Bab 3

"Apa kau sudah mengatur jadwal kepulangan ku ?" tanya Daren pada Aron yang merupakan asisten nya sekaligus sahabat karib nya, karena Daren tidak begitu percaya dengan orang maka ia recruit sahabat nya ini untuk menemani nya kemana pun.

"Sudah Tuan, anda akan pulang sabtu besok" jawab Aron, walaupun Daren adalah sahabat nya tapi Aron berusaha hormat pada nya karena atas bantuan Daren kehidupan nya cukup berubah dengan signifikan.

"Hah sabtu? Apa tidak bisa di undur sampai minggu depan Ron?" ucap Daren sembari bernegosiasi mengenai jadwal kepulan nya karena terlalu cepat menurut nya.

"Anda sudah cukup lama disini Daren, Agenda selanjut nya bakal di adakan dua bulan lagi dan juga cabang perusahan Maxwell group akan ada meeting yang diharuskan anda untuk hadir dalam pertemuan itu " tutur Aron dengan jelas dan tegas.

"Baiklah, kau sudah sangat berani memerintah ku?" ucap Daren.

"Karena memang ini tugas ku Tuan" sahut nya dengan memberikan senyum terbaik nya.

*

*

Tibalah hari dimana kepulangan Daren ke indonesia untuk bertemu anak semata wayang nya karena sudah tiga bulan tidak bertemu dan membuat nya merasakan rindu yang teramat pada sang anak, Daren merupakan seorang ayah yang selalu mengutamakan kebahagiaan anak nya entah itu dari materi atau pun kasih sayang sehingga Chloe juga lebih dekat dengan Daren ketimbang Ibu nya.

Sudah 7 tahun ia menduda tanpa mencari pengganti mantan istri, bukan karena masih mencintai nya melainkan ia habiskan untuk bekerja dan memperbesar perusahaan nya, sesekali ia ke club dan tidur dengan wanita untuk menuntaskan hasrat nya dan itupun bermain dengan aman agar tidak terjadi hal yang tidak di inginkan.

Flight Paris - Indonesia memakan waktu yang lumayan 16 jam 20 menit dan Daren tidak memberitahu Chloe mengenai kepulangan nya yang di percepat.

Karena sudah terlalu bosan di dalam pesawat ia memainkan ponsel nya dan membuka aplikasi WhatsApp dan melihat beberapa status Whatsapp kontak nya.

"Siapa dia ? Aku ngga pernah melihat gadis ini dengan Chloe?" gumam nya sambil terus memandangi foto mereka.

Karena menurut nya tidak terlalu penting Daren terus menselancarkan jari-jari untuk melihat yang lain sampai diri nya merasa mengantuk.

***

Malam pun tiba dengan langit yang menebarkan bintang di atas sana sehingga terlihat indah dan memanjakan mata memandang, namun tidak untuk Mama Halley yang setiap hari nya selalu merasa lelah dan sering nyeri tulang karena penyakit di derita nya. Mama Halley mengidap kanker leukemia yang dimana sudah stadium 2 namun penyakit ini ia sembunyikan jangan sampai Ava mengetahui nya namun ia alihkan seolah ini adalah penyakit biasa yang bisa di sembuhkan tanpa pengobatan serius.

Tes ...

Darah menetes dari hidung tanpa Mama Halley rasakan, ia langsung menyadari dan pergi ke wastafel untuk membersihkan hidung nya.

"Ohh tuhan kenapa harus mimisan di saat Ava ada di rumah" gumam nya sembari terus membersihkan dan tiba-tiba .....

Dor......

Ava mencoba mengkageti Mama nya karena sedari tadi ia menuju Wastafel tidak juga kembali.

Mama Halley pun terkejut dan sontak saja membuat nya hampir terjatuh jika tidak Ava pegang.

"Iiiissshhh kamu ini suka sekali membuat Mama terkejut" Gerutu sang mama.

"hehhe maaf Mama ku sayang, soal nya Mama dari tadi aku tungguin ngga juga keluar-keluar jadi aku kagetin deh, tapi maaf kalau buat Mama hampir terjatuh tadi" ucap Ava dengan rasa bersalah karena sudah meng kageti nya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!