18. Linda dipanggil Alaska

"Siapa itu Ayah?" Iyan langsung bertanya pada ayahnya ketika melihat kereta kuda yang baru saja datang.

"Sst,,, Kau tidak lihat logo di kereta kudanya? Itu adalah salah satu keluarga dari ibukota, keluarga Kimora," ucap kepala desa sambil buru-buru melangkahkan kakinya mendekati kereta kuda, bahkan mengabaikan Linda yang berdiri di tengah.

Melihat kedatangan kereta kuda milik keluarga Kimora, maka hakim yang bertugas di sana dengan cepat memberi perintah pada beberapa pengawal agar mengusir Linda dan kedua pelayannya dari Tengah agar tidak menghalangi jalan dan pandangan.

Maka Linda langsung berjalan ke arah samping sambil menatap para pengawal yang membantu Alaska turun dari kereta kuda.

"Selamat datang di desa Konoha tuan muda," sang kepala desa langsung membungkuk dihadapan Alaska.

Semua orang yang melihat ketampanan pria yang duduk di kursi roda langsung terpana, seorang pria yang begitu tampan dengan kulit putih pucat jari-jari yang lentik, hidung yang mancung, rambut yang panjang sampai ke pinggang dan begitu halus. Tidak ada cacat pada pria itu selain dirinya yang duduk di atas kursi roda, yang lainnya tampak sangat sempurna.

Sang hakim yang ada di sana juga langsung menghampiri Alaska, dia berdiri di samping kepala desa sambil berkata, "Apa yang membuat tuan muda Kimora repot-repot datang ke desa kami yang kecil ini?"

Pada saat itu, Doni yang memegang kalung emas di tangannya juga buru-buru menyimpan kalung emas itu dan berjalan ke samping sang hakim sambil berkata, "Anda pasti lelah setelah perjalanan yang jauh, silakan mampir kediaman saya dan saya pastikan akan melayani anda dengan sepenuh hati dan menyediakan semua yang Tuan butuhkan."

Tiga orang di sana mulai memperlihatkan wajah penuh keramahan dan secara terang-terangan berusaha mengambil perhatian pria dihadapan mereka.

Sebab bagaimanapun, Alaska yang berasal dari keluarga Kimora adalah seorang tuan muda yang sangat dikagumi dan sukses dalam berbisnis serta memiliki jumlah kekayaan yang begitu besar meski dalam keluarga Kimora posisinya sedikit tidak terlalu penting hanya karena kemampuan fisik yang terbatas.

Pada saat itu, raut wajah Alaska menjadi begitu gelap, Dia menatap ketiga orang di depannya dengan tatapan dingin menusuk tulang, "beraninya kalian baru bersikap baik setelah aku datang?! Cepat minggir!" Bentak Alaska membuat tiga orang yang ada di sana seketika menggigil ketakutan gara-gara aura yang dipancarkan oleh Alaska.

Mereka bertiga dengan cepat mundur sesuai kata-kata Alaska namun Alaska tidak puas, "mundur lagi!" Suara yang dingin dan berat kembali terdengar membuat 3 orang layaknya seorang prajurit begitu patuh pada Tuan mereka Langsung berjalan mundur dengan keringat di seluruh kening mereka.

Setelah melihat jarak yang sudah cukup jauh, Alaska kemudian memalingkan kepalanya menatap Linda yang berdiri di samping, "kemarilah," ucap Alaska sambil mengangkat tangan memanggil Linda.

Ucapan Alaska membuat semua orang terkejut, mereka semua menatap ke arah Linda namun tidak begitu yakin Apakah Linda yang dimaksud oleh Alaska.

Apalagi saat itu, Linda terlihat tetap tenang, sama sekali tidak menunjukkan sebuah ekspresi di wajahnya.

"Kau menolak?" Tiba-tiba suara yang berat dan penuh keresahan terdengar dari mulut Alaska membuat Linda akhirnya melangkah ke depan membuat semua orang terkejut.

Hakim yang berdiri diantara kepala desa dan Doni sampai merasakan kakinya gemetar Dan hampir saja terjatuh seandainya kedua tangannya tidak berpegangan pada tubuh kepala desa dan Doni.

Tak berbeda dengan hakim, kepala desa dan Doni juga terkejut, namun mereka masih bisa menopang tubuh mereka masing-masing, keringat keluar dari pori-pori tubuh mereka layaknya air hujan.