SEPERTI CINDERELLA

"Aaaaahhh.. satu desahan lolos dari bibir tipis yang tengah tertidur itu saat merasakan sesuatu yang lembut sedang mengulum pucuk dadanya,"

"Bangunlah, Honey. Ini sudah sangat sore, sampai kapan kamu akan tidur seperti ini." Bisik Giorgio ditelinga Marissa kemudian menjilatnya.

Akhirnya wanita itu terbangun karena terusik dengan rambut halus yang tumbuh disekitar dagu pria itu.

Marissa merentangkan kedua tangan ke atas untuk merilekskan otot tubuhnya lalu membuka mata.

Senyumnya tersungging melihat wajah pria yang ada di depannya saat ini.

"Apa aku ketiduran? Sudah jam berapa ini?" tanya Marissa saat melihat Giorgio sudah ada didepannya.

Pria itu lalu melihat ke arah jam yang dipakainya.

"Jika sesuai dengan apa yang dikatakan sahabatmu itu mungkin.. about three hours maybe," jawab Giorgio mengedikkan bahunya.

"Sejak kapan kau di sini?" tanya wanita itu lagi.

"Belum terlalu lama, setengah jam yang lalu," jawab pria itu tanpa beban.

"Astaga.. kenapa tidak membangunkan ku?" tukas Marissa menatap wajah pria itu.

"Tidurmu sangat lelap. Aku jadi tidak tega membangunkan kamu, tapi aku cukup terhibur selama menunggumu bangun," sahut Giorgio dengan senyum smirk-nya.

"Apa? Ada yang kamu lakukan padaku? Aku jadi curiga melihat senyummu itu? Wajahmu yang seperti itu menandakan sesuatu yang mesum!" seru Marissa dengan mata menyipit hingga membuat Giorgio tergelak.

Pria itu lalu mendekatkan wajahnya hingga bisa menatap mata biru wanita itu lebih dekat.

"Aku menyukai mata birumu. Entah mengapa setiap kali aku menatapnya, mataku tak bisa lepas untuk tidak terus memandang matamu ini hingga membuatku seakan terpenjara di dalam sana." Ungkap Giorgio membelai wajah cantik wanita itu.

Wanita itu tersenyum mendengar perkataan manis Giorgio .

"Maka pandanglah terus sampai kau tak bisa keluar lagi. Aku akan terus menatapmu agar kau tak akan pernah pergi dariku. Dan aku berdoa agar matamu hanya bisa melihatku saja." Marissa menangkup pipi Giorgio lalu mengecupnya dengan singkat, namun saat akan menyudahi satu tangan pria itu menahan tengkuk lehernya hingga membuat kecupan itu menjadi ciuman yang semakin lama semakin dalam.

Giorgio bahkan ikut naik ke atas ranjang karena terbuai dengan ciuman mereka hingga terdengar suara deheman dari luar kamar membuat Marissa melepaskan ciumannya.

"Ehem ehem … sepertinya aku harus pulang, kemana ya yang punya kosan?!" sindir Rossa yang sengaja mendekat ke arah kamar Marissa yang tidak tertutup sempurna.

"Gio …." Marissa menepuk dada pria itu karena kedapatan berciuman dengan sahabatnya.

"Kenapa? Kamu malu dia melihat kita berciuman? Sedang kamu tak malu saat mengeluarkan desahanmu itu, Honey!" seru Giorgio dengan senyum tengilnya.

"Kau!! Jadi yang tadi itu bukan mimpi?!" seru wanita itu saat menyadari jika kancing bajunya sudah terlepas sebagian.

Marissa lalu menutup wajahnya dengan kedua tangan. Wanita itu sungguh malu karena mengira itu adalah mimpi, mimpi basah karena celana dalamnya terasa sedikit lembab.

"Hei, kau tak usah malu. Karena suara desahan mu itu terdengar merdu di telingaku." Ucap pria itu berkelakar lalu membuka kedua tangan wanita itu lalu mengecup bibirnya dengan singkat.

Kemudian mereka berdua keluar dari kamar Marissa dan menuju sofa dimana Rossa sudah menunggunya.

"Sorry," ucap Marissa menghampiri Rossa yang sudah menunggu mereka di sofa.

"It's okay," jawab Rossa dengan mengedipkan sebelah matanya.

"Oh iya, Ros. Kenalkan dia Giorgio. Dan, Gio perkenalkan sahabatku, Rossa." Marissa memperkenalkan kedua orang terdekatnya satu sama lain.

"Kami sudah berkenalan tadi. Iyakan, Tuan?" Rossa tersenyum penuh arti.

Lalu Marissa melihat ke arah pria itu. "Ya, kami sudah berkenalan dan juga memberikan peringatan jika aku membuatmu sedih," kata Giorgio mengedikkan bahunya.

Setelah makan malam bersama, Rossa pamit pulang. Kini keduanya sedang bersantai di atas sofa sambil menonton film.

Pria itu merebahkan kepala di atas paha Marissa sebagai bantalan. Lalu ia menarik tangan wanita itu dan meletakkan di atas kepalanya.

"Kamu mau aku mengusapnya?" tanya wanita itu dan pria itu mengangguk.

Marissa tersenyum melihat sikap manja pria itu. Giorgio yang terlihat dingin dan arogan ternyata mempunyai sisi lain yang tidak terlihat dari luar.

"Apa benar begini? Kau suka?" tanya wanita itu saat pria itu tidak bersuara.

"Apa dia tertidur?!" gumam Marissa saat tak mendapat respon Giorgio.

"Tidak, aku hanya sedang menikmati. Rasanya persis saat aku kecil dulu. Oma selalu melakukannya setiap kali aku akan tidur," ungkap Giorgio ketika merasa usapan Marissa berhenti.

"Jadi kamu tinggal bersama, Oma mu?" tanya Marissa menatap wajah tampan pria itu. Tangannya masih terus membelai surai hitam milik Giorgio.

"Hem." Giorgio lalu membalik tubuhnya menghadap perut Marissa yang membuat wanita itu sedikit kaget dengan gerakan tiba-tibanya.

"Apa yang kamu lakukan!" seru wanita itu dengan wajah gusar. Takut jika pria itu menyadari perutnya membuncit.

"Aku hanya ingin tidur sebentar. Pahamu sungguh nyaman membuatku tidak ingin bangun." Terang Giorgio lalu memperbaiki posisi kepala lalu melingkarkan tangan di pinggang wanita cantik itu.

Marissa menatap wajah tampan Giorgio dari samping.

"Tampan, sangat tampan," gumam Marissa mengagumi. Kini tangannya sudah menyusuri wajah pria itu.

Giorgio menahan tangan Marissa yang hendak menurunkan tangannya.

"Biarkan seperti ini dulu, aku suka. Lakukan terus setiap hari saat kita bersama seperti saat ini," ujar pria itu dengan mata terpejam.

"Ini perintah!" sambungnya lagi membuat wanita itu tersenyum tipis merasakan sifat manja pria itu yang menjadi-jadi. Marissa merasa senang karena artinya pria itu nyaman saat bersamanya sampai mengeluarkan sisi lain yang orang-orang tidak ketahui.

Tiba-tiba Marissa tertawa kecil mengingat perkataan sahabatnya waktu itu. 'Wajah preman namun hati bak hello kitty' istilah yang lagi viral di media sosial yang Rossa ceritakan padanya.

"Kau menertawakan ku?" tanya pria itu saat mendengar tawa dari wanitanya.

"Tidak, aku hanya teringat lelucon Rossa. Tidurlah, kamu pasti lelah sehabis bekerja," ucap Marissa .

"Kemari, temani aku tidur." Pria itu lalu menepuk sisi sampingnya. Dan Marissa ikut membaringkan tubuhnya di samping pria itu.

"Sofanya terlalu kecil untuk kita berdua, Gio," terang wanita itu.

"Muat jika kita berpelukan seperti ini." Pria itu menarik lalu memeluk tubuh wanita itu dengan sangat erat hingga membuat mereka menempel satu sama lain.

***

Pagi harinya, Marissa terbangun setelah mendengar alarm ponsel yang berada di atas nakas samping ranjang.

Wanita itu lalu membuka mata dan menyadari jika dia sudah berada di dalam kamar.

"Bukankah semalam aku tidur di sofa? Apa, Gio yang memindahkan ku?!" Marissa bergumam lalu keluar dari kamar.

Kemudian melihat ke arah meja makan dan sudah tersedia dua potong roti sandwich lengkap dengan susu dan jus jeruk di atas meja.

"So sweet ... aku jadi merindukannya," gumam Marissa membayangkan wajah tampan pria itu.

Tak lama setelah makanannya habis, ponsel Marissa berbunyi dan kali ini adalah sebuah pesan. Pesan dari id 'my love' yang disimpan sendiri oleh Giorgio di dalam ponselnya.

"Bersiaplah, sopir akan menjemputmu sebentar lagi." tulis Giorgio dalam pesan singkatnya.

Senyumnya mengembang saat membayangkan akan bertemu dengan kekasih hatinya.

Kekasih? Tentu saja tidak. Apakah calon suami? Lebih-lebih tidak. Entah Marissa harus menganggap apa hubungan mereka.

Dikatakan kekasih namun Gio belum pernah menyatakan ingin menjadi kekasihnya. Ungkapan cinta Giorgio saat itu Marissa anggap bukan pernyataan cinta, namun lebih kepada racauan saat mendapat kepuasan.

Lalu apakah calon suami? Tentu saja juga tidak karena pria itu belum pernah melamar dirinya.

Lantas apa nama hubungan yang mereka jalani saat ini? Apakah hanya sebagai partner ranjang saja?! Hanya Giorgio lah yang bisa menjawabnya.

Ya, Marissa akan menanyakan kejelasan status mereka nanti. Karena sampai saat ini mereka belum sampai ke tahap itu.

***

Satu jam kemudian...

Marissa sudah sampai di sebuah bangunan rumah yang sangat luas yang biasa disebut mansion.

"Pak, ini mansion siapa?" tanya Marissa pada sopir yang mengantarnya.

"Ini mansion milik tuan Giorgio Adam, Nona," jawab sopir itu dengan hormat.

"Sebenarnya dia itu siapa? Apakah dia anak seorang pejabat? Atau anak presiden?" pikir wanita itu saat melihat betapa luas mansion milik pria itu.

Hidup Marissa memang monoton hanya seputar kerja dan kerja hingga tak pernah melihat berita di televisi, majalah dan koran. Wanita itu bahkan tak menyadari jika pria di depannya itu adalah seorang billionaire yang terkenal.

Mobil sedan Mercedes-Benz A 200 Saloon itu berhenti tepat di depan pintu sebuah mansion yang bercat putih gading. Sungguh mewah dan megah terlihat dari luar. Belum lagi tamannya yang berkali kali lebih luas dari ukuran taman rumah mewah pada umumnya.

"Ini bukan taman, tapi lapangan golf!" gumam Marissa dalam hati berdecak kagum melihat kemegahan mansion milik Giorgio .

"Silahkan, Nona," sapa beberapa pelayan dengan membungkuk memberi hormat pada Marissa .

Marissa sedikit menunduk tidak enak membalas perlakuan pelayan itu padanya. Dia bahkan sudah merasa seperti seorang putri di sebuah Istana.

"Ya ampun…apakah aku sedang bermimpi? Ini bukan rumah melainkan istana." Marissa berdecak kagum saat menatap mansion berlantai dua itu.

Ya, istana. Mansion ini bak istana seperti di buku dongeng. Dan dirinya yang menjadi Cinderella-nya yang sedang menanti pangeran tampan.

Wanita itu masuk ke dalam mansion. Matanya berbinar menatap sekelilingnya.

"Silahkan, Nona," ucapan salah satu pelayan wanita yang bernama Wilona itu. Wanita paruh baya itu merupakan kepala pelayan di mansion milik Giorgio .

"Kita mau kemana, Bi?" tanya Marissa saat diarahkan naik ke bangunan lantai dua mansion itu.

"Saya akan mengantar, Nona ke dalam kamar, tuan. Tadi Tuan Giorgio sudah berpesan pada kami untuk membawa, Nona langsung beristirahat setelah tiba di mansion," jawab pelayan wanita tadi seraya membukakan pintu untuknya.

"Silahkan, Nona. Ini kamar, tuan. Jika butuh sesuatu, Nona bisa langsung menelepon kami melalui telepon yang ada di atas meja sana." Tunjuk pelayan itu.

"Nomor satu untuk bagian dapur lalu nomor dua untuk paviliun yang merupakan tempat tinggal asisten rumah tangga lainnya, termasuk saya, Nona. Dan yang nomor tiga untuk bagian keamanan," jelas pelayan itu lalu menunduk hormat sebelum meninggalkan Marissa yang masih tertegun menatap kamar Giorgio.

Marissa menjelajahi kamar Giorgio yang ukurannya sangat sangat besar. Bahkan kamar mandinya saja lebih besar dari kamar kosan miliknya.

Setelah makan siang. Marissa berjalan-jalan di taman belakang yang jaraknya tidak terlalu jauh dari paviliun tempat para pelayan tinggal. Wanita itu menghampiri beberapa pelayan yang usianya tidak jauh berbeda dengan kepala pelayan yang tadi menemaninya berkeliling.

"Apakah itu Ghost Orchid?" tanya Marissa yang datang dari arah belakang hingga membuat beberapa pelayan terlonjak kaget hingga pot yang diangkatnya jatuh dan pecah.

BRAK!

"Ya ampun, maafkan aku. Aku tidak bermaksud mengejutkanmu. Aku sangat minta maaf. Sungguh." ungkap Marissa dengan penuh penyesalan.

Para pelayan wanita itu tampak saling melihat satu sama lain. Mereka tak menyangka jika teman dekat tuannya bisa sangat ramah dan baik seperti ini. Dan sangat jauh berbeda dengan wanita cantik yang pernah mereka temui saat bekerja di villa milik nyonya besar mereka waktu itu.

"Apa yang Anda lakukan, Nona?" tegur pelayan wanita itu saat melihat Marissa ikut membantu mengambil potongan pecahan dari pot bunga tersebut.

"Kami yang akan membersihkannya, Nona. Jangan sampai tangan, Nona kotor dan terluka karena pecahan ini," tutur kepala pelayan yang entah muncul dari mana.

"Tidak apa-apa, aku bisa melakukannya. Aku akan berhati-hati," sahut Marissa .

"Tapi, tuan akan segera sampai jadi silahkan, Nona masuk. Saya akan mengantar Anda kembali ke kamar," sela Niki sang kepala pelayan.

"Sepertinya, Nona harus mengganti pakaian sebelum menyambut kedatangan tuan Adam." Kepala pelayan itu kembali berucap.

"Baiklah, tapi tidak usah diantar. Saya masih ingat jalan kesana," potong Marissa saat melihat kepala pelayan itu hendak menyusulnya naik.

"Baik, Nona. Saya ada di bawah jika, Nona membutuhkan saya," jawab kepala pelayan itu dan kembali menundukkan kepalanya setelah melihat nona-nya melangkahkan kaki ke atas.

"Huft … aku sudah benar-benar seperti putri kerajaan," gumam Marissa sembari berjalan menuju kamar Giorgio.

Setelah mandi dan bersiap, rencananya Marissa akan turun ke bawah dan menyambut kedatangan Giorgio di depan pintu seperti yang biasa dilakukan oleh para putri kerajaan saat menyambut kedatangan pangerannya. Namun saat membuka pintu kamar, pria itu sudah berada di depan pintu kamar dengan menampilkan senyum indahnya.

"Gio … kamu sudah sampai? Bibi bilang kamu masih di jalan, kenapa sekarang sudah sampai?" tanya Marissa .

Pria itu menangkup wajah Marissa lalu mengecupnya singkat. Mereka lalu berjalan masuk ke dalam kamar dengan tangan yang saling bertautan.

"Ada apa? Kamu tak suka melihatku cepat pulang, huh?!" tanya pria itu merengkuh pinggang wanitanya.

Ia penasaran hal apa yang membuat wanita itu kecewa saat melihatnya pulang.

Giorgio lalu membawa dan mendudukkan Marissa ditepi ranjang kemudian berlutut menghadap ke arah wanita itu. Menangkup kedua tangan wanitanya dan menatapnya dalam-dalam.

"Ada apa? Apakah kamu kecewa aku pulang cepat?" tanya pria itu lagi.

Wanita itu lalu menggeleng mendengar perkataan Giorgio .

"Tentu saja aku bahagia. Hanya saja aku sedikit kecewa karena rencana yang aku susun tadi harus batal karena kedatanganmu yang tiba-tiba ini," jawab Marissa mencebik bibirnya ke depan.

Kening Giorgio berkerut mendengar perkataan wanitanya.

"Rencananya, tadi aku ingin menyambut seperti pelayan lainnya di depan pintu utama, tapi sudahlah anggap saja aku sudah melakukannya," kata Marissa dengan santai.

"Kamu tahu.. mansionmu ini bak istana seperti yang pernah aku baca saat aku kecil dulu. Saat pertama kali masuk, aku disambut hangat para pelayan layaknya seorang putri," sambung wanita bermata biru itu dengan semangat.

"Jadi.. apakah kamu bahagia sekarang, Sayang?" tanya Giorgio.

"Ya, tentu saja itu adalah impian setiap gadis di dunia ini."

Giorgio tersenyum senang melihat senyum yang tersungging di wajah cantik Marissa hingga membuat pria itu gemas dan langsung mengecup bibir yang sudah menjadi candunya.

Terpopuler

Comments

Lies Atikah

Lies Atikah

kenapa Rissa belum mengatakan kehamilan nya curiga aku suka yang gemes2 sin kaya gini masalah nya yang ringan 2 yah thor jangan lebay lanjuuuuut

2025-02-12

0

lihat semua
Episodes
1 SEMALAM DENGAN PRIA ASING
2 SEPERTI SEORANG GIGOLO
3 WANITAKU
4 MEMINTA PERTANGGUNGJAWABAN
5 HAMIL
6 NYARIS KETAHUAN
7 BERTEMU KEMBALI
8 MEMBUAT CANDU
9 I WANT YOU!
10 MULAI POSESIF
11 SEPERTI CINDERELLA
12 RASA KECEWA
13 MENCINTAI DAN DICINTAI
14 PRIA DARI MASA LALU
15 PERMINTAAN MARISSA
16 PLUS MINUS BERWAJAH CANTIK
17 NAMAMU MASIH TERSEMAT DI DALAM HATIKU
18 KARENA PERHATIANMU PADAKU AKAN TERBAGI
19 GIO YANG MENYEBALKAN
20 DIAPIT OLEH DUA CEO TAMPAN NAN KAYA RAYA
21 DIA AYAH ANAKKU
22 LATIHAN PERNAPASAN
23 PERTENGKARAN LAGI
24 BERPISAH
25 LIKA LIKU LDR
26 RUMAH SAKIT?
27 SIAPA YANG HAMIL, DOK?
28 TRAUMANYA GIORGIO
29 KARENA AKU MENCINTAINYA
30 RAHASIA YANG TERUNGKAP
31 STERIL PADA PRIA
32 PERMINTAAN GIORGIO
33 TES DNA
34 GIORGIO YANG SEMAKIN MENJADI
35 KEDATANGAN REGINA
36 SAKIT HATINYA MARISSA
37 TIDAK DAPAT JATAH
38 BERI AKU WAKTU UNTUK MELEPASMU
39 MOMY DONNA
40 MEMBUAT KENANGAN INDAH BERSAMA
41 NIKMATILAH WALAU HANYA SEBENTAR, SON!
42 ADA HUBUNGAN APA KAU DAN GIORGIO?
43 KAU PIKIR AKU TIDAK LELAH?!
44 SEMOGA KAMU BAIK-BAIK SAJA TANPAKU
45 PERGI YANG JAUH, SEJAUH YANG ANDA BISA
46 SETITIK KEBENARAN
47 TERLIBAT MASALAH BESAR
48 KUMOHON JANGAN MENYERAH SEKARANG
49 AKU BISA GILA
50 MENGAPA KAMU MENYERAH SECEPAT INI!
51 TERKUAKNYA RAHASIA YANG SELAMA INI TERSIMPAN
52 SEPUCUK SURAT
53 PRIA TUA BAIK DAN HANGAT
54 ALEXANDER VETTEL
55 PERMINTAAN GILA GIORDANO
56 MAU MELAHIRKAN?
57 APAKAH DIA MARISSA YANG SAMA?
58 INGIN BERTEMU DAN MEMOHON MAAFNYA
59 SELAMATKAN NYAWANYA DAN ANAK KAMI
60 BERIKAN PETUNJUK PADA MEREKA
61 MARISSA DICULIK?!
62 GRANDPA SEBASTIAN
63 HARUSKAH KAMU KU MAAFKAN?!
64 WILL YOU MARRY ME?!
65 GARA-GARA SUSTER S!ALAN
66 IT'S BABY GIRL
67 ANAK TUYUL
68 PERDEBATAN PERIHAL NAMA
69 WELCOME HOME...
70 OUT OF THE BOX
71 OH MY BIG BABY
72 THREESOME?!
73 JODOH ALEXANDER?
74 AHLI SEJARAH
75 BABY SITTER ELLE
76 BONCHAP1 (PERTEMUAN YASMIN DAN YOSSIE LAGI DAN LAGI)
77 BONCHAP 2 (PRIVAT WEDDING )
78 BONCHAP3 (HONEYMOON)
79 BONCHAP 4 (KITA BUKAN TEMAN)
80 BONCHAP 5 — END MARISSA&GIORGIO (MENCINTAIMU HINGGA TUTUP USIA)
81 PERALIHAN CERITA 2Y (WANITANYA YOSSIE)
82 MENEMUKAN KUNCI YANG TEPAT
83 AKU BUKAN PELABUHAN
84 KATA KERAMAT
85 NANGGUNG
86 SIAPA CLAIRE?
87 JANGAN MENGULANGI KESALAHANKU YANG DULU (GIORGIO)
88 PENGUNTIT?
89 KENAPA HARUS MARAH?
90 MALAIKAT DAN SETAN
91 TERNYATA SALAH PAHAM
92 CIUMAN PERPISAHAN
93 SEBENARNYA SIAPA CLAIRE?
94 PERAWAT AGATHA YANG BARU
95 PENDERITAAN YOSSIE
96 HARAPAN KELUARGA YOSSIE
97 WILL YOU MARRY ME?
98 SEBUAH KETULUSAN
99 CLAIRE MULAI CURIGA
100 DIA CALON ISTRIKU
101 HENTIKAN SEMUANYA DAN BERTOBATLAH
102 SEBENARNYA SIAPA YASMIN?
103 TIGA TAHUN YANG SIA-SIA
104 PAGI YANG PANAS
105 SATU SET LAGI
106 BERTEMU CLAIRE
107 KEBENARAN YANG TERUNGKAP
108 MERAJUK
109 TELAT DATANG BULAN
110 GARIS SATU ATAU DUA?
111 RIAK DITENGAH KETENANGAN
112 KEGUGURAN?
113 TIANA?
114 DUA HARI YANG LALU
115 MASIH DUA HARI YANG LALU
116 MASA SEKARANG
117 MENYONGSONG MASA DEPAN KITA DAN ANAK-ANAK
118 BERKAH DARI TUHAN
119 WANITA PENIPU
120 AKHIRNYA KITA MENIKAH
121 BONCHAP1 (KIAN POSESIF)
122 BONCHAP2 (KERANDOMAN IBU HAMIL)
123 BONCHAP3 (BUNGA TIDUR)
124 BONCHAP4 (NORMAL ATAU CAESAR?)
125 BONCHAP5 (PENELEPON MISTERIUS)
126 BONCHAP 6 (DALAM BAHAYA?)
127 BONCHAP 7 (TIPU DAYA LILYANA)
128 BONCHAP 8 (KEPUTUSAN PENTING)
129 BONCHAP 9 (MELAHIRKAN)
130 BONCHAP10 (ESME DAN TREASURE)
131 BONCHAP 11 (HAPPY LIFE)
132 BONCHAP 12 (YASMIN YANG BIJAK)
133 BONCHAP 13 (END)
Episodes

Updated 133 Episodes

1
SEMALAM DENGAN PRIA ASING
2
SEPERTI SEORANG GIGOLO
3
WANITAKU
4
MEMINTA PERTANGGUNGJAWABAN
5
HAMIL
6
NYARIS KETAHUAN
7
BERTEMU KEMBALI
8
MEMBUAT CANDU
9
I WANT YOU!
10
MULAI POSESIF
11
SEPERTI CINDERELLA
12
RASA KECEWA
13
MENCINTAI DAN DICINTAI
14
PRIA DARI MASA LALU
15
PERMINTAAN MARISSA
16
PLUS MINUS BERWAJAH CANTIK
17
NAMAMU MASIH TERSEMAT DI DALAM HATIKU
18
KARENA PERHATIANMU PADAKU AKAN TERBAGI
19
GIO YANG MENYEBALKAN
20
DIAPIT OLEH DUA CEO TAMPAN NAN KAYA RAYA
21
DIA AYAH ANAKKU
22
LATIHAN PERNAPASAN
23
PERTENGKARAN LAGI
24
BERPISAH
25
LIKA LIKU LDR
26
RUMAH SAKIT?
27
SIAPA YANG HAMIL, DOK?
28
TRAUMANYA GIORGIO
29
KARENA AKU MENCINTAINYA
30
RAHASIA YANG TERUNGKAP
31
STERIL PADA PRIA
32
PERMINTAAN GIORGIO
33
TES DNA
34
GIORGIO YANG SEMAKIN MENJADI
35
KEDATANGAN REGINA
36
SAKIT HATINYA MARISSA
37
TIDAK DAPAT JATAH
38
BERI AKU WAKTU UNTUK MELEPASMU
39
MOMY DONNA
40
MEMBUAT KENANGAN INDAH BERSAMA
41
NIKMATILAH WALAU HANYA SEBENTAR, SON!
42
ADA HUBUNGAN APA KAU DAN GIORGIO?
43
KAU PIKIR AKU TIDAK LELAH?!
44
SEMOGA KAMU BAIK-BAIK SAJA TANPAKU
45
PERGI YANG JAUH, SEJAUH YANG ANDA BISA
46
SETITIK KEBENARAN
47
TERLIBAT MASALAH BESAR
48
KUMOHON JANGAN MENYERAH SEKARANG
49
AKU BISA GILA
50
MENGAPA KAMU MENYERAH SECEPAT INI!
51
TERKUAKNYA RAHASIA YANG SELAMA INI TERSIMPAN
52
SEPUCUK SURAT
53
PRIA TUA BAIK DAN HANGAT
54
ALEXANDER VETTEL
55
PERMINTAAN GILA GIORDANO
56
MAU MELAHIRKAN?
57
APAKAH DIA MARISSA YANG SAMA?
58
INGIN BERTEMU DAN MEMOHON MAAFNYA
59
SELAMATKAN NYAWANYA DAN ANAK KAMI
60
BERIKAN PETUNJUK PADA MEREKA
61
MARISSA DICULIK?!
62
GRANDPA SEBASTIAN
63
HARUSKAH KAMU KU MAAFKAN?!
64
WILL YOU MARRY ME?!
65
GARA-GARA SUSTER S!ALAN
66
IT'S BABY GIRL
67
ANAK TUYUL
68
PERDEBATAN PERIHAL NAMA
69
WELCOME HOME...
70
OUT OF THE BOX
71
OH MY BIG BABY
72
THREESOME?!
73
JODOH ALEXANDER?
74
AHLI SEJARAH
75
BABY SITTER ELLE
76
BONCHAP1 (PERTEMUAN YASMIN DAN YOSSIE LAGI DAN LAGI)
77
BONCHAP 2 (PRIVAT WEDDING )
78
BONCHAP3 (HONEYMOON)
79
BONCHAP 4 (KITA BUKAN TEMAN)
80
BONCHAP 5 — END MARISSA&GIORGIO (MENCINTAIMU HINGGA TUTUP USIA)
81
PERALIHAN CERITA 2Y (WANITANYA YOSSIE)
82
MENEMUKAN KUNCI YANG TEPAT
83
AKU BUKAN PELABUHAN
84
KATA KERAMAT
85
NANGGUNG
86
SIAPA CLAIRE?
87
JANGAN MENGULANGI KESALAHANKU YANG DULU (GIORGIO)
88
PENGUNTIT?
89
KENAPA HARUS MARAH?
90
MALAIKAT DAN SETAN
91
TERNYATA SALAH PAHAM
92
CIUMAN PERPISAHAN
93
SEBENARNYA SIAPA CLAIRE?
94
PERAWAT AGATHA YANG BARU
95
PENDERITAAN YOSSIE
96
HARAPAN KELUARGA YOSSIE
97
WILL YOU MARRY ME?
98
SEBUAH KETULUSAN
99
CLAIRE MULAI CURIGA
100
DIA CALON ISTRIKU
101
HENTIKAN SEMUANYA DAN BERTOBATLAH
102
SEBENARNYA SIAPA YASMIN?
103
TIGA TAHUN YANG SIA-SIA
104
PAGI YANG PANAS
105
SATU SET LAGI
106
BERTEMU CLAIRE
107
KEBENARAN YANG TERUNGKAP
108
MERAJUK
109
TELAT DATANG BULAN
110
GARIS SATU ATAU DUA?
111
RIAK DITENGAH KETENANGAN
112
KEGUGURAN?
113
TIANA?
114
DUA HARI YANG LALU
115
MASIH DUA HARI YANG LALU
116
MASA SEKARANG
117
MENYONGSONG MASA DEPAN KITA DAN ANAK-ANAK
118
BERKAH DARI TUHAN
119
WANITA PENIPU
120
AKHIRNYA KITA MENIKAH
121
BONCHAP1 (KIAN POSESIF)
122
BONCHAP2 (KERANDOMAN IBU HAMIL)
123
BONCHAP3 (BUNGA TIDUR)
124
BONCHAP4 (NORMAL ATAU CAESAR?)
125
BONCHAP5 (PENELEPON MISTERIUS)
126
BONCHAP 6 (DALAM BAHAYA?)
127
BONCHAP 7 (TIPU DAYA LILYANA)
128
BONCHAP 8 (KEPUTUSAN PENTING)
129
BONCHAP 9 (MELAHIRKAN)
130
BONCHAP10 (ESME DAN TREASURE)
131
BONCHAP 11 (HAPPY LIFE)
132
BONCHAP 12 (YASMIN YANG BIJAK)
133
BONCHAP 13 (END)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!