Curiga

Ada yang bilang laki laki tak butuh cinta untuk bisa melakukan hal itu tapi bagi laki laki yang mencintai wanita dengan tulus mungkin tak akan berpikiran sama seperti laki laki tadi.

" coba saja jika kamu bisa menolak ku " ucap Sesil yang kini mulai membelai tubuh berotot ikhsan hingga akhirnya sampai ke senjata milik Ikhsan yang masih tertidur pulas.

" wanita itu tak pernah melakukan hal ini bukan ?" tebak Sesil sambil membelai lembut senjata itu meski masih tertutup celana Ikhsan.

" kenapa kamu begitu berani ?" tanya Ikhsan tapi tubuhnya tak bisa berbohong jika dirinya begitu menikmati apa yang sedang Sesil lakukan saat ini.

" apa kamu pernah melakukan hal seperti ini sebelum bersama ku ?" tanya Ikhsan tiba tiba saja menaruh curiga sambil menghentikan tangan Sesil yang mau menerobos masuk untuk bisa membelai senjata Ikhsan

" apa itu penting ?"

" yang terpenting aku akan menjadi milikmu dan aku akan bisa memberikan kepuasan yang tak bisa wanita itu berikan selama ini " ucap Sesil yang memang tak bisa di pungkiri jika Mawar terlalu pasif saat berhubungan.

" jadi kamu bisa melakukan apa yang selama ini hanya bisa kamu bayangkan dan aku juga bisa melakukan apa yang aku inginkan, jadi kita impas bukan ?" tanya Sesil seperti sedang bernegosiasi bukan berhubungan layaknya suami istri.

 Setelah melakukan itu dengan sangat berani Sesil melucuti kebaya pengantin miliknya hingga menyisakan kaca mata hitam yang hanya menutupi separuh dari pepaya Bangkok miliknya dan segi tiga berenda berwarna hitam yang menambah keindahan karena di dukung bentuk tubuh Sesil yang sangat aduhai.

" kenapa kamu terlihat seperti wanita murahan yang dengan sangat berani melakukan hal seperti ini pada laki laki yang bahkan jelas jelas belum menyukai mu " ucap Ikhsan dalam hati tapi tubuhnya yang sudah terbuai dengan apa yang Sesil lakukan membuatnya tak bisa menolak hidangan yang tersaji di depan mata.

Berbeda dengan Mawar yang harus saja sampai di rumah Kiran dan Randi dimana rumah itu sangat besar

" Tante kenapa hanya berdiri disitu ?" tanya Kiran saat melihat Mawar yang hanya berdiri di ambang pintu.

" apa di rumah sebesar ini tidak ada seorang pembantu ?" tanya Mawar yang cukup heran jika memang benar rumah sebesar ini tak ada seorang pembantu.

" dulu ada, semenjak Kiran semakin besar Kiran menolak kehadiran orang lain di rumah ini selain saya " ucap Randi yang membuat Mawar heran.

" dan ibunya Kiran ?" tanya Mawar spontan.

" lain kali akan saya ceritakan, sebaiknya kamu tunjukan pada saya jika saya tak salah mengambil keputusan menerima kamu di rumah ini " ucap Randi yang tetap akan menguji Mawar selama satu Minggu sebelum benar benar menerima Mawar bekerja di rumah ini.

" maaf jika saya lancang " ucap Mawar sambil melangkah masuk ke dalam rumah dimana Kiran sudah menunggu dirinya.

" yah, Tante Mawar akan tidur bersama Kiran ya malam ini " pinta Kiran yang semakin membuat Randi penasaran apa yang Mawar miliki hingga Kiran begitu tertarik dan juga peduli padanya.

" Kiran, Tante datang ke rumah ini untuk jadi asisten rumah tangga jadi mana bisa jika tante tidur di kamar dan tempat tidur yang sama dengan Kiran "

" bahkan seharusnya mulai saat ini tante memanggil Kiran dengan panggilan nona dan ayah Kiran dengan sebutan tuan " ucap Mawar yang baru mengingat tata krama menjadi asisten rumah tangga yang benar.

" mungkin disini Tante membantu Kiran membereskan rumah ini tapi Tante bukan sepenuhnya menjadi asisten rumah tangga "

" jadi tak masalah kan jika Tante tidur di kamar Kiran mulai malam ini "

" benar kan yah ?" tanya Kiran mencari dukungan dari Randi ayahnya.

" apapun yang bisa membuat Kiran bahagia, ikuti saja tapi saya harap kamu tau batasan apa yang harus kamu jaga di rumah ini " ucap Randi yang selalu lemah jika sudah berurusan dengan Kiran putri semata wayangnya.

" saya mengerti, jadi tunjukan saja di mana seharusnya kamar saya " ucap Mawar sadar diri.

" nanti akan saya tunjukkan " ucap Randi sambil pergi meninggalkan Mawar yang hanya bisa menghela nafas melihat perlakuan dingin Randi saat Kiran sudah tak ada.

" jika memang terpaksa menerima ku kenapa tetap membawaku ?" tanya Mawar yang hanya ingin hidup tenang setelah bisa lepas dari ikhsan dan Bu Teri tapi sepertinya tinggal di rumah Randi pun tak semudah yang mawar bayangkan.

" semangat Mawar, karena saat ini kamu tak sendiri " ucap Mawar sambil membelai lembut perutnya yang masih terlihat rata.

" Tante ayo, kiran mau tunjukan kamar Kiran " ucap Kiran sambil menarik Kiran menuju kamarnya yang ada di lantai dua.

Meski tubuhnya sangat lelah Mawar tetap mengikuti kemana Kiran akan membawanya dan ternyata kamar yang Kiran tempati cukup besar dengan nuansa pink di tambah aksesoris khas anak gadis yang menambah kesan girly di kamar Kiran.

" apa kamu sangat menyukai warna pink ?" tanya Mawar yang terus menatap sekeliling yang ternyata tak luput dari warna pink.

" tentu saja kan Kiran anak gadis, bukan kah anak gadis pada umumnya menyukai warna pink " tanya Kiran yang kini sudah terlihat murung saat sudah duduk di atas tempat tidurnya.

" kenapa ?" tanya Mawar yang juga ikut duduk di samping Kiran.

" Kiran rindu ibu tapi ayah ... " Kiran tak melanjutkan ucapannya saat ingat siapa yang di bicarakan ya saat ini.

" jadi Kiran mohon, jangan pernah meninggalkan Kiran apapun yang ayah katakan " ucap Kiran yang merasa sangat nyaman saat bertemu dengan Mawar.

" baiklah, Tante akan selalu bersama Kiran "

" tapi Tante tak bisa tidur dan tinggal di kamar ini bersama Kiran "

" Tante akan menemani Kiran tidur tapi setelah Kiran tidur Tante akan kembali ke kamar yang memang seharusnya Tante tempati " ucap Mawar yang tak ingin memanfaatkan ketergantungan Kiran pada dirinya.

" kenapa ?"

" apa ayah yang mengatakan seperti itu ?" tanya Kiran curiga.

" apa Kiran tau, tak ada seorang ayah yang ingin menyakiti anaknya atau tak ingin membuat anaknya bahagia "

" dan ayah Kiran hanya ingin melindungi Kiran dari apa yang salah "

" apa ayah masih belum percaya jika Tante memang orang baik ?" tebak Kiran.

" memang sepantasnya bukan jika ayah Kiran tidak mudah percaya pada orang baru meski Tante seorang perempuan tapi tetap saja waspada itu perlu " ucap Mawar yang tanpa Mawar dan Kiran sadari jika Randi bisa mendengar dengan jelas pembicaraan mereka.

" tapi apa Tante tak marah di curigai seperti itu sama ayah ?"

" apalagi Tante tidak seperti apa yang ayah tuduhkan !" tanya Kiran.

" biar ayah Kiran sendiri yang membuktikan apakah Tante memang wanita baik baik atau tidak "

✍️✍️✍️ apa setelah mendengar pembicaraan Kiran dan Mawar bisa membuat Randi yakin jika Mawar memang pantas untuk di lindungi ? Dan juga apa alasan sebenarnya kenapa Sesil begitu terburu buru membuat Ikhsan menjadi miliknya ? Apa ada rahasia besar yang Sesil sembunyikan dari Bu Teri dan Ikhsan.

Pantengin terus ya ceritanya biar R-kha lebih semangat lagi update nya

Jangan lupa like dan tinggalkan jejak biar R-kha lebih semangat lagi update nya

Love you moreee 😘😘😘

Terpopuler

Comments

Jar Waty

Jar Waty

lanjut kak

2024-10-15

0

Sunaryati

Sunaryati

Lanjuut, semangat Mawar tunjukkan pada Tuan Randi bahwa kau dapat jadi ibu, guru, pangasuh dan teman yang baik bagi Kiran.

2024-10-14

1

lihat semua
Episodes
1 Bermuka Dua
2 Wanita Masa Lalu Suamiku
3 Arti Diri
4 Terlalu Sakit
5 Menagih Janji
6 Semakin Berani
7 Hilang
8 Permainan Kata Kata
9 Langkah Baru
10 Takut
11 Hanya Milik ku
12 Curiga
13 Batasan Yang Sangat Jelas
14 Semakin Menunjukan Belangnya
15 Bodoh
16 Bukan cinta tapi ego
17 Tuduhan Bu Teri
18 Penguntit
19 Tak berdaya
20 Tamu Perusak Ketentraman
21 Pembelaan Randi
22 Berhasil atau Berbalik
23 Gagal
24 Pelukan Penenang
25 Harga Diri Yang Terluka
26 Tegas
27 Ikuti alur Takdir
28 Mulai berbalik
29 Alasan kaila
30 Akhir sebuah Hubungan
31 Mulai Terbongkar
32 Salah
33 Harapan Yang Hilang
34 Status Baru
35 Syarat dan niat tersembunyi
36 Tak tau diri
37 Mulai Bersemi
38 Sebab Akibat
39 Pemuas Tak Lebih
40 Lancang
41 Tegas Atau Goyah
42 Yakin
43 Kembali Berusaha
44 Tetap Pada Pendirian
45 Lupakan masa lalu dan fokus masa depan
46 Proteksi Hati
47 Tak Tersisa
48 Hilang Arah
49 Mencoba Membuka Hati
50 Menunggu Waktu
51 Pertemuan Tak Terduga
52 Terbakar Ambisi
53 Kehilangan Jejak Lagi
54 Sadar akan Statusnya
55 Kedewasaan Mawar
56 Tak Ada Harapan
57 Hanya Khayalan
58 Tiba tiba Memburuk
59 Jauh Lebih Baik
60 Salah
61 Kekerasan Hati Kaila
62 Ajakan Yang Tak Terduga
63 Setuju
64 Berdamai...
65 Mendadak curiga
66 Hanya ingin Dicintai
67 Hari Yang Di nanti
68 Memberi Kesempatan Lagi
69 Harapan Dan Doa Seorang Ibu
70 Membuka Batasan
71 Belajar Memahami
72 Terjebak Di Masalalu
73 Tuhan Maha Baik
74 Malam Pertama
75 Kasih Sayang Bu Teri
76 Saling Terbuka
77 Berdamai
78 Memperbaiki Hubungan
79 Ragu
80 Benar benar Berakhir
81 Di luar Bayangan
82 Mengejutkan
83 Menyerah
84 Kebahagiaan yang sesungguhnya
85 Promo Novel Baru Pernikahan Yang Tak Di Inginkan
86 Promo Novel Baru Cinta Diujung Senja
87 Promo Novel Baru Jangan Pisahkan Aku Dan Anakku
Episodes

Updated 87 Episodes

1
Bermuka Dua
2
Wanita Masa Lalu Suamiku
3
Arti Diri
4
Terlalu Sakit
5
Menagih Janji
6
Semakin Berani
7
Hilang
8
Permainan Kata Kata
9
Langkah Baru
10
Takut
11
Hanya Milik ku
12
Curiga
13
Batasan Yang Sangat Jelas
14
Semakin Menunjukan Belangnya
15
Bodoh
16
Bukan cinta tapi ego
17
Tuduhan Bu Teri
18
Penguntit
19
Tak berdaya
20
Tamu Perusak Ketentraman
21
Pembelaan Randi
22
Berhasil atau Berbalik
23
Gagal
24
Pelukan Penenang
25
Harga Diri Yang Terluka
26
Tegas
27
Ikuti alur Takdir
28
Mulai berbalik
29
Alasan kaila
30
Akhir sebuah Hubungan
31
Mulai Terbongkar
32
Salah
33
Harapan Yang Hilang
34
Status Baru
35
Syarat dan niat tersembunyi
36
Tak tau diri
37
Mulai Bersemi
38
Sebab Akibat
39
Pemuas Tak Lebih
40
Lancang
41
Tegas Atau Goyah
42
Yakin
43
Kembali Berusaha
44
Tetap Pada Pendirian
45
Lupakan masa lalu dan fokus masa depan
46
Proteksi Hati
47
Tak Tersisa
48
Hilang Arah
49
Mencoba Membuka Hati
50
Menunggu Waktu
51
Pertemuan Tak Terduga
52
Terbakar Ambisi
53
Kehilangan Jejak Lagi
54
Sadar akan Statusnya
55
Kedewasaan Mawar
56
Tak Ada Harapan
57
Hanya Khayalan
58
Tiba tiba Memburuk
59
Jauh Lebih Baik
60
Salah
61
Kekerasan Hati Kaila
62
Ajakan Yang Tak Terduga
63
Setuju
64
Berdamai...
65
Mendadak curiga
66
Hanya ingin Dicintai
67
Hari Yang Di nanti
68
Memberi Kesempatan Lagi
69
Harapan Dan Doa Seorang Ibu
70
Membuka Batasan
71
Belajar Memahami
72
Terjebak Di Masalalu
73
Tuhan Maha Baik
74
Malam Pertama
75
Kasih Sayang Bu Teri
76
Saling Terbuka
77
Berdamai
78
Memperbaiki Hubungan
79
Ragu
80
Benar benar Berakhir
81
Di luar Bayangan
82
Mengejutkan
83
Menyerah
84
Kebahagiaan yang sesungguhnya
85
Promo Novel Baru Pernikahan Yang Tak Di Inginkan
86
Promo Novel Baru Cinta Diujung Senja
87
Promo Novel Baru Jangan Pisahkan Aku Dan Anakku

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!