Bayu & Mayangsari

Pagi itu di atas puncak gunung karang sama dengan pagi-pagi sebelumnya matahari bersinar cerah dan dibeberapa tempat kabut masih menggantung membuat keadaan ditempat itu masih diselimuti oleh hawa dingin yang menusuk sampai ke tulang. Seorang pemuda dengan bertelanjang dada sedang melatih ilmu Kanuragan tingkat tinggi. Pukulan dan tendangan yang dilakukan dengan sangat cepat seperti bayang-bayang setan dipagi hari itu.

Pemuda tersebut menggenjotkan kakinya dan melompat tinggi ke udara lalu bersalto dan melayangkan tendangan lurus ke sebuah pohon yang besar dan rimbun.

Saat tendangan pemuda tersebut mendarat pada batang pohon terdengar suara bergemuruh, pohon tersebut tumbang patah menjadi dua bagian.

Seorang lelaki tua bersorban yang sedang bersila di sebuah batu yang besar lalu berkata,"Bayu sekarang kau pukul batu yang besar disebelah sana dengan pukulan Segara Geni!" Pemuda yang dipanggil dengan nama bayu tersebut menganggukkan kepalanya lalu mulutnya merapalkan ajian tersebut, tangan sebatas siku mengeluarkan sinar kemerahan dan memaparkan hawa panas menyengat lalu terdengar teriakan dari mulut si pemuda menyebutkan nama pukulan tersebut.

Sinar kemerahan melesat dari tangannya dengan kecepatan yang tinggi dan menghancurleburkan batu yang besarnya seperti tubuh kerbau hingga hancur berkeping-keping.

Lelaki tua berjenggot putih yang melihat hal itu tersenyum senang lalu berkata" Bayu, setelah selesai kau membersihkan badanmu di air terjun temui eyang dipadepokan!"ucap lelaki tua berjenggot putih itu.

"Baik eyang Jimbaran"seru sang pemuda. Setelah memberikan hormat kepada sang guru lalu pemuda tersebut berlalu menuju air terjun untuk membersihkan dirinya.

****

"Salam guru"ucap sang pemuda memberikan hormat lalu mengambil tempat dihadapan eyang Jimbaran dan duduk bersila.

"Kalau saya boleh menanyakan perihal apa eyang meminta saya menghadap?"tanya Bayu.

Sang guru menatap wajah muridnya dan tersenyum.

"Bayu sudah sepuluh tahun engkau berlatih dipadepokan ini dan semua ilmu kepandaian yang eyang miliki sudah eyang wariskan kepadamu. Eyang ingin engkau dapat mengharumkan nama padepokan Rajawali sakti ini didalam pengabdianmu untuk kerajaan Teluk Merawang"ucap sang guru.

Bayu terkejut mendengar perkataan sang guru.

"Maafkan saya eyang, Bayu tidak mengerti arah pembicaraan eyang ini, maksud eyang...?"tanya Bayu dengan wajah yang penuh dengan kebingungan.

Wajah sang guru dengan jenggot yang berwarna putih dan menghiasi wajahnya yang penuh ketenangan tersenyum.

"Bayu...eyang rasa telah tiba saatnya engkau harus mengamalkan semua ilmu yang sudah engkau pelajari ditempat ini untuk membantu sang prabu Kertapati kerajaan Teluk Merawang dengan kepandaian yang engkau miliki saat ini dan mengabdikan dirimu dengan sepenuh hatimu untuk kemegahan kerajaan tersebut. Kerajaan tersebut saat ini sedang dirongrong oleh banyaknya perampok juga pemberontak-pemberontak yang merekrut pendekar-pendekar dari golongan hitam dengan diiming-imingi harta, kekuasaan juga kesenangan untuk menumbangkan kekuasaan dan wibawa sang prabu. Dirimu sebagai seorang pendekar, engkau mempunyai tanggung jawab untuk mengharumkan nama padepokan ini dan memberantas kejahatan serta kelaliman sebab itu eyang mengutus engkau kehadapan sang prabu dan serahkan surat yang sudah eyang buat untuk Sang Prabu, eyang hanya berpesan diluar sana beribu kelicikan akan engkau temui, sebab itu engkau harus memakai pikiranmu tidak dengan emosimu supaya engkau selalu diberikan keselamatan oleh Yang Kuasa. Eyang menitipkan keris Jagat Wesi ini kepadamu sebagai senjata pelindungmu dan pergunakanlah keris ini saat engkau memberantas pemberontak-pemberontak yang merongrong kerajaan juga satu keris lagi yaitu keris Sukma Jagat untuk kau serahkan kepada Gusti Prabu"ucap eyang Jimbaran.

Bayu kaget Eyang Jimbaran mau menitipkan keris sakti itu untuknya.

"Ambillah Bayu keris ini dan pakailah untuk kebenaran!!!"perintah eyang Jimbaran lalu dengan tangan bergetar akhirnya Bayu mengulurkan tangan dan mengambil keris yang disodorkan sang guru.

Bayu meletakkan badan keris diatas dahinya serta menciumnya serta dimasukkan kedalam warangkanya keris tersebut lalu diselipkan dibelakang pakaiannya juga menyimpan keris Sukma Jagat dibalik bajunya untuk diserahkan kepada Sang Prabu Kertapati kelak.

"Kapan saya harus meninggalkan padepokan ini eyang?"tanya Bayu.

"Besok pagi kamu sudah bisa meninggalkan padepokan ini tapi sebelum pergi temui adik seperguruanmu Mayangsari, eyang tahu kalian saling mencintai sebab itu hiburlah adikmu itu supaya dia bisa menerima kepergianmu"ucap eyang Jimbaran.

"baik eyang bayu akan segera menemui adik Mayang"ucap Bayu.

"Kalau tidak ada yang akan engkau sampaikan lagi kau boleh keluar, eyang akan bersemedi dan mendekatkan diri kepada sang Hyang Jagat Dewa Batara"ucap Eyang Jimbaran.

"Baiklah eyang jaga diri eyang baik-baik saat Bayu tidak berada disini"kata Bayu.

"Kau tidak usah mengkhawatirkan tubuh tua ini Bayu bukankah masih ada adikmu yang bisa merawat eyang"ucap eyang Jimbaran lalu Bayu mohon pamit kepada eyang gurunya lalu mencium tangan orang tua itu dengan penuh haru.

"Kau boleh keluar sekarang Bayu, eyang mau sendiri disini untuk bersemedi"ucap eyang Jimbaran.

Bayu bangkit dari duduknya lalu melangkah keluar dan menutup pintunya.

*****

Seorang gadis berparas ayu berkulit putih bersih dan bertubuh padat berisi sehingga setiap lelaki yang melihatnya tidak akan pernah bosan-bosan untuk memandangnya dan berdecak kagum akan kemolekan gadis tersebut.

Sang gadis sedang duduk diatas batu dibawah air terjun yang indah sedangkan kakinya yang putih mulus memainkan air yang sangat bening dengan tertunduk dan termenung.

Tiba-tiba ada seorang yang memegang bahunya.

"Adik Mayang ternyata kau disini...kakang sudah mencari kau kemana-mana ternyata kau berada disini dan termenung bahkan kakang datang pun kau tidak tahu"ucap Bayu kepada gadis yang sangat dikasihinya itu.

Si gadis menoleh kebelakang dan melihat satu sosok tampan sedang tersenyum. "Kakang Bayu...."seru si gadis.

"Tidak apa-apa kakang saya senang berada disini suasananya sangat tenang"ucap sang gadis sambil matanya terus memandang air dibawahnya dan tidak berani menatap kepada Bayu.

Bayu mengetahui apa yang bergejolak dihati gadis itu.

"Kang Bayu kapan kakang akan meninggalkan padepokan ini?"tanya Mayang.

"Besok pagi kakang sudah harus berangkat adikku sayang"ucap bayu.

Tanpa terasa air mata bening jatuh dipipinya yang halus.

Bayu mengusap air mata yang berlinang dipipi kekasihnya itu.

"Kakang pergi untuk menunaikan tugas guru dan mengabdi pada kerajaan, kakang berjanji padamu dalam tempo dua tahun akan kembali kesini dan melamarmu kepada guru untuk kujadikan isteri"ucap Bayu sambil menggenggam tangan mayang.

Air mata Mayang semakin deras berlinang dan memeluk tubuh kekasihnya itu.

Bayu membiarkan kekasihnya itu memeluknya sambil mengelus rambut Mayang yang hitam lurus sepinggang, dia lalu duduk disamping gadis itu dan sang gadis terus memeluk tubuh sang pemuda seakan-akan tidak mau dilepaskan lagi.

"Kang Bayu pasti akan melupakan mayang gadis desa ini karena kata orang gadis kota cantik-cantik kakang pasti akan terpikat dengan salah satu dari mereka"ucap mayang.

Bayu melepaskan pelukan sang gadis dengan lembut dan menghapus air mata yang masih berlinang di pipi gadis tersebut.

"Dengar perkataanku Mayang sekalipun ada ratusan gadis cantik disekelilingku hatiku sudah aku serahkan hanya untukmu adikku sayang"ucap Bayu.

Cubitan manja ke pinggang sang pemuda membuat sang pemuda meringis.

Tangan sang pemuda membelai pipi halus gadis itu dan mata si gadis tiba-tiba terpejam dan bibir merekah manja.

"Kang Bayu peluk aku lebih erat.....Aku takut kehilanganmu kakang karena aku sangat mencintaimu"gumam sang gadis.

Bayu memeluk kekasihnya lebih erat lagi lalu kepalanya merunduk mencium kening sang gadis yang mendesah manja lalu mencium bibir sang gadis yang merekah indah.

Lidah mereka saling terpaut untuk beberapa lamanya.

"Kakang sentuh aku...."desah sang gadis. Sang pemuda mulai meraba dan menjamah bukit kembar sang gadis yang besar dan kencang, sang gadis mulai mendesah hebat. "Kakang Bayu....."desahnya.

Pakaian atas sang gadis melorot jatuh sehingga menampilkan bagian atas sang gadis yang putih dan polos.

Ciuman, rabaan dan hisapan menghiasi aktivitas mereka disore itu tapi Bayu tidak mau melangkah lebih jauh lagi karena rasa sayangnya yang besar kepada si gadis lalu Bayu memakaikan kembali pakaian si gadis yang terbuka.

Bayu berkata,"tunggu aku sayangku...dua tahun tidak akan lama anggap saja sebagai ujian cinta kita berdua"ucap Bayu.

Mayangsari semakin larut dalam kesedihan lalu berkata,"aku akan menunggumu kakang dan meminta kepada guru untuk menjadi istrimu"ujar Mayang dengan air mata berlinang.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦

@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦

Iyeeeees

2025-02-09

0

lihat semua
Episodes
1 Yuda Laksana
2 Lahirnya Seorang Pendekar Pembela Kebenaran
3 Pedang Naga Bumi
4 Yuda Edan
5 Mawar
6 Keterangan si Parut
7 Pertarungan Yuda dan Warok Kendil
8 Membuka Tabir Gelap Masa Lalu
9 Kematian Warok Kendil
10 Asmara Dua Insan
11 Yuda menyelamatkan perempuan yang tertawan
12 Formasi Tarian Iblis
13 Tameng Hijau Naga Bumi
14 Akhir Riwayat Gerombolan Karang Lintang
15 Perpisahan
16 Bayu & Mayangsari
17 Prakoso
18 Janji Yang Terkoyakkan
19 Kehamilan Mayangsari
20 Pertolongan Yuda
21 Pertarungan Yuda Dan Prakoso
22 Gerombolan Kelabang Biru
23 Sri Wulandari
24 Lembah Kesengsaraan Teluk Beting
25 Pertarungan Di Dasar Lembah
26 Kematian Raja Pisau Terbang
27 Ratu Rajawali Sesat
28 Yuda Terluka
29 Ki Merak Merah
30 Kembali Ke Lembah Kesengsaraan
31 Kematian Wulan
32 Setan Tuak
33 Pertolongan Yuda Kepada Ki Merak Merah
34 Biksu Dewa Salju
35 Ilmu Pelepas Raga
36 Gerombolan Setan Merah
37 Yuda Menolong Kuku Setan
38 Kekacauan Di Markas Setan Merah
39 Pertarungan Yuda Dan Sang Ketua
40 Kenanga Cantika
41 Perjalanan Ke Pulau Es
42 Ilmu Hamparan Salju
43 Kerajaan Di Dalam Laut
44 Yuda Menerobos Istana Setan Merah
45 Pukulan Tapak Merapi
46 Yuda Berhadapan Kembali Dengan Ketua Setan Merah
47 Matinya Sang Ketua Setan Merah dan Bubarnya Gerombolan Setan Merah
48 Kemunculan Ratu Laut Samudera Biru
49 Setan Kencing
50 Kenanga Diangkat Menjadi Murid Eyang Tapak Merapi
51 Dewa Tuak Kahyangan
52 Pendekar Empat Pedang Dari Utara
53 Naga Merah Bijaksana
54 Kiai Begawan Suci
55 Ratu Kerajaan Samudera Biru
56 Sri Ajeng Pameswari
57 Ratu Ular Iblis
58 Harimau Dewa Berbulu Salju
59 Kesembuhan Sang Puteri
60 Mata Naga Samudera Biru
61 Yuda Menolong Sekar Asih
62 Desa Rindangjati
63 Raden Jaya Gledek
64 Kedatangan Puteri Sri Intan Cakrabuwana
65 Pesan Rahasia
66 Kematian Iblis Tangan Sesat
67 Asmara Dua Insan
68 Keris Naga Sasra Dirampas
69 Tekad Raden Jaya Gledek
70 Penolong Merah
71 Naga Merah
72 Kematian Sekar Asih Dan Akhir Sebuah Kisah
73 Lembah Putus Cinta
74 Empat Jurus Pedang Cinta
75 Penculikan Sang Pengantin
76 Pertarungan Di Sungai Kates Blewah
77 Penyekapan Dewi
78 Kematian Bergawa Ireng
Episodes

Updated 78 Episodes

1
Yuda Laksana
2
Lahirnya Seorang Pendekar Pembela Kebenaran
3
Pedang Naga Bumi
4
Yuda Edan
5
Mawar
6
Keterangan si Parut
7
Pertarungan Yuda dan Warok Kendil
8
Membuka Tabir Gelap Masa Lalu
9
Kematian Warok Kendil
10
Asmara Dua Insan
11
Yuda menyelamatkan perempuan yang tertawan
12
Formasi Tarian Iblis
13
Tameng Hijau Naga Bumi
14
Akhir Riwayat Gerombolan Karang Lintang
15
Perpisahan
16
Bayu & Mayangsari
17
Prakoso
18
Janji Yang Terkoyakkan
19
Kehamilan Mayangsari
20
Pertolongan Yuda
21
Pertarungan Yuda Dan Prakoso
22
Gerombolan Kelabang Biru
23
Sri Wulandari
24
Lembah Kesengsaraan Teluk Beting
25
Pertarungan Di Dasar Lembah
26
Kematian Raja Pisau Terbang
27
Ratu Rajawali Sesat
28
Yuda Terluka
29
Ki Merak Merah
30
Kembali Ke Lembah Kesengsaraan
31
Kematian Wulan
32
Setan Tuak
33
Pertolongan Yuda Kepada Ki Merak Merah
34
Biksu Dewa Salju
35
Ilmu Pelepas Raga
36
Gerombolan Setan Merah
37
Yuda Menolong Kuku Setan
38
Kekacauan Di Markas Setan Merah
39
Pertarungan Yuda Dan Sang Ketua
40
Kenanga Cantika
41
Perjalanan Ke Pulau Es
42
Ilmu Hamparan Salju
43
Kerajaan Di Dalam Laut
44
Yuda Menerobos Istana Setan Merah
45
Pukulan Tapak Merapi
46
Yuda Berhadapan Kembali Dengan Ketua Setan Merah
47
Matinya Sang Ketua Setan Merah dan Bubarnya Gerombolan Setan Merah
48
Kemunculan Ratu Laut Samudera Biru
49
Setan Kencing
50
Kenanga Diangkat Menjadi Murid Eyang Tapak Merapi
51
Dewa Tuak Kahyangan
52
Pendekar Empat Pedang Dari Utara
53
Naga Merah Bijaksana
54
Kiai Begawan Suci
55
Ratu Kerajaan Samudera Biru
56
Sri Ajeng Pameswari
57
Ratu Ular Iblis
58
Harimau Dewa Berbulu Salju
59
Kesembuhan Sang Puteri
60
Mata Naga Samudera Biru
61
Yuda Menolong Sekar Asih
62
Desa Rindangjati
63
Raden Jaya Gledek
64
Kedatangan Puteri Sri Intan Cakrabuwana
65
Pesan Rahasia
66
Kematian Iblis Tangan Sesat
67
Asmara Dua Insan
68
Keris Naga Sasra Dirampas
69
Tekad Raden Jaya Gledek
70
Penolong Merah
71
Naga Merah
72
Kematian Sekar Asih Dan Akhir Sebuah Kisah
73
Lembah Putus Cinta
74
Empat Jurus Pedang Cinta
75
Penculikan Sang Pengantin
76
Pertarungan Di Sungai Kates Blewah
77
Penyekapan Dewi
78
Kematian Bergawa Ireng

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!