Chapter 07 - Pertemuan Tidak Sengaja.

Satu bulan pasca hakim mengetok palu dan mengabulkan permohonan perceraian Mutiara, Baskara mulai kembali menata kehidupannya. Ia harus bekerja keras untuk melunasi sisa hutang Mutiara dan juga menabung agar bisa menjemput Kai kembali.

"Sudah malam begini masih mau ketemu client lagi?" tanya Cempaka, ketika melihat putranya keluar dari kamar dengan mengenakan jaket dan sepatu kulit andalannya.

"Enggak, Bu. Aku mau jemput Rudi di stasiun sebentar," jawab Baskara seraya mengambil kunci motor yang ia letakan di atas kulkas.

Ya, setelah mobil pribadinya di tarik oleh debt collector beberapa waktu lalu. Kini Baskara menggunakan motor antik peninggalan almarhum ayahnya untuk operasionalnya sehari-hari.

Honda C70 yang terparkir di garasi kediaman orang tuanya masih tampak kokoh, sebelum menikah dengan Mutiara, ia sering memakainya. Namun karena Mutiara tidak senang dengan barang-barang jadul dan tidak mengizinkan Baskara membawanya ke rumahnya terpaksa motor itu biarkan tergeletak di garasi.

Satu minggu yang lalu Cempaka meminta Baskara menjual motor antik peninggalan suaminya itu, kata orang-orang di sekitarnya harga motor antik cukup tinggi. Wanita tua itu berharap motor antik suaminya bisa untuk melunasi hutang Mutiara yang masih di tanggung Baskara dan modal usaha.

Tapi Baskara menolak gagasan ibunya, ia tidak bisa melepas barang kesayangan almarhum bapaknya. Motor itu menyimpan banyak kenangan antara Cempaka dengan suaminya.

"Rudi teman kuliahmu waktu di Jogja itu?"

Baskara mengangguk, ia berjalan ke arah ibunya yang tengah sibuk menyiapkan makan malam. "Sekarang dia tinggal di Bandung, kemarin dia menelpon minta aku untuk mengantarnya menemui client, katanya takut nyasar kalo bawa mobil sendirian," ujar Baskara tertawa geli mengingat sifat teman lamanya yang cenderung penakut. "Sekalian mau aku suruh dia cek programku," lanjut Baskara.

"Ya sudah sana jemput, nanti keburu dateng keretanya. Ajak dia makan malam bersama kebetulan Ibu masak banyak."

Baskara meraih tangan Cempaka kemudian menciumnya. "Pergi dulu ya, Bu. Assalamualaikum."

"Walaikumsalam."

***

Tepat saat Baskara memarkirkan kendaraanya, jam sudah menunjukan waktu kedatangan kereta dari Bandung, dan perlahan orang-orang mulai memenuhi stasiun.

Baskara bergegas mencari keberadaan Rudi, ia berlari menghampiri gerbong kereta sembari menghubungi temannya, guna mengetahui keberadaannya di mana. Sudah dua kali Baskara menghubungi Rudi, namun Rudi tak kunjung mengangkat telepon darinya. "Kemana itu orang?" ia kembali mengulangi teleponnya sembari celingak-celinguk mencari keberadaan Rudi di tengah kerumunan.

Sejenak Baskara terdiam melihat seorang gadis kecil nampak kebingungan di tengah kerumunan, tapi ia tidak memperdulikannya lebih jauh sebab ia harus mencari temannya. Saat Baskara berbalik, secara tak sengaja ia menabrak dua orang laki-laki mengenakan pakaian serba hitam-hitam, lengkap dengan masker.

"Maaf," dua orang laki-laki tadi berlalu, dan Baskara pun kembali mencari Rudi.

Sudah hampir tiga puluh menit Baskara mencari, ia tidak menemukan temannya, dan suasana stasiun pun mulai sepi. Di tengah kebingungannya ia menerima satu panggilan masuk, akhirnya Rudi menghubunginya.

"Maaf Bas, tadi aku di toilet. Perutku mules, jadi aku enggak bisa ke Jakarta sekarang..." ucapnya dengan logat Jawa kental.

"Kalo enggak jadi kenapa enggak bilang dari tadi? Gue kan ga perlu ke stasiun segala," ucap Baskara sewot.

"Iyo, iyo maaf. Tadi mendadak perutku mules habis makan sambel mertua...."

Baskara mengabaikan penjelasan Rudi, tanpa menutup teleponnya ia memasukan hanphonenya ke saku dan bergegas menghampiri gadis kecil yang tadi ia lihat saat mencari Rudi.

Gadis itu tengah bersama dua pria berbaju hitam yang tadi menabraknya. "Lepaskan anak ini!" ia mencengkram erat satu pria yang memegang gadis kecil itu. "Atau aku akan loporkan kalian ke polisi dengan tuduhan penculikan dan eksploitasi anak!"

Pria itu mengibaskan tangan Baskara. "Kau jangan asal tuduh, aku justru ingin membantunya," elaknya mencoba membela diri.

Baskara tersenyum sinis. "Aku sering melihat kalian di kolong jembatan sedang menginstruksikan beberapa anak yang kalian culik untuk kalian jadikan pengemis." Ia memberi kode dengan matanya seolah menunjuk ke arah security. "Lepaskan dia atau aku akan laporkan?"

Dua pria itu tidak berkutik dengan acaman Baskara, keduanya melepaskan gadis itu dan langsung pergi meninggalkan mereka.

"Ini Jakarta, kenapa kau sendirian di sini malam-malam? Dimana orang tuamu?" tanya Baskara ketika dua pria itu pergi.

Sang gadis menggelengkan wajahnya, raut wajahnya begitu sedih dan ketakutan. "Terima kasih Om sudah menolongku. Aku sedang menunggu temanku menjemputku."

Baskara menoleh ke kanan dan ke kiri. "Teman? Tidak ada siapa-siapa di sini. Di mana orang tuamu? biar Om antar dan Om beri nasehat agar tidak meninggalkan anak gadis di stasiun," ucap Baskara kesal. "bagaimana bisa orang tua meninggalkan anak di tempat seperti ini," gerutunya.

"A-aku... Aku tidak punya orang tua," jawab gadis itu lirih.

Baskara terkejut mendengarnya. "Jadi kau ke sini sendirian?"

Gadis itu mengangguk.

"Apa yang ada dalam pikiranmu datang ke Jakarta malam-malam sendirian? siapa yang mau kau temui? Kau tidak sedang menjalani kencan buta dengan pria yang kau temui di sosial media kan?" Baskara memijat keningnya karena pening.

Gadis itu menggelengkan kepalanya atas tuduhan yang di alamatkannya.

Baskara menggiring gadis itu menuju tempat duduk terdekat."Oke, siapa namamu dan ceritakan pada Om mengapa kau bisa ada di sini sendirian?"

"Namaku Gita, Om." Ia menceritakan jika dirinya diam-diam kabur dari panti untuk menghadiri pesta ulang tahun Jiva.

Satu minggu yang lalu akhirnya Jiva mengiriminya surat dan memberikannya undangan ulang tahun, dalam surat itu Jiva meminta Gita untuk tidak mengatakan pada siapa pun sebab ia hanya mengundang Gita.

"Lalu temanmu tidak menjemputmu?" tanya Baskara.

"Mungkin dia masih di jalan," jawab Gita, ia sendiri bingung mengapa Jiva tidak ada padahal ia sudah mengikuti semua instruksi yang Jiva berikan dalam surat itu.

Baskara menghela napas beratnya. "Temanmu sudah menipumu."

"Tidak. Jiva tidak mungkin seperti itu." Gita mencoba membela temannya, meski hati kecilnya mebenarkan apa yang di katakan Baskara. 'Dia tidak mungkin seketerlaluan ini,' batinnya.

Hampir satu jam Baskara menemani Gita menunggu Jiva, sampai akhirnya ia yakin bawa Jiva tidak akan datang. "Dia tidak mungkin datang, jadi biar Om antar kau ke kantor polisi agar polisi menghubungi pantimu dan mengantarmu."

"Tidak!" tolak Gita dengan tegas. "Aku ingin ke alamat ini, apa Om bisa mengantarku?"

"Hei, temanmu sudah menipumu. Lupakan dia, dan pulanglah!!"

"Tapi hari ini adalah ulang tahunnya, dia pasti akan senang jika aku datang dan membawa makanan kesukaannya." Matanya yang memelas mengarah pada paper bag yang sedari tadi ia genggam erat.

Baskara yang iba pada Gita, menghembuskan napas berat. "Baiklah, Om akan mengantarmu. Mana alamatnya?"

Dengan senyum malu-malu, perlahan Gita mengulurkan tangannya menerikan alamat yang tertera di amplop surat.

Terpopuler

Comments

☘️ gιмϐυℓ ☘️

☘️ gιмϐυℓ ☘️

Dua orang beda generasi yg sama2 jadi korban penipuan 😅😅😅 kalo Baskara ditipu mantan istrinya, kalo Gita ditipu mantan sahabatnya 🤭🤭🤭

2024-11-04

7

◌ᷟ⑅⃝ͩ●⍣క🎸BuNdAιиɑ͜͡✦●⑅⃝ᷟ◌ͩ

◌ᷟ⑅⃝ͩ●⍣క🎸BuNdAιиɑ͜͡✦●⑅⃝ᷟ◌ͩ

Gita & Bhaskara. 2 orang tulus yang dikhianati

2024-11-04

3

🍭ͪ ͩ𝐀𝐧𝐠ᵇᵃˢᵉՇɧeeՐՏ🍻☪️¢ᖱ'D⃤

🍭ͪ ͩ𝐀𝐧𝐠ᵇᵃˢᵉՇɧeeՐՏ🍻☪️¢ᖱ'D⃤

Apa yang di katakan Baskara bener Gita kamu sudah di tipu oleh Jiva

2024-12-23

2

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1 - Adopsi
2 Chapter 02 - Perjanjian yang Kedua
3 Chapter 03 - Pertengkaran Hebat
4 Chapter 04 - Perpisahan
5 Cahpter 05 - Lose
6 Chapter 06 - Berdamai dengan Keadaan
7 Chapter 07 - Pertemuan Tidak Sengaja.
8 Chapter 08 - Tamu yang Tak di Harapkan
9 Chapter 09 - Kau Kah Gadis itu?
10 Chapter 10 - Adopsi Part 2
11 Chapter 11 - Mengubah Nama
12 Chapter 12 - Apa Itu Guardian AI?
13 Chapter 13 - Berita Tidak Terduga
14 Chapter 14 - Kehilangan
15 Chapter 15 - Kehidupan yang Berbeda
16 Chapter 16 - Sang Pendongeng Menyelamatkanku
17 Chapter 17 - Pembaca Dongeng
18 Chapter 18 - Pesta Relasi.
19 Chapter 19 - Bertemu Kembali
20 Chapter 20 - Dimana Nenek Cempaka.
21 Chapter 21 - Tidak Fokus
22 Chapter 22 - Sebuah Permintaan
23 Chapter 23 - Melamarmu
24 Chapter 24 - Apakah Dia Orangnya?
25 Chapter 25 - Peran Pengganti
26 Chapter 26 - Salah Sangka
27 Chapter 27 - Rencana Pertunangan
28 Chapter 28 - Pertemuan Tak Sengaja
29 Chapter 29 - Persaingan Sengit
30 Chapter 30 - Bimbang
31 Chapter 31 - Unjuk Rasa
32 Chapter 32 - Ternyata Dia...?
33 Chapter 33 - Kunjungan Cempaka
34 Chapter 34 - Kecewa
35 Chapter 35 - Tak Ada Tujuan
36 Chapter 36 - Mencari Pekerjaan
37 Chapter 37 - Pekerjaan Baru
38 Chapter 38 -Pertunangan Spektakuler
39 Chapter 39 - Mencoba Mengikhlaskan
40 Chapter 40 - Menerima Lamaran Gala
41 Chapter 41 - Kejutan Kecil
42 Chapter 42 - Penyelidikan Sia-Sia
43 Chapter 43 - Menyelinap
44 Chapter 44 - Rahasia Ruang Bawah Tanah
45 Chapter 45 - Akan Aku Coba
46 Chapter 46 - Aku Masih Mencintaimu
47 Chapter 47 - Terkuaknya Sebuah Rahasia
48 Chapter 48 -Akulah Sang Pendongeng
49 Chapter 49 - Menepi
50 Chapter 50 - BASKARA IS BACK!!
51 Chapter 51 - Menyusun Rencana
52 Chapter 52 - Misi Penculikan
53 Chapter 53 - Kesepakatan
54 Chapter 54 - Berita Menghebohkan
55 Chapter 55 - Kilas balik (Part 1)
56 Chapter 56 - Kilas Balik (Part 2)
57 Chapter 57 - Kilas Balik (Part 3)
58 Chapter 58 - Kilas Balik (end)
59 Chapter 59
60 Chapter 60
61 Chapter 61 - Awan Mendung di Hidup Jiva
62 Chapter 62
63 Chapter 63
64 Chapter 64
65 Chapter 65
66 Chapter 66
67 Chapter 67
68 Chapter 68
69 Chapter 69
70 Chapter 70
71 Chapter 71
72 Chapter 72
73 Chapter 73
74 Chapter 74
75 Chapter 75
76 Chapter 76
77 Chapter 77
78 Chapter 78
79 Chapter 79
80 Chapter 80
81 Chapter 81
82 Chapter 82
83 Chapter 83
84 Chapter 84
85 Chapter 85
86 Chapter 86
87 Chapter 87
Episodes

Updated 87 Episodes

1
Chapter 1 - Adopsi
2
Chapter 02 - Perjanjian yang Kedua
3
Chapter 03 - Pertengkaran Hebat
4
Chapter 04 - Perpisahan
5
Cahpter 05 - Lose
6
Chapter 06 - Berdamai dengan Keadaan
7
Chapter 07 - Pertemuan Tidak Sengaja.
8
Chapter 08 - Tamu yang Tak di Harapkan
9
Chapter 09 - Kau Kah Gadis itu?
10
Chapter 10 - Adopsi Part 2
11
Chapter 11 - Mengubah Nama
12
Chapter 12 - Apa Itu Guardian AI?
13
Chapter 13 - Berita Tidak Terduga
14
Chapter 14 - Kehilangan
15
Chapter 15 - Kehidupan yang Berbeda
16
Chapter 16 - Sang Pendongeng Menyelamatkanku
17
Chapter 17 - Pembaca Dongeng
18
Chapter 18 - Pesta Relasi.
19
Chapter 19 - Bertemu Kembali
20
Chapter 20 - Dimana Nenek Cempaka.
21
Chapter 21 - Tidak Fokus
22
Chapter 22 - Sebuah Permintaan
23
Chapter 23 - Melamarmu
24
Chapter 24 - Apakah Dia Orangnya?
25
Chapter 25 - Peran Pengganti
26
Chapter 26 - Salah Sangka
27
Chapter 27 - Rencana Pertunangan
28
Chapter 28 - Pertemuan Tak Sengaja
29
Chapter 29 - Persaingan Sengit
30
Chapter 30 - Bimbang
31
Chapter 31 - Unjuk Rasa
32
Chapter 32 - Ternyata Dia...?
33
Chapter 33 - Kunjungan Cempaka
34
Chapter 34 - Kecewa
35
Chapter 35 - Tak Ada Tujuan
36
Chapter 36 - Mencari Pekerjaan
37
Chapter 37 - Pekerjaan Baru
38
Chapter 38 -Pertunangan Spektakuler
39
Chapter 39 - Mencoba Mengikhlaskan
40
Chapter 40 - Menerima Lamaran Gala
41
Chapter 41 - Kejutan Kecil
42
Chapter 42 - Penyelidikan Sia-Sia
43
Chapter 43 - Menyelinap
44
Chapter 44 - Rahasia Ruang Bawah Tanah
45
Chapter 45 - Akan Aku Coba
46
Chapter 46 - Aku Masih Mencintaimu
47
Chapter 47 - Terkuaknya Sebuah Rahasia
48
Chapter 48 -Akulah Sang Pendongeng
49
Chapter 49 - Menepi
50
Chapter 50 - BASKARA IS BACK!!
51
Chapter 51 - Menyusun Rencana
52
Chapter 52 - Misi Penculikan
53
Chapter 53 - Kesepakatan
54
Chapter 54 - Berita Menghebohkan
55
Chapter 55 - Kilas balik (Part 1)
56
Chapter 56 - Kilas Balik (Part 2)
57
Chapter 57 - Kilas Balik (Part 3)
58
Chapter 58 - Kilas Balik (end)
59
Chapter 59
60
Chapter 60
61
Chapter 61 - Awan Mendung di Hidup Jiva
62
Chapter 62
63
Chapter 63
64
Chapter 64
65
Chapter 65
66
Chapter 66
67
Chapter 67
68
Chapter 68
69
Chapter 69
70
Chapter 70
71
Chapter 71
72
Chapter 72
73
Chapter 73
74
Chapter 74
75
Chapter 75
76
Chapter 76
77
Chapter 77
78
Chapter 78
79
Chapter 79
80
Chapter 80
81
Chapter 81
82
Chapter 82
83
Chapter 83
84
Chapter 84
85
Chapter 85
86
Chapter 86
87
Chapter 87

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!