Bab 16. Pelaku?

Pagi harinya Ratu, Reyza, Panca dan tiga temannya sudah mulai berangkat sekolah kembali ke asal sekolah mereka. Ketika Panca memasuki kelasnya di lantai kedua, ia melihat seseorang yang sedang berbicara melalui telepon.

"Ah, soal itu mah gampang bagi gue. Nanti gue transfer secepatnya, sekarang gue masih di sekolah, Bang. Oh iya, pokoknya gue gak mau tahu, si cowok yang sok mahal sama Ninda itu harus dikasih pelajaran setimpal! Enak aja, rebut Ninda dari gue! Harusnya si cowok bernama Reyza itu mati! Kenapa masih lo kasih hidup sih, Bang?" kata seorang laki-laki se-angkatan dengan Panca.

Panca yang melihat itu sudah merekam suaranya, ia bersembunyi di balik tembok depan kelasnya. Sedangkan laki-laki itu sedang berdiri di koridor menghadap ke lapangan bawah.

"Yaudah, intinya hari ini lo harus bisa sekap dia. Kalau bisa, buang dia ke jurang!" ucap laki-laki tersebut tersenyum menyeringai.

Begitu berbalik badan dan ingin masuk ke dalam kelas, Panca yang nyaris ketahuan langsung berubah seolah tidak mengetahui apa-apa.

Oh, jadi dia pelakunya. Yang udah bikin Reyza celaka semalem. Ternyata jiwanya hanya berani main belakang, tidak pernah berani memakai tangan sendiri. Dasar licik! Tunggu permainanku. Batin Panca, lalu menempatkan diri di kelas.

Pada jam istirahat pertama Reyza sedang berjalan menuju kantin, tapi tiba-tiba ia disapa oleh laki-laki seumuran Panca.

"Eh, lo yang namanya Reyza ya? Kenalin, gue Radit. Gue cowok yang dari dulu dekat sama Ninda, dia temen lo 'kan?" kata seorang siswa itu bernama Radit.

Reyza mengangguk sambil memberi senyuman tipis. Ada sebuah rasa tak suka yang muncul dalam benaknya. Apalagi ketika ia mendengar nama Ninda.

"Oh, oke, Mas. Saya Reyza, adik kelas Mas Radit. Ninda itu hanya sekedar teman kembaran saya, kami tidak lebih dari hubungan pertemanan." jawab Reyza begitu santai.

Reaksi Radit justru ada sedikit rasa terkejut saat melihat tanggapan Reyza yang sama sekali tidak marah ataupun bersikap sinis kepadanya.

"Kalau tidak ada urusan lagi, saya izin duluan ya, Mas. Assalamualaikum," kata Reyza langsung pergi.

Radit memegang dagunya sembari berkacak pinggang. "Adek kelas gue macam apa begitu? Punya sopan santun aja enggak," ujarnya.

"Yang gak ada sopan santun itu lo. Udah salam tapi gak dijawab. Mana ada kakak kelas ngajak saingan sama adik kelasnya sendiri." celetuk Panca dari belakang Radit.

Dengan kesal Radit nyaris ingin menghajar Panca. Namun, belum juga menyerang, Radit sudah dibuat tak berdaya oleh Panca

"Jangan sesekali lo ikut campur sama kehidupannya. Atau kehidupan lo juga gue hancurin?" tegas Panca tak main-main.

"Emangnya kenapa, hah?!"

"Gak perlu tahu kenapa, jangan jadi orang sok berkuasa."

Radit ingin kembali menyerang Panca, tapi sebelum mendaratkan pukulan, murid songong itu terserang oleh sesuatu.

"Sial!" umpat Radit kemudian berlari kesakitan.

Panca tersenyum miring. "Udah gue bilang jangan berani-berani."

Di sisi lain Ratu bersama Ninda dan Intan masih berada di kantin. Mereka tengah memakan bakso.

Sementara Bisma juga bertemu Reyza, kemudian mereka menuju ke kantin.

"Nin, lo yakin suka sama Reyza?" tanya Ratu ingin memastikan.

Satu temannya itu mengangguk. "Iya. Eh, sebenarnya Reyza semalem kenapa sih? Dia ada cerita ke lo gak?"

Ratu menggeleng.

"Belum mau ngejelasin katanya, menurut gue juga dia agak aneh dari kemarin." kata Ratu.

"Aneh gimana maksudnya, Rat?" Kali ini Intan ikut nimbrung.

Sambil menusuk bakso menggunakan garpu, tatapan Ratu masih di sebuah mangkuk penuh makanan.

"Dia kayak habis ketemu sama seseorang. Yang gue duga dia belum mau kasih tahu sampai sekarang, biasanya dia tuh terbuka ke gue. Tapi, gak tahu kenapa untuk sekarang dia agak tertutup." jelas Ratu.

Intan dan Ninda saling bertukar pandangan.

"Hai, Kak,"

"Rey?"

Episodes
1 Bab 1. Masuk sekolah
2 Bab 2. Jasad dalam lemari
3 Bab 3. Melayat ke rumah duka
4 Bab 4. Misteri Sherin selesai
5 Bab 5. Mencari anaknya Tante Mia
6 Bab 6. Bertemu Panca
7 Bab 7. Bertemu Panca di sekolah
8 Bab 8. Jatuh ke jurang
9 Bab 9. Permintaan pulang
10 Bab 10. Menyesal
11 Bab 11. Takut Kehilangan
12 Bab 12. Awal mula
13 Bab 13. Bahagia
14 Bab 14. Ada Apa Dengan Reyza?
15 Bab 15. Ternyata
16 Bab 16. Pelaku?
17 Bab 17. Itu Siapa?
18 Bab 18. Kemarahan Reyza
19 Bab 19. Kaki Siapa itu?
20 Bab 20. Pancasakti
21 Bab 21. Muncul hal-hal aneh
22 Bab 22. Ada yang aneh
23 Bab 23. Ada perjanjian?
24 Bab 24. Desa Pepeling
25 Bab 25. Kesalahan Ratu
26 Bab 26. Kampung Pamannya Bisma
27 Bab 27. Kampung Sewujiwo
28 Bab 28. Hutan Desa Sewujiwo
29 Bab 29. TEROR BERDATANGAN
30 Bab 30. Teror Berantai
31 Bab 31. Ada Yang Ingin Masuk
32 Bab 32. Masa Yang Kelam
33 Bab 33. Pulang
34 Bab 34. Mencari Kebenaran
35 Bab 35. Penelusuran
36 Bab 36. Gangguan
37 Bab 37. Mengungkap Nama Sewujiwo
38 Bab 38. Bubar?
39 Bab 39. Bertemu anak-anak
40 Bab 40. Penelusuran
41 Bab 41. Saling Melindungi
42 Bab 42. Pulang Kampung
43 Bab 43. Nonton Kuda Lumping
44 Bab 44. Undangan?
45 Bab 45. Tampil
46 Jurnal Biru — chapter 1
47 Jurnal Biru — chapter 2
48 Jurnal Biru — chapter 3
49 Jurnal Biru — chapter 4
50 Jurnal Biru — chapter 5
51 Jurnal Biru — chapter 6
52 Jurnal Biru - chapter 7
Episodes

Updated 52 Episodes

1
Bab 1. Masuk sekolah
2
Bab 2. Jasad dalam lemari
3
Bab 3. Melayat ke rumah duka
4
Bab 4. Misteri Sherin selesai
5
Bab 5. Mencari anaknya Tante Mia
6
Bab 6. Bertemu Panca
7
Bab 7. Bertemu Panca di sekolah
8
Bab 8. Jatuh ke jurang
9
Bab 9. Permintaan pulang
10
Bab 10. Menyesal
11
Bab 11. Takut Kehilangan
12
Bab 12. Awal mula
13
Bab 13. Bahagia
14
Bab 14. Ada Apa Dengan Reyza?
15
Bab 15. Ternyata
16
Bab 16. Pelaku?
17
Bab 17. Itu Siapa?
18
Bab 18. Kemarahan Reyza
19
Bab 19. Kaki Siapa itu?
20
Bab 20. Pancasakti
21
Bab 21. Muncul hal-hal aneh
22
Bab 22. Ada yang aneh
23
Bab 23. Ada perjanjian?
24
Bab 24. Desa Pepeling
25
Bab 25. Kesalahan Ratu
26
Bab 26. Kampung Pamannya Bisma
27
Bab 27. Kampung Sewujiwo
28
Bab 28. Hutan Desa Sewujiwo
29
Bab 29. TEROR BERDATANGAN
30
Bab 30. Teror Berantai
31
Bab 31. Ada Yang Ingin Masuk
32
Bab 32. Masa Yang Kelam
33
Bab 33. Pulang
34
Bab 34. Mencari Kebenaran
35
Bab 35. Penelusuran
36
Bab 36. Gangguan
37
Bab 37. Mengungkap Nama Sewujiwo
38
Bab 38. Bubar?
39
Bab 39. Bertemu anak-anak
40
Bab 40. Penelusuran
41
Bab 41. Saling Melindungi
42
Bab 42. Pulang Kampung
43
Bab 43. Nonton Kuda Lumping
44
Bab 44. Undangan?
45
Bab 45. Tampil
46
Jurnal Biru — chapter 1
47
Jurnal Biru — chapter 2
48
Jurnal Biru — chapter 3
49
Jurnal Biru — chapter 4
50
Jurnal Biru — chapter 5
51
Jurnal Biru — chapter 6
52
Jurnal Biru - chapter 7

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!