MEMINTA PERTANGGUNGJAWABAN

"APA? Tuan Adam ingin bertemu denganku?" ucap Brian pada salah satu pegawai klub yang datang menghampiri dan memberitahukan padanya.

"Baiklah, dimana dia sekarang?" tanya Brian cepat.

"Tuan Adam yang akan kemari, Bos! Kata asistennya tadi padaku," sambung pegawai laki-lakinya itu.

"Baiklah, kembalilah bekerja," balas Brian memijat keningnya yang tiba-tiba berdenyut.

Setelah pegawainya pergi. Brian menunggu kedatangan Giorgio di kantornya dengan gelisah.

"Kira-kira apa yang akan dikatakan tuan Adam padaku? Apakah dia marah padaku karena meminta maaf tadi? Tapi 'kan aku sudah meminta maaf padanya, dan juga sudah mengusir pria itu!" gumam Brian berdialog pada dirinya sendiri.

15 menit kemudian. Giorgio datang bersama dengan Roby sang asisten.

"Duduklah, Mr. Brian," ucap Giorgio saat melihat Brian yang tak kunjung di kursinya.

Brian lalu menundukkan kepalanya dan duduk di kursinya.

"Atas nama pribadi, saya meminta maaf atas kekacauan tadi. Saya jamin, pria itu tak 'kan lagi bisa menginjakkan kakinya ke klub kami," ucap Brian membuka pembicaraan saat Giorgio tak berkata apapun padanya dan hanya melihatnya dengan tatapan tajam.

"Baiklah, saya hanya akan bertanya satu kali saja, maka dengarkan baik-baik," kata Giorgio. "Panggilkan wanita itu sekarang!"

Brian tertegun mendengar perkataan pria wajah berwajah datar itu.

"Mr. Brian!" seru Roby kali ini.

"Ah, iya, maaf. Maksud Tuan, wanita yang mana? Di klub kami hampir sebagian pekerja wanita semua, Tuan," jawab Brian ambigu.

Giorgio menghela napasnya panjang lalu beralih menatap Roby.

Roby lalu maju kedepan dan memberikan cerutu pada Giorgio lalu menyalakannya.

Giorgio kemudian memberikan tanda pada Brian untuk mendekat ke arahnya. Lalu menghembuskan asap cerutunya tepat di wajah Brian dengan kasar.

"Apa kau sudah mengingatnya? Aku yakin kau tak sebodoh itu, Mr. Brian?" ucap Giorgio dengan tatapan menusuk.

"Oh, wanita itu! Ya, saya ingat, Tuan. Dia pegawaiku yang paling suka membuat masalah disini. Aku mohon maafkan dia, Tuan. Saya akan pastikan dia tak akan lagi membuat masalah dan mengganggu kenyamanan, Tuan selama berkunjung ke klub kami," tandas Brian seraya menundukkan kepalanya.

"Saya paling benci pada laki-laki bermulut wanita, saya harap kau tidak termasuk di kategori itu Mr. Brian," kata Giorgio lalu mematikan cerutunya diatas meja kayu Brian.

***

"Marissa kamu dipanggil Mr. Brian ke ruangannya sekarang," kata Niki saat mendapati orang yang dicarinya.

Marissa menghembuskan napas ke udara, seakan sudah tahu apa yang akan dikatakan Mr. Brian padanya nanti.

"Baiklah, terima kasih, Nik," ucap Marissa mengangguk lalu berlalu dari hadapan Niki.

Marissa lalu pergi menuju kantor Brian dengan hati yang gamang. Sudah sering kali dia membuat keributan dengan pengunjung nakal di klubnya.

"Apakah kali ini dia akan memecat ku?"

Wanita bermata biru itu lalu mengetuk pintu yang ada di hadapannya saat ini. Marissa lalu mengatur napas sebelum masuk ke dalam sana.

"Permisi, Mr. Brian," ucap Marissa saat sudah berada di depan pintu.

"Masuklah, Ris!" sahut Brian dari dalam.

Marissa masuk dengan gagah berani, dia sudah siap apapun dengan keputusan yang akan dibuat Brian padanya.

"Ris, perkenalkan, Tuan Giorgio Adam," ucap Brian memperkenalkan salah satu pria yang ada di depannya.

Marissa lalu menundukkan kepalanya sebagai tanda hormat pada tamu bosnya tanpa melihat wajahnya.

Lalu Giorgio memberikan kode pada Brian untuk segera keluar.

Karena takut, otak cerdas Brian bekerja. Pria itu bangkit dari duduknya kemudian menghampiri Marissa sebelum keluar dari ruangannya sendiri.

"Ris, dia tamu kita yang sangat penting. Aku harap kamu bisa lebih bersabar lagi. Dia orang yang sangat disegani di kota ini, tidak.. bukan di kota ini, tapi di negara ini. Bahkan dia tak segan akan membunuh orang yang membuatnya marah." Akhirnya Brian keluar setelah memberikan wejangan pada Marissa, salah satu pegawai kesayangannya.

Marissa menelan saliva dengan berat saat mendengar betapa menakutkannya pria yang ada di hadapannya saat ini.

Pria itu menatap manik mata biru Marissa dengan tajam.

"Akhirnya kita bertemu kembali, Nona Marissa."

Kepalanya tiba-tiba terangkat ke atas saat mendengar suara bariton yang terdengar tidak asing di telinganya.

Dan betapa terkejutnya saat melihat sosok pria di hadapannya. Marissa lalu memundurkan langkah saat pria didepannya itu semakin mendekat ke arahnya.

"Apa kau ingat sudah berapa kali kita bertemu, Nona Marissa?" kata Giorgio.

Marissa tak menjawab. Dia masih berpikir apakah dia harus jujur dan mengakui jika dirinya adalah wanita yang sudah tidur dengannya malam itu?Pikirnya.

"Satu, tidak tidak maksud saya dua kali, Tuan. Saat kejadian tadi dan saat ini," akhirnya Marissa memilih berbohong dan berpura-pura tak mengingat kejadian malam itu.

"Benarkah?" kata Giorgio yang semakin membuat Marissa memundurkan langkah hingga tak ada celah lagi untuk mundur.

Lalu Giorgio mengungkung wanita cantik itu agar tidak bisa bisa menghindarinya.

"Apa kau lupa kejadian malam itu!" seru Giorgio mengingatkan dengan malam panasnya seraya meraih dagu Marissa dan menyentak wajah wanita itu ke arahnya. Sejujurnya Giorgio kesal merasa tidak dihargai dan dirasa penting hingga begitu mudahnya dilupakan.

Marissa lalu menepis tangan Giorgio dari dagunya.

"Kejadian apa, Tuan? Saya sungguh tidak mengerti ucapan Anda sejak tadi," jawabnya, kekeuh pura-pura tak tahu.

Lalu Giorgio mengulurkan tangan ke arah Roby yang masih setia berdiri tidak jauh darinya. Kemudian Roby mengeluarkan ponsel dari saku jasnya dan memberikan pada Giorgio .

"Apakah kau masih mengingat wajah wanita ini?" seru Giorgio memperlihatkan video berdurasi beberapa detik yang menampilkan seorang wanita berlari kecil menuju lift dengan wajah ketakutan.

"Kau sudah seperti seorang pencuri, Nona. Setelah kau berhasil meniduri ku lantas meninggalkanku begitu saja tanpa memberi penjelasan apapun padaku? Begitu!" kata Giorgio mengintimidasi.

Baru kali ini Giorgio bertemu dengan seseorang yang dengan berani menginjak harga dirinya berulang kali. Biasanya para wanita dengan suka rela meminta perhatian bahkan kesempatan untuk bisa bercinta dengannya. Tapi wanita yang ada didepannya ini seolah-olah menjatuhkan harga dirinya yang tinggi kemudian menginjaknya kuat-kuat.

"Kau tak usah mengelak lagi, Nona. Jujurlah dan minta maaf pada pria itu agar ia tak sakit hati lagi," celetuk Roby tiba-tiba. Dan membuatnya mendapat tatapan tajam dari Giorgio .

"Baiklah, aku keluar! Dan ya, Nona berhati-hatilah pada pria ini, dia belum jinak pada orang lain." Roby lalu keluar dengan cepat sebelum mendapat amukan dari bos sekaligus sahabatnya itu.

Marissa lalu menghela napas dengan panjang.

"Sebenarnya ini sangat memalukan karena aku harus bertemu denganmu lagi, padahal jujur aku sudah tidak ingin bertemu denganmu lagi setelah pertemuan pertama kita malam itu." Akhirnya Marissa berucap, tentunya dengan jujur.

"Lupakan semuanya, Tuan! Anggap itu tak pernah terjadi, lagi pula aku yakin jika saat kita melakukannya malam itu, itu bukanlah yang pertama bagimu, aku benar 'kan? Jadi kau tak mengalami kerugian berarti karena kejadian itu," pungkas Marissa dengan elegan dan tenang padahal jantungnya sudah berdebar tak karuan karena berdekatan dengan pria yang sudah mengambil sesuatu yang berharga yang selama ini dijaga.

"Ya, kau benar! Aku seorang pemain wanita. Dan kau sudah menjadi salah satu wanitaku. Mau tidak mau, suka tidak suka kau adalah wanitaku. Dan kau akan aku hukum karena dengan berani meninggalkanku sendirian di kamar hotel waktu itu."

"A-apa maksudmu, Tuan?" tanya Marissa terbata. Takut dengan ancaman pria itu.

Giorgio menarik pinggang Marissa dengan keras hingga membuatnya masuk ke dalam dekapan pria bermata coklat itu.

"Kau harus membayar menggunakan tubuhmu karena kau sudah membuat harga diriku terinjak-injak!" Seru Giorgio dengan pelan hingga seperti sedang berbisik.

Jarak keduanya kini sudah sangat dekat hingga hembusan napas mereka bisa mereka rasakan di kulit mereka masing-masing.

Marissa menelan saliva dengan susah payah karena untuk kali pertama bisa berdekatan dengan pria tampan yang sudah berhasil mengambil sesuatu yang berharga di hidupnya.

Dan siapa yang tak terhipnotis dengan wajah tampan Giorgio? Pria tampan dengan sejuta pesona dan menjadi para incaran wanita tak terkecuali dengan Marissa tentunya.

"Ada apa? Apa kau ingin mengulang malam panas kita kembali?" ucap Giorgio yang semakin mendekatkan wajahnya ke wajah Marissa .

Napas Marissa tercekat saat wajah Giorgio yang begitu dekat dengan wajahnya.

"Bernapas lah, Baby, kau masih tak boleh mati tanpa seizin dariku!" bisik Giorgio ditelinga Marissa dan menjilatnya kemudian melepaskan rengkuhan pada pinggang wanita itu.

Sejenak Marissa terhipnotis akan ketampanan pria di hadapannya saat ini, namun dengan cepat Marissa menghilangkannya.

"Aku bukan wanita yang ada di pikiranmu saat ini, Tuan! Jika kau ingin teman ranjang, maka carilah wanita diluar sana. Kau sudah salah menilai jika kau pikir aku akan mengulang kesalahan itu untuk kedua kalinya," ucap Marissa dengan tegas.

"Dan ya, malam itu kita sama-sama mabuk dan aku tak menampik jika aku pun menikmatinya saat itu." Jujur Marissa. "Tapi sekarang kondisinya sudah berbeda, Tuan. Aku tak akan meminta pertanggungjawaban karena telah mengambil keperawananku. Dan masalah aku yang meninggalkanmu di sana pagi itu adalah karena aku benar-benar menganggap kejadian itu tak berarti apa-apa untukku.

"Dan satu hal lagi. Jangan pernah mencari ku lagi. Anggaplah kau sedang beruntung karena kau menjadi yang pertama merasakan tubuhku." Marissa lalu keluar dari ruangan manajernya dengan jantung yang berdetak sangat kencang.

"Oh God, Marissa! Apa yang sudah kau katakan tadi? Kau sungguh sangat berani dan siap mati sepertinya!" ucap Marissa dalam hati lalu berjalan dengan cepat. Ia merutuki kebodohannya atas apa yang sudah dia katakan pada pria itu.

Giorgio yang melihat keangkuhan wanita sombong itu hanya menyunggingkan senyumnya tipis dengan tatapan datar hingga wanita itu menghilang dari pandangannya.

***

Sebulan kemudian.

"Are you okay, Ris ?" tanya Rossa, sang sahabat.

Sudah beberapa hari ini Rossa menemani Marissa yang sedang sakit di kosan.

Beberapa hari yang lalu, Marissa jatuh pingsan di klub. Beruntung saat itu klub belum buka hingga tak terjadi kehebohan.

"Hem, sudah lebih baik, Ros. Thanks," ucap Marissa tersenyum.

Marissa sudah bisa bangun dan bergerak walau hanya sebentar saja, karena setiap kali bangun, kepalanya terasa berat dan seperti akan terhuyung ke belakang.

"Kau harus ke dokter, Ris. Aku khawatir meninggalkanmu sendirian di kosan saat aku pergi bekerja," kata Rossa dengan cemas.

"Sungguh, Ros. Aku baik-baik saja. Bekerjalah, kau sudah cukup lama izin. Aku takut Mr. Brian akan gulung tikar jika primadona klubnya izin semua," canda Marissa yang membuat Rossa tergelak.

"Hem.. baiklah, aku akan masuk malam ini. Aku juga tak enak padanya karena izin terus," kata Rossa menimpali ucapan Marissa.

Pagi berganti siang dan siang berganti malam. Begitupun dengan sinarnya, matahari tenggelam meredupkan cahayanya. Dan bulan serta bintang menggantikan tugas sang mentari menyinari langit malam ini.

"Aku akan terus mengaktifkan ponselku, jika terjadi apa-apa langsung hubungi aku, oke!" kata Rossa kembali mengingatkan.

"Kau sudah seperti, ibu-ibu cerewet yang mengomeli anak gadisnya," kata Marissa memanyunkan bibirnya kedepan.

"Ya, dan kau seperti bayi besar yang begitu menyebalkan dan keras kepala karena tidak ingin ke dokter!" balas Rossa menggelengkan kepalanya melihat tingkah sahabatnya itu.

"Bye, Sweetheart!" kata Rossa yang berada di depan pintu.

"Okay, be careful! kata Marissa lalu menutup pintu kosan dan meninggalkan kosan Marissa.

Episodes
1 SEMALAM DENGAN PRIA ASING
2 SEPERTI SEORANG GIGOLO
3 WANITAKU
4 MEMINTA PERTANGGUNGJAWABAN
5 HAMIL
6 NYARIS KETAHUAN
7 BERTEMU KEMBALI
8 MEMBUAT CANDU
9 I WANT YOU!
10 MULAI POSESIF
11 SEPERTI CINDERELLA
12 RASA KECEWA
13 MENCINTAI DAN DICINTAI
14 PRIA DARI MASA LALU
15 PERMINTAAN MARISSA
16 PLUS MINUS BERWAJAH CANTIK
17 NAMAMU MASIH TERSEMAT DI DALAM HATIKU
18 KARENA PERHATIANMU PADAKU AKAN TERBAGI
19 GIO YANG MENYEBALKAN
20 DIAPIT OLEH DUA CEO TAMPAN NAN KAYA RAYA
21 DIA AYAH ANAKKU
22 LATIHAN PERNAPASAN
23 PERTENGKARAN LAGI
24 BERPISAH
25 LIKA LIKU LDR
26 RUMAH SAKIT?
27 SIAPA YANG HAMIL, DOK?
28 TRAUMANYA GIORGIO
29 KARENA AKU MENCINTAINYA
30 RAHASIA YANG TERUNGKAP
31 STERIL PADA PRIA
32 PERMINTAAN GIORGIO
33 TES DNA
34 GIORGIO YANG SEMAKIN MENJADI
35 KEDATANGAN REGINA
36 SAKIT HATINYA MARISSA
37 TIDAK DAPAT JATAH
38 BERI AKU WAKTU UNTUK MELEPASMU
39 MOMY DONNA
40 MEMBUAT KENANGAN INDAH BERSAMA
41 NIKMATILAH WALAU HANYA SEBENTAR, SON!
42 ADA HUBUNGAN APA KAU DAN GIORGIO?
43 KAU PIKIR AKU TIDAK LELAH?!
44 SEMOGA KAMU BAIK-BAIK SAJA TANPAKU
45 PERGI YANG JAUH, SEJAUH YANG ANDA BISA
46 SETITIK KEBENARAN
47 TERLIBAT MASALAH BESAR
48 KUMOHON JANGAN MENYERAH SEKARANG
49 AKU BISA GILA
50 MENGAPA KAMU MENYERAH SECEPAT INI!
51 TERKUAKNYA RAHASIA YANG SELAMA INI TERSIMPAN
52 SEPUCUK SURAT
53 PRIA TUA BAIK DAN HANGAT
54 ALEXANDER VETTEL
55 PERMINTAAN GILA GIORDANO
56 MAU MELAHIRKAN?
57 APAKAH DIA MARISSA YANG SAMA?
58 INGIN BERTEMU DAN MEMOHON MAAFNYA
59 SELAMATKAN NYAWANYA DAN ANAK KAMI
60 BERIKAN PETUNJUK PADA MEREKA
61 MARISSA DICULIK?!
62 GRANDPA SEBASTIAN
63 HARUSKAH KAMU KU MAAFKAN?!
64 WILL YOU MARRY ME?!
65 GARA-GARA SUSTER S!ALAN
66 IT'S BABY GIRL
67 ANAK TUYUL
68 PERDEBATAN PERIHAL NAMA
69 WELCOME HOME...
70 OUT OF THE BOX
71 OH MY BIG BABY
72 THREESOME?!
73 JODOH ALEXANDER?
74 AHLI SEJARAH
75 BABY SITTER ELLE
76 BONCHAP1 (PERTEMUAN YASMIN DAN YOSSIE LAGI DAN LAGI)
77 BONCHAP 2 (PRIVAT WEDDING )
78 BONCHAP3 (HONEYMOON)
79 BONCHAP 4 (KITA BUKAN TEMAN)
80 BONCHAP 5 — END MARISSA&GIORGIO (MENCINTAIMU HINGGA TUTUP USIA)
81 PERALIHAN CERITA 2Y (WANITANYA YOSSIE)
82 MENEMUKAN KUNCI YANG TEPAT
83 AKU BUKAN PELABUHAN
84 KATA KERAMAT
85 NANGGUNG
86 SIAPA CLAIRE?
87 JANGAN MENGULANGI KESALAHANKU YANG DULU (GIORGIO)
88 PENGUNTIT?
89 KENAPA HARUS MARAH?
90 MALAIKAT DAN SETAN
91 TERNYATA SALAH PAHAM
92 CIUMAN PERPISAHAN
93 SEBENARNYA SIAPA CLAIRE?
94 PERAWAT AGATHA YANG BARU
95 PENDERITAAN YOSSIE
96 HARAPAN KELUARGA YOSSIE
97 WILL YOU MARRY ME?
98 SEBUAH KETULUSAN
99 CLAIRE MULAI CURIGA
100 DIA CALON ISTRIKU
101 HENTIKAN SEMUANYA DAN BERTOBATLAH
102 SEBENARNYA SIAPA YASMIN?
103 TIGA TAHUN YANG SIA-SIA
104 PAGI YANG PANAS
105 SATU SET LAGI
106 BERTEMU CLAIRE
107 KEBENARAN YANG TERUNGKAP
108 MERAJUK
109 TELAT DATANG BULAN
110 GARIS SATU ATAU DUA?
111 RIAK DITENGAH KETENANGAN
112 KEGUGURAN?
113 TIANA?
114 DUA HARI YANG LALU
115 MASIH DUA HARI YANG LALU
116 MASA SEKARANG
117 MENYONGSONG MASA DEPAN KITA DAN ANAK-ANAK
118 BERKAH DARI TUHAN
119 WANITA PENIPU
120 AKHIRNYA KITA MENIKAH
121 BONCHAP1 (KIAN POSESIF)
122 BONCHAP2 (KERANDOMAN IBU HAMIL)
123 BONCHAP3 (BUNGA TIDUR)
124 BONCHAP4 (NORMAL ATAU CAESAR?)
125 BONCHAP5 (PENELEPON MISTERIUS)
126 BONCHAP 6 (DALAM BAHAYA?)
127 BONCHAP 7 (TIPU DAYA LILYANA)
128 BONCHAP 8 (KEPUTUSAN PENTING)
129 BONCHAP 9 (MELAHIRKAN)
130 BONCHAP10 (ESME DAN TREASURE)
131 BONCHAP 11 (HAPPY LIFE)
132 BONCHAP 12 (YASMIN YANG BIJAK)
133 BONCHAP 13 (END)
Episodes

Updated 133 Episodes

1
SEMALAM DENGAN PRIA ASING
2
SEPERTI SEORANG GIGOLO
3
WANITAKU
4
MEMINTA PERTANGGUNGJAWABAN
5
HAMIL
6
NYARIS KETAHUAN
7
BERTEMU KEMBALI
8
MEMBUAT CANDU
9
I WANT YOU!
10
MULAI POSESIF
11
SEPERTI CINDERELLA
12
RASA KECEWA
13
MENCINTAI DAN DICINTAI
14
PRIA DARI MASA LALU
15
PERMINTAAN MARISSA
16
PLUS MINUS BERWAJAH CANTIK
17
NAMAMU MASIH TERSEMAT DI DALAM HATIKU
18
KARENA PERHATIANMU PADAKU AKAN TERBAGI
19
GIO YANG MENYEBALKAN
20
DIAPIT OLEH DUA CEO TAMPAN NAN KAYA RAYA
21
DIA AYAH ANAKKU
22
LATIHAN PERNAPASAN
23
PERTENGKARAN LAGI
24
BERPISAH
25
LIKA LIKU LDR
26
RUMAH SAKIT?
27
SIAPA YANG HAMIL, DOK?
28
TRAUMANYA GIORGIO
29
KARENA AKU MENCINTAINYA
30
RAHASIA YANG TERUNGKAP
31
STERIL PADA PRIA
32
PERMINTAAN GIORGIO
33
TES DNA
34
GIORGIO YANG SEMAKIN MENJADI
35
KEDATANGAN REGINA
36
SAKIT HATINYA MARISSA
37
TIDAK DAPAT JATAH
38
BERI AKU WAKTU UNTUK MELEPASMU
39
MOMY DONNA
40
MEMBUAT KENANGAN INDAH BERSAMA
41
NIKMATILAH WALAU HANYA SEBENTAR, SON!
42
ADA HUBUNGAN APA KAU DAN GIORGIO?
43
KAU PIKIR AKU TIDAK LELAH?!
44
SEMOGA KAMU BAIK-BAIK SAJA TANPAKU
45
PERGI YANG JAUH, SEJAUH YANG ANDA BISA
46
SETITIK KEBENARAN
47
TERLIBAT MASALAH BESAR
48
KUMOHON JANGAN MENYERAH SEKARANG
49
AKU BISA GILA
50
MENGAPA KAMU MENYERAH SECEPAT INI!
51
TERKUAKNYA RAHASIA YANG SELAMA INI TERSIMPAN
52
SEPUCUK SURAT
53
PRIA TUA BAIK DAN HANGAT
54
ALEXANDER VETTEL
55
PERMINTAAN GILA GIORDANO
56
MAU MELAHIRKAN?
57
APAKAH DIA MARISSA YANG SAMA?
58
INGIN BERTEMU DAN MEMOHON MAAFNYA
59
SELAMATKAN NYAWANYA DAN ANAK KAMI
60
BERIKAN PETUNJUK PADA MEREKA
61
MARISSA DICULIK?!
62
GRANDPA SEBASTIAN
63
HARUSKAH KAMU KU MAAFKAN?!
64
WILL YOU MARRY ME?!
65
GARA-GARA SUSTER S!ALAN
66
IT'S BABY GIRL
67
ANAK TUYUL
68
PERDEBATAN PERIHAL NAMA
69
WELCOME HOME...
70
OUT OF THE BOX
71
OH MY BIG BABY
72
THREESOME?!
73
JODOH ALEXANDER?
74
AHLI SEJARAH
75
BABY SITTER ELLE
76
BONCHAP1 (PERTEMUAN YASMIN DAN YOSSIE LAGI DAN LAGI)
77
BONCHAP 2 (PRIVAT WEDDING )
78
BONCHAP3 (HONEYMOON)
79
BONCHAP 4 (KITA BUKAN TEMAN)
80
BONCHAP 5 — END MARISSA&GIORGIO (MENCINTAIMU HINGGA TUTUP USIA)
81
PERALIHAN CERITA 2Y (WANITANYA YOSSIE)
82
MENEMUKAN KUNCI YANG TEPAT
83
AKU BUKAN PELABUHAN
84
KATA KERAMAT
85
NANGGUNG
86
SIAPA CLAIRE?
87
JANGAN MENGULANGI KESALAHANKU YANG DULU (GIORGIO)
88
PENGUNTIT?
89
KENAPA HARUS MARAH?
90
MALAIKAT DAN SETAN
91
TERNYATA SALAH PAHAM
92
CIUMAN PERPISAHAN
93
SEBENARNYA SIAPA CLAIRE?
94
PERAWAT AGATHA YANG BARU
95
PENDERITAAN YOSSIE
96
HARAPAN KELUARGA YOSSIE
97
WILL YOU MARRY ME?
98
SEBUAH KETULUSAN
99
CLAIRE MULAI CURIGA
100
DIA CALON ISTRIKU
101
HENTIKAN SEMUANYA DAN BERTOBATLAH
102
SEBENARNYA SIAPA YASMIN?
103
TIGA TAHUN YANG SIA-SIA
104
PAGI YANG PANAS
105
SATU SET LAGI
106
BERTEMU CLAIRE
107
KEBENARAN YANG TERUNGKAP
108
MERAJUK
109
TELAT DATANG BULAN
110
GARIS SATU ATAU DUA?
111
RIAK DITENGAH KETENANGAN
112
KEGUGURAN?
113
TIANA?
114
DUA HARI YANG LALU
115
MASIH DUA HARI YANG LALU
116
MASA SEKARANG
117
MENYONGSONG MASA DEPAN KITA DAN ANAK-ANAK
118
BERKAH DARI TUHAN
119
WANITA PENIPU
120
AKHIRNYA KITA MENIKAH
121
BONCHAP1 (KIAN POSESIF)
122
BONCHAP2 (KERANDOMAN IBU HAMIL)
123
BONCHAP3 (BUNGA TIDUR)
124
BONCHAP4 (NORMAL ATAU CAESAR?)
125
BONCHAP5 (PENELEPON MISTERIUS)
126
BONCHAP 6 (DALAM BAHAYA?)
127
BONCHAP 7 (TIPU DAYA LILYANA)
128
BONCHAP 8 (KEPUTUSAN PENTING)
129
BONCHAP 9 (MELAHIRKAN)
130
BONCHAP10 (ESME DAN TREASURE)
131
BONCHAP 11 (HAPPY LIFE)
132
BONCHAP 12 (YASMIN YANG BIJAK)
133
BONCHAP 13 (END)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!