Pondok Pesantren

Pagi sekali setelah mengantar Namira sekolah.  Ayah menjemput Naura . Sejak tadi Naura di kamar tidak keluar . Ia pikir Naura sedang mempersiapkan dirinya untuk ke pondok pesantren

" Sayang , mana naura ? Belum juga turun ? Sudah jam berapa ini . Jalanan pasti macet " ucap ayah

Seharusnya mereka berangkat pagi supaya sampai Tasikmalaya tidak terlalu siang . Sehingga Naura bisa belanja keperluan selama di pondok

" Aku panggilin dulu ya mas "

Ayah menganggukan kepalanya . Ia menunggu Naura segera turun sambil melanjutkan kopi yang telah istrinya itu buatkan tadi

" Mas ... gawat ... naura engak ada di kamar nya "

Ayah yang mendengar teriakan itu langsung buru buru menaiki tangga dan melihat langsung

Ia mengecek pakaian Naura . Sebagian sudah tidak ada

" Aku cek cctv dulu bun " ucap nya

Di ruang kerja . Ayah mengecek cctv jam 23.00 tampak Naura keluar kamar . Ia turun tangga dan masuk keruangan nya

Di ruang kerja itu naura terlihat bingung.  Yang lebih terkejut lagi . Ayah nya melihat naura membuka brangkas . Naura menyiapkan tas ransel memasukan berapa uang di dalam nya

Detik itu juga Ayah mengecek brangkas . Ia bener bener terkejut sebagian uang yang ada didalam sana tidak ada . Bahkan memiliki 4 Black card hanya ada 3 di tempat itu

" Naura kamu membawa kartu hitam yang seharusnya buat kamu kuliah ! " gumam nya

Ia melanjutkan lagi rekaman cctv nya . Naura berjalan ke arah lemari khusus kunci. Detik itu juga Ayah melihat kunci kunci

Kunci mana yang hilang . Selain memiliki perusahaan.  Ayah juga memiliki banyak rumah yang biasanya di sewa untuk tamu yang sedang libur di kota tertentu

Selain memiliki vila di bandung . Banyak vila yang Ayah miliki. Tentu saja invest untuk Naura dan Namira masa depan anak anak supaya terjamin

Satu kunci yang hilang yaitu . Kunci daerah bandung . Ayah hanya tersenyum.  Paling Naura pergi kesana

Drt...

Drt...

Fadil . Sang adik menghubungi nya . Ia bertanya apakah Naura jadi pesantren di tempat adiknya

Tentu saja . Tidak . Karena anak itu memilih kabur dari rumah ketimbang menambah ilmu disana

( Fadil . Abang nanti ke pondok pesantren.  Mau melihat bagaimana santri disana seperti apa )

( Oke bang . Fadil tunggu ) Jawab di telepon

Ayah menghela nafas . Ia harus mengirim orang untuk ke bandung supaya anaknya itu aman

Tapi siapa !

" Ayah ... gimana naura ? Udah liat cctv ?" Tanya bunda khawatir

" Sudah bund, Naura sekarang lagi di vila bandung . Bunda tenang aja . Ayah bakalan kirim orang untuk menjaga naura disana . Sementara waktu biarkan naura sesuka hatinya . Ayah yakin . Anak itu pasti bisa menjaga dirinya baik baik " ucap ayah

Walaupun sedikit khawatir . Tapi ia percaya.  Sikap bar bar anaknya itu bisa menjaga diri

Tiba di pondok pesantren Ayah bertemu dengan Fadil dan adik ipar nya . Melihat santri yang sedang melakukan kerja bakti tentu saja Ayah merasa senang

Hatinya adem melihat anak anak rajin sedang membersihkan lingkungan . Ia melihat sosok pria yang sedang mengajari murid murid di taman

" Itu siapa? "

" Vadel . Dia alumi pesantren sini . Tapi ia memilih untuk membantu ku untuk mengajar disini . Katanya lebih suka mengajarkan anak anak ketimbang kerja diluar" ucap Fadil

Fadi menganggukan kepalanya . Setelah berkeliling melihat santri dan juga area dapur pokonya mereka harus terjamin makan secukupnya supaya tidak kelaparan

" Bang . Udah waktunya jam makan siang . Istriku habis masak enak " ajak Fadil

Mereka sama sama kerumah Fadil yang tak jauh dari pesantren itu . Makanan yang di hidangkan cukup enak di lihat tambahan cuaca dingin dan adem sangat mendukung makan sayur asam

Walaupun makanan nya terlihat sederhana.  Tapi rasanya nikmat sekali

Tok tok tok

" Assalamualaikum..."

Baru banget selesai makan . Tiba tiba ada tamu yang mengetuk nya.  Fadil yang membuka pintu rumah

" Assalamualaikum pak ustad ...saya mohon izin mau keluar " ucap Vadel

" Kemana kamu mau pergi ? " Tanya Fadil

" Anu . Em sebenarnya saya ada panggilan interview di pinggir kota . Jujur saja pak ustad . Saya lagi membutuhkan biaya untuk adik saya masuk SMA "

Mendengar butuh uang . Ayah mencoba untuk melihat siapa kah orang nya . Siapa tahu ia bisa membantu

" Siapa dil , ajak masuk dong . Jangan ngobrol di depan pintu " ucap ayah

Fadil mengajak Vadel untuk masuk . Mereka bertiga duduk di ruang tamu

" Vadel . Kenalin ini Bang Fadi . Abang ku . Kamu bisa memanggil nya sebutan om Fadi . Karena anak dia hampir sumuran kamu "

Vadel menganggukan kepalanya.  Ia mengulurkan tangan mengecup Om Fadi

" Ayo cerita . Kamu ada masalah apa ? Tadi om tidak sengaja mendengar kamu butuh biaya buat adik kamu ? "

Vadel mengusap tangan nya ia merasa tak enak . Apalagi berhadapan langsung dengan orang tua yang baru ia kenal

Vadel menceritakan tentang orang tuanya yang kurang cukup berpenghasilan . Sementara adiknya masuk masuk SMA . Mengharapkan gaji di pesantren tak cukup bagi Vadel. Apalagi ia mengajar hanya berapa hari dalam seminggu

Sisa nya dirumah membantu orang tua dan antar jemput adiknya sekolah

" Begini ... Om minta tolong sama kamu boleh ? Om gaji kamu setiap bulan nya . Asalkan kamu menjaga putri om "

Vadel menelan saliva nya . Apa ? Menjaga putrinya , Wanita dan pria yang bukan mahrom nya saja sudah salah . Apalagi ini

Om Fadi menjelaskan dari awal anaknya bermasalah di sekolah sampai berniat mau masuk pesantren seharusnya hari ini tapi malah kabur ke bandung

Tugas Vadel adalah menjaga dan mengajari Naura supaya menjadi anak yang baik . Disana pun juga bukan Vadel dan Naura berdua saja

Tapi ada 2 pembantu sebagai suami istri yang menjaga Vila

" Saya lihat kamu cukup rajin . Apa kamu bisa bersih bersih ? Memotong rumput, membetulkan listrik listrik? "

Vadel menganggukan kepalanya

" Saya bisa mengerjakan apapun om "

" Mau kerja sama saya ? Jaga anak saya . Saya takut anak saya kenapa kenapa.  Tugas mu selain menjaga anak saya . Kamu juga bersih bersih dan mengajarkan anak saya menjadi lebih baik " ucap Fadi

Vadel menganggukan kepalanya

" Mau saya kasih uang muka sekarang ? Kamu butuh buat biaya adik kamu sekolah bukan ? "

Vadel terdiam . Ia tahu diri . Dimana mana kerja dulu baru di gaji

" Berapa nomor rekening kamu . Saya kasih uang muka dulu "

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!