Terlalu Sakit

Sudah tak ada yang tersisa mungkin kalimat itu yang pas menggambarkan apa yang iya rasakan saat Ikhsan perlahan mulai lepas dari genggamannya karena Ikhsan terlalu memuja dan mengutamakan ibunya.

" biar ibu yang jelaskan " ucap Bu Teri yang sudah berdiri di antara Mawar dan Ikhsan putranya.

" Ikhsan tak akan membantah apa yang sudah ibu putuskan "

" bahkan jika ibu meminta Ikhsan menceraikan kamu saat ini, ibu yakin Ikhsan akan menuruti ibu tanpa banyak membantah dan bertanya " ucap Bu Teri percaya diri.

" maaf Bu tapi Ikhsan tak akan menceraikan. Mawar karena Ikhsan memiliki alasan " ucap Ikhsan yang entah kenapa tak ingin sampai berpisah dari Mawar.

" baiklah jika kamu tak ingin menceraikan Mawar tapi Sesil akan tinggal di rumah ini dan itu sudah keputusan final " ucap Bu Teri yang mungkin saat ini belum menyadari jika akan ada hal besar yang akan terjadi baik untuk dirinya ataupun untuk putranya Ikhsan.

" apa semuanya sudah jelas ?" tanya Bu Teri.

Jujur Ikhsan tak tega melihat tatapan Mawar yang terlihat sangat terluka dengan semua ini tapi Ikhsan memiliki alasan tersendiri kenapa dirinya begitu patuh pada Bu Teri hingga apapun yang Bu Teri putuskan tak akan pernah Ikhsan bantah kecuali menceraikan Mawar.

Merasa begitu sakit hati dan kecewa Mawar memilih menutup pintu kamarnya tanpa memperdulikan Ikhsan dan Bu Teri yang cukup terkejut dengan sikapnya saat ini.

Brugggg brugggg brugggg

Ikhsan menggedor pintu kamarnya karena tak ingin Mawar berbuat hal gila dalam kekalutannya tapi ucapan Bu Teri lagi lagi menghentikan Ikhsan.

" biarkan saja, nanti juga Mawar baik sendiri " ucap Bu Teri yang kini sudah berbalik meninggalkan kamar Ikhsan dan Mawar.

" ayo kita makan malam "

" sebaiknya mulai saat ini kamu kendalikan Mawar jangan sampai Mawar semakin lancang dan berani apalagi sama ibu " ucap Bu Teri yang masih berjalan meninggalkan kamar Ikhsan sedangkan Ikhsan mengikuti nya dari belakang.

" tapi Bu, apa ibu yakin jika Sesil akan tinggal di sini ?"

" lalu apa kata tetangga saat tau ada wanita muda yang tinggal di rumah kita ?" tanya Ikhsan yang masih berpikiran waras karena sebenarnya Ikhsan sadar bahayanya membawa masuk wanita lain dalam rumah tangganya meski pun ada ibu di antara mereka.

" jika memang di perlukan kamu bisa saja menikahi Sesil karena dalam agama pun laki laki memiliki dua istri itu di perbolehkan " ucap Bu Teri seolah apa yang iya katakan tidak akan menyakiti siapapun.

" menikahi Sesil ? " tanya Ikhsan yang tak pernah berpikir akan menduakan Mawar bahkan di usia pernikahan mereka yang masih sangat muda.

" sudah lah, jangan sok kaget seperti itu "

" ibu sangat yakin jika kamu masih mencintai Sesil jadi ikuti saja alur takdir yang akan kamu hadapi nanti " ucap Bu Teri.

" kenapa lama sekali Bu ?" tanya Sesil yang sebenarnya mendengar semua yang Bu Teri katakan pada Ikhsan dan tentu saja mendengar hal itu membuat Sesil merasa di atas awan.

" maaf, ayo kita makan " ucap Bu Teri sambil membuka tudung saja yang ternyata belum terhidang apapun tanpa Bu Teri ketahui.

" Mawar !!!"

" keluar Mawar !!!" teriakan Bu Teri terasa menggema di setiap penjuru rumah.

" Bu, biar Ikhsan yang memanggil Mawar " ucap Ikhsan yang sangat paham bagaimana Bu Teri mengekspresikan amarahnya.

" tidak !! "

" ibu harus memberi pelajaran pada Mawar karena sudah membohongi kita !!" bentak Bu Teri yang kini sudah bergegas menuju kamar Mawar dan Ikhsan yang masih tertutup rapat.

" Bu, biar Ikhsan yang bicara pada Mawar " ucap Ikhsan yang masih memiliki belas kasih pada wanita yang sudah menemaninya selama dua tahun ini.

" diam !!"

" ini urusan ibu dengan Mawar jadi kamu tak usah ikut campur " ucap Bu Teri yang lagi lagi tak bisa di bantah oleh Ikhsan sedangkan Sesil hanya tersenyum penuh kemenangan karena memang semua itu adalah ulahnya.

" semakin cepat wanita itu pergi semakin cepat juga jalan ku untuk bisa kembali dan menikah dengan Ikhsan " gumam Sesil dalam hati.

Tak butuh waktu lama bagi Bu Teri untuk bisa sampai di kamar Ikhsan apa lagi jika berjalan dengan kemarahan, Bu Teri langsung menggedor gedor pintu kamar Mawar sambil terus memanggil manggil nama Mawar hingga akhirnya Mawar keluar dengan wajah yang terlihat sembab dan bisa Ikhsan pastikan jika Mawar sudah menangis.

" apa kamu ingin membuat ibu mati kelaparan !!" bentak Bu Teri sambil menjambak rambut Mawar.

" kenapa Bu ?" tanya Mawar sambil meringis menahan sakit ditambah derai air mata yang kini sudah meluncur bebas di kedua pipinya.

" Bu... Ikhsan mohon lepaskan Mawar Bu "

" kasihan Mawar " ucap Ikhsan yang tak tega melihat Mawar kesakitan seperti itu.

" jika kamu kasihan padanya maka ajari dia dan jangan mudah mengasihani nya " ucap Bu Teri yang sudah menghempaskan cengkraman tangannya pada rambut Mawar.

" sebenarnya ada apa mas ?" tanya Mawar di sela Isak tangisnya.

" apa kamu tak masak untuk makan malam ?" tanya Ikhsan lembut.

" sudah ibu bilang kamu harus tegas pada istrimu bukan bersikap lembut seperti itu !!"

" jika kamu bersikap lembut seperti itu hanya akan membuat dia perlahan membantah mu" ucap Bu Teri yang terlihat tak suka saat Ikhsan bersikap lembut seperti itu.

" lihat !!" lagi dan lagi Bu Teri menarik lengan Mawar cukup keras menuju meja makan untuk membuat Mawar tau apa kesalahannya.

" lihat !!" bentak Bu Teri sambil melempar tudung saji yang membuat Mawar bingung kemana makanan yang sudah iya masak tadi sore.

" mas, Mawar tadi masak !"

" tapi Mawar tidak tau kemana makanan itu " ucap Mawar yang bingung kenapa makanan itu bisa hilang tak berbekas.

" jika memang kamu masak harusnya ada !!"

" lalu dimana ?" teriak Bu Teri terus saja tak bisa mengendalikan amarahnya.

" jika memang kamu tak ingin masak di rumah ini lalu apa yang kamu hasilkan untuk bisa tinggal di rumah ini ?" ucap Bu Teri yang berhasil menghujam hati Mawar yang paling dalam.

" ingat jika kamu disini hanya menumpang !!"

" jadi harusnya kamu sadar "

" setidaknya ada hal yang bermanfaat yang bisa kamu berikan untuk membalas kebaikan kami bukan hanya menjadi beban di rumah ini"

Glebbb

Selama setahun lebih tinggal di rumah ini perlakukan dan kata kata hari ini sudah benar benar menyakiti hati dan perasaan Mawar ditambah Ikhsan yang tak pernah ada untuk membelanya membuat Mawar sudah kehilangan jati diri sebagai seorang istri dan menantu di rumah ini.

" apa selama ini Mawar tinggal di rumah ini hanya di anggap sebagai beban ? "

" atau selama ini Mawar hanya di anggap sebagai pembantu ?"

" jawab Bu ... "

" mas... "

✍️✍️✍️ sampai kapan Mawar akan tetap diam dan menerima semua perlakuan buruk Bu Teri dan Ikhsan ?

Pantengin terus ya ceritanya biar R-kha lebih semangat lagi update nya

Jangan lupa like dan tinggalkan jejak biar R-kha lebih semangat lagi update nya

Love you moreee 😘 😘 😘

Terpopuler

Comments

Nabila

Nabila

seharusnya ikhsan harus bisa membedakan/ setidaknya tahu keadaan,saya sebagai pembaca saja hati saya sakit 😭😭😭

2024-11-05

1

Jossy Jeanette

Jossy Jeanette

apa ikhsan bukan anak bu teri kah? sampai tdk bisa mencegah ibunua u menyakiti mawar secara fisik&verbal?

2024-10-07

1

lihat semua
Episodes
1 Bermuka Dua
2 Wanita Masa Lalu Suamiku
3 Arti Diri
4 Terlalu Sakit
5 Menagih Janji
6 Semakin Berani
7 Hilang
8 Permainan Kata Kata
9 Langkah Baru
10 Takut
11 Hanya Milik ku
12 Curiga
13 Batasan Yang Sangat Jelas
14 Semakin Menunjukan Belangnya
15 Bodoh
16 Bukan cinta tapi ego
17 Tuduhan Bu Teri
18 Penguntit
19 Tak berdaya
20 Tamu Perusak Ketentraman
21 Pembelaan Randi
22 Berhasil atau Berbalik
23 Gagal
24 Pelukan Penenang
25 Harga Diri Yang Terluka
26 Tegas
27 Ikuti alur Takdir
28 Mulai berbalik
29 Alasan kaila
30 Akhir sebuah Hubungan
31 Mulai Terbongkar
32 Salah
33 Harapan Yang Hilang
34 Status Baru
35 Syarat dan niat tersembunyi
36 Tak tau diri
37 Mulai Bersemi
38 Sebab Akibat
39 Pemuas Tak Lebih
40 Lancang
41 Tegas Atau Goyah
42 Yakin
43 Kembali Berusaha
44 Tetap Pada Pendirian
45 Lupakan masa lalu dan fokus masa depan
46 Proteksi Hati
47 Tak Tersisa
48 Hilang Arah
49 Mencoba Membuka Hati
50 Menunggu Waktu
51 Pertemuan Tak Terduga
52 Terbakar Ambisi
53 Kehilangan Jejak Lagi
54 Sadar akan Statusnya
55 Kedewasaan Mawar
56 Tak Ada Harapan
57 Hanya Khayalan
58 Tiba tiba Memburuk
59 Jauh Lebih Baik
60 Salah
61 Kekerasan Hati Kaila
62 Ajakan Yang Tak Terduga
63 Setuju
64 Berdamai...
65 Mendadak curiga
66 Hanya ingin Dicintai
67 Hari Yang Di nanti
68 Memberi Kesempatan Lagi
69 Harapan Dan Doa Seorang Ibu
70 Membuka Batasan
71 Belajar Memahami
72 Terjebak Di Masalalu
73 Tuhan Maha Baik
74 Malam Pertama
75 Kasih Sayang Bu Teri
76 Saling Terbuka
77 Berdamai
78 Memperbaiki Hubungan
79 Ragu
80 Benar benar Berakhir
81 Di luar Bayangan
82 Mengejutkan
83 Menyerah
84 Kebahagiaan yang sesungguhnya
85 Promo Novel Baru Pernikahan Yang Tak Di Inginkan
86 Promo Novel Baru Cinta Diujung Senja
87 Promo Novel Baru Jangan Pisahkan Aku Dan Anakku
Episodes

Updated 87 Episodes

1
Bermuka Dua
2
Wanita Masa Lalu Suamiku
3
Arti Diri
4
Terlalu Sakit
5
Menagih Janji
6
Semakin Berani
7
Hilang
8
Permainan Kata Kata
9
Langkah Baru
10
Takut
11
Hanya Milik ku
12
Curiga
13
Batasan Yang Sangat Jelas
14
Semakin Menunjukan Belangnya
15
Bodoh
16
Bukan cinta tapi ego
17
Tuduhan Bu Teri
18
Penguntit
19
Tak berdaya
20
Tamu Perusak Ketentraman
21
Pembelaan Randi
22
Berhasil atau Berbalik
23
Gagal
24
Pelukan Penenang
25
Harga Diri Yang Terluka
26
Tegas
27
Ikuti alur Takdir
28
Mulai berbalik
29
Alasan kaila
30
Akhir sebuah Hubungan
31
Mulai Terbongkar
32
Salah
33
Harapan Yang Hilang
34
Status Baru
35
Syarat dan niat tersembunyi
36
Tak tau diri
37
Mulai Bersemi
38
Sebab Akibat
39
Pemuas Tak Lebih
40
Lancang
41
Tegas Atau Goyah
42
Yakin
43
Kembali Berusaha
44
Tetap Pada Pendirian
45
Lupakan masa lalu dan fokus masa depan
46
Proteksi Hati
47
Tak Tersisa
48
Hilang Arah
49
Mencoba Membuka Hati
50
Menunggu Waktu
51
Pertemuan Tak Terduga
52
Terbakar Ambisi
53
Kehilangan Jejak Lagi
54
Sadar akan Statusnya
55
Kedewasaan Mawar
56
Tak Ada Harapan
57
Hanya Khayalan
58
Tiba tiba Memburuk
59
Jauh Lebih Baik
60
Salah
61
Kekerasan Hati Kaila
62
Ajakan Yang Tak Terduga
63
Setuju
64
Berdamai...
65
Mendadak curiga
66
Hanya ingin Dicintai
67
Hari Yang Di nanti
68
Memberi Kesempatan Lagi
69
Harapan Dan Doa Seorang Ibu
70
Membuka Batasan
71
Belajar Memahami
72
Terjebak Di Masalalu
73
Tuhan Maha Baik
74
Malam Pertama
75
Kasih Sayang Bu Teri
76
Saling Terbuka
77
Berdamai
78
Memperbaiki Hubungan
79
Ragu
80
Benar benar Berakhir
81
Di luar Bayangan
82
Mengejutkan
83
Menyerah
84
Kebahagiaan yang sesungguhnya
85
Promo Novel Baru Pernikahan Yang Tak Di Inginkan
86
Promo Novel Baru Cinta Diujung Senja
87
Promo Novel Baru Jangan Pisahkan Aku Dan Anakku

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!