Persetujuan Ken

Nuha berlari di lorong rumah sakit, saking paniknya ia tidak memperdulikan tatapan orang-orang terhadapnya. Sore itu Nuha mendapat kabar jika Diana kecelakaan sepulang dari rumahnya, Nuha merasa sangat bersalah setelah ucapannya siang tadi.

Tanpa memikirkan apa yang akan terjadi di ruangan itu, Nuha masuk ke dalam dengan dada berdebar. Meskipun Kenzo akan menghina dan menolaknya, Nuha tidak perduli. yang ia ingin tahu hanya keadaan Diana.

"Bu." sapa Nuha yang tengah berdiri di depan Pintu.

Tubuh Kenzo menegang saat mendengar suara yang sudah cukup lama tak ia dengar. walau mereka sempat bertemu, tetap saja Kenzo belum siap bertatap muka dengan Nuha.

Dahi Nuha mengernyit saat Prabu berada di sana dan menyapanya, tapi ia tidak bertanya apapun . Hanya Prabu, tidak dengan yang lain. Bahkan Damar dan Disa tidak melihatnya, semua karena perintah Kenzo.

"Ibu Baik, apa ada luka yang lain? " tanya Nuha khawatir. Melihat kepala wajah Diana yang lecet dan ada juga beberpa di bagian tangan membuat Nuha sedih.

Kenzo berdiri, menatap Nuha tajam. "Mommy ingin aku menikah dengan wanita ini. " tunjuk Kenzo. "Wanita ini bahkan di buang oleh calon suaminya karena scandal perselingkuhannya Mom. Aku tidak mau! "

Nuha membeku di tempat, hinaan macam apa yang di lontarkan Kenzo padanya.

"Ken." Prabu memperingatkan putranya agar tidak melewati batasan.

Nuha menahan segala gejolak dalam dirinya. Harga dirinya harus ia selamatkan. karena saat ini hanya itu yang dia punya.

Diana menggenggam kuat tangan Nuha. "Jangan dengarkan dia, Ibu minta maaf atas namanya. Maaf jika ibu terlalu memaksa padahal kau sudah menolak. Tapi kali ini Ibu tidak akan memaksa lagi. "

"Ibu tidak memaksa ku sama sekali. " Nuha menenangkan Diana.

"Kalian semua keluar dulu, Daddy ingin bicara dengan Nuha. " ucapan Prabu tegas. Damar dan Disa keluar tanpa memprotes, sementara Kenzo masih kekuh di tempatnya.

"Ken, keluarlah dulu. Dengar Ayah kali ini ken. " Prabu bicara semakin tegas, kali ini tidak ingin di tolak.

Kenzo kesal, tapi tidak bisa bicara apapun jika sudah ayahnya yang bicara. Setelah pintu ruangan tertutup, Prabu mempersilahkan Nuha duduk.

Nuha duduk di sofa single bad yang tersedia di ruangan itu. Sementara Prabu duduk tidak jauh dari Nuha, menatap gadis itu lembut. sama seperti Disa, Prabu sudah menganggap Nuha putrinya sendiri.

"Nuha.Paman minta maaf atas nama Ken, paman harap kau mengerti. " Nuha mengangguk, ia sangat mengerti reaksi alami Kenzo. Begitulah dia jika sudah membenci seseorang.

"Sebelumnya Paman minta maaf sudah merepotkan mu, Kau pasti bingung saat melihat paman ada disini. Sebenarnya Paman membatalkan keberangkatan paman karena merasa gelisah meninggalkan istri paman tercinta. " Prabu menggenggam tangan Diana sama seperti dulu saat Diana melahirkan si kembar. Rasa cintanya tidak akan pernah berkurang, dan Nuha bisa melihat cinta yang besar dari keduanya.

"Paman mengerti permintaan istri paman sangat tidak masuk di akal, memaksamu menerima pernikahan ini dengan alasan yang tidak kau ketahui. Tapi percayalah kami memutuskan ini untuk kebaikan kalian. " Prabu diam sejenak lalu melanjutkan. "Kau seorang Muslim, paman tahu itu. Dan keluarga mu menolak Kenzo dengan dalih kalian beda keyakinan. "

"Tapi kemi hanya teman paman. "

Prabu mengangguk. "Ya, paman tahu. Tapi kami mengenal Kenzo lebih dari siapapun. Kau juga Nuha, kau mengenal Kenzo lebih dari kami, tapi hatimu tertutup karena satu alasan yang hanya kau yang tahu alasannya."

Nuha diam,karena yang di katakan Prabu benar.

"Paman ingin meluruskan sesuatu tentang Kenzo yang mungkin kau dan orang lain tidak tahu. Setelah penjelasan paman ini, kau bisa memutuskan. Kami akan menerima keputusanmu. " Prabu mengalihkan pandangan kearah Diana, setelah istrinya mengangguk Prabu pun melanjutkan.

"Kenzo seorang Muslim. " pengakuan Prabu membuat Nuha terkejut. Begitu jelas terlihat di wajah cantiknya.

"Ada alasan yang tidak bisa kami ceritakan padamu, Nuha. Yang jelas Kenzo tidak menganut agama kami karena Kenzo bukan anak kandung kami. Tapi Paman mohon kau jangan salah paham. meskipun Kenzo bukan darah daging kami, dia tetap putra kesayangan kami. Jadi jika alasannya karena agama, kalian bisa menikah. Ayah kandung Kenzo seorang muslim. "

Nuha menatap dua orang di depannya dengan bingung. Bukan masalah sekarang ia mengetahui jika Kenzo seiman dengannya, tapi semua sudah terlalu jauh. Kenzo tidak bisa ia jangkau lagi. Kebencian Kenzo tanpa dasar membuat Nuha enggan berhubungan lagi dengan pria itu

****

Pintu ruangan terbuka, Nuha keluar tanpa melihat kebelakang. Fikiran nya di penuhi banyak pertanyaan yang tidak ada jawaban sama sekali. apalagi mengetahui satu fakta baru. Bukan tentang Kenzo anak angkat keluarga Wijaya ataupun Kenzo seorang Muslim. Tapi kebenaran Jika Diana mengidap satu penyakit yang sangat berbahaya.bahkan Kenzo dan yang lain tidak mengetahui itu. Rencananya setelah pernikahan Kenzo dan Nuha, Prabu akan membawa Diana keluar Negri untuk menetap disana sekaligus melakukan pengobatan. Tapi jika Nuha menolak Diana tidak akan pergi kemana pun. Tapi bukankah itu sebuah ancaman.

Nuha menyetop taksi, masuk ke dalam lalu menyuruh supir membawanya ke suatu tempat.

Sementara itu di ruang Diana, Kenzo masih tetap menolak. Sampai pada akhirnya Prabu memberitahu penyakit Ibunya. Syok, satu kata itu cocok untuk menggambarkan wajah tiga anak Wijaya kini. Disa yang paling kecil sudah menangis di pelukan ibunya.

"Kenapa Mommy tidak bilang. Mommy pasti stres karena aku kan, Mommy juga pasti lelah mengurus kami kan, hiks. " ucap Disa sambil menangis tersedu.

Kenzo menatap Ibu yang selama ini merawatnya dengan cinta kasih yang bahkan tidak pernah ia dapatkan dari Ibu kandungnya. Dan sekarang ia di hadapkan dengan kenyataan jika Ibunya mengidap penyakit serius. Rasanya Kenzo ingin berteriak keras. Kenzo sudah gagal menjadi anak, ia sangat gagal.

"Ken, Mommy akan pergi jika kau mau menikah dengan Nuha. Tidak ada gadis yang lebih baik darinya untuk berada di sampingmu sayang. Tolong Ken, kabulkan permintaan terakhir Mommy. "

"Tidak Mom, jangan bicara seperti itu. "Kenzo memeluk kaki Diana, tangisannya pecah memenuhi ruangan. Semntara yang paling tenang adalah Damar, anak itu seperti Prabu. tenang dan Dingin saat menghadapi hal besar dalam hidupnya.

Kenzo mengatur nafas, mencoba untuk tenang. Dia yakin ibunya pasti sembuh, dengan pengobatan intensif dan juga kecanggihan teknologi pasti Ibunya sembuh.

" Baik Mom, Ken akan menikahi wanita itu. "

Diana dan Prabu senang mendengar keputusan Kenzo, Diana akan lebih tenang meninggalkan putranya dengan gadis yang tentunya akan merubah hidup putranya. Tapi yang tidak di ketahui Prabu dan Diana, rumah tangga Kenzo dan Nuha tidak akan semudah bayangan mereka.

*

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!