8. Jangan-jangan! • Revisi

Juwita membelalakan mata ketika tak sengaja menabrak pundak seorang pria.

"Eh maaf, aku benar-benar minta maaf." Tanpa mendengar tanggapan pria yang dia tabrak. Juwita berlari cepat menuju pintu utama.

Lelaki bermata hitam itu hanya melirik Juwita sekilas lalu mulai melangkah lagi ke suatu tempat.

Sementara Calvin masih tetap mengejar Juwita sambil berteriak memanggil nama istrinya itu. Begitu pula dengan Putri, meski kesusahan berlari. Tetapi, wanita itu tak pantang menyerah.

"Juwita!" Sesampainya di luar mall. Calvin berdecak karena Juwita tak juga berhenti, malah masuk ke salah satu taksi.

Pada akhirnya Calvin terpaksa menghentikan langkah kaki, karena dia sudah kehilangan Juwita dan sosok mungil yang membuat perasaannya jadi kacau balau tadi.

"Calvin, kenapa kamu mengejar Juwita sih, biarkan saja mereka pulang!" Dengan napas tersengal-sengal Putri lantas berkata.

Calvin melirik dingin Putri. Membuat Putri meneguk ludahnya dengan susah payah sekarang.

Dalam hitungan detik, Calvin melenggang pergi menuju basement mall. Lagi dan lagi Putri diabaikan Calvin.

"Argh! Ini semua gara-gara Juwita!" umpat Putri kemudian menyusul Calvin.

Ketika sampai di basement mall, Putri membuka pintu mobil Calvin.

"Calvin, kamu kenapa sih! Aku ini pacarmu! Mengapa kamu malah mementingkan Juwita dari pada aku!" Belum juga naik ke mobil, Putri mengeluarkan uneg-unegnya seketika.

Putri tak peduli lagi dengan tatapan aneh para pengendara mobil yang tengah parkir di sekitar. Wajah cantiknya itu kini berubah merah menyala. Sangking marahnya, terlihat tanduk di atas kepala Putri sekarang.

Namun, tanggapan Calvin di luar dugaan Putri.

Calvin menyeringai tajam. "Putri, apa kamu lupa ingatan? Kamu itu hanya pacar bohonganku, jangan ikut campur urusanku, apa yang aku lakukan sekarang jangan kamu besar-besarkan! Lagi pula yang kita lakukan selama ini hanyalah sandiwara semata!" serunya dengan nada suara yang dingin hingga menusuk jantung Putri sejenak.

Rahang Putri langsung mengeras. Masih teringat dengan jelas, beberapa tahun silam sepulang dari luar negeri Calvin memintanya jadi pacar bohongan karena teman-teman kampus Calvin menganggap Calvin penyuka sesama jenis. Jadi, Calvin meminta Putri menjadi pacarnya dan keterusan sampai saat ini.

Sejak duduk di bangku SMA, Putri yang sudah lama menaruh hati pada Calvin lantas mengiyakan. Ini merupakan kesempatan emas bagi Putri.

Namun, sampai sekarang hati Calvin juga tak luluh. Pria berparas menawan itu terlalu dingin dan amat sulit disentuh. Akan tetapi, di mata Putri, itulah yang menjadi daya tarik Calvin. Meskipun begitu, Putri tidak patah arang. Dia akan melakukan segala macam cara, untuk mengaet hati Calvin.

"Tapi Calvin, aku berhak marah padamu! Gara-gara kamu kakiku lecet!" balas Putri tak mau kalah.

Calvin melirik sekilas kaki Putri yang di bawahnya sedikit memerah karena gesekan heels.

"Lalu kamu mau apa?" tanya Calvin dengan sorot mata tajam.

"Bisakah kamu memberikan perhatian padaku sedikit, walau bagaimanapun aku ini temanmu sekaligus pacar bohonganmu."

Mendengar hal itu, Calvin berdecak kesal lalu berkata,"Jangan bermimpi Putri, hari ini kamu membuatku muak, mulai besok jangan pergi lagi ke kantorku! Pakai taksi saja kamu pulang!" Setelah mengucapkan itu Calvin menyalakan kendaraan empat miliknya tersebut.

Netra Putri terbelalak dengan reaksi Calvin barusan. Dia tampak panik.

"Baiklah, aku akan pulang naik taksi tapi aku akan memberitahu Mamamu jika kamu meninggalkan aku di mall sendirian!" ancam Putri, membuat Calvin menggertakkan giginya tiba-tiba.

"Naiklah! Sebelum aku berubah pikiran!" balas Calvin dengan sorot mata tajam.

Putri tersenyum penuh kemenangan, kemudian dengan cepat masuk ke dalam mobil.

Sementara itu, di lain tempat, Juwita dan Chester telah sampai kontrakan. Saat di halaman rumah, keduanya berpapasan dengan Tina yang kebetulan baru pulang dari kegiatannya juga. Juwita pun mengajak Tina untuk masuk ke dalam rumahnya.

"Wah, belanja banyak ini, Tante minta dong," kelakar Tina pada Chester.

Chester duduk dengan cepat di kursi sambil melepas topeng yang dia pakai sedari tadi. "Nggak mau! Ini punya Chestel, Tante Tina beli sendili," balasnya dengan muka masam.

Namun, di pengelihatan Tina, anak laki-laki itu amat menggemaskan. Tina lantas mencubit gemas pipi bulat Chester. Membuat Chester sedikit kesal.

Tina tiba-tiba menurunkan tangan lalu melirik Juwita yang tengah sibuk merapikan belanjaan.

"Ke mana saja tadi Juwita? Kenapa banyak keringat, kayak habis lari saja," ujar Tina keheranan, karena keringat mengucur dari kening Juwita sejak tadi.

Juwita malah menyengir kuda. Dia tidak mungkin mengatakan jika berlari dari Calvin.

"Kami habis dari mall, terus pulang dan singgah sebentar ke warung, pas keluar taksi aku sama Chester lari-lari, jadinya keringatan deh," kilah Juwita.

Untung saja dia memiliki alibi agar bisa mengelabui Tina. Sebab setelah taksi berhenti di depan gang, Juwita mengajak Chester pergi ke warung, membeli bahan-bahan untuk membuat kue nanti malam.

Tina beroh ria sejenak. Tetapi, celetukan Chester membuat Juwita mulai ketar-ketir sekarang.

"Tante Tina, tadi di mall Chestel ketemu Paman yang Chestel lihat di tempat kelja Mama, Paman itu aneh banget loh masa malah-malah sama Mama," ungkap Chester dengan muka cemberut.

Juwita menahan napas sejenak saat mendengar cerita Chester barusan. Anak laki-lakinya itu sangatlah polos.

Tina mengedipkan mata berulang kali lalu melirik Juwita, meminta penjelasan atas perkataan Chester.

"Kamu ketemu sama Presdir baru kita di mall?" tanya Tina dengan tatapan menyelidik.

Juwita tersenyum meringis. "Iya, Tina."

"Apa yang terjadi sampai membuat Pak Calvin marah?" tanya Tina lagi, amat penasaran.

"Hanya masalah kecil kok, biasalah, tadi kamu bilang kalau Chester nyenggol pacar Pak Calvin di perusahaan, sudah tidak usah kamu cemaskan." Juwita buru-buru membalikkan badan hendak menaruh gula di toples, dan berharap Tina tidak bertanya lagi tentang kegiatannya tadi di mall.

Tak ada tanggapan, kini Tina bungkam dengan kening berkerut kuat.

"Juwi, apa aku saja yang merasa kalau Chester mirip sekali dengan Pak Calvin, apa jangan-jangan suamimu itu Pak Calvin? Presdir baru kita itu!" sahut Tina seketika.

Terpopuler

Comments

Heriyani Lawi

Heriyani Lawi

aneh benar kok ada wanita yg mau2nya statusnya digantung ky Juwita. knp ngga cerai aja

2025-03-14

0

Ramliyah Usman Usr

Ramliyah Usman Usr

👍👍👍

2024-12-29

1

Ramliyah Usman Usr

Ramliyah Usman Usr

mantap

2024-12-29

1

lihat semua
Episodes
1 1. Bertemu Kembali
2 2. Kala Itu
3 3. Masih Sama
4 4. Pergi ke Mall • Revisi
5 5. Bertemu • Revisi
6 6. Gelisah • Revisi
7 7. Dilema • Revisi
8 8. Jangan-jangan! • Revisi
9 9. Terpaksa Berbohong • Revisi
10 10. Aneh
11 11. Berbeda
12 12. Heran
13 13. Marah Besar
14 14. Terkesima
15 15. Bingung
16 16. Membeku
17 17. Apa Salahnya?
18 18. Tidak Masuk Akal
19 19. Cemburu
20 20. Tidak Menyerah
21 21. Dipecat!
22 22. Jangan Pecat!
23 23. Jadi Sekretaris
24 24. ke Apartment
25 25. Sisi Lain Calvin
26 26. Menjahili • Revisi
27 27. Kesal • Revisi
28 28. Perintah • Revisi
29 29. Ceraikan Juwita • Revisi
30 30. Janji • Revisi
31 31. Pertemuan di Mall • Revisi
32 32. Tanda Lahir • Revisi
33 33. Calvin Bertemu Chester • Revisi
34 34. Curiga • Revisi
35 35. Cemburu
36 36. Terjadi Sesuatu
37 37. Memberi Pelajaran
38 38. Semakin Curiga • Revisi
39 39. Penasaran • Revisi
40 40. Membeku
41 41. Gugup
42 42. Penjelasan • Revisi
43 43. Kecewa • Revisi
44 44. Kesal • Revisi
45 45. Reuni • Revisi
46 46. Keributan
47 PENGUMUMAN PENTING!!!
48 48. Jebakan
49 49. Sentuh Aku
50 50. Burung Perkutut
51 51. Lesu
52 52. Di mana Dia?
53 53. Pelaku
54 54. Tidak Merestui
55 55. Kecewa
56 56. Otak Marisa Dicuci
57 57. Utarakan
58 58. Mengungkapkan Perasaan
59 59. Aku Meminta Hakku!
60 60. Sudah Tidak Tahan
61 61. Masuk ke Sarang
62 62. Cucuku
63 63. Bulan Madu
64 64. Tujuan Gustav
65 65. Selesai ~ TAMAT
66 Novel Baru ~ Wanita Lain di Hati, Suamiku!
Episodes

Updated 66 Episodes

1
1. Bertemu Kembali
2
2. Kala Itu
3
3. Masih Sama
4
4. Pergi ke Mall • Revisi
5
5. Bertemu • Revisi
6
6. Gelisah • Revisi
7
7. Dilema • Revisi
8
8. Jangan-jangan! • Revisi
9
9. Terpaksa Berbohong • Revisi
10
10. Aneh
11
11. Berbeda
12
12. Heran
13
13. Marah Besar
14
14. Terkesima
15
15. Bingung
16
16. Membeku
17
17. Apa Salahnya?
18
18. Tidak Masuk Akal
19
19. Cemburu
20
20. Tidak Menyerah
21
21. Dipecat!
22
22. Jangan Pecat!
23
23. Jadi Sekretaris
24
24. ke Apartment
25
25. Sisi Lain Calvin
26
26. Menjahili • Revisi
27
27. Kesal • Revisi
28
28. Perintah • Revisi
29
29. Ceraikan Juwita • Revisi
30
30. Janji • Revisi
31
31. Pertemuan di Mall • Revisi
32
32. Tanda Lahir • Revisi
33
33. Calvin Bertemu Chester • Revisi
34
34. Curiga • Revisi
35
35. Cemburu
36
36. Terjadi Sesuatu
37
37. Memberi Pelajaran
38
38. Semakin Curiga • Revisi
39
39. Penasaran • Revisi
40
40. Membeku
41
41. Gugup
42
42. Penjelasan • Revisi
43
43. Kecewa • Revisi
44
44. Kesal • Revisi
45
45. Reuni • Revisi
46
46. Keributan
47
PENGUMUMAN PENTING!!!
48
48. Jebakan
49
49. Sentuh Aku
50
50. Burung Perkutut
51
51. Lesu
52
52. Di mana Dia?
53
53. Pelaku
54
54. Tidak Merestui
55
55. Kecewa
56
56. Otak Marisa Dicuci
57
57. Utarakan
58
58. Mengungkapkan Perasaan
59
59. Aku Meminta Hakku!
60
60. Sudah Tidak Tahan
61
61. Masuk ke Sarang
62
62. Cucuku
63
63. Bulan Madu
64
64. Tujuan Gustav
65
65. Selesai ~ TAMAT
66
Novel Baru ~ Wanita Lain di Hati, Suamiku!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!