Chapter 20 - Dimana Nenek Cempaka.

"Dasar wanita aneh," ia merasa lega karena akhirnya wanita itu tidak mengejarnya lagi, ia masuk ke mobil dan mengemudikannya keluar dari hotel.

Dengan memberikan sedikit sogokan kepada supir pribadinya, saat sore tadi ia tiba di hotel. Pak Dodi mau menyerahkan kunci mobil kepada Kai, sehingga ia bisa bebas berkendara sendirian.

Kai rindu Jakarta, kota yang yang dua belas tahun ia tinggalkan. Dan yang pasti ia rindu keluarganya. Kai menyalakan GPS karena ia tidak yakin ingat jalanan kota, atau mungkin saja banyak yang berubah setelah dua belas tahun berlalu.

Benar saja banyak tol yang sudah di bangun, rute menuju kediaman neneknya hanya sekitar tiga puluh menit dari hotel tempat pesta relasi di gelar. Senyum sumringah mengiringi perjalanan Kai menuju kediaman nenek Cempaka, ia membayangkan neneknya akan terkejut melihat kedatangannya, dan akan memasak makanan buatannya.

Lebih dari itu, ia penasaran soal kecelakaan yang menimpa ayahnya. Firasatnya selalu mengatakan ada yang tidak beres dengan kematian ayahnya. Tapi ia tidak tahu apa itu, di New York ia sulit sekali mendapatkan informasi mengenai ayahnya.

Tiba di tempat, Kai di kejutkan dengan sebuah bangunan kantor tiga lantai yang berdiri di atas tanah neneknya. 'Dimana rumah nenek?' batinnya. Ia tak percaya neneknya menjual rumah kesayangan peninggalan almarhum kakeknya.

 Kai bergegas turun dari mobil untuk mencari informasi, ia menghampiri security yang berjaga di depan kantor. Tapi sayangnya security itu baru bekerja sekitar satu tahun sehingga ia tidak tahu menahu soal bangunan rumah yang sebelumnya.

Tak hilang akal, Kai bergegas menuju toko kue neneknya. Bisa saja neneknya menjual rumahnya karena mungkin membutuhkan uang, tapi nenek Cempaka tidak akan pernah meninggalkan toko kuenya.

Kai masih ingat betapa neneknya sangat gigih dalam melestarikan kue tradisional turun temurun keluarganya. Neneknya pernah bilang hanya kematian yang akan membuatnya berhenti berjualan. Sehingga Kai yakin nenek Cempaka pasti sekarang tinggal di tokonya.

Namun lagi-lagi kenyataan tak sesuai dengan dugaannya, toko kue neneknya sudah berubah menjadi toko bunga. 'Apakah nenek juga sudah tidak ada?' pikir Kai sedih. Tak ingin menduga-duga hal buruk, Kai pun bergegas turun dan masuk ke toko itu.

Beruntung kali ini Kai bertemu dengan sang pemilik toko, ia langsung menanyakan keberadaan nenek dan toko kuenya.

"Tahun lalu nenek Cempaka dan cucu perempuannya menjual ruko ini, dan mereka sekarang sudah pindah," ujar pemilik toko sembari merangkai bunga pesanan pelanggannya.

"Cucu perempuan?"

Di satu sisi Kai merasa lega karena ternyata neneknya masih hidup, tapi ia begitu terkejut mendengar neneknya memiliki seorang cucu selain dirinya. "Tidak mungkin. Nenek Cempaka tidak mungkin punya cucu lain selain saya, beliau hanya memiliki satu anak laki-laki yaitu ayah saya, dan ayah saya hanya memiliki satu anak laki-laki. Jadi saya adalah satu-satunya cucunya beliau, tidak ada cucu lainnya, apalagi cucu perempuan."

Kai begitu yakin ayahnya tidak mungkin selingkuh, ayahnya adalah pria setia yang begitu mencintai ibunya.

Pemilik toko menatap Kai dengan kesal karena telah mengganggu pekerjaannya. "Saya tidak peduli dengan silsilah keluarga Anda. Tapi yang jelas itu lah kenyataannya, nenek Cempaka sudah pindah dengan cucu perempuannya! Kalau Anda tidak mau membeli bunga, silahkan tinggalkan toko ini karena saya ingin membuat pesanan." ia merentangkan tangannya ke arah tumpukan bunga-bunga mawar di atas meja kerjanya.

"Baiklah, aku akan beli itu!" ia menunjuk pada sebuah buket bunga yang terpajang tidak jauh dari jendela. "Kalau begitu katakan dimana nenekku sekarang tinggal?"

"Saya tidak tahu," jawabnya sembari mengambil bunga yang di tunjuk oleh Kai, kemudian memberikan padanya. "Harganya dua juta lima ratus."

Kai mengambil dompet di saku celananya, kemudian membayar bunga tersebut dengan menggunakan kartu kredit. Ia keluar dari toko bunga bersama buket bunga yang sama sekali tidak ia inginkan, dan rasa kecewa karena tak mendapatkan informasi apapun mengenai keberadaan neneknya.

Kai menghela napasnya beratnya sembari melirik buket yang ia taruh di bangku belakang melalui kaca spion, baru akhirnya ia melanjutkan perjalanan menuju kediaman ayah tirinya.

Tekad Kai semakin kuat untuk mencari keberadaan neneknya, ia penasaran siapa wanita yang sudah berani menggeser posisinya menjadi cucu tunggal dari nenek Cempaka. "Beraninya dia..." gerutu Kai.

Tiba di kediamannya, Kai di sambut tatapan tajam ayah tirinya. "Dari mana saja kau?" tanyanya dengan nada tinggi. "Apa kau tahu ini adalah pertemuan penting? Kita harus menjalin relasi dengan banyak pengusaha di sini."

Kai menanggapi kemarahan ayah tirinya dengan santai. "Aku hanya rindu Jakarta. Kau tidak perlu takut, besok pagi aku akan langsung mulai bekerja untukmu." ia melangkah pergi menuju kamarnya.

Kai menghempaskan tubuhnya di atas tempat tidur, ia menatap langit-langit kamarnya sembari berpikir kemana ia harus mencari neneknya. Neneknya tidak pernah menamai tokonya, jadi sudah pasti ini akan menyulitkannya karena ia tidak bisa mencarinya di internet.

Lama ia berpikir, sampai akhirnya ia teringat pada sosok sang pendongeng yang telah menyelamatkannya nyawanya melalui dongeng yang di tulisnya di blog. Kai ingin sekali bertemu dengannya, dan mengucapkan terima kasihnya secara langsung.

Ia merogoh sakunya mengambil handphonenya, ia kembali membuka YM yang dua tahun tidak ia buka. Pesan terakir yang ia kirim tidak di balas oleh sang pendongeng, tapi Kai akan kembali menghubunginya.

Kai:

Hai, apa kabar? Semoga kau dalam keadaan sehat.

Sang Pendongeng, aku tahu kau mungkin sekarang sudah memiliki kehidupan di dunia nyatamu. Tapi aku mohon satu kali ini saja kabulkan permintaanku, aku ingin bertemu denganmu sekali saja. Ada hadiah yang sudah lama aku simpan untuk ku berikan padamu sebagai ucapan terima kasihku.

Aku tidak keberatan, jika memang kau berada di ujung Indonesia sekali pun. Aku mohon sang pendongeng, kabulkan permintaanku. Setelah ini aku tidak akan lagi mengganggumu.

***

Pesan itu langsung di terima oleh Jiva, gadis itu begitu terkejut melihat notifikasi pesan masuk dari YMnya. Matanya terbelalak membaca pesan permintaan Kai untuk bertemu dengannya.

"Oh bagaimana ini?" pikirnya. "Bagaimana jika dia..."

Kai:

Percayalah padaku, aku bukan orang jahat. Aku tidak akan mencelakaimu, menipumu atau melakukan perbuatan melanggar hukum. Aku benar-benar hanya ingin bertemu denganmu untuk memberikan hadiah dan mengucapkan terima kasih kepadamu secara langsung.

Kai kembali mengirimkan pesan, ia seolah bisa membaca apa yang di pikirkan sang pendongeng terhadapnya. Tapi Jiva tetap gugup "Bagaimana jika nanti pria itu suka dengannya dan malah mengejarnya? Aku kan sudah punya calon suami. Gema Maharaja, aku tidak ingin membuatnya cemburu."

Jiva memegang keningnya yang mulai terasa pusing. "Oh astaga, apa yang harus kulakukan?"

Terpopuler

Comments

☠ᵏᵋᶜᶟ🔵🍾⃝ͩ⏤͟͟͞RᴇᷞᴛͧɴᷠᴏͣW⃠🦈

☠ᵏᵋᶜᶟ🔵🍾⃝ͩ⏤͟͟͞RᴇᷞᴛͧɴᷠᴏͣW⃠🦈

mosok iyo, tujuan Kami ketemu hanya untuk memberikan hadiah neeeh???
tapi yang jadi masalah itu ya Kai, Jiva alias sang pendongeng jatuh cinta padamu jadi klo kamu memberikan hadiah padanya ini sama artinya kamu memberikan harapan jika kamu juga ada rasa pada sang pendongeng

2024-11-28

4

☠ᵏᵋᶜᶟ🔵🍾⃝ͩ⏤͟͟͞RᴇᷞᴛͧɴᷠᴏͣW⃠🦈

☠ᵏᵋᶜᶟ🔵🍾⃝ͩ⏤͟͟͞RᴇᷞᴛͧɴᷠᴏͣW⃠🦈

eeeh iya yaaak....kan dari hasil Gita ngamen dari panggung ke panggung resepsi pernikahan, uangnya kan dibuat untuk membeli sebuah ruko untuk berjualan kue nenek Cempaka 🤦🤦🤦
bahkan terakhir Gita membelikan kursi pijat untuk nenek Cempaka

2024-11-28

4

☘️ gιмϐυℓ ☘️

☘️ gιмϐυℓ ☘️

Dih kepedean si Jiva, yakin deh ntar begitu Kai ketemu sama Jiva pasti langsung ilfeel, secara Jiva yg waktu itu mengejar-ngejar Kai sampai kabur kesana kemari 😏😏😏

2024-11-28

4

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1 - Adopsi
2 Chapter 02 - Perjanjian yang Kedua
3 Chapter 03 - Pertengkaran Hebat
4 Chapter 04 - Perpisahan
5 Cahpter 05 - Lose
6 Chapter 06 - Berdamai dengan Keadaan
7 Chapter 07 - Pertemuan Tidak Sengaja.
8 Chapter 08 - Tamu yang Tak di Harapkan
9 Chapter 09 - Kau Kah Gadis itu?
10 Chapter 10 - Adopsi Part 2
11 Chapter 11 - Mengubah Nama
12 Chapter 12 - Apa Itu Guardian AI?
13 Chapter 13 - Berita Tidak Terduga
14 Chapter 14 - Kehilangan
15 Chapter 15 - Kehidupan yang Berbeda
16 Chapter 16 - Sang Pendongeng Menyelamatkanku
17 Chapter 17 - Pembaca Dongeng
18 Chapter 18 - Pesta Relasi.
19 Chapter 19 - Bertemu Kembali
20 Chapter 20 - Dimana Nenek Cempaka.
21 Chapter 21 - Tidak Fokus
22 Chapter 22 - Sebuah Permintaan
23 Chapter 23 - Melamarmu
24 Chapter 24 - Apakah Dia Orangnya?
25 Chapter 25 - Peran Pengganti
26 Chapter 26 - Salah Sangka
27 Chapter 27 - Rencana Pertunangan
28 Chapter 28 - Pertemuan Tak Sengaja
29 Chapter 29 - Persaingan Sengit
30 Chapter 30 - Bimbang
31 Chapter 31 - Unjuk Rasa
32 Chapter 32 - Ternyata Dia...?
33 Chapter 33 - Kunjungan Cempaka
34 Chapter 34 - Kecewa
35 Chapter 35 - Tak Ada Tujuan
36 Chapter 36 - Mencari Pekerjaan
37 Chapter 37 - Pekerjaan Baru
38 Chapter 38 -Pertunangan Spektakuler
39 Chapter 39 - Mencoba Mengikhlaskan
40 Chapter 40 - Menerima Lamaran Gala
41 Chapter 41 - Kejutan Kecil
42 Chapter 42 - Penyelidikan Sia-Sia
43 Chapter 43 - Menyelinap
44 Chapter 44 - Rahasia Ruang Bawah Tanah
45 Chapter 45 - Akan Aku Coba
46 Chapter 46 - Aku Masih Mencintaimu
47 Chapter 47 - Terkuaknya Sebuah Rahasia
48 Chapter 48 -Akulah Sang Pendongeng
49 Chapter 49 - Menepi
50 Chapter 50 - BASKARA IS BACK!!
51 Chapter 51 - Menyusun Rencana
52 Chapter 52 - Misi Penculikan
53 Chapter 53 - Kesepakatan
54 Chapter 54 - Berita Menghebohkan
55 Chapter 55 - Kilas balik (Part 1)
56 Chapter 56 - Kilas Balik (Part 2)
57 Chapter 57 - Kilas Balik (Part 3)
58 Chapter 58 - Kilas Balik (end)
59 Chapter 59
60 Chapter 60
61 Chapter 61 - Awan Mendung di Hidup Jiva
62 Chapter 62
63 Chapter 63
64 Chapter 64
65 Chapter 65
66 Chapter 66
67 Chapter 67
68 Chapter 68
69 Chapter 69
70 Chapter 70
71 Chapter 71
72 Chapter 72
73 Chapter 73
74 Chapter 74
75 Chapter 75
76 Chapter 76
77 Chapter 77
78 Chapter 78
79 Chapter 79
80 Chapter 80
81 Chapter 81
82 Chapter 82
83 Chapter 83
84 Chapter 84
85 Chapter 85
86 Chapter 86
87 Chapter 87
Episodes

Updated 87 Episodes

1
Chapter 1 - Adopsi
2
Chapter 02 - Perjanjian yang Kedua
3
Chapter 03 - Pertengkaran Hebat
4
Chapter 04 - Perpisahan
5
Cahpter 05 - Lose
6
Chapter 06 - Berdamai dengan Keadaan
7
Chapter 07 - Pertemuan Tidak Sengaja.
8
Chapter 08 - Tamu yang Tak di Harapkan
9
Chapter 09 - Kau Kah Gadis itu?
10
Chapter 10 - Adopsi Part 2
11
Chapter 11 - Mengubah Nama
12
Chapter 12 - Apa Itu Guardian AI?
13
Chapter 13 - Berita Tidak Terduga
14
Chapter 14 - Kehilangan
15
Chapter 15 - Kehidupan yang Berbeda
16
Chapter 16 - Sang Pendongeng Menyelamatkanku
17
Chapter 17 - Pembaca Dongeng
18
Chapter 18 - Pesta Relasi.
19
Chapter 19 - Bertemu Kembali
20
Chapter 20 - Dimana Nenek Cempaka.
21
Chapter 21 - Tidak Fokus
22
Chapter 22 - Sebuah Permintaan
23
Chapter 23 - Melamarmu
24
Chapter 24 - Apakah Dia Orangnya?
25
Chapter 25 - Peran Pengganti
26
Chapter 26 - Salah Sangka
27
Chapter 27 - Rencana Pertunangan
28
Chapter 28 - Pertemuan Tak Sengaja
29
Chapter 29 - Persaingan Sengit
30
Chapter 30 - Bimbang
31
Chapter 31 - Unjuk Rasa
32
Chapter 32 - Ternyata Dia...?
33
Chapter 33 - Kunjungan Cempaka
34
Chapter 34 - Kecewa
35
Chapter 35 - Tak Ada Tujuan
36
Chapter 36 - Mencari Pekerjaan
37
Chapter 37 - Pekerjaan Baru
38
Chapter 38 -Pertunangan Spektakuler
39
Chapter 39 - Mencoba Mengikhlaskan
40
Chapter 40 - Menerima Lamaran Gala
41
Chapter 41 - Kejutan Kecil
42
Chapter 42 - Penyelidikan Sia-Sia
43
Chapter 43 - Menyelinap
44
Chapter 44 - Rahasia Ruang Bawah Tanah
45
Chapter 45 - Akan Aku Coba
46
Chapter 46 - Aku Masih Mencintaimu
47
Chapter 47 - Terkuaknya Sebuah Rahasia
48
Chapter 48 -Akulah Sang Pendongeng
49
Chapter 49 - Menepi
50
Chapter 50 - BASKARA IS BACK!!
51
Chapter 51 - Menyusun Rencana
52
Chapter 52 - Misi Penculikan
53
Chapter 53 - Kesepakatan
54
Chapter 54 - Berita Menghebohkan
55
Chapter 55 - Kilas balik (Part 1)
56
Chapter 56 - Kilas Balik (Part 2)
57
Chapter 57 - Kilas Balik (Part 3)
58
Chapter 58 - Kilas Balik (end)
59
Chapter 59
60
Chapter 60
61
Chapter 61 - Awan Mendung di Hidup Jiva
62
Chapter 62
63
Chapter 63
64
Chapter 64
65
Chapter 65
66
Chapter 66
67
Chapter 67
68
Chapter 68
69
Chapter 69
70
Chapter 70
71
Chapter 71
72
Chapter 72
73
Chapter 73
74
Chapter 74
75
Chapter 75
76
Chapter 76
77
Chapter 77
78
Chapter 78
79
Chapter 79
80
Chapter 80
81
Chapter 81
82
Chapter 82
83
Chapter 83
84
Chapter 84
85
Chapter 85
86
Chapter 86
87
Chapter 87

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!