Chapter 10 - Adopsi Part 2

Suasana sepi menyelimuti kediaman Cempaka setelah Baskara mengantar Gita ke panti asuhan, padahal Gita hanya menginap semalam namun gadis itu mampu membuat suasana rumah Cempaka sangat hidup.

Saat masih gadis, Cempaka sudah mendambakan memiliki anak perempuan, namun sayangnya ketika ia dan suaminya ingin melakukan program kehamilan anak kedua mereka, sang suami tercinta harus berpulang ke pangkuan Yang Maha Kuasa.

Cempaka begitu gembira ketika Baskara mengungkapkan rencananya untuk menikah, tapi sangat di sayangkan Cempaka dan Mutiara sering berselisih paham yang mengakibatkan mereka sering bertengkar. Untuk itulah Cempaka tidak ikut serta ketika putra semata wayangnya memintanya untuk tinggal di rumah barunya. Cempaka ingin Baskara bahagia bersama keluarga kecilnya.

Kelahiran Kai merupakan anugerah terindah bagi Cempaka, cucu pertamanya itu begitu tampan dan ceria. Sekali waktu Cempaka mengajak Baskara berdiskusi agar dia menambah momongan lagi agar Kai tidak kesepian, Baskara pun sepemikiran dengan Ibunya, ia merasakan betul sepi dan sendirinya menjadi anak tunggal.

Di usia Kai yang baru genap 5 tahun, Baskara mengajak Mutiara untuk kembali menjalani program kehamilan. Ia menginginkan anak perempuan hadir di tengah keluarga kecilnya, sayangnya keinginan Baskara itu tidak di sambut hangat oleh Mutiara.

Wanita itu memilih melanjutkan pendidikannya di Singapore, meninggalkan suami dan anak laki-lakinya. Sejak saat itu hubungan keduanya mulai renggang, Mutiara seolah memiliki duanianya sendiri, ia hampir tidak pernah ada di hari penting putra semata wayangnya.

Hal itu membuat Baskara merasa bersalah, berbagai cara sudah Baskara tempuh agar keluarga kecilnya bisa sehangat dulu. Namun padatnya jadwal Mutiara, membuat wanita itu berkali-kali membatalkan janjinya berkumpul bersama keluarganya, hingga akhirnya Baskara memutuskan resign dari pekerjaannya demi memberikan banyak perhatian pada putra semata wayangnya.

Selain itu Baskara juga tengah fokus mengembangkan program AI yang tengah di kerjakannya, program yang sama sekali tidak pernah mendapat dukungan dari Mutiara dan selalu menjadi alasan wanita itu marah kepadanya.

"Menurutmu, apa Gita akan melupakan kita?" tanya Cempaka, memecah kesunyian makan malam mereka. Keduanya larut dalam pikiran mereka masing-masing.

"Aku rasa tidak. Saat aku meninggalkan panti, dia terlihat sangat sedih." Jika mengingat kejadian di kediaman Jiva, sudah jelas jika Gita bukan tipe anak yang mudah melupakan orang yang di kelannya.

Termasuk putra putra semata wayangnya, Kai. Gadis itu bahkan masih mengingat wajah Kai dengan jelas, padahal baru sekali mereka bertemu. "Sebenarnya Kai menyukai Gita," sahut Baskara.

"Bagaimana bisa?"

Baskara kemudian menceritakan pertemuan tidak sengaja antara Kai dan Gita, saat Kai melakukan study tour di Bandung, ia juga menceritakan ice cream buatan anaknya yang terinspirasi dengan Gita.

"Sepanjang jalan pulang tadi, aku berpikir tentang mengadopsi anak itu."

"Adopsi?" Seketika Cempaka menaruh sendok di piringnya. "Apa maksudmu Baskara?" ia menatap putranya lekat-lekat.

"Aku ingin menjaganya untuk Kai, kalau dia tinggal di sini Kai tidak perlu mencarinya ketika dia pulang nanti. Kita akan kesulitan mencarinya jika dia diadopsi oleh orang lain."

"Tapi mengurus anak perempuan itu berbeda dengan anak laki-laki, kau harus memberikannya perhatian lebih, kau harus mengerti perasaannya. Kau tidak punya pengalaman untuk hal itu, Baskara."

Meski Cempaka menyukai Gita, tapi tak pernah terbesit dalam benaknya untuk mengadopsinya. "Lagi pula belum tentu anak itu mau tinggal di sini?" ia mengangkat tangannya memperlihatkan sekeliling rumahnya yang begitu sederhana.

"Kalau anaknya mau, apa Ibu setuju?" Baskara mencoba membujuk ibunya agar merestuinya mengadopsi Gita.

Cempaka menghela napas berat. "Ibu tak yakin dia mau."

"Kalau dia mau, berarti Ibu harus setuju jadi Nenek angkatnya." Baskara begitu yakin jika Gita mau menjadi bagian dari keluarganya.

"Terserah kau saja," Cempaka beranjak dari tempat duduknya membereskan piring kotor, dan segera saja Baskara membantu ibunya.

***

Rasa bahagia begitu dirasakan Baskara ketika Gita menerimanya sebagai orang tua angkatnya, dengan penuh semangat Baskara bolak balik ke Bandung untuk mengurus administrasi yang di perlukan, hingga akhirnya Gita Rinjani sah menjadi anak angkatnya.

"Git, terima kasih ya telah bersedia menjadi bagian dari keluarga kami. Padahal kamu tahu sendiri, keluarga kami banyak sekali kekurangannya, tidak seperti keluarga temanmu yang kita datangi kemarin," ucap Baskara sembari mengemucikan kendaraannya, ia menatap Gita yang duduk di bangku belakang melalui kaca spion.

Baskara sengaja menyewa mobil karena Cempaka ingin ikut menjemput Gita, dan mempermudah mengangkut barang-barang Gita.

Cempaka menoleh. "Kami senang sekali kamu mau tinggal dan menjadi bagian dari keluarga kami, Nak," ia mengulurkan tangannya ke arah Gita.

Gita meraih tangan Cempaka dan menggenggamnya erat. "Nenek.. Ayah." untuk pertama kalinya ia memanggil Baskara dengan sebutan Ayah, Gita menatap Baskara dengan hangat. "Aku sangat senang menjadi bagian dari keluarga kalian, bersama kalian aku benar-benar menemukan arti keluarga yang inginkan selama ini."

"Tapi kamu jangan lupakan Ibu dan teman-temanmu di panti ya, jika ada kesempatan kapan-kapan kita main ke sana," ujar Baskara.

Gita mengangguk, ia berjanji tidak akan melupakan semua orang yang ada di panti karena mereka semualah dirinya bisa tumbuh hingga saat ini. Ia kembali menyandar ketika Cempaka melepaskan genggamannya.

Tiga jam berkendara, akhirnya mereka tiba di rumah baru Gita. Gadis itu masih bisa merasakan betapa sedihnya waktu ia harus kembali ke Bandung setelah semalaman menginap di kediaman Cempaka.

"Ayo tutup matamu dulu," Dengan tangannya yang mulai berkeriput, Cempaka menutup mata Gita dan menuntunnya masuk ke ruang tamu.

"Ada apa Nenek kok di tutup segala?" tanya Gita penasaran.

Cempaka membuka mata Gita ketika mereka sampai di ruang keluarga. "Kejutaaan..." ucap Cempaka dan Baskara bersamaan.

Gita begitu terkejut sekaligus gembira, mereka menghadiahi Gita sebuah piano berwarna hitam. "Ibu panti yang memberitahu Ayah, kamu suka sekali main piano. Tapi, maaf ya bukan piano baru. Semoga kamu suka, Nak."

"Ini bagus sekali Ayah, terima kasih." Gita tidak bisa menahan rasa haru bahagianya, ia hampir saja menitikan air mata bahagianya memeluk Cempaka.

"Ayo kamu cobain dulu pianonya!" Cempaka menepuk punggung Gita dengan lembut.

Dengan malu-malu, Gita mulai duduk di depan piano barunya. Ia memainkan satu lagu andalanya yang sering ia mainkan untuk menghibur teman-temannya di panti. Cempaka dan Baskara menatap bangga pada gadis bertalenta itu, Baskara berencana mendaftakan Gita les agar bakatnya lebih terasah.

Selesai Gita memainkan satu buah lagu untuknya, Baskara mengantar Gita ke kamar Kai yang ia sulap menjadi kamar perempuan dengan di dominasi warna merah muda. "Nanti kalau Kai tahu kamarnya jadi seperti ini bagaimana? Dia pasti akan marah."

Baskara menggeleng. "Dia tidak akan marah padamu, Ayah bisa jamin itu. Lagipula dia tidak akan kembali dalam waktu dekat." Baskara sudah berdamai dengan keadaan, ia yakin Kai mendapatkan pendidikan yang terbaik di sana. "Kalau nanti dia datang, Ayah akan membuatkan kamar untuknya."

"Terima kasih, Ayah." Gita berharap suatu saat bisa berkumpul bersama Kai.

Terpopuler

Comments

☠ᵏᵋᶜᶟ🔵🍾⃝ͩ⏤͟͟͞RᴇᷞᴛͧɴᷠᴏͣW⃠🦈

☠ᵏᵋᶜᶟ🔵🍾⃝ͩ⏤͟͟͞RᴇᷞᴛͧɴᷠᴏͣW⃠🦈

haaduuuh Bas...
apa kamu gak memikirkan perasaan Kai ???
efek jangka panjangnya ituloooh Bas....

2024-11-07

4

🍭ͪ ͩᵇᵃˢᵉ fj⏤͟͟͞R ¢ᖱ'D⃤ ̐

🍭ͪ ͩᵇᵃˢᵉ fj⏤͟͟͞R ¢ᖱ'D⃤ ̐

bagaimana reaksi Kai kalau tau gadis yang di sukainya ternyata diadopsi oleh orang tuanya.semoga saja Kai bisa menerima kehadiran Gita.
lanjutkan cita2mu jadi pendongeng yang terkenal Gita.

2024-11-08

2

☘️ gιмϐυℓ ☘️

☘️ gιмϐυℓ ☘️

Akhirnya ada juga yg mau mengadopsi Gita setelah lama menunggu 🥰🥰🥰

2024-11-07

5

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1 - Adopsi
2 Chapter 02 - Perjanjian yang Kedua
3 Chapter 03 - Pertengkaran Hebat
4 Chapter 04 - Perpisahan
5 Cahpter 05 - Lose
6 Chapter 06 - Berdamai dengan Keadaan
7 Chapter 07 - Pertemuan Tidak Sengaja.
8 Chapter 08 - Tamu yang Tak di Harapkan
9 Chapter 09 - Kau Kah Gadis itu?
10 Chapter 10 - Adopsi Part 2
11 Chapter 11 - Mengubah Nama
12 Chapter 12 - Apa Itu Guardian AI?
13 Chapter 13 - Berita Tidak Terduga
14 Chapter 14 - Kehilangan
15 Chapter 15 - Kehidupan yang Berbeda
16 Chapter 16 - Sang Pendongeng Menyelamatkanku
17 Chapter 17 - Pembaca Dongeng
18 Chapter 18 - Pesta Relasi.
19 Chapter 19 - Bertemu Kembali
20 Chapter 20 - Dimana Nenek Cempaka.
21 Chapter 21 - Tidak Fokus
22 Chapter 22 - Sebuah Permintaan
23 Chapter 23 - Melamarmu
24 Chapter 24 - Apakah Dia Orangnya?
25 Chapter 25 - Peran Pengganti
26 Chapter 26 - Salah Sangka
27 Chapter 27 - Rencana Pertunangan
28 Chapter 28 - Pertemuan Tak Sengaja
29 Chapter 29 - Persaingan Sengit
30 Chapter 30 - Bimbang
31 Chapter 31 - Unjuk Rasa
32 Chapter 32 - Ternyata Dia...?
33 Chapter 33 - Kunjungan Cempaka
34 Chapter 34 - Kecewa
35 Chapter 35 - Tak Ada Tujuan
36 Chapter 36 - Mencari Pekerjaan
37 Chapter 37 - Pekerjaan Baru
38 Chapter 38 -Pertunangan Spektakuler
39 Chapter 39 - Mencoba Mengikhlaskan
40 Chapter 40 - Menerima Lamaran Gala
41 Chapter 41 - Kejutan Kecil
42 Chapter 42 - Penyelidikan Sia-Sia
43 Chapter 43 - Menyelinap
44 Chapter 44 - Rahasia Ruang Bawah Tanah
45 Chapter 45 - Akan Aku Coba
46 Chapter 46 - Aku Masih Mencintaimu
47 Chapter 47 - Terkuaknya Sebuah Rahasia
48 Chapter 48 -Akulah Sang Pendongeng
49 Chapter 49 - Menepi
50 Chapter 50 - BASKARA IS BACK!!
51 Chapter 51 - Menyusun Rencana
52 Chapter 52 - Misi Penculikan
53 Chapter 53 - Kesepakatan
54 Chapter 54 - Berita Menghebohkan
55 Chapter 55 - Kilas balik (Part 1)
56 Chapter 56 - Kilas Balik (Part 2)
57 Chapter 57 - Kilas Balik (Part 3)
58 Chapter 58 - Kilas Balik (end)
59 Chapter 59
60 Chapter 60
61 Chapter 61 - Awan Mendung di Hidup Jiva
62 Chapter 62
63 Chapter 63
64 Chapter 64
65 Chapter 65
66 Chapter 66
67 Chapter 67
68 Chapter 68
69 Chapter 69
70 Chapter 70
71 Chapter 71
72 Chapter 72
73 Chapter 73
74 Chapter 74
75 Chapter 75
76 Chapter 76
77 Chapter 77
78 Chapter 78
79 Chapter 79
80 Chapter 80
81 Chapter 81
82 Chapter 82
83 Chapter 83
84 Chapter 84
85 Chapter 85
86 Chapter 86
87 Chapter 87
Episodes

Updated 87 Episodes

1
Chapter 1 - Adopsi
2
Chapter 02 - Perjanjian yang Kedua
3
Chapter 03 - Pertengkaran Hebat
4
Chapter 04 - Perpisahan
5
Cahpter 05 - Lose
6
Chapter 06 - Berdamai dengan Keadaan
7
Chapter 07 - Pertemuan Tidak Sengaja.
8
Chapter 08 - Tamu yang Tak di Harapkan
9
Chapter 09 - Kau Kah Gadis itu?
10
Chapter 10 - Adopsi Part 2
11
Chapter 11 - Mengubah Nama
12
Chapter 12 - Apa Itu Guardian AI?
13
Chapter 13 - Berita Tidak Terduga
14
Chapter 14 - Kehilangan
15
Chapter 15 - Kehidupan yang Berbeda
16
Chapter 16 - Sang Pendongeng Menyelamatkanku
17
Chapter 17 - Pembaca Dongeng
18
Chapter 18 - Pesta Relasi.
19
Chapter 19 - Bertemu Kembali
20
Chapter 20 - Dimana Nenek Cempaka.
21
Chapter 21 - Tidak Fokus
22
Chapter 22 - Sebuah Permintaan
23
Chapter 23 - Melamarmu
24
Chapter 24 - Apakah Dia Orangnya?
25
Chapter 25 - Peran Pengganti
26
Chapter 26 - Salah Sangka
27
Chapter 27 - Rencana Pertunangan
28
Chapter 28 - Pertemuan Tak Sengaja
29
Chapter 29 - Persaingan Sengit
30
Chapter 30 - Bimbang
31
Chapter 31 - Unjuk Rasa
32
Chapter 32 - Ternyata Dia...?
33
Chapter 33 - Kunjungan Cempaka
34
Chapter 34 - Kecewa
35
Chapter 35 - Tak Ada Tujuan
36
Chapter 36 - Mencari Pekerjaan
37
Chapter 37 - Pekerjaan Baru
38
Chapter 38 -Pertunangan Spektakuler
39
Chapter 39 - Mencoba Mengikhlaskan
40
Chapter 40 - Menerima Lamaran Gala
41
Chapter 41 - Kejutan Kecil
42
Chapter 42 - Penyelidikan Sia-Sia
43
Chapter 43 - Menyelinap
44
Chapter 44 - Rahasia Ruang Bawah Tanah
45
Chapter 45 - Akan Aku Coba
46
Chapter 46 - Aku Masih Mencintaimu
47
Chapter 47 - Terkuaknya Sebuah Rahasia
48
Chapter 48 -Akulah Sang Pendongeng
49
Chapter 49 - Menepi
50
Chapter 50 - BASKARA IS BACK!!
51
Chapter 51 - Menyusun Rencana
52
Chapter 52 - Misi Penculikan
53
Chapter 53 - Kesepakatan
54
Chapter 54 - Berita Menghebohkan
55
Chapter 55 - Kilas balik (Part 1)
56
Chapter 56 - Kilas Balik (Part 2)
57
Chapter 57 - Kilas Balik (Part 3)
58
Chapter 58 - Kilas Balik (end)
59
Chapter 59
60
Chapter 60
61
Chapter 61 - Awan Mendung di Hidup Jiva
62
Chapter 62
63
Chapter 63
64
Chapter 64
65
Chapter 65
66
Chapter 66
67
Chapter 67
68
Chapter 68
69
Chapter 69
70
Chapter 70
71
Chapter 71
72
Chapter 72
73
Chapter 73
74
Chapter 74
75
Chapter 75
76
Chapter 76
77
Chapter 77
78
Chapter 78
79
Chapter 79
80
Chapter 80
81
Chapter 81
82
Chapter 82
83
Chapter 83
84
Chapter 84
85
Chapter 85
86
Chapter 86
87
Chapter 87

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!