu kini duduk di samping nya .

" Kamu sangat cantik sayang " Naomi langsung menunduk malu apa lagi di ruangan itu banyak orang .

" Mas " Cicit Naomi pelan .

" Nanti di lanjut kan lagi ya "Penghulu melerai keduanya " masih ada yang harus kalian selesaikan" Lanjut nya tersenyum menatap kedua pengantin itu .

" Maaf pak " Ujar Naomi malu² .

Bara dan Naomi langsung mendatangi buku nikah mereka , lalu kedua nya bertukar cincin di mana Naomi mencium punggung tangan suami nya sebagai bentuk baktinya pada suaminya dan di balas Bara mencium kening Naomi .

Selesai semua urusan itu akhirnya Bara dan Naomi melakukan foto keluarga .

Kini saatnya Naomi dan Bara melakukan sungkeman namun belum papa Bara dan Naomi sudah lebih dulu menangis .

Pertama kedua nya berhadapan dengan Opa Henry dan Grandpa setelah itu Oma Elvina dan Grandma nya lalu Radhi dan Vania hingga terakhir orang tua Vania .

Bara membantu istri nya untuk berdiri lalu menghapus sisa cairan yang masih membasahi pipi nya .

" Terimakasih sudah memilih Aku menjadi Imam mu " Ucap Bara sebelum akhirnya mencium bibir Naomi membuat ruangan itu heboh ,namun berbeda dengan Naomi wanita itu hanya bisa membulat kan matanya menatap suaminya.

" Astaga bajingan itu apa dia tidak sadar jika di sini ada anak² ku " Gerutu Edward bingung menatap anak²nya yang menatap ke arah depan ,dia tidak mungkin menutup semua mata anak²nya sedangkan tangan nya hanya dua.

Tidak jauh berbeda Rangga juga sedang berusaha menutup mata anak²nya namun apalah daya kedua tangan nya tidak bisa menyanggupi nya .

Plak

" Sssttt " Bara memegang pundaknya yang terasa panas " Grandma " Protes Bara manja.

" If you can't wait, take your wife to the room where your sister and nephew are " Jawab Grandma menatap Bara .

" Dasar bule " Cibir Bara cemberut.

" Mas " Tegur Naomi tidak suka " Maaf sayang" Jawab Bara tersenyum kuda .

Keluarga Naomi hanya tertawa melihat tingkah Bara , sedangkan keluarga Bara sudah ingin sekali melenyapkan pria itu .

Tidak ingin membuang waktu karena setelah ini mereka akan ke hotel .

Sehingga satu persatu mulai mengambil makanan karena ini juga sudah masuk makan siang .

" Maaf ya Pak Bu makanannya seadanya " Ujar Sekar Ibu Naomi .

" Mba Sekar akan menyesal mengatakan itu " Jawab Elsa tersenyum.

" Maaf jika nanti kami tidak menyisakan untuk orang rumah ya Mba,maaf kami keluarga besar " Timpal Aqila tertawa kecil .

" Silahkan , justru saya senang jika itu benar adanya " Jawab Sekar tersenyum.

Karena saat ini status nya sudah berubah ,Naomi langsung mengambilkan makanan untuk suaminya sekalipun dia sedikit kesusahan karena kebaya yang di pakai nya .

" Kamu mau ngapain Nak ? " Vania mendekati menantu nya sambil memegang piring yang sudah terisi lauk .

" Itu Bu mau ambil makan untuk mas Bara " Jawab Naomi salah tingkah.

" Oh ,Ibu juga mau ambilkan makan untuk ayahmu " Jawab Vania tersenyum.

" Hm ..Bu " Panggil Naomi pelan .

" Mas Bara suka nya makan apa ya ? " Lanjut nya menatap ibu mertua nya .

" Selama ini menurut mu apa Bara pemilih " Naomi terdiam lalu menggeleng " Tidak Bu " Jawab Naomi .

" Berarti dia makan semuanya selagi itu bisa di makan " Jawab Vania tersenyum.

" Makasih Bu " Ucap Naomi tulus .

Setelah mengambilkan makanan untuk Bara , Naomi langsung mendekati suaminya yang sedang bercerita dengan keluarga nya .

" Sekarang Bara sudah ada yang ambilkan makanan " Ledek Erland .

" Iya , sekarang ganti pelayan bukan lagi Syifa sama Syafa " Timpal Daffa .

" Jangan bicara sembarangan sialan " Umpat Bara menatap tajam Daffi.

" Mas " Tegur Naomi pelan .

" Kamu harus hati² sama dia , Karena baik nya hanya di awal saja " Ujar Gani

" Apa kalian tidak bisa diam Hah " Benyak Bara tertahan menatap satu persatu sepupu nya .

" Mas ,Naomi gabung sama si kembar ya " Izin Naomi sambil menunjuk kerumunan para wanita " di sini saja nanti aku usir mereka " Jawab Bara cepat .

" Tidak usah ,Naomi sama mereka saja " Ujar Naomi lalu meninggalkan Suaminya membuat mereka tertawa kencang hingga menarik perhatian keluarga Naomi dan yang lainnya .

" Astaga " Elsa ,Ana ,Elvina,Nabilla dan Aqila bisa mendesah panjang melihat tingkah Cucu mereka .

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Episodes
1 Calon istri
2 amplop
3 Sesak dada
4 waktu bersama sikembar
5 SAH
6 Resepsi
7 Hadiah kecil untuk suami
8 Test
9 Berpamitan
10 4 tahun
11 Di mana ayah Bumi ?
12 Bunda
13 Kejujuran Aira
14 Siapa Bumi
15 Kedatangan Bara
16 Wanita keras kepala
17 memilki istri 2
18 Karma
19 Libur keluarga
20 Senior
21 Membuat adik
22 Honeymoon
23 Kuat
24 24
25 maron
26 malas
27 mobil kuning
28 Jahat
29 Berkali² tembak
30 Keliling
31 kata kata horor
32 32
33 Kesurupan masal
34 Embun sakit
35 Bermain hutan
36 Hanya karena Embun
37 Mengalah
38 Semenjak kepergian
39 Menggantikan Mba
40 Gagal
41 Bukan lagi urusan mu
42 Katanya kita teman
43 Sebulan
44 Tidak tahu keberadaan Aira
45 menyusulnya
46 Embun sayang ayah
47 Sebentar lagi
48 Kritis
49 ........
50 ???????
51 !!!!!!!!!!!
52 jangan sungkan
53 Meminta izin
54 Ingin bertemu Embun
55 Masalah besar
56 Tidka seperti dulu
57 Berpisah
58 Perlahan
59 Ikut
60 Embun
61 Ganti panggilan
62 Sayang
63 Bosan
64 Embun pulang
65 Bayaran
66 Kakak Erick
67 Paviliun
68 jalan-jalan
69 lupa jalan pulang
70 Liburan orang tua
71 adik untuk si kembar
72 Sekarang atau nanti
73 Jadi tidak enak
74 Ganjen
75 biasa saja
76 jogging
77 Sudah besar
78 Sepasang kekasih
79 79
80 KDRT
81 manusia batu
82 82
83 83
Episodes

Updated 83 Episodes

1
Calon istri
2
amplop
3
Sesak dada
4
waktu bersama sikembar
5
SAH
6
Resepsi
7
Hadiah kecil untuk suami
8
Test
9
Berpamitan
10
4 tahun
11
Di mana ayah Bumi ?
12
Bunda
13
Kejujuran Aira
14
Siapa Bumi
15
Kedatangan Bara
16
Wanita keras kepala
17
memilki istri 2
18
Karma
19
Libur keluarga
20
Senior
21
Membuat adik
22
Honeymoon
23
Kuat
24
24
25
maron
26
malas
27
mobil kuning
28
Jahat
29
Berkali² tembak
30
Keliling
31
kata kata horor
32
32
33
Kesurupan masal
34
Embun sakit
35
Bermain hutan
36
Hanya karena Embun
37
Mengalah
38
Semenjak kepergian
39
Menggantikan Mba
40
Gagal
41
Bukan lagi urusan mu
42
Katanya kita teman
43
Sebulan
44
Tidak tahu keberadaan Aira
45
menyusulnya
46
Embun sayang ayah
47
Sebentar lagi
48
Kritis
49
........
50
???????
51
!!!!!!!!!!!
52
jangan sungkan
53
Meminta izin
54
Ingin bertemu Embun
55
Masalah besar
56
Tidka seperti dulu
57
Berpisah
58
Perlahan
59
Ikut
60
Embun
61
Ganti panggilan
62
Sayang
63
Bosan
64
Embun pulang
65
Bayaran
66
Kakak Erick
67
Paviliun
68
jalan-jalan
69
lupa jalan pulang
70
Liburan orang tua
71
adik untuk si kembar
72
Sekarang atau nanti
73
Jadi tidak enak
74
Ganjen
75
biasa saja
76
jogging
77
Sudah besar
78
Sepasang kekasih
79
79
80
KDRT
81
manusia batu
82
82
83
83

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!