Alangkah terkejutnya Cempaka mendapati putra semata wayangnya pulang dengan membawa semua barang-barang pribadinya. Baskara tidak punya pilihan lain selain pulang ke rumah ibunya, selain rumah dan mobilnya yang di sita, ternyata Mutiara pun masih meninggalkan hutang lainnya yang harus ia bayar.
Berkali-kali Cempaka menghela napas beratnya, ia terus berusaha untuk mengatur detak jantungnya agar tetap stabil saat mendengar semua cerita Baskara. "Sebetulnya dari awal, Ibu tidak setuju kau menikahi dia. Tapi Ibu tidak mau menyesali itu karena kalian memiki Kai yang begitu manis," ia memegang kepalanya yang begitu terasa pening. "Cucuku yang malang, dia pasti sedih tanpa dirimu."
Cempaka tahu betul kedekatan antara Baskara dan Kai, karena sejak kecil Kai lebih banyak di asuh oleh ayahnya ketimbang ibunya. Mutiara lebih sering jalan bersama teman-teman sosialitanya ketimbang bermain bersama anak dan suaminya, tapi Baskara sama sekali tidak pernah marah kepada Mutiara.
"Ibu tidak perlu khawatir, setelah aku berhasil melunasi semua hutang-hutang Tiara, aku akan menyusul mereka. Aku tahu Kai sekolah di mana, wali kelasnya yang lama sudah memberitahuku."
Cempaka mendongak matanya melotot menatap Baskara, putra yang ia besarkan seorang diri setelah suaminya meninggal dunia saat Baskara masih berusia sepuluh tahun. "Kau boleh menyusul Kai, tapi tidak dengan wanita jahat itu!! Ibu tidak sudi menerima dia sebagai menantuku lagi."
Ia meraih bahu Baskara, dan menatapnya lekat-lekat. "Baskara sadarlah, dia bukan wanita yang baik untukmu!" ia menepuk-nepuk lembut bahu putranya kemudian berjalan menuju kamarnya. "Ini rumahmu, tinggallah di sini selama yang kau mau."
Baskara mengguk, ia sangat bersyukur memiliki ibu yang begitu menyayanginya. Berkali-kali ia membuat kesalahan, ibunya akan tetap selalu menerimanya. 'Kali ini aku akan melepaskan Tiara.' Ia mencoba berdamai dengan keadaan, dan yakin bahwa Mutiara akan menjaga Kai dengan baik di sana karena selama ini Mutiara pun memang selalu berusaha memberikan yang terbaik untuk putra mereka.
***
Sementara itu di tempat berbeda Kai hanya memainkan sendok dan garpunya, ia begitu marah terhadap ibunya yang telah membawanya ke New York tanpa persetujuannya, Kai merasa telah di tipu.
Selain itu juga muak melihat kemesraan ibunya dengan Rendi, yang ia tahu pria itu adalah teman dekat kedua orang tuanya. Tanpa malu-malu mereka mempertontonkan kemesraan mereka di depan mata Kai. 'Sungguh tidak tahu malu,' batin Kai.
"Cepat habiskan makananmu, Kai! Sebentar lagi guru lesmu datang, kau tidak bisa sekolah kalau bahasa Inggrismu masih kacau seperti ini, kau juga harus mengejar ketertinggalanmu, materi sekolah di sini sangat jauh berbeda dengan sekolah di Indonesia. Jadi kau harus lebih giat lagi belajarnya."
"Aku mau pulang! Aku mau tinggal dengan Ayah," ucap Kai dengan tegas. Sudah berulang kali sejak ia menyadari jika dirinya berada di New York, Kai meminta agar ibunya memulangkannya ke tanah air.
Tapi yang Kai dapatkan justru malah hukuman, Mutiara akan menyuruh orang untuk mengurung Kai di ruangan tertutup yang kosong setiap kali Kai mengamuk meminta pulang. Kai begitu tersiksa tak bisa menghubungi ayahnya, handphonenya di sita, ia tidak mendapatkan akses internet sama sekali.
"Kai, seharusnya kau bersyukur karena Mama telah menyelamatkanmu dari kesulitan. Mama dan calon Ayah barumu akan memberikan fasilitas pendidikan dan semuanya yang terbaik untukmu," Mutiara menoleh ke arah pria yang duduk di sebelahnya, ia mengelus wajahnya dengan lembut seraya tersenyum padanya.
"Aku tidak sudi memiliki Ayah seperti dia, sampai mati pun Ayahku hanyalah Ayah Baskara!!" Kai membanting sendoknya dan pergi meninggalkan meja makan.
"JAGA BICARAMU KAI! KAU ANAK YANG TIDAK TAHU TERIMA KASIH..." Mutiara berteriak meminta Kai untuk kembali dan meminta maaf pada calon suaminya.
"Sudahlah Sayang biarkan saja dia, emosinya belum stabil," ucap Rendi mencoba menenangkan kekasihnya. "Aku yakin lama kelamaan dia akan mengerti, dan menerimaku."
"Tapi tetap saja dia sangat keterlaluan padamu, Sayang," Mutiara bergelayut mesra pada tubuh Rendi.
Untuk sesaat Kai menoleh ia menatap jijik ke arah ibunya, hatinya terasa sangat panas menayangkan betapa sakitnya Ayahnya jika mengetahui ibunya telah mengkhianatinya.
Kai bergegas pergi ke dapur, ia menarik beberapa laci mencari-cari pisau. Akhirnya ia menemukan sebuah pisau yang cukup panjang yang bisa ia gunakan untuk menghabisi Rendi atau bahkan ibunya sekaligus.
Kai kembali ke ruang makan dengan membawa pisau tersebut di tangannya, tapi langkahnya terhenti ketika seorang pengawal Rendi berhasil merebut pisau itu. "Kau tidak akan bisa membunuhnya," pria itu memberikan kode dengan matanya seolah berkata begitu banyak pengawal di sekitar Rendi dan Mutiara yang siap melindungi mereka. "Kau akan dalam masalah besar kalau kau nekat melakukannya."
"Lalu aku harus apa? Aku tidak bisa membiarkan mereka berbuat seenaknya kepadaku, aku mau pulang ke Indonesia."
Pria itu tersenyum pada Kai. "Jika Kau tidak bisa melawan musuhmu maka jadilah pasukannya," bisiknya seraya menepuk bahu Kai, kemudian ia pergi ke dapur untuk mengembalikan pisau tersebut pada tempatnya.
Sementara Kai masuk ke kamarnya, merenungi ucapan pengawal tadi. Apa yang pria itu katakan memang ada benarnya, melawan Rendi dan ibunya hanya akan menambah masalah, ia harus mencari lain agar bisa kembali ke Indonesia.
'Lagi pula aku juga tidak ingin Ayah mengemis-ngemis kepada Mama agar kembali rujuk,' batin Kai, ia yakin di sana ayahnya hanya akan kehilangan untuk sementara waktu dan akan segera bangkit kembali. Yang perlu ia lakukan saat ini hanya berdamai dengan keadaan hingga saatnya tiba ia akan kembali pada ayahnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 87 Episodes
Comments
☘️ gιмϐυℓ ☘️
Bagus Kai, melawan orang licik harus menggunakan siasat supaya menang. Mungkin utk kali ini kamu harus bersabar dulu melihat kelakuan ibumu
2024-11-01
6
🍭ͪ ͩᵇᵃˢᵉ fj⏤͟͟͞R ¢ᖱ'D⃤ ̐
yang pasti jangan kecewakan ayahmu Kai. untuk sementara ikuti kemauan ibunya sampai mereka lengah dan percaya,saat itu waktunya untuk kembali pada ayah.
2024-11-01
4
◌ᷟ⑅⃝ͩ●⍣క🎸BuNdAιиɑ͜͡✦●⑅⃝ᷟ◌ͩ
semangat kai. lakukan yg terbaik yg dapat membuatmu kembali pada ayah baskara. termasuk apa yg pengawal tadi katakan.
2024-11-01
3