I Am The Younger Brother Of The Heroine

I Am The Younger Brother Of The Heroine

Chapter 1 Reinkarnasi

Di pagi hari yang cerah, di kekaisaran Albaret.

Di sebuah akademi, terdapat seorang pemuda tampan berpakaian serba hitam dengan mengenakan jubah hitam yang berjalan di lorong akademi menuju auditorium akademi tempat penerimaan siswa baru.

Dia bernama Arish Von Caltanin, dia adalah murid baru di sebuah Akademi Albaret di Benua Timur Kekaisaran Albaret.

***

Nama saya Arish Von Caltanin, sebelum saya menjadi Arish dulu di kehidupan sebelumnya saya seorang siswa SMA biasa.

Tempat saya sekarang adalah dunia novel yang dulu pernah saya baca di web novel. Novel itu berjudul 'The Conquest Of The Tower In Another World' seperti novel pada umumnya, protagonis pria kerasukan dari abad ke 20xx.

Protagonis pria dulunya di kehidupan sebelumnya adalah pekerja kantoran biasa. Setelah ia pulang kerja dari lembur kantor, protagonis pria mengalaminya kecelakaan di jalan menujuh ke rumahnya dengan di tabrak oleh truck.

Cerita yang cukup klise bukan?

Sedangkan saya sendiri seorang siswa SMA biasa yang meninggal karena kekerasan yang ada di sekolah.

Saya mendapatkan ingatan akan kehidupan sebelumnya setelah saya sembuh dari penyakit saya di umur yang ke 10 tahun.

Tapi yang anehnya, saya tidak bisa mengingat ingatan sebelum saya jatuh sakit. Menurut perkataan orang tua saya, saya tidak bisa mengingat ingatan itu karena itu adalah ingatan yang akan menyakiti bagi saya.

Setelah saya sembuh dari penyakit saya, saya berusaha keras belajar dengan giat supaya bisa di terima di akademi di Kekaisaran Albaret.

Sejujurnya orang tua saya tidak mengijinkan saya untuk bersekolah di kekaisaran Albaret di benua timur. Karena jauh dari rumah dan rumah saya itu ada di benua tengah di Kekaisaran Vanes.

Orang tua saya bilang saya masih belum sembuh, menurut mereka saya lebih baik belajar di rumah. Tapi menurut saya, saya baik-baik saja dan sudah sembuh dari penyakit itu.

Walaupun masih harus minum obat, supaya tidak kambuh lagi. Dan saya harus juga memunuhi syarat dari orang tua saya, supaya bisa masuk akademi Albaret.

Sekarang saya akan menuju auditorium akademi, tempat dimana cerita akan segera di mulai.

Dan tempat protagonis, pahlawan wanita, penjahat, peran pendukung, dan peran lainnya. Dan saya berperan sebagai extra yang tidak pernah ada di novel.

***

Inilah bagaimana alur cerita didalam novel berjalan.

Suatu hari, dunia menghadapi bencana.

Tower dan dungeon muncul dimana-mana, dan menghasilkan monster. Dan monster itu menyerang manusia, dan membuat dunia berada dalam malapetaka.

Terutama di benua timur.

Menjadi benua yang terkenal buruk karena ditempat itu dungeon dan tower muncul secara terus-menurus. Dan disana serangan para monster lebih ganas dibanding benua lain.

Itu sungguh mirip neraka.

Tapi dalam kegelapan itu, muncullah cahaya terang. Didalam novel, cahaya itu disebut sebagai 'Pahlawan'.

Benua timur bertarung dengan para monster dengan bantuan kekuatan dari para pahlawan. Dan mereka perlahan bisa mengambil alih tower dan dungeon yang ada. Dengan menggunakan industri yang diciptakan dalam bencana ini sebagai penggerak, mereka berhasil pulih dari krisis.

Hari demi hari pun berlalu, benua timur menjadi benua terkemuka yang menandingi benua barat. Dan benua timur menjadi tempat berkumpulnya para pahlawan dari seluruh penjuru benua.

Tindakan benua timur karena meningkatnya monster dan dungeon. Pahlawan pertama mendirikan Akademi kepahlawanan menggunakan magic stone tercanggih.

'Akademi Albaret'

Akademi di mana para hero dari seluruh benua. Yang melalui banyak hal tidak terduga berkumpul.

Dan itu adalah dimana para hero yang akan menyelamatkan benua ini, serta saingannya berada.

'Albaret Academy' umumnya dikenal sebagai 'Albaret,' adalah sebuah lembaga pendidikan di Kekaisaran Albaret.

***

Dalam perjalanan menuju auditorium, banyak orang menatapku dan berbisik-bisik. Sepertinya penampilanku yang menonjol. Ha, itu sebabnya tidak baik menjadi terlalu tampan, bukan?

Saat saya memasuki auditorium, bisik-bisikan dan gumaman itu semakin jelas, menarik perhatian. Apakah ini pertama kalinya mereka melihat orang yang tampan?

Saya menemukan kursi kosong dan duduk. Awalnya, gumaman itu terus berlanjut, tetapi seiring berjalannya waktu, gumaman itu perlahan mereda.

Saya sedang menatap ke depan tanpa sadar ketika tiba-tiba suasana menjadi jauh lebih

berisik dibandingkan saat saya pertama kali tiba.

"Permisi, apakah kursi ini sudah ada yang duduk?"

Aku bisa tahu alasannya dengan melihat pria yang bertanya padaku. Dia berambut pirang keemasan yang melambangkan kebangsawanan, dan berawajah tampan, tentu saja tidak secantik aku, tetapi dia adalah Ludwig Alshop, putra mahkota kekaisaran dan tokoh utama dalam novel yang bertamigrasi 'The Conquest Of The Tower In Another World'.

"Ya, tempat dudukku selalu kosong! Tapi anehnya, biasanya tidak ada yang duduk disini."

"Nama saya Ludwig Alshop, panggil saja Ludwig."

Saat Ludwig duduk di sebelahku, aku mendengar desahan dari orang-orang sekitar kami. Mereka mungkin berpikir bisa mendapatkan perhatian dengan duduk di sebelah Ludwig.

"Ludwig, bukankah dia hebat."

"Akademi! Lihat bangunan megah ini. Alasan saya bisa masuk akademi seperti itu adalah karena saya warga negara kekaisaran. Jadi, saya ingin mempersembahkan semua kemuliaan ini kepada Yang Mulia Kaisar. Hiduplah kaisar, hiduplah Kaisar!"

Sementara siswa lain diam-diam menyanjung, saya menyanjung secara terang-terangan!

Aku tak pernah menyangka orang-orang di sekitarku akan terkesima dan terdiam melihat kepiawaianku dalam menyanjung.

"Ha-ha-ha-ha!"

Ludwig, yang bahkan tidak mengucapkan sepatah kata pun merasa kagum dengan keterampilan menyanjungku, tertawa terbahak-bahak.

"Ha-ha-ha-ha! Oh, perutku sakit. Siapa namamu?"

"Arish, panggil saja aku Arish."

"Arish..."

Ludwig menggumamkan namaku.

"Arish, sekarang kita berdua adalah siswa akademi yang sama, bagaimana kalau kita bicara lebih santai?"

"Saya terbiasa dengan menggunakan panggilan kehormatan, jadi ini lebih nyaman bagi saya."

Karena sifatku, kecuali dalam kasus khusus, sebutan kehormatan langsung otomatis keluar dari mulutku.

"Arish, apakah. Kamu seorang penyihir?"

Tampaknya Ludwig juga melihat tongkatku sebagai tongkat ajaib.

Maksudku, siapa yang mengira ini adalah pedang yang berubah saat sihir dimasukkan ke dalamnya, sebagai tongkat pedang?

Aku menempelkan jari telunjukku ke bibirku.

"Itu rahasia."

Ludwig tampak heran dengan jawabanku dan tertawa terbahak-bahak.

"Ha-ha-ha-ha. Aku belum pernah melihat orang sepertimu sebelumnya."

"Heh heh. Bertahanlah sampai akhir di akademi."

Nasihat untuk bertahan hidup sampai akhir haruslah tulus.

Masuk ke akademi itu sendiri tidaklah sulit. Selama kamu memiliki tingkat kemampuan fisik dan sihir tertentu, kamu bisa lulus. Namun, tantangan sebenarnya baru dimulai sekarang.

"Sekitar setengahnya, bukan?"

Ya, hari ini, hanya untuk sehari, sekitar setengah dari siswa akan dikeluarkan. Baiklah, itu bukan urusan saya.

Aku melirik ke arah pinggang Ludwig yang terdapat sebuah pedang.

Terpopuler

Comments

6o5y12ah

6o5y12ah

semangat yaaa thor

2024-10-04

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!