Chapter 15 - Kehidupan yang Berbeda

Gita bersi keras untuk tetap tinggal bersama Cempaka, karena ia sudah terlanjur menyayanginya. Ia bahkan tidak keberatan tinggal di ruko dan membantu neneknya berjualan.

Yang semula berjualan kue hanya sekedar melestarikan resep turun temurun keluarganya, kini sebagai sumber penghasilan utama. Cempaka bahkan harus membuat lebih banyak dari biasanya, demi bisa mencukupi kebutuhan hidupnya bersama Gita.

Dengan hati riang, Gita mengepak kue-kue buatan neneknya untuk segera ia kirim ke pelanggan. "Nek, aku berangkat dulu ya. Assalamualaikum." Kedua tangannya yang penuh memegang keranjang pesan membuatnya tidak bisa menyalami Cempaka, namun ia memberikan kecupan manisnya di kepala neneknya yang tengah membuat adonan bolu.

"Walaikumsalam. Hati-hati ya, Nak." Cempaka memperhatikan Gita hingga keluar dari ruko, setelah cucunya sudah tidak terlihat barulah ia kembali fokus ke adonannya.

Sebetulnya ia merasa tidak enak hati telah menyusahkan Gita, anak-anak seusianya seharusnya sibuk belajar dan bermain. Tapi keseharian Gita malah di habiskan untuk membantunya berjualan kue, bahkan malamnya pun ikut membantunya membuat kue sembari mengerjakan tugas sekolah.

"Maafkan aku ya Allah telah membawanya kepusara kesulitan ini," gumamnya lirih. Ia berdoa semoga jika dewasa nanti Gita akan menjadi anak yang sukses dan menemukan tambatan hati yang benar-benar menyayanginya dengan tulus. Anak sebaik itu pantas mendapatkan kebahagiaan.

Tak terasa sudah lebih dari satu jam Gita pergi, kue yang semula masih berbentuk adonan basah kini sudah menjadi bolu cantik yang manis dan empuk. Saat ia mengangkat bolu tersebut dari oven, terdengar suara gemuruh dan hujan lebat.

Cempaka langsung teringat pada cucunya yang belum kembali. 'Dia pasti kehujanan,' pikirnya. Setelah menaruh kue bolunya di atas meja, Cempaka bergegas mengambil payung dan pergi menjemput Gita di halte busway yang tak jauh dari tokonya, ia tak ingin cucu kesayangannya kebasahan apa lagi sampai terkena flu.

Belum sampai lima menit Cempaka tiba di halte busway, seorang wanita cantik menghampirinya. "Ojeg payung?" tanyanya. "Tolong antarkan aku sampai ke seberang sana," tunjuk wanita itu pada gedung tinggi yang berada di seberang halte.

Cempaka menggelengkan kepala. "Maaf aku bukan ojeg payung, aku hanya ingin menjemput cucuku," tolaknya dengan ramah.

Wajah wanita itu terlihat begitu kecewa. "Aku mohon tolonglah. Mobilku tiba-tiba saja bannya bocor, aku harus menjemput putriku yang sedang les di gedung sana. Aku akan terlambat menjemputnya kalau aku pesan taxi online dari sini."

Jalur yang memutar, di tambah dengan padatnya jalanan kota saat hujan akan membuat waktu tempuh sangat lama. Satu-satunya jalan yang tercepat hanyalah menyebrangi zebra cross.

Wanita muda itu terus memohon pada Cempaka, hingga akhirnya ia pun luluh dan mau mengantarnya. Sepanjang jalan Cempaka berdoa semoga Gita belum datang sebelum ia kembali lagi.

Setelah tiba di sebrang wanita muda itu merogoh tasnya, ia mengeluarkan beberapa lembar uang seratus ribuan. "Terima kasih banyak sudah mengantarku," ucapnya seranya menyodorkan uang tersebut.

Namun Cempaka menolaknya dengan halus. "Sudah kukatakan aku ini bukan ojeg payung, jadi aku tidak menerima bayaran. Aku menolongmu dengan ikhlas."

"Tapi aku ingin berterima kasih pada Anda."

"Kalau kau ada waktu, datanglah ke toko kueku yang di seberang sana. Aku menjual berbagai kue basah tradisional, jika ada yang kau suka kau boleh membelinya," ucap Cempaka sembari menunjuk ke arah toko kuenya.

"Baiklah kalau begitu, besok aku pasti akan mampir kesana." Wanita muda itu tersenyum berterima kasih pada Cempaka, kemudian ia berlari menuju pintu utama gedung.

Cempaka sempat memperhatikannya sejenak, ia melihat tampaknya putri dari wanita muda itu terlihat kesal karena ibunya datang terlambat. Cempaka hanya menggelengkan kepalanya 'Sepertinya ia terlalu memanjakan putrinya,' gumamnya.

Tanpa Cempaka ketahui anak perempuan yang tengah marah dengan ibunya itu adalah Jiva, yang tak lain sahabat dari cucunya, sementara wanita muda yang baru saja di antarnya adalah Kirana, orang tua angkat Jiva.

Dalam hati Cempaka berdoa agar suatu hari Gita bisa les di tempat sebagus itu, supaya kecerdasan yang di miliki cucunya semakin terasah. Cempaka bergegas kembali ke seberang, ia melihat bus sudah lewat dan orang-orang sudah pada turun.

Cempaka menoleh ke kanan dan ke kiri mencari cucu kesayanganya, tapi ia tidak menemukannya. "Apa jangan-jangan Gita sudah pulang?" ia jadi merasa bersalah karena terlambat menjemput cucunya. "Pasti dia sekarang sedang kebasahan."

Begitu Cempaka berbalik ia mendengar suara Gita.

"Nenek..."

Gita berlari menghampiri neneknya, ia sudah memegang payung di tangannya. "Nenek ngapain ke sini? Diluar dingin, nanti nenek masuk angin. Ayo pulang!!" Ia membimbing Cempaka berjalan menuju toko.

"Nenek mencemaskanmu, Nenek takut kamu kehujanan. Dari mana kau dapatkan payung itu?"

"Tadi penjaga kantin meminjamkan aku payung, besok pas antar kue lagi aku akan mengembalikannya," jawab Gita.

"Oh iya Nek, tadi aku di kasih uang lebih sama pemilik kantinnya. Aku belikan susu kalsium untuk Nenek." Gita menyodorkan belanjaannya pada Cempaka ketika mereka tiba di toko.

Cempaka sama sekali tidak senang dengan hadiah yang di belikan oleh Gita. "Kau kenapa malah membelikan itu untuk Nenek? Kenapa tidak kau buat jajan atau keperluanmu saja?" Ia menangis tersedu-sedu. Cempaka merasa belum bisa meberikan kebahagiaan dan hidup yang layak untuk Gita. Tapi anak itu malah terus memikirkannya.

"Aku sedang tidak ingin membeli apa-apa, Nek." Gita memeluk Cempaka dengan hangat, sembari mengelus punggungnya yang sudah renta.

Beberapa hari terakhir ini Gita sering melihat Cempaka memijat-mijat kakinya ketika tengah membuat kue, wanita tua itu terlihat pegal. Mungkin neneknya membutuhkan tambahan kalsium pikirnya, untuk itulah ia membelikan susu khusus untuk neneknya.

"Terima kasih banyak ya, Sayang," akhirnya Cempaka menerima susu tersebut, ia sebenarnya tak ingin membuat Gita kecewa atas perhatian yang di berikannya. "Tapi lain kali kau belikan keperluanmu dulu ya."

Gita mengangguk. "Iya, Nek."

Selesai mengganti pakaiannya, Gita langsung membantu Cempaka membuat pesanan arem-arem. Sembari membungkus gadis itu menghapalkan rumus matematikan yang sebelumnya ia tempel di dinding di dekat meja tempat ia membuat arem-arem.

Tangannya yang sudah terampil, membuatnya bisa mengerjakan pesanan tanpa melihat, sehingga matanya bisa terus terfokus pada rumus-rumus yang di hafalkannya.

Terkadang keterbatasan membuat orang berpikir lebih kreatif.

Terpopuler

Comments

☠ᵏᵋᶜᶟ🔵🍾⃝ͩ⏤͟͟͞RᴇᷞᴛͧɴᷠᴏͣW⃠🦈

☠ᵏᵋᶜᶟ🔵🍾⃝ͩ⏤͟͟͞RᴇᷞᴛͧɴᷠᴏͣW⃠🦈

Gita dalam hal menyayangi gak kaleng-kaleng, ia salah memilih sahabat karena ternyata Jiva tak sungguh-sungguh menganggap Gita sebagai sahabatnya

2024-11-19

4

☘️ gιмϐυℓ ☘️

☘️ gιмϐυℓ ☘️

Aamiin untuk doamu Nek, semoga Allah memberi Gita kehidupan yg lebih baik, menjadi anak yg cerdas & juga sukses di masa depan 🥰🤲

2024-11-19

3

☠ᵏᵋᶜᶟ🔵🍾⃝ͩ⏤͟͟͞RᴇᷞᴛͧɴᷠᴏͣW⃠🦈

☠ᵏᵋᶜᶟ🔵🍾⃝ͩ⏤͟͟͞RᴇᷞᴛͧɴᷠᴏͣW⃠🦈

nah metode yang digunakan Gita juga dulu di ajarkan oleh ibu saya dalam menghafal rumus-rumus
jadi hampir di semua dinding rumah dahulu penuh dengan tempelan rumus-rumus gitu deeh 🤣🤣

2024-11-19

3

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1 - Adopsi
2 Chapter 02 - Perjanjian yang Kedua
3 Chapter 03 - Pertengkaran Hebat
4 Chapter 04 - Perpisahan
5 Cahpter 05 - Lose
6 Chapter 06 - Berdamai dengan Keadaan
7 Chapter 07 - Pertemuan Tidak Sengaja.
8 Chapter 08 - Tamu yang Tak di Harapkan
9 Chapter 09 - Kau Kah Gadis itu?
10 Chapter 10 - Adopsi Part 2
11 Chapter 11 - Mengubah Nama
12 Chapter 12 - Apa Itu Guardian AI?
13 Chapter 13 - Berita Tidak Terduga
14 Chapter 14 - Kehilangan
15 Chapter 15 - Kehidupan yang Berbeda
16 Chapter 16 - Sang Pendongeng Menyelamatkanku
17 Chapter 17 - Pembaca Dongeng
18 Chapter 18 - Pesta Relasi.
19 Chapter 19 - Bertemu Kembali
20 Chapter 20 - Dimana Nenek Cempaka.
21 Chapter 21 - Tidak Fokus
22 Chapter 22 - Sebuah Permintaan
23 Chapter 23 - Melamarmu
24 Chapter 24 - Apakah Dia Orangnya?
25 Chapter 25 - Peran Pengganti
26 Chapter 26 - Salah Sangka
27 Chapter 27 - Rencana Pertunangan
28 Chapter 28 - Pertemuan Tak Sengaja
29 Chapter 29 - Persaingan Sengit
30 Chapter 30 - Bimbang
31 Chapter 31 - Unjuk Rasa
32 Chapter 32 - Ternyata Dia...?
33 Chapter 33 - Kunjungan Cempaka
34 Chapter 34 - Kecewa
35 Chapter 35 - Tak Ada Tujuan
36 Chapter 36 - Mencari Pekerjaan
37 Chapter 37 - Pekerjaan Baru
38 Chapter 38 -Pertunangan Spektakuler
39 Chapter 39 - Mencoba Mengikhlaskan
40 Chapter 40 - Menerima Lamaran Gala
41 Chapter 41 - Kejutan Kecil
42 Chapter 42 - Penyelidikan Sia-Sia
43 Chapter 43 - Menyelinap
44 Chapter 44 - Rahasia Ruang Bawah Tanah
45 Chapter 45 - Akan Aku Coba
46 Chapter 46 - Aku Masih Mencintaimu
47 Chapter 47 - Terkuaknya Sebuah Rahasia
48 Chapter 48 -Akulah Sang Pendongeng
49 Chapter 49 - Menepi
50 Chapter 50 - BASKARA IS BACK!!
51 Chapter 51 - Menyusun Rencana
52 Chapter 52 - Misi Penculikan
53 Chapter 53 - Kesepakatan
54 Chapter 54 - Berita Menghebohkan
55 Chapter 55 - Kilas balik (Part 1)
56 Chapter 56 - Kilas Balik (Part 2)
57 Chapter 57 - Kilas Balik (Part 3)
58 Chapter 58 - Kilas Balik (end)
59 Chapter 59
60 Chapter 60
61 Chapter 61 - Awan Mendung di Hidup Jiva
62 Chapter 62
63 Chapter 63
64 Chapter 64
65 Chapter 65
66 Chapter 66
67 Chapter 67
68 Chapter 68
69 Chapter 69
70 Chapter 70
71 Chapter 71
72 Chapter 72
73 Chapter 73
74 Chapter 74
75 Chapter 75
76 Chapter 76
77 Chapter 77
78 Chapter 78
79 Chapter 79
80 Chapter 80
81 Chapter 81
82 Chapter 82
83 Chapter 83
84 Chapter 84
85 Chapter 85
86 Chapter 86
87 Chapter 87
Episodes

Updated 87 Episodes

1
Chapter 1 - Adopsi
2
Chapter 02 - Perjanjian yang Kedua
3
Chapter 03 - Pertengkaran Hebat
4
Chapter 04 - Perpisahan
5
Cahpter 05 - Lose
6
Chapter 06 - Berdamai dengan Keadaan
7
Chapter 07 - Pertemuan Tidak Sengaja.
8
Chapter 08 - Tamu yang Tak di Harapkan
9
Chapter 09 - Kau Kah Gadis itu?
10
Chapter 10 - Adopsi Part 2
11
Chapter 11 - Mengubah Nama
12
Chapter 12 - Apa Itu Guardian AI?
13
Chapter 13 - Berita Tidak Terduga
14
Chapter 14 - Kehilangan
15
Chapter 15 - Kehidupan yang Berbeda
16
Chapter 16 - Sang Pendongeng Menyelamatkanku
17
Chapter 17 - Pembaca Dongeng
18
Chapter 18 - Pesta Relasi.
19
Chapter 19 - Bertemu Kembali
20
Chapter 20 - Dimana Nenek Cempaka.
21
Chapter 21 - Tidak Fokus
22
Chapter 22 - Sebuah Permintaan
23
Chapter 23 - Melamarmu
24
Chapter 24 - Apakah Dia Orangnya?
25
Chapter 25 - Peran Pengganti
26
Chapter 26 - Salah Sangka
27
Chapter 27 - Rencana Pertunangan
28
Chapter 28 - Pertemuan Tak Sengaja
29
Chapter 29 - Persaingan Sengit
30
Chapter 30 - Bimbang
31
Chapter 31 - Unjuk Rasa
32
Chapter 32 - Ternyata Dia...?
33
Chapter 33 - Kunjungan Cempaka
34
Chapter 34 - Kecewa
35
Chapter 35 - Tak Ada Tujuan
36
Chapter 36 - Mencari Pekerjaan
37
Chapter 37 - Pekerjaan Baru
38
Chapter 38 -Pertunangan Spektakuler
39
Chapter 39 - Mencoba Mengikhlaskan
40
Chapter 40 - Menerima Lamaran Gala
41
Chapter 41 - Kejutan Kecil
42
Chapter 42 - Penyelidikan Sia-Sia
43
Chapter 43 - Menyelinap
44
Chapter 44 - Rahasia Ruang Bawah Tanah
45
Chapter 45 - Akan Aku Coba
46
Chapter 46 - Aku Masih Mencintaimu
47
Chapter 47 - Terkuaknya Sebuah Rahasia
48
Chapter 48 -Akulah Sang Pendongeng
49
Chapter 49 - Menepi
50
Chapter 50 - BASKARA IS BACK!!
51
Chapter 51 - Menyusun Rencana
52
Chapter 52 - Misi Penculikan
53
Chapter 53 - Kesepakatan
54
Chapter 54 - Berita Menghebohkan
55
Chapter 55 - Kilas balik (Part 1)
56
Chapter 56 - Kilas Balik (Part 2)
57
Chapter 57 - Kilas Balik (Part 3)
58
Chapter 58 - Kilas Balik (end)
59
Chapter 59
60
Chapter 60
61
Chapter 61 - Awan Mendung di Hidup Jiva
62
Chapter 62
63
Chapter 63
64
Chapter 64
65
Chapter 65
66
Chapter 66
67
Chapter 67
68
Chapter 68
69
Chapter 69
70
Chapter 70
71
Chapter 71
72
Chapter 72
73
Chapter 73
74
Chapter 74
75
Chapter 75
76
Chapter 76
77
Chapter 77
78
Chapter 78
79
Chapter 79
80
Chapter 80
81
Chapter 81
82
Chapter 82
83
Chapter 83
84
Chapter 84
85
Chapter 85
86
Chapter 86
87
Chapter 87

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!