Chapter 16 - Sang Pendongeng Menyelamatkanku

New York - Tanpa Kai minta tiba-tiba saja Mbok Darmi datang membawakan vanila ice cream ketika ia tengah mengerjakan tugas sekolah di kamarnya. "Tumben Mbok bawakan aku ice cream," ucapnya heran. "Aku sedang baik-baik saja, tidak begitu banyak masalah selain tugas yang menumpuk."

Walaupun perasannya akhir-akhir ini sedang tidak begitu enak, tapi Kai tidak tahu itu apa. Hari-hari yang di jalaninya berjalan seperti biasanya.

Mbok Darmi menatap Kai dengan serius. "Tadi pagi, Mbok tidak sengaja mendengar sesuatu."

Kai mengubah posisi duduknya, yang semula masih menatap buku-bukunya. Kini ia berbalik menatap Mbok Darmi. "Apa itu?" Ia yakin Mbok Darmi akan menyampaikan berita yang penting untuknya.

"Ayahmu meninggal dunia," ucap Mbok Darmi dengan hati-hati.

Kai menggelengkan kepalanya. "Tidak mungkin... Ayah tidak mungkin meninggal secepat ini," ia tidak percaya dengan berita yang di sampaikan Mbok Darmi, tapi ia tau wanita tua itu tidak mungkin berbohong kepadanya. "Mbok tahu dari mana?"

"Sebenarnya Mbok sendiri ragu untuk mengatakan ini," ia berterus terang akan perasaannya. "Tapi kau harus tahu dan mencari tahu tentang kebenaran ini. Dua hari lalu Mbok tidak sengaja mendengar Tuan membicarakan kematian Ayahmu dengan Jack." Ia menyebut salah satu kaki tangan Rendi.

"Jack bilang Ayahmu, Baskara telah meninggal akibat kecelakaan di jalan," sambungnya.

"Jadi mereka sudah mengetahuinya tapi tidak memberitahuku?" Padahal baru saja ia makan malam bersama Rendi, ibunya dan juga saudara tirinya yang menyebalkan itu. Tapi Rendi sama sekali tak membicarakan soal kematian ayahnya.

"Mungkin agar kau fokus belajar, dan tidak kembali minta pulang."

"Tapi dia adalah ayahku..." Dengan perasaan marahnya, Kai beranjak dari tempat duduk. Ia menghampiri Rendi di ruang kerjanya.

Seperti biasanya Kai menerobos masuk tanpa mengetuk pintu, hal itu langsung memancing amarah Mutiara. Terlebih saat itu Mutiara tengah duduk di pangkuan Rendi dengan pakaian sexinya. "Sudah Mama bilang berapa kali, kalau mau masuk kau harus ketuk pintu dulu. Kau ini anak tidak tahu sopan santun!" ia beranjak dari pangkuan Rendi dan menghampiri Kai.

Kai pun berjalan mendekati Rendi, saat ia berpapasan dengan Mutiara. Ibunya hampir saja menampar wajahnya, tapi Kai langsung menepisnya. Tanpa menatap ibunya ia terus berjalan ke arah Rendi dengan tatapan setajam elang. "Mengapa kau tidak memberitahuku tentang kematian ayahku?" tanya dengan tegas.

Mutiara berbalik ke arah Kai, wajahnya terkejut mendengar berita kematian Baskara. "Kematian ayahmu?"

Wajah Rendi terlihat tampak tenang, ia beranjak dari tempat duduknya menghampiri Kai. "Itu hal yang tidak penting, kau tidak membutuhkannya lagi." ia berjalan melewati Kai.

"Aku ingin pulang sekarang juga!! Aku sudah tidak mau tinggal di sini lagi."

Rendi tersenyum sinis. "Kau tidak akan bisa keluar dari sini!" ia pun pergi meninggalkan ruang kerja menuju kamar tidur, di ikuti oleh Mutiara di belakangnya.

Wanita itu masih tidak percaya jika Baskara telah meninggal dunia, setelah ia menutup rapat pintu kamarnya, ia langsung mengkonfirmasi berita itu kepada Rendi. "Apa kematian Baskara ada kaitannya denganmu?" ia tidak lagi mengkonfirmasi melainkan menuduh Rendi.

"Kau menuduhku membunuhnya?"

"Kau begitu tertarik dengan Guardian AI milik Baskara, jadi bukan tidak mungkin kau membunuhnya untuk mendapatkan program itu."

Rendi tertawa terbahak-bahak, tapi tak lama kemudian tawa itu berubah menjadi tawa mengerikan dan menatap Mutiara dengan tajam. Ia meraih rambut Mutiara segenggam, kemudian menariknya dengan kencang.

Mutiara meronta kesakitan. "Rendi lepaskan aku!"

 Bukannya melepaskan Mutiara, Rendi malah semakin mencengkram erat rambut Mutiara "Aku memang menginginkannya tapi aku bukan pencuri!! Lagi pula siapa yang mau dengan program mahal, nilai akurasi rendah hanya 92%, di tambah dengan beban yang begitu besar, akan membuat biaya operasional mahal. Aku bisa membuatnya yang lebih baik dari itu!!!" ia menghempaskan istrinya dengan kasar dia tas tempat tidur.

Mutiara gemetar ketakutan melihat perubahan prilaku Rendi, ia tak menyangka pria yang di cintainya itu berbuat kasar kepadanya. "Rendi, teganya kau berbuat seperti ini kepadaku."

"Memangnya kau siapa? Kau tidak lebih hanya jal*ng liar yang haus akan materi." Rendi membuka pakaiannya, kemudian ia merangkak di atas tubuh Mutiara. "Kau tidak perlu mencampuri urusan bisnisku, kau cukup duduk manis di rumah dan melayaniku dengan baik. Kalau kau berani macam-macam, aku akan mencelakai anak kesayanganmu itu." Ia menarik paksa pakaian Mutiara, dan menyetubuhinya dengan kasar sebagai hukuman karena Mutiara tidak patuh kepadanya.

***

Sementar itu, dikamarnya Kai begitu bersedih atas kepergian orang yang paling ia sayangi. Bahkan satu kotak vanila ice cream pun tidak bisa membuat hatinya tenang seperti biasanya.

Selama ini ayahnya lah motivasinya untuk giat belajar, ia ingin segera menyelesaikan pendidikannya agar ia bisa kembali ke tanah air dan berkumpul bersama ayahnya. Kalau ayahnya sudah tiada, lantas untuk apa ia masih ada di dunia? Ia merasa tidak memiliki siapa-siapa lagi di dunia ini, ia juga sudah tidak memiliki alasan untuk hidup. Apalagi hari-hari yang ia jalani di sini begitu berat ia rasakan.

Kai menangis hampir semalaman suntuk sembari memeluk foto Baskara, bayangan akan kebersamaan dengan ayahnya begitu melekat di benaknya. "Aku mau ikut sama Ayah..."

Perlahan Kai beranjak dari tempat tidurnya, ia meraih gelas yang berada di meja belajarnya, kemudian memecahkannya. Kai mengarahkan pecahan gelas itu pada nadinya, tapi tiba-tiba saja ia ragu. Ia harus mencari tahu dulu apa rasanya memotong nadinya, dan bagaimana peluang bunuh diri dengan memotong nadinya? Apakah itu akan cukup berhasil atau justru hanya membuatnya terdampar di rumah sakit?

Kai bergegas membuka laptopnya untuk mencari tahu di internet, penjelajahannya mengenai bunuh diri mengantarkannya pada sebuah blog yang bertuliskan: Anak Laki-Laki yang Penuh Ketakutan.

Dengan serius Kai membaca dongeng itu, ia merasa apa yang di tulis oleh sang penulis sangat sesaui dengan apa yang di alaminya saat ini.

“Ini bukan tentang orang yang mengganggumu, tapi tentang dirimu sendiri. Jika ada seseorang yang mengganggumu seharusnya kau belajar untuk menjadi kuat, dan menyesuaikan diri. Orang seperti itulah yang bisa mendapatkan kebahagiaan.”

Jangan lupakan semua itu. Maju dan hadapi! Jika tak dihadapi, kau hanya selalu menjadi anak kecil yang penuh ketakutan.

Kai seperti tertampar oleh kalimat itu, kalau ia melakukan hal konyol (bunuh diri) itu siapa yang akan mendoakan ayahnya? Dan belum tentu ia bisa bertemu dengan ayahnya di keabadian sana.

Di sana Ayahnya pasti akan bangga jika ia tetap berdiri tegak, menghadapi semua ini berani. Itulah yang selalu Baskara ajarkan kepada Kai.

Lebih jauh Kai membaca dongen lainnya pada blog tersebut, ia begitu terkagum-kagum pada semua cerita yang di tulis oleh si pengarang, hingga membuatnya penasaran siapakah orang yang telah membuka matanya dan menyelamatkannya secara tidak langsung.

Tanpa pikir panjang, ia menghubungi YMail yang tertera dibagian bawah blog. Kai menuliskan ucapan berterima kasih, dan ia pun mengungkapkan jika dirinya ingin berteman dengannya, tentunya jika Sang Pendongeng tidak keberatan.

Terpopuler

Comments

🍭ͪ ͩᵇᵃˢᵉ fj⏤͟͟͞R ¢ᖱ'D⃤ ̐

🍭ͪ ͩᵇᵃˢᵉ fj⏤͟͟͞R ¢ᖱ'D⃤ ̐

pendongeng itu apakah Jiva?yang menulis di blog nya?ataukah Gita yang menulis dan dia punya bakat terpendam seperti Jiva?
atau jangan2 nanti Kai Jiva dan Gita berada dalam satu lingkaran yang membuat mereka bisa terpecah saling memusuhi,meski sekarang pun Jiva tidak menganggap Gita ada.

2024-11-20

3

☘️ gιмϐυℓ ☘️

☘️ gιмϐυℓ ☘️

Kalo bukan Rendi lalu siapa pelaku di balik meninggalnya Baskara? 🤔🤔🤔 Dan apakah pendongeng itu adalah Gita?

2024-11-20

3

☠ᵏᵋᶜᶟ🔵🍾⃝ͩ⏤͟͟͞RᴇᷞᴛͧɴᷠᴏͣW⃠🦈

☠ᵏᵋᶜᶟ🔵🍾⃝ͩ⏤͟͟͞RᴇᷞᴛͧɴᷠᴏͣW⃠🦈

tuuuh kan berarti kematian Baskara itu bukan kematian yang wajar alias kecelakaan yang dialami Baskara itu adalah ulah dari Rendi lewat orang suruhannya yang bernama Jack

2024-11-20

4

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1 - Adopsi
2 Chapter 02 - Perjanjian yang Kedua
3 Chapter 03 - Pertengkaran Hebat
4 Chapter 04 - Perpisahan
5 Cahpter 05 - Lose
6 Chapter 06 - Berdamai dengan Keadaan
7 Chapter 07 - Pertemuan Tidak Sengaja.
8 Chapter 08 - Tamu yang Tak di Harapkan
9 Chapter 09 - Kau Kah Gadis itu?
10 Chapter 10 - Adopsi Part 2
11 Chapter 11 - Mengubah Nama
12 Chapter 12 - Apa Itu Guardian AI?
13 Chapter 13 - Berita Tidak Terduga
14 Chapter 14 - Kehilangan
15 Chapter 15 - Kehidupan yang Berbeda
16 Chapter 16 - Sang Pendongeng Menyelamatkanku
17 Chapter 17 - Pembaca Dongeng
18 Chapter 18 - Pesta Relasi.
19 Chapter 19 - Bertemu Kembali
20 Chapter 20 - Dimana Nenek Cempaka.
21 Chapter 21 - Tidak Fokus
22 Chapter 22 - Sebuah Permintaan
23 Chapter 23 - Melamarmu
24 Chapter 24 - Apakah Dia Orangnya?
25 Chapter 25 - Peran Pengganti
26 Chapter 26 - Salah Sangka
27 Chapter 27 - Rencana Pertunangan
28 Chapter 28 - Pertemuan Tak Sengaja
29 Chapter 29 - Persaingan Sengit
30 Chapter 30 - Bimbang
31 Chapter 31 - Unjuk Rasa
32 Chapter 32 - Ternyata Dia...?
33 Chapter 33 - Kunjungan Cempaka
34 Chapter 34 - Kecewa
35 Chapter 35 - Tak Ada Tujuan
36 Chapter 36 - Mencari Pekerjaan
37 Chapter 37 - Pekerjaan Baru
38 Chapter 38 -Pertunangan Spektakuler
39 Chapter 39 - Mencoba Mengikhlaskan
40 Chapter 40 - Menerima Lamaran Gala
41 Chapter 41 - Kejutan Kecil
42 Chapter 42 - Penyelidikan Sia-Sia
43 Chapter 43 - Menyelinap
44 Chapter 44 - Rahasia Ruang Bawah Tanah
45 Chapter 45 - Akan Aku Coba
46 Chapter 46 - Aku Masih Mencintaimu
47 Chapter 47 - Terkuaknya Sebuah Rahasia
48 Chapter 48 -Akulah Sang Pendongeng
49 Chapter 49 - Menepi
50 Chapter 50 - BASKARA IS BACK!!
51 Chapter 51 - Menyusun Rencana
52 Chapter 52 - Misi Penculikan
53 Chapter 53 - Kesepakatan
54 Chapter 54 - Berita Menghebohkan
55 Chapter 55 - Kilas balik (Part 1)
56 Chapter 56 - Kilas Balik (Part 2)
57 Chapter 57 - Kilas Balik (Part 3)
58 Chapter 58 - Kilas Balik (end)
59 Chapter 59
60 Chapter 60
61 Chapter 61 - Awan Mendung di Hidup Jiva
62 Chapter 62
63 Chapter 63
64 Chapter 64
65 Chapter 65
66 Chapter 66
67 Chapter 67
68 Chapter 68
69 Chapter 69
70 Chapter 70
71 Chapter 71
72 Chapter 72
73 Chapter 73
74 Chapter 74
75 Chapter 75
76 Chapter 76
77 Chapter 77
78 Chapter 78
79 Chapter 79
80 Chapter 80
81 Chapter 81
82 Chapter 82
83 Chapter 83
84 Chapter 84
85 Chapter 85
86 Chapter 86
87 Chapter 87
Episodes

Updated 87 Episodes

1
Chapter 1 - Adopsi
2
Chapter 02 - Perjanjian yang Kedua
3
Chapter 03 - Pertengkaran Hebat
4
Chapter 04 - Perpisahan
5
Cahpter 05 - Lose
6
Chapter 06 - Berdamai dengan Keadaan
7
Chapter 07 - Pertemuan Tidak Sengaja.
8
Chapter 08 - Tamu yang Tak di Harapkan
9
Chapter 09 - Kau Kah Gadis itu?
10
Chapter 10 - Adopsi Part 2
11
Chapter 11 - Mengubah Nama
12
Chapter 12 - Apa Itu Guardian AI?
13
Chapter 13 - Berita Tidak Terduga
14
Chapter 14 - Kehilangan
15
Chapter 15 - Kehidupan yang Berbeda
16
Chapter 16 - Sang Pendongeng Menyelamatkanku
17
Chapter 17 - Pembaca Dongeng
18
Chapter 18 - Pesta Relasi.
19
Chapter 19 - Bertemu Kembali
20
Chapter 20 - Dimana Nenek Cempaka.
21
Chapter 21 - Tidak Fokus
22
Chapter 22 - Sebuah Permintaan
23
Chapter 23 - Melamarmu
24
Chapter 24 - Apakah Dia Orangnya?
25
Chapter 25 - Peran Pengganti
26
Chapter 26 - Salah Sangka
27
Chapter 27 - Rencana Pertunangan
28
Chapter 28 - Pertemuan Tak Sengaja
29
Chapter 29 - Persaingan Sengit
30
Chapter 30 - Bimbang
31
Chapter 31 - Unjuk Rasa
32
Chapter 32 - Ternyata Dia...?
33
Chapter 33 - Kunjungan Cempaka
34
Chapter 34 - Kecewa
35
Chapter 35 - Tak Ada Tujuan
36
Chapter 36 - Mencari Pekerjaan
37
Chapter 37 - Pekerjaan Baru
38
Chapter 38 -Pertunangan Spektakuler
39
Chapter 39 - Mencoba Mengikhlaskan
40
Chapter 40 - Menerima Lamaran Gala
41
Chapter 41 - Kejutan Kecil
42
Chapter 42 - Penyelidikan Sia-Sia
43
Chapter 43 - Menyelinap
44
Chapter 44 - Rahasia Ruang Bawah Tanah
45
Chapter 45 - Akan Aku Coba
46
Chapter 46 - Aku Masih Mencintaimu
47
Chapter 47 - Terkuaknya Sebuah Rahasia
48
Chapter 48 -Akulah Sang Pendongeng
49
Chapter 49 - Menepi
50
Chapter 50 - BASKARA IS BACK!!
51
Chapter 51 - Menyusun Rencana
52
Chapter 52 - Misi Penculikan
53
Chapter 53 - Kesepakatan
54
Chapter 54 - Berita Menghebohkan
55
Chapter 55 - Kilas balik (Part 1)
56
Chapter 56 - Kilas Balik (Part 2)
57
Chapter 57 - Kilas Balik (Part 3)
58
Chapter 58 - Kilas Balik (end)
59
Chapter 59
60
Chapter 60
61
Chapter 61 - Awan Mendung di Hidup Jiva
62
Chapter 62
63
Chapter 63
64
Chapter 64
65
Chapter 65
66
Chapter 66
67
Chapter 67
68
Chapter 68
69
Chapter 69
70
Chapter 70
71
Chapter 71
72
Chapter 72
73
Chapter 73
74
Chapter 74
75
Chapter 75
76
Chapter 76
77
Chapter 77
78
Chapter 78
79
Chapter 79
80
Chapter 80
81
Chapter 81
82
Chapter 82
83
Chapter 83
84
Chapter 84
85
Chapter 85
86
Chapter 86
87
Chapter 87

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!