Episode 7

“Bocah Long—dia…” Wang Lu tergagap-gagap. Ketua? pikirnya dengan syok.

“Lancang!” hardik Penatua Agung sembari memelototinya. “Berlutut!”

Wang Lu spontan menjatuhkan dirinya dan melemas. Kemudian menautkan kedua tangannya di depan wajah, memberikan salam soja, “Ketua…” gumamnya dengan suara tercekat.

Long Ziling meliriknya dengan sorot geli, “Gòule! katanya seraya tersenyum tipis. “Bangunlah!”

Wang Lu memutar bola matanya ke atas, menatap Penatua Agung dengan isyarat mengejek.

Pria tua itu memelototinya sembari menggertakkan gigi.

“Mari!” Long Ziling melayangkan telapak tangannya ke arah meja teh di beranda pondoknya dengan gerakan elegan, mempersilahkan Penatua Agung untuk kembali ke tempat duduknya.

Sementara para petinggi itu berbincang-bincang sambil minum teh, Wang Lu menyisi ke altar batu—panggung rendah berbentuk bulat yang biasa digunakan untuk berlatih, mencoba mempraktikkan sejumlah jurus yang didapatkannya dari manual dalam benaknya.

“Kukira Junior Kelima turun gunung untuk melatih anak itu,” gumam Penatua Agung sambil memperhatikan Wang Lu.

“Melatihnya?” Long Ziling tersenyum miring. “Apa yang bisa diajarkan padanya?”

Penatua Agung mendesah pendek. “Sudah kuduga Junior Kelima juga kehabisan cara,” katanya dengan prihatin. “Hanya saja, tak disangka dia meninggalkan anak itu di sini. Benar-benar merepotkan Ketua!” sesalnya, kemudian menautkan kedua tangannya di depan wajah dan membungkuk pada Long Ziling. “Ini salahku!”

Long Ziling hanya mengibaskan tangannya sekilas. “Bukan salahmu,” katanya tanpa ekspresi. Kemudian menawari Penatua Agung secangkir teh dengan isyarat melayangkan tangan ke arah cangkir di depan Penatua Agung sementara Duanmu Jin menuangkan tehnya.

Penatua Agung mengangkat cangkirnya ke arah Long Ziling sebagai penghormatan, kemudian menyesapnya.

“Dia hanya memanfaatkan sumber daya di sini untuk pemulihannya,” imbuh Long Ziling. “Soal merepotkan, sudah kukatakan tak ada yang bisa diajarkan padanya. Apanya yang merepotkan?”

“Benar!” Penatua Agung menanggapi. “Selain pondasi internalnya telah rusak, dia juga sangat nakal, tak bisa diajari.”

Long Ziling menyembunyikan senyum simpulnya.

Rupanya pemahaman Penatua Agung tidak sejalan dengan pemahamannya!

Long Ziling akhirnya tak mengatakan apa-apa lagi, membiarkan Penatua Agung sibuk sendiri dengan persuasinya.

“Kalau dipikirkan, sungguh disayangkan menghabiskan banyak waktu dan sumber daya,” celoteh Penatua Agung. “Tapi karena Ketua sendiri tidak merasa keberatan, saya juga tidak punya alasan untuk memperhitungkannya.”

Diam-diam Duanmu Jin mengerling ke arah Long Ziling, dan mendapati seulas senyuman samar di sudut bibir anak laki-laki itu.

“Saya hanya tak habis pikir, kenapa Junior Kelima tidak menyerah saja?” Penatua Agung masih sibuk berspekulasi. “Sudah menghabiskan begitu banyak, tetap saja tak ada perubahan!”

Long Ziling dan Duanmu Jin bertukar pandang.

Penatua Agung masih mengeluh, “Demi perawatan anak itu, Junior Kelima sudah menghabiskan semua yang dimilikinya,” katanya. “Sekarang sudah tak punya apa-apa lagi.”

“Lebih baik menyalakan lilin daripada mengutuk kegelapan,” ulas Long Ziling.

Sesingkat itu, dan Penatua Agung langsung terdiam.

Sebuah dentuman di pekarangan mengusik mereka. Ketiganya mengerling serentak ke altar batu dan mendapati altar itu telah meledak.

Apa yang terjadi?

Long Ziling melesat dari tempatnya dan melayang ke arah altar.

Duanmu Jin dan Penatua Agung mengikutinya.

Wang Lu berdiri kebingungan di tengah-tengah retakan di dalam lubang, menggaruk-garuk bagian belakang kepalanya yang sebenarnya tidak terasa gatal, kemudian mendongak menatap Long Ziling yang melayang di atas kepalanya.

“Sebenarnya apa yang kau lakukan?” Penatua Agung memelototinya.

“Itu…” Wang Lu tak bisa menjawab. Ia melihat alis Long Ziling mengerut.

Sebenarnya bukan ledakan itu yang mengejutkan Long Ziling, tapi lebih kepada apa yang menyebabkannya, dan itu bukan sengatan emosi seperti yang dipikirkan Wang Lu.

Itu adalah ketakjuban!

Samar-samar, Long Ziling melihat berkas cahaya yang telah memburai seperti sisa pelangi yang telah membias. Pola formasi yang sangat langka.

Tujuh Diagram Kerajaan Langit!

Ia pernah mendengar bahwa leluhurnya, pendiri Paviliun Longtian memiliki formula rahasia perangkat jiwa yang dapat menghancurkan energi langit dan bumi, disebut Tujuh Diagram Kerajaan Langit.

Berkat itu, pendiri Paviliun Longtian melejit ke Langit Di Luar Langit dan menempati rasi bintang Dewa Agung.

Tapi itu hanya sebatas legenda yang diceritakan turun-temurun.

Bentuk pola Tujuh Diagram Kerajaan Langit tercatat dalam buku sejarah berikut informasinya, tapi formulanya tak pernah ditemukan.

Tujuh Diagram Kerajaan Langit adalah warisan klan Long yang hilang.

Kenapa Wang Lu bisa memilikinya?

Apa latar belakang anak ini?

Long Ziling tak habis pikir.

“Xiao Long, duìbùqǐ…” sesal Wang Lu dengan raut wajah memelas.

Mendengar Wang Lu memanggil Long Ziling dengan cara tak sopan, Penatua Agung spontan merongos. “Ni—”

“Gòule!” sergah Long Ziling.

Wang Lu menggigit bibirnya menahan tawa. Diam-diam matanya bergulir lagi ke arah Penatua Agung, mengejeknya lagi.

Dasar bocah tengik ini! rutuk Penatua Agung dalam hatinya. Bahkan Ketua tak berdaya, pikirnya.

“Kau keluarlah!” instruksi Long Ziling. Kemudian memulihkan altar itu setelah Wang Lu menyisi, mengembalikan bentuknya lagi seperti semula hanya dengan satu jentikan jari.

Wang Lu terkesiap.

Sementara Long Ziling sudah berbalik, Wang Lu masih ternganga memandangi altar itu.

Penatua Agung memanfaatkan kesempatan itu untuk menoyor kepala Wang Lu. “Bocah Tengik!” desisnya di telinga Wang Lu. “Sekali lagi kau memanggilnya Bocah Long, aku akan merebusmu sampai keriput,” ancamnya. “Kau tahu berapa usianya? Tujuh ratus tahun!”

“Sss—shénme?” pekik Wang Lu tercekat. Tujuh ratus tahun? pikirnya terkejut. Kalau begitu dia… Kakek Buyut Leluhur Kecil!

“Berarti guruku…” Wang Lu menggumam dan menggantung kalimatnya. Jangan-jangan usianya sudah ribuan tahun? katanya dalam hati.

“Apa yang kau pikirkan?” Penatua Agung menggeram sembari menjewer kupingnya. “Gurumu adalah pilar dewa kelima. Usianya baru dua ratus tahun!”

Wah! Nenek Buyut Rubah! pikir Wang Lu geli.

Lalu pak tua ini…? Wang Lu mengerling ke arah Penatua Agung.

“Lihat apa?” Penatua Agung mengencangkan jewerannya.

“A-a-ah! Wǒ cuòle, wǒ cuòle!” Wang Lu menyerah cepat-cepat dan mengaku salah.

Penatua Agung akhirnya melepaskannya, kemudian meninggalkannya sembari misuh-misuh dan bergegas menyusul Long Ziling, kembali ke teras pondok.

Setelah menyelesaikan semua urusannya, Penatua Agung menyeret Wang Lu pulang ke Gunung Luar.

“Bocah Tengik sialan tak beradab!” cerocos Penatua Agung saat terbang melesat sembari menjinjing kerah baju Wang Lu. “Gurumu sudah menghilang sebulan lebih, dan kau malah berleha-leha di Pondok Ketua?! Apa kau tak punya rasa khawatir sedikit pun?”

“Di antara kata tengik, sialan dan tak beradab, minimal hilangkan satu,” komentar Wang Lu sekenanya.

“Bì zuǐ!” hardik Penatua Agung.

Sesampainya di Bukit Mingyue, Penatua Agung melemparkan pemuda itu ke pekarangan pondok gurunya seperti melemparkan kucing.

“Temukan gurumu, atau kau hanya akan menjadi maskot di Paviliun Longtian!” Penatua Agung memperingatkan. Kemudian melesat menuju Serambi Ketua di kaki bukit.

Maskot? pikir Wang Lu. Matanya berkilat-kilat. Sisi dirinya yang jahil merasa tergelitik. “Pak Tua!” teriaknya sembari menangkupkan kedua telapak tangannya di seputar mulut membentuk corong. “Apakah menjadi Maskot Paviliun Longtian bisa memiliki biro sendiri? Gaji tinggi? Makanan enak? Seragam mahal? Cuti tahunan?”

“BÌ ZUǏ!” Penatua Agung menghardiknya lagi. Kali ini menggunakan tenaga dalam.

GLARRR!

Suaranya meninggalkan gema yang menggelegar.

Wang Lu mengkerut sembari membekap kedua telinganya. Tapi lalu cengengesan sembari memandangi punggung pak tua itu.

“Dia ingin membuatku mati kesal,” gerutu Penatua Agung sambil mendarat di pekarangan bawah.

Beberapa saat kemudian, Wang Lu menyusulnya turun dengan berjalan kaki. Dalam hatinya, sebenarnya ia agak terguncang mendengar gurunya sudah hilang lebih dari sebulan.

Apakah terjadi sesuatu?

Ke mana dia pergi?

Tidak adakah orang yang berusaha mencarinya?

Adakah orang yang mengkhawatirkannya?

Wang Lu bertanya-tanya dalam hatinya. Tapi, tidak, pikirnya kemudian.

Tidak seorang pun peduli padanya atau gurunya. Bahkan bisa dikatakan semua orang mungkin akan merasa tenang jika mereka lenyap dari aliran.

“Pak tua itu bahkan tak mengatakan ke mana aku harus mencarinya!” gerutu Wang Lu.

Ke mana aku harus mencarinya?

Siapa yang bisa ditanyai?

Terpopuler

Comments

Rhembezz

Rhembezz

...meninggalkannya sambil misuh-misuh....

wkwkwkkwkw ...!!!

Aku suka! AKU SUKA!!!

2024-11-26

1

NiynAyiem💖🥰💖

NiynAyiem💖🥰💖

bagusss sangat

2024-11-29

1

Machan

Machan

nih bocah tengil keknya diajarin othornya dah/Chuckle/

2024-10-15

0

lihat semua
Episodes
1 Episode 1
2 Episode 2
3 Episode 3
4 Episode 4
5 Episode 5
6 Episode 6
7 Episode 7
8 Episode 8
9 Episode 9
10 Episode 10
11 Episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38
39 Episode 39
40 Episode 40
41 Episode 41
42 Episode 42
43 Episode 43
44 Episode 44
45 Episode 45
46 Episode 46
47 Episode 47
48 Episode 48
49 Episode 49
50 Episode 50
51 Episode 51
52 Episode 52
53 Episode 53
54 Episode 54
55 Episode 55
56 Episode 56
57 Episode 57
58 Episode 58
59 Episode 59
60 Episode 60
61 Episode 61
62 Episode 62
63 Episode 63
64 Episode 64
65 Episode 65
66 Episode 66
67 Episode 67
68 Episode 68
69 Episode 69
70 Episode 70
71 Episode 71
72 Episode 72
73 Episode 73
74 Episode 74
75 Episode 75
76 Episode 76
77 Episode 77
78 Episode 78
79 Episode 79
80 Episode 80
81 Episode 81
82 Episode 82
83 Episode 83
84 Episode 84
85 Episode 85
86 Episode 86
87 Episode 87
88 Episode 88
89 Episode 89
90 Episode 90
91 Episode 91
92 Episode 92
93 Episode 93
94 Episode 94
95 Episode 95
96 Episode 96
97 Episode 97
98 Episode 98
99 Episode 99
100 Episode 100
101 Episode 101
102 Episode 102
103 Episode 103
104 Episode 104
105 Episode 105
106 Episode 106
107 Episode 107
108 Episode 108
109 Episode 109
110 Episode 110
111 Episode 111
112 Episode 112
113 Episode 113
114 Episode 114
115 Episode 115
116 Episode 116
117 Episode 117
118 Episode 118
119 Episode 119
120 Episode 120
121 Episode 121
122 Episode 122
123 Episode 123
124 Episode 124
125 Episode 125
126 Episode 126
127 Episode 127
128 Episode 128
129 Episode 129
130 Episode 130
131 Episode 131
132 Episode 132
133 Episode 133
134 Episode 134
135 Episode 135
136 Episode 136
137 Episode 137
138 Episode 138
139 Episode 139
140 Episode 140
Episodes

Updated 140 Episodes

1
Episode 1
2
Episode 2
3
Episode 3
4
Episode 4
5
Episode 5
6
Episode 6
7
Episode 7
8
Episode 8
9
Episode 9
10
Episode 10
11
Episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38
39
Episode 39
40
Episode 40
41
Episode 41
42
Episode 42
43
Episode 43
44
Episode 44
45
Episode 45
46
Episode 46
47
Episode 47
48
Episode 48
49
Episode 49
50
Episode 50
51
Episode 51
52
Episode 52
53
Episode 53
54
Episode 54
55
Episode 55
56
Episode 56
57
Episode 57
58
Episode 58
59
Episode 59
60
Episode 60
61
Episode 61
62
Episode 62
63
Episode 63
64
Episode 64
65
Episode 65
66
Episode 66
67
Episode 67
68
Episode 68
69
Episode 69
70
Episode 70
71
Episode 71
72
Episode 72
73
Episode 73
74
Episode 74
75
Episode 75
76
Episode 76
77
Episode 77
78
Episode 78
79
Episode 79
80
Episode 80
81
Episode 81
82
Episode 82
83
Episode 83
84
Episode 84
85
Episode 85
86
Episode 86
87
Episode 87
88
Episode 88
89
Episode 89
90
Episode 90
91
Episode 91
92
Episode 92
93
Episode 93
94
Episode 94
95
Episode 95
96
Episode 96
97
Episode 97
98
Episode 98
99
Episode 99
100
Episode 100
101
Episode 101
102
Episode 102
103
Episode 103
104
Episode 104
105
Episode 105
106
Episode 106
107
Episode 107
108
Episode 108
109
Episode 109
110
Episode 110
111
Episode 111
112
Episode 112
113
Episode 113
114
Episode 114
115
Episode 115
116
Episode 116
117
Episode 117
118
Episode 118
119
Episode 119
120
Episode 120
121
Episode 121
122
Episode 122
123
Episode 123
124
Episode 124
125
Episode 125
126
Episode 126
127
Episode 127
128
Episode 128
129
Episode 129
130
Episode 130
131
Episode 131
132
Episode 132
133
Episode 133
134
Episode 134
135
Episode 135
136
Episode 136
137
Episode 137
138
Episode 138
139
Episode 139
140
Episode 140

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!