4. Pergi ke Mall • Revisi

"Oh jadi kamu Mamanya!" kata Putri sambil melempar senyum angkuh.

Wanita berkacamata itu berlari cepat mendekati Chester.

"Maaf Nona, jika anak saya menyakiti Anda," kata Tina, salah satu karyawan di perusahaan Lara Crop juga. Tina terlihat ketakutan karena Putri menatap ke arahnya dengan sangat tajam sekarang.

Putri mendengus lantas berkacak pinggang. "Banyak alasan kamu, berani sekali kamu melanggar peraturan perusahaan, bosan hidup kamu rupanya!"

Mendadak suasana di sekitar bertambah tegang. Para karyawan yang hendak pulang tadi tak jadi pulang, akhirnya memilih menyaksikan kejadian di depan gedung sekarang.

"Tante kok malah-malah, Chestel kan sudah minta maaf." Chester memberanikan diri membuka suara. Walaupun di balik topeng spiderman-nya, bola mata berwarna cokelat itu memancarkan ketakutan.

Putri mulai geram hendak meraih pergelangan tangan Chester. Namun, Calvin menahan tangannya tiba-tiba.

"Cukup Putri, sudah jangan kamu besar-besar kan, lagi pula mereka sudah meminta maaf, sekarang kita pergi, aku tidak punya banyak waktu untuk mengurus hal ini,"kata Calvin membuat Chester mengembangkan senyuman di balik topeng.

"Tapi Calvin, mereka ...." Putri tak jadi menuntaskan perkataannya tatkala mendapat tatapan tajam dari Calvin sekarang.

Putri hanya mampu mengeluarkan decakan kesal kemudian melipat tangan di dada.

"Terima kasih Pak Calvin, atas nama anak saya, saya minta maaf, hari ini saya sangat teledor karena anak saya bermain-main di sini," jelas Tina sambil mengulum senyum.

Calvin tak membalas, hanya melirik sekilas Chester kemudian memutar tumit ke belakang. Setelah itu melangkah cepat menuju parkir mobil.

"Ish, awas saja kalian, aku akan membuat perhitungan dengan kalian nanti," kata Putri dengan mata melotot keluar.

Melihat raut wajah Putri, kaki-kaki mungil Chester bergetar sedikit. Dengan cepat dia bersembunyi di belakang Tina.

Detik itu pula, Putri lantas mengejar Calvin sambil berseru,"Calvin Sayang, kita pergi ke mall yang dekat dengan perusahaanmu ya!"

Dari kejauhan Chester dan Tina dapat melihat Putri bergelayut manja di tangan Calvin.

"Menyelamkan sekali Tante itu," celetuk Chester seketika dengan raut wajah masih takut.

Tina membalikkan badan. Dia tampak mengkhawatirkan keadaan Chester sekarang. Karena sempat merasakan tubuh Chester bergetar tadi.

"Chester ngapain kamu di sini? Kamu naik apa tadi?" tanya Tina sesekali menoleh ke kanan dan ke kiri. Melihat para karyawan mulai melanjutkan aktivitas untuk pulang ke rumah.

"Chestel mau ketemu Mama, Tan–hmf!" Chester terkejut saat mulutnya dibekap Tina tiba-tiba.

"Tunggu, ayo ikut Tante dulu."

Chester mengangguk pelan kemudian Tina menyeretnya masuk ke gedung perusahaan. Tapi, baru saja sampai di depan pintu. Kedatangan Juwita membuat Tina menurunkan tangannya.

"Chester, kamu ngapain di sini?" tanya Juwita dengan raut wajah panik, saat melihat putranya berada di tempat kerjanya sekarang.

"Chestel mau ketemu Mama, Chestel kangen sama Mama, Chestel tadi diantal sama Pak LT ke sini pakai motol,"balas Chester tanpa rasa bersalah sekali pun. Beberapa menit sebelumnya, setelah merengek dengan Pak RT, Calvin akhirnya diantar Pak RT sampai dengan selamat ke tempat tujuan.

Juwita enggan menanggapi, malah mengedarkan pandangan ke segala arah, hendak memastikan apa ada orang yang mengenalinya. Kini perusahaan tampak mulai sepi, dan yang lalu-lalang di sekitar bisa dihitung pakai jari. Setelah merasa aman, Juwita mengalihkan pandangan ke arah Tina.

"Tina, tadi dia nggak ketemu presdir kita, 'kan?" tanya Juwita, penasaran setengah mati.

Tina mengerutkan dahi sedikit.

"Ketemu dan tadi anakmu nggak sengaja nabrak pacar Pak Calvin, memangnya kenapa Juwi?"

Kemarin, Tina keheranan karena diminta Juwita jika saat berada di luar rumah. Chester akan memanggilnya dengan sebutan mama. Sebagai tetangga sekaligus teman kuliah dulu, Tina tentu saja mengiyakan. Walau sebenarnya dia sangat penasaran.

Namun, sebagai teman yang baik. Dia tidak ingin memojokkan Juwita dan berharap Juwita akan memberitahu alasan padanya nanti. Tina pun sangat senang saat bertetangga dengan teman kuliahnya, kebetulan sekali dia dan Juwita diterima bekerja di satu perusahaan yang sama.

Juwita membuang napas kasar setelahnya. "Nggak apa-apa, terima kasih ya Tina. Oh ya mau pulang bareng nggak?" Juwita sengaja mengalihkan topik pembicaraan.

Tina malah cengengesan.

"Nggak usah Juwi, aku ada undangan dari teman SMA—ku dulu. Jadi mau langsung pergi ke hotel sekarang. Tuh aku udah dijemput," balasnya sambil menunjuk keluar pelataran di mana mobil hitam berhenti di pelataran gedung.

"Oke deh, hati-hati Tina, sekali lagi terima kasih Tina."

"Sama-sama."

Selepas kepergian Tina, Juwita mengajak Chester untuk pulang ke rumah. Di dalam taksi, Juwita mengecup pucuk kepala Chester berulang kali. Dia merasa bersalah karena harus menyembunyikan keberadaan Chester dari Calvin.

Kala itu, kejadian terjadi begitu cepat. Setelah dia sah menjadi istri Calvin. Juwita sempat menginap di rumah Calvin. Saat malam-malam buta, Calvin tiba-tiba masuk ke kamar. Dalam keadaan mabuk berat Calvin menggaulinya sambil menyebut nama seseorang, sialnya Juwita tak dapat mendengar dengan jelas nama yang dilontarkan Calvin.

Apakah itu Putri? Entahlah. Juwita hanya bisa menahan sesak. Namun, sesuatu yang tidak diinginkan pun terjadi. Kejadian satu malam itu meninggalkan benih di rahim Juwita.

Juwita ingin memberitahu Calvin, tetapi karena Calvin pergi keluar negeri Juwita mengurungkan niatnya. Jadi, Juwita melahirkan dan membesarkan anaknya seorang diri.

Tidak ada yang tahu dia memiliki anak, bahkan kawan kuliahnya sekali pun. Juwita juga tidak memberitahu bapaknya karena tidak mau membuat bapaknya sedih. Terlebih setelah empat bulan menjadi istri Calvin. Bapak Juwita pergi untuk selama-lamanya, menyusul mendiang mamanya.

Selama ini Juwita menyembunyikan kehamilannya dari semua orang dan ketika melahirkan izin sakit pada dosen. Hingga suatu ketika Tina memergoki dia bersama Chester.

"Kenapa Mama nangis?" Chester membelai pelan pipi Juwita yang mulai basah.

"Nggak Sayang, mama terharu karena anak Mama ini perhatian sekali sama mama. Mama mohon sama Chester jangan main ke tempat kerja Mama lagi ya,"ucap Juwita sambil menghapus cepat air mata.

Melihat keadaan Chester, yang sama sekali tidak mendapatkan kasih sayang dari papanya, membuat Juwita bertambah sedih. Seharusnya Chester mendapatkan kasih sayang dari Calvin. Namun, hubungan yang tidak jelas dia jalani ini membuat Juwita menahan diri untuk memberitahu keberadaan Chester kepada Calvin. Apa lagi suaminya itu malah bermesraan dengan wanita lain tadi.

"Memangnya kenapa Ma? Chestel kan mau ketemu Mama." Chester mengerutkan dahi dengan sangat kuat sekarang.

"Sesuai peraturan perusahaan, anak dari karyawan tidak boleh main di perusahaan, mama mohon dengarkan permintaan Mama, ya? Jangan main lagi, kalau kangen Chester bisa telepon atau videocall Mama." Juwita mencoba membujuk Chester menuruti perkataannya.

Chester tak langsung membalas, tampak berpikir keras dengan raut wajah muram.

"Oke deh, Chestel bakalan dengelin Mama, tapi Mama jangan lama-lama keljanya ya." Chestel masih terlihat sedih, hingga bibir mungilnya ikut turun ke bawah.

Juwita tersenyum terharu sebab Chester akhirnya mau menuruti perkataannya. Meskipun dia anak yatim piatu dan serba kekurangan. Juwita tidak boleh kekurangan dalam ilmu pengetahuan. Chester termasuk anak yang cerdas. Apakah menurun dari dirinya? Mungkin iya. Meskipun buah hatinya itu masih kesusahan menyebut huruf 'r'

"Baguslah kalau begitu, oh ya mumpung Chester di luar, kita pergi jalan-jalan ke mall yuk beli pakaian untuk Chester juga. Lihat kaos Chester sudah agak sempit,"ucap Juwita. Berusaha menghibur Chester agar anaknya tak sedih lagi. Dia pun baru sadar jika pakaian yang dikenakan Chester terlihat sempit.

Beruntung sekali hari ini ada orderan online masuk. Jadi, Juwita memiliki uang untuk membeli pakaian Chester. Selama berkuliah, Juwita juga memiliki usaha kecil-kecilan, yaitu membuat berbagai kue, dari cake ulang tahun, donat dan sebagainya dari pesanan orang. Hasil bisnisnya itu dia digunakan untuk dia bertahan hidup.

"Yei, asik! Telima kasih Ma!" Dalam sekejap muka Chestel langsung berubah. Bocah laki-laki itu tersenyum kegirangan karena akan dibelikan pakaian.

Juwita tersenyum lebar.

"Oke, kalau di mall jangan lupa pakai terus topengnya ya,"katanya, kemudian Juwita mengecup singkat pucuk kepala Chester.

Juwita begitu gemas dengan badan berisi Chester. Kadang kala Juwita heran, meskipun makanan yang dia sajikan pada Chester begitu sederhana. Tapi Chester menyantap makanannya dengan sangat lahap hingga membuat tubuh Chester menjadi gempal sekarang. Pipi, tangan, dan kakinya benar-benar bulat.

"Oke Ma!" balas Chester.

"Pak, nggak jadi pulang, kita pergi ke mall yang dekat sini saja,"ucap Juwita. Meminta sang supir pergi ke arah mall yang berdekatan dengan tempat kerjanya sekarang.

Terpopuler

Comments

Rusmini Rusmini

Rusmini Rusmini

apa Calvin gak ngerasa punya anak setidaknya ada rasa yg lain gitu ketika berdekatan dgn Chester

2024-12-28

4

Lies Atikah

Lies Atikah

Juwita kenapa gak minta pisah aja mau aja di rendahin gak dianggap kaya gitu

2025-01-11

2

ˢ⍣⃟ₛ 𝐀⃝🥀💜⃞⃟𝓛 Jibril Adinda

ˢ⍣⃟ₛ 𝐀⃝🥀💜⃞⃟𝓛 Jibril Adinda

emang Calvin gk merasa ada ikatan apa ya

2025-01-01

1

lihat semua
Episodes
1 1. Bertemu Kembali
2 2. Kala Itu
3 3. Masih Sama
4 4. Pergi ke Mall • Revisi
5 5. Bertemu • Revisi
6 6. Gelisah • Revisi
7 7. Dilema • Revisi
8 8. Jangan-jangan! • Revisi
9 9. Terpaksa Berbohong • Revisi
10 10. Aneh
11 11. Berbeda
12 12. Heran
13 13. Marah Besar
14 14. Terkesima
15 15. Bingung
16 16. Membeku
17 17. Apa Salahnya?
18 18. Tidak Masuk Akal
19 19. Cemburu
20 20. Tidak Menyerah
21 21. Dipecat!
22 22. Jangan Pecat!
23 23. Jadi Sekretaris
24 24. ke Apartment
25 25. Sisi Lain Calvin
26 26. Menjahili • Revisi
27 27. Kesal • Revisi
28 28. Perintah • Revisi
29 29. Ceraikan Juwita • Revisi
30 30. Janji • Revisi
31 31. Pertemuan di Mall • Revisi
32 32. Tanda Lahir • Revisi
33 33. Calvin Bertemu Chester • Revisi
34 34. Curiga • Revisi
35 35. Cemburu
36 36. Terjadi Sesuatu
37 37. Memberi Pelajaran
38 38. Semakin Curiga • Revisi
39 39. Penasaran • Revisi
40 40. Membeku
41 41. Gugup
42 42. Penjelasan • Revisi
43 43. Kecewa • Revisi
44 44. Kesal • Revisi
45 45. Reuni • Revisi
46 46. Keributan
47 PENGUMUMAN PENTING!!!
48 48. Jebakan
49 49. Sentuh Aku
50 50. Burung Perkutut
51 51. Lesu
52 52. Di mana Dia?
53 53. Pelaku
54 54. Tidak Merestui
55 55. Kecewa
56 56. Otak Marisa Dicuci
57 57. Utarakan
58 58. Mengungkapkan Perasaan
59 59. Aku Meminta Hakku!
60 60. Sudah Tidak Tahan
61 61. Masuk ke Sarang
62 62. Cucuku
63 63. Bulan Madu
64 64. Tujuan Gustav
65 65. Selesai ~ TAMAT
66 Novel Baru ~ Wanita Lain di Hati, Suamiku!
Episodes

Updated 66 Episodes

1
1. Bertemu Kembali
2
2. Kala Itu
3
3. Masih Sama
4
4. Pergi ke Mall • Revisi
5
5. Bertemu • Revisi
6
6. Gelisah • Revisi
7
7. Dilema • Revisi
8
8. Jangan-jangan! • Revisi
9
9. Terpaksa Berbohong • Revisi
10
10. Aneh
11
11. Berbeda
12
12. Heran
13
13. Marah Besar
14
14. Terkesima
15
15. Bingung
16
16. Membeku
17
17. Apa Salahnya?
18
18. Tidak Masuk Akal
19
19. Cemburu
20
20. Tidak Menyerah
21
21. Dipecat!
22
22. Jangan Pecat!
23
23. Jadi Sekretaris
24
24. ke Apartment
25
25. Sisi Lain Calvin
26
26. Menjahili • Revisi
27
27. Kesal • Revisi
28
28. Perintah • Revisi
29
29. Ceraikan Juwita • Revisi
30
30. Janji • Revisi
31
31. Pertemuan di Mall • Revisi
32
32. Tanda Lahir • Revisi
33
33. Calvin Bertemu Chester • Revisi
34
34. Curiga • Revisi
35
35. Cemburu
36
36. Terjadi Sesuatu
37
37. Memberi Pelajaran
38
38. Semakin Curiga • Revisi
39
39. Penasaran • Revisi
40
40. Membeku
41
41. Gugup
42
42. Penjelasan • Revisi
43
43. Kecewa • Revisi
44
44. Kesal • Revisi
45
45. Reuni • Revisi
46
46. Keributan
47
PENGUMUMAN PENTING!!!
48
48. Jebakan
49
49. Sentuh Aku
50
50. Burung Perkutut
51
51. Lesu
52
52. Di mana Dia?
53
53. Pelaku
54
54. Tidak Merestui
55
55. Kecewa
56
56. Otak Marisa Dicuci
57
57. Utarakan
58
58. Mengungkapkan Perasaan
59
59. Aku Meminta Hakku!
60
60. Sudah Tidak Tahan
61
61. Masuk ke Sarang
62
62. Cucuku
63
63. Bulan Madu
64
64. Tujuan Gustav
65
65. Selesai ~ TAMAT
66
Novel Baru ~ Wanita Lain di Hati, Suamiku!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!