Semakin Berani

Prankkk

Vas bunga yang ada di ruang tamu jatuh tersenggol lengan Mawar dan karena kejadian itu membuat Bu Teri tau jika Mawar sengaja menguping pembicaraan nya dengan Ikhsan.

" oh jadi sekarang kamu menguping pembicaraan orang lain ?" tuduh Bu Teri tapi untuk kali ini Mawar tak ingin terlihat lemah di hadapan Bu Teri dan juga Ikhsan suaminya.

" maaf jika memang Mawar tak sengaja menguping pembicaraan ibu dan juga mas Ikhsan "

" tapi apa yang ibu minta dari Ikhsan itu sangat tak mungkin bisa Mawar setujui sampai kapan pun " ucap Mawar.

" mawar !!"

" apa kamu sadar dengan siapa kamu berbicara !!" bentak Ikhsan yang selalu saja berpihak pada ibunya sekalipun ibunya salah.

" tapi mas, apa yang ibu minta itu sesuatu yang tak akan mudah kita jalani " ucap Mawar yang hanya ingin menyadarkan Ikhsan jika berpoligami itu tidak lah mudah.

" diam kamu !!" bentak Bu Teri yang tak ingin karena ucapan Mawar malah membuat Ikhsan mundur dari janji yang iya ucapkan.

" mas sebenarnya apa yang kamu sembunyikan dari ku mas ??"

" kenapa kamu terlihat lemah saat menghadapi ibu ?"

" aku yakin jika kamu tau jika apa yang ibu lakukan salah tapi kenapa kamu tak bisa membela aku ataupun dirimu sendiri ?" tanya Mawar yang sudah tak bisa menahan rasa penasaran nya dengan sikap pengecut Ikhsan.

Ikhsan terdiam mendengar apa yang Mawar tanyakan sedangkan Bu Teri hanya ingin melihat apakah Ikhsan berani buka suara atau tidak.

" apa kamu masih belum memberitahu Mawar siapa kamu sebenarnya ?" tanya Bu Teri yang sangat yakin jika Ikhsan memang belum memberitahu rahasia terbesar nya pada Mawar.

" sebaiknya kamu masuk ke dalam kamar nanti mas akan jelaskan semuanya " ucap Ikhsan yang hanya ingin bicara berdua dengan Mawar.

" terserah !"

" tapi apapun itu keputusan ibu tetaplah final dan kamu akan tetap menikah dengan Sesil, titik" ucapan Bu Teri angkuh sambil masuk ke dalam kamarnya.

Ikhsan menarik paksa lengan Mawar menuju kamar mereka dan menghempaskan tubuh mungil Mawar ke aras tempat tidur mereka berdua.

" auh... Mas " rintih mawar yang kesakitan saat pelipisnya menenai sudut tempat tidur.

" kenapa sejak ke datangan Sesil kamu jadi lebih banyak membangkang mas dan juga ibu" tanya Ikhsan yang sebenarnya tak ingin bersikap kasar seperti ini pada Mawar.

" membangkang ? "

" aku ?" tunjuk Mawar pada dirinya sendiri.

Mawar semakin tak mengerti apa yang ada dalam pikiran ikhsan hingga membuat Ikhsan bersikap kasar pada dirinya.

" sebenarnya apa yang kamu takutkan dari ibu ? "

" dalam agama sekalipun seorang anak boleh membantah apa yang ibunya katakan dan inginkan jika apa yang ibu mu minta adalah sesuatu yang salah " ucap Mawar yang hanya ingin menyadarkan Ikhsan.

" dan saat ini kamu sudah berbuat zholim pada diriku mas " ucap Mawar yang kini sudah berderai air mata.

" kamu ingin tau siapa aku dan kenapa aku tak pernah membantah apa yang ibu ingin kan ?" tanya Ikhsan.

" baiklah "

" aku bukanlah anak kandung Bu Teri " ucap ikhsan yang merasa tak ada lagi yang perlu di tutup tutupi dari Mawar istrinya.

" aku hanya anak yang di pungut oleh Bu Teri dan ayah Zainal "

" dan sebagai balas Budi ku karena mereka sudah menjadikan aku anak dan memberikan aku pendidikan yang layak aku berjanji pada diriku dan juga kedua orang tua angkat ku untuk mengikuti setiap apapun yang mereka putuskan tanpa membantah " ucap Ikhsan apa adanya.

" tapi mas, balas Budi tidak harus mengorbankan kebahagiaan kita dan kebahagiaan orang yang kita cintai ' ucap Mawar.

" kenapa kamu masih belum mengerti !!"

" sebelum aku kenal kamu aku lebih dulu mengenal mereka dan bagiku kebahagiaan mereka dan apapun yang mereka minta sebisa mungkin akan aku kabulkan, apapun itu " ucap Ikhsan.

" meski itu harus mengorbankan pernikahan kita dan juga mengorbankan cinta kita ? "

" apa jangan jangan kamu tak mencintai aku sebesar aku mencintai kamu ?" tuduh Mawar yang sepertinya benar karena saat mengatakan semua itu Ikhsan malah memalingkan wajahnya dari Mawar.

Melihat reaksi terakhir Ikhsan membuat Mawar menarik nafas begitu dalam dan memilih merebahkan tubuh nya yang lelah meski kali ini hatinya pun mulai lelah.

Ikhsan yang merasa sesak memilih keluar dari kamarnya sekedar menghirup udara tapi apa yang iya lihat membuat bola matanya hampir saja keluar dari sarangnya.

" Sesil, kenapa kamu menggunakan pakaian seperti itu ?" tanya Ikhsan yang melihat Sesil keluar dari kamarnya menggunakan pakaian haram berwarna hitam hingga membuat mata lelaki tak bisa berpaling padanya.

" kenapa ? Aku tak biasa tidur dengan pakaian tebal dan bagiku pakaian ini sangat indah " ucap Sesil sambil memutar tubuhnya di hadapan ikhsan.

" tapi .. " Ikhsan tak jadi mengatakan sesuatu saat dengan cepat dan tak terduga Sesil sudah mengalungkan kedua lengannya di leher Ikhsan.

" aku yakin sampai saat ini kamu masih mencintai ku "

" jadi ayo kita mulai kembali dari awal " ucap Sesil yang bahkan sudah menuntun tangan Ikhsan untuk merangkul pinggangnya.

Mawar yang tiba tiba saja menjadi tak tenang pun akhirnya memilih kembali keluar dari dalam kamarnya dengan Ikhsan, tapi apa yang iya lihat malah membuat nya sangat terpukul atas apa yang Ikhsan lakukan di belakangnya.

" mas... Apa yang kalian lakukan ?" ucap Mawar dengan suara yang bergetar menahan tangis yang siap meluncur di kedua pipinya.

" Mawar " Ikhsan mendorong Sesil tapi dengan cepat Sesil memeluk Ikhsan tepat di hadapan Mawar.

" jadi ini jawaban atas apa yang aku tanyakan tadi ?" tanya Mawar sambil menghapus air matanya yang mengalir tanpa bisa di hentikan ataupun di bendung lagi.

" ya.. Dan sebaiknya mulai saat ini kamu mulai membiasakan diri karena mulai malam ini Ikhsan akan menjadi milikku untuk selamanya" ucap Sesil penuh kemenangan.

Tak kuat dengan apa yang terjadi secara bertubi tubi akhirnya Mawar terkulai lemah tak sadarkan diri tepat di hadapan Ikhsan.

" Mawar... ""

" sadar Mawar " ucap Ikhsan yang langsung melepas paksa pelukan Sesil.

" kenapa wanita ini sangat lemah ? apa jangan jangan dia hamil hingga melihat hal seperti ini saja membuat dia tak sadarkan diri" tanya Sesil menduga duga.

" apa kamu bilang hamil ?" tanya Ikhsan yang tak sengaja mendengar ucapan Sesil.

" hanya dugaan ku saja tapi jika itu memang benar aku tak akan pernah membiarkan wanita itu melewati kehamilan dengan mudah " ucap Sesil dalam hati.

" maaf aku salah bicara " ucap Sesil yang memilih kembali ke dalam kamar dan membiarkan ikhsan menuntun Mawar ke dalam kamarnya.

" apa mungkin kamu hamil Mawar ?" tanya Ikhsan yang masih mencoba menyadarkan Mawar.

✍️✍️✍️ apa mungkin Mawar hamil saat kondisi rumah tangganya sedang tidak baik baik saja ?

Pantengin terus ya ceritanya biar R-kha lebih semangat lagi update nya

Jangan lupa like dan tinggalkan jejak biar R-kha lebih semangat lagi update nya

Love you moreee 😘 😘 😘

Terpopuler

Comments

Sunaryati

Sunaryati

Tak usah ragu dari pada sakit hati mending pergi tak usah kuatir soal tempat asal usaha disertai doa , akan ada

2024-10-09

1

4_amiraa_ Tadzkiyaa_

4_amiraa_ Tadzkiyaa_

serruuu...semangat up thor/Drool/

2024-10-09

1

lihat semua
Episodes
1 Bermuka Dua
2 Wanita Masa Lalu Suamiku
3 Arti Diri
4 Terlalu Sakit
5 Menagih Janji
6 Semakin Berani
7 Hilang
8 Permainan Kata Kata
9 Langkah Baru
10 Takut
11 Hanya Milik ku
12 Curiga
13 Batasan Yang Sangat Jelas
14 Semakin Menunjukan Belangnya
15 Bodoh
16 Bukan cinta tapi ego
17 Tuduhan Bu Teri
18 Penguntit
19 Tak berdaya
20 Tamu Perusak Ketentraman
21 Pembelaan Randi
22 Berhasil atau Berbalik
23 Gagal
24 Pelukan Penenang
25 Harga Diri Yang Terluka
26 Tegas
27 Ikuti alur Takdir
28 Mulai berbalik
29 Alasan kaila
30 Akhir sebuah Hubungan
31 Mulai Terbongkar
32 Salah
33 Harapan Yang Hilang
34 Status Baru
35 Syarat dan niat tersembunyi
36 Tak tau diri
37 Mulai Bersemi
38 Sebab Akibat
39 Pemuas Tak Lebih
40 Lancang
41 Tegas Atau Goyah
42 Yakin
43 Kembali Berusaha
44 Tetap Pada Pendirian
45 Lupakan masa lalu dan fokus masa depan
46 Proteksi Hati
47 Tak Tersisa
48 Hilang Arah
49 Mencoba Membuka Hati
50 Menunggu Waktu
51 Pertemuan Tak Terduga
52 Terbakar Ambisi
53 Kehilangan Jejak Lagi
54 Sadar akan Statusnya
55 Kedewasaan Mawar
56 Tak Ada Harapan
57 Hanya Khayalan
58 Tiba tiba Memburuk
59 Jauh Lebih Baik
60 Salah
61 Kekerasan Hati Kaila
62 Ajakan Yang Tak Terduga
63 Setuju
64 Berdamai...
65 Mendadak curiga
66 Hanya ingin Dicintai
67 Hari Yang Di nanti
68 Memberi Kesempatan Lagi
69 Harapan Dan Doa Seorang Ibu
70 Membuka Batasan
71 Belajar Memahami
72 Terjebak Di Masalalu
73 Tuhan Maha Baik
74 Malam Pertama
75 Kasih Sayang Bu Teri
76 Saling Terbuka
77 Berdamai
78 Memperbaiki Hubungan
79 Ragu
80 Benar benar Berakhir
81 Di luar Bayangan
82 Mengejutkan
83 Menyerah
84 Kebahagiaan yang sesungguhnya
85 Promo Novel Baru Pernikahan Yang Tak Di Inginkan
86 Promo Novel Baru Cinta Diujung Senja
87 Promo Novel Baru Jangan Pisahkan Aku Dan Anakku
Episodes

Updated 87 Episodes

1
Bermuka Dua
2
Wanita Masa Lalu Suamiku
3
Arti Diri
4
Terlalu Sakit
5
Menagih Janji
6
Semakin Berani
7
Hilang
8
Permainan Kata Kata
9
Langkah Baru
10
Takut
11
Hanya Milik ku
12
Curiga
13
Batasan Yang Sangat Jelas
14
Semakin Menunjukan Belangnya
15
Bodoh
16
Bukan cinta tapi ego
17
Tuduhan Bu Teri
18
Penguntit
19
Tak berdaya
20
Tamu Perusak Ketentraman
21
Pembelaan Randi
22
Berhasil atau Berbalik
23
Gagal
24
Pelukan Penenang
25
Harga Diri Yang Terluka
26
Tegas
27
Ikuti alur Takdir
28
Mulai berbalik
29
Alasan kaila
30
Akhir sebuah Hubungan
31
Mulai Terbongkar
32
Salah
33
Harapan Yang Hilang
34
Status Baru
35
Syarat dan niat tersembunyi
36
Tak tau diri
37
Mulai Bersemi
38
Sebab Akibat
39
Pemuas Tak Lebih
40
Lancang
41
Tegas Atau Goyah
42
Yakin
43
Kembali Berusaha
44
Tetap Pada Pendirian
45
Lupakan masa lalu dan fokus masa depan
46
Proteksi Hati
47
Tak Tersisa
48
Hilang Arah
49
Mencoba Membuka Hati
50
Menunggu Waktu
51
Pertemuan Tak Terduga
52
Terbakar Ambisi
53
Kehilangan Jejak Lagi
54
Sadar akan Statusnya
55
Kedewasaan Mawar
56
Tak Ada Harapan
57
Hanya Khayalan
58
Tiba tiba Memburuk
59
Jauh Lebih Baik
60
Salah
61
Kekerasan Hati Kaila
62
Ajakan Yang Tak Terduga
63
Setuju
64
Berdamai...
65
Mendadak curiga
66
Hanya ingin Dicintai
67
Hari Yang Di nanti
68
Memberi Kesempatan Lagi
69
Harapan Dan Doa Seorang Ibu
70
Membuka Batasan
71
Belajar Memahami
72
Terjebak Di Masalalu
73
Tuhan Maha Baik
74
Malam Pertama
75
Kasih Sayang Bu Teri
76
Saling Terbuka
77
Berdamai
78
Memperbaiki Hubungan
79
Ragu
80
Benar benar Berakhir
81
Di luar Bayangan
82
Mengejutkan
83
Menyerah
84
Kebahagiaan yang sesungguhnya
85
Promo Novel Baru Pernikahan Yang Tak Di Inginkan
86
Promo Novel Baru Cinta Diujung Senja
87
Promo Novel Baru Jangan Pisahkan Aku Dan Anakku

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!