BISIKAN DARI KEGELAPAN

Setelah keheningan yang mencekam di rumah kepala desa, mereka memutuskan untuk beristirahat sejenak. Tubuh mereka lelah, baik secara fisik maupun mental. Namun, pikiran mereka tak berhenti berputar. Nur, Pujo, Ustad Eddy, dan Tri tahu bahwa apa yang baru saja terjadi hanyalah awal dari sebuah kekuatan yang lebih besar dan lebih jahat.

Malam semakin larut, dan angin yang berhembus dari luar membawa hawa dingin yang merayap ke setiap sudut ruangan. Mereka memutuskan untuk menunggu hingga fajar, karena menurut Ustad Eddy, energi gelap selalu paling kuat di malam hari. Dengan peralatan yang mereka bawa, Nur mulai menyiapkan dokumentasi tentang apa yang baru saja terjadi.

Namun, di tengah usaha mereka untuk menenangkan diri, suara bisikan samar mulai terdengar di sekitar mereka. Bukan hanya satu, melainkan banyak suara yang datang dari segala arah, seolah-olah dinding-dinding rumah itu memiliki nyawa sendiri.

"Apa kau mendengar itu?" tanya Nur dengan mata terbelalak, menoleh ke arah Pujo yang duduk di seberangnya.

Pujo hanya mengangguk, wajahnya tegang. "Ini bukan suara dari dunia kita."

Suara itu semakin jelas, tidak hanya bisikan biasa, melainkan suara yang terdengar seperti panggilan—panggilan dari entitas lain yang sedang menunggu di balik kegelapan. Mereka semua terdiam, saling berpandangan, mencoba mencari sumber suara tersebut.

“Ini pasti bagian dari kekuatan yang lebih besar,” kata Ustad Eddy, sambil mengeluarkan tasbih dari kantongnya. "Kita belum keluar dari masalah ini. Makhluk-makhluk ini tahu kita ada di sini, dan mereka tidak akan membiarkan kita pergi begitu saja."

Nur menggenggam kameranya lebih erat, meskipun kamera itu tidak mungkin menangkap suara-suara gaib. “Kita harus tetap merekam semua ini, apa pun yang terjadi,” katanya, berusaha terdengar tegar meski dalam hati ia merasa gentar.

Sementara itu, Tri mulai merasakan sesuatu yang aneh di dalam dirinya. Tubuhnya terasa berat, dan sebuah tekanan misterius seolah-olah mendorongnya dari dalam. Dia memejamkan mata, mencoba mengendalikan perasaannya. Sebagai seorang mediator, dia terbiasa merasakan energi makhluk halus, tetapi kali ini ada sesuatu yang berbeda—sesuatu yang jauh lebih kuat dari apa pun yang pernah dia hadapi.

“Ada sesuatu yang mencoba masuk ke dalam pikiranku,” kata Tri dengan suara parau. Keringat dingin membasahi dahinya.

Pujo segera mendekat, menempatkan tangannya di bahu Tri. "Kendalikan pikiranmu. Makhluk-makhluk ini akan mencoba memanfaatkan celah sedikit pun untuk masuk. Jangan biarkan mereka menemukan kelemahanmu."

Tri menggertakkan giginya, berusaha melawan tekanan yang semakin kuat. Ustad Eddy, yang melihat situasi itu semakin genting, mulai merapalkan doa-doa perlindungan. Suara doa-doanya menggema di seluruh ruangan, mengusir sebagian kegelapan yang menyelimuti mereka.

Namun, meski doa-doa itu berhasil menahan sebagian dari kekuatan jahat, bisikan-bisikan dari kegelapan terus berdengung, seolah-olah ingin merobek batas antara dunia manusia dan dunia gaib.

“Kita tidak bisa tinggal di sini lebih lama,” kata Pujo akhirnya, setelah merasakan bahwa energi gelap semakin mendekat. "Tempat ini sudah tidak aman. Kita harus keluar dari sini, sekarang juga."

Mereka berempat sepakat. Meskipun malam masih gelap dan hawa dingin semakin menggigit, tetap lebih aman berada di luar daripada terperangkap di dalam rumah yang sudah terkontaminasi energi negatif.

Dengan langkah cepat namun hati-hati, mereka meninggalkan rumah kepala desa dan keluar ke jalan desa yang sepi. Namun, desa itu bukan lagi desa yang mereka kenal. Kabut tebal menyelimuti setiap sudut, dan setiap bayangan yang tertangkap mata mereka seolah-olah bergerak dengan sendirinya. Rumah-rumah kosong berdiri seperti saksi bisu dari tragedi yang mungkin pernah terjadi di sini.

“Apa yang sebenarnya terjadi di desa ini?” tanya Nur, mencoba meredakan ketakutannya dengan bertanya.

“Ini lebih dari sekadar desa terkutuk,” jawab Pujo sambil terus berjalan, tatapannya tajam memandang ke depan. “Ada kekuatan kuno yang telah berdiam di sini sejak lama. Kepala desa mungkin mencoba mengendalikannya, tapi ia sendiri terjebak.”

Ustad Eddy menambahkan, “Dalam banyak kepercayaan, ada entitas yang tidak boleh disentuh manusia. Begitu mereka dibangkitkan, mereka tidak akan pernah kembali dengan damai.”

Mereka berjalan menyusuri jalan berbatu yang mengarah ke luar desa, namun di tengah perjalanan, mereka menemukan sesuatu yang membuat langkah mereka terhenti. Di persimpangan jalan, ada sebuah pohon besar yang tampak lebih tua dari yang lain. Di bawahnya, sebuah batu nisan besar berdiri tegak, tertutup lumut dan tanaman liar.

“Tempat ini tidak ada sebelumnya,” kata Tri, merasa janggal. "Aku tidak ingat pernah melihat nisan ini."

“Aku juga tidak,” jawab Pujo. "Ini tidak ada ketika kita datang ke desa ini beberapa hari yang lalu."

Ustad Eddy mendekat, memeriksa batu nisan tersebut. Simbol-simbol aneh terukir di permukaannya, sangat mirip dengan yang mereka lihat di rumah kepala desa. Simbol-simbol itu terhubung dengan sesuatu yang jauh lebih dalam dan lebih jahat daripada yang bisa mereka bayangkan.

“Tanda ini...” Ustad Eddy terdiam sejenak, lalu melanjutkan, “ini bukan sekadar tanda gaib. Ini adalah lambang dari sebuah perjanjian.”

“Perjanjian?” tanya Nur dengan dahi berkerut. “Perjanjian antara siapa?”

“Antara manusia dan makhluk gaib,” jawab Ustad Eddy. “Seseorang di desa ini, mungkin kepala desa, membuat perjanjian dengan entitas dari dunia lain. Mereka memberikan sesuatu, mungkin sebagai imbalan untuk kekuatan atau perlindungan, tetapi perjanjian semacam ini tidak pernah berakhir baik.”

Pujo mendekatkan wajahnya ke batu nisan itu, merasakan energi yang terpancar dari simbol-simbol tersebut. “Ini bukan energi biasa. Perjanjian ini sudah berlangsung sangat lama, mungkin selama ratusan tahun.”

“Kita harus memutus perjanjian ini,” kata Tri tiba-tiba, suaranya terdengar tegas. “Selama perjanjian ini masih aktif, desa ini akan terus terjebak dalam kegelapan.”

“Tapi bagaimana caranya?” tanya Nur. “Kita bahkan tidak tahu siapa yang membuat perjanjian ini dan dengan siapa.”

Ustad Eddy berdiri sejenak, merenungkan situasi mereka. “Setiap perjanjian memiliki titik kelemahan. Entitas yang terlibat tidak akan membiarkan dirinya terikat begitu saja tanpa celah. Kita harus mencari cara untuk menemukan kelemahan itu dan menghancurkannya.”

Sementara mereka berbicara, suara bisikan kembali terdengar—kali ini lebih keras, lebih mendesak. Bayang-bayang di sekitar mereka tampak bergerak, semakin mendekat. Mereka sadar bahwa waktu mereka terbatas.

“Kita tidak punya banyak waktu,” kata Pujo. “Energi di sekitar kita semakin kuat. Kita harus segera bertindak.”

Mereka memutuskan untuk mencari lebih jauh di dalam desa, berharap menemukan petunjuk lain yang bisa membantu mereka memutus perjanjian kuno ini. Setiap langkah yang mereka ambil semakin berat, seolah-olah tanah di bawah mereka dipenuhi oleh sesuatu yang ingin menyeret mereka ke dalam kegelapan.

Nur terus merekam dengan kameranya, meskipun dia tahu bahwa apa pun yang terjadi di sini mungkin tidak akan terlihat oleh mata manusia biasa. Kamera itu baginya adalah perisai, sesuatu yang membuatnya tetap merasa terhubung dengan dunia nyata.

Saat mereka tiba di bagian terdalam desa, sebuah rumah tua yang terlihat lebih rusak daripada yang lain menarik perhatian mereka. Pintu depan rumah itu terbuka, seperti mengundang mereka untuk masuk.

“Ini mungkin tempat yang kita cari,” kata Tri, meskipun keraguan terdengar dalam suaranya.

“Tidak ada pilihan lain,” jawab Pujo. “Jika kita ingin menyelesaikan ini, kita harus masuk.”

Dengan hati-hati, mereka memasuki rumah tersebut. Di dalamnya, suasana semakin mencekam. Dinding-dindingnya penuh dengan simbol-simbol yang sama seperti yang mereka lihat sebelumnya, tetapi kali ini lebih kompleks dan lebih mendalam.

Di tengah ruangan, mereka menemukan sebuah meja kayu tua yang di atasnya tergeletak sebuah kitab kuno. Kitab itu tampak sangat tua, dengan halaman yang mulai menguning dan sampul yang hampir hancur.

Ustad Eddy membuka kitab tersebut, dan di dalamnya terdapat tulisan dalam bahasa kuno yang tidak mereka pahami. Namun, ada satu gambar yang menarik perhatian mereka—sebuah gambar makhluk raksasa yang sedang melakukan perjanjian dengan seorang manusia.

“Inilah jawabannya,” kata Ustad Eddy. "Perjanjian ini melibatkan makhluk ini. Jika kita bisa menemukan cara untuk memanggilnya, kita mungkin bisa memutus perjanjiannya."

Namun, sebelum mereka bisa melanjutkan pembacaan, suara

keras tiba-tiba terdengar dari luar. Pintu rumah itu terbanting tertutup, dan suasana di sekitar mereka berubah menjadi lebih gelap dan lebih menakutkan.

“Kita sudah terlambat,” kata Pujo, suaranya berat dengan kesadaran bahwa makhluk yang mereka cari mungkin sudah berada sangat dekat.

Dalam kegelapan, mereka merasakan bahwa malam ini akan menjadi lebih panjang dan lebih berbahaya dari yang pernah mereka bayangkan.

Episodes
1 LANGKAH AWAL
2 PERTANDA DIBALIK BAYANGAN
3 MISI PENCARIAN
4 PENELUSURAN KEBENARAN
5 JEJAK YANG HILANG
6 PINTU MENUJU KEGELAPAN
7 JEJAK DI BALIK BAYANGAN
8 BISIKAN DARI KEGELAPAN
9 KEHADIRAN YANG TAK TERLIHAT
10 RANTAI KEGELAPAN
11 JEJAK DIBALIK BANYANGAN
12 DIAMBANG KEBENARAN
13 KEBENARAN YANG TERSEMBUNYI
14 PERTARUNGAN TERAKHIR
15 JEJAK JEJAK YAN TERTINGGAL
16 MENCARI KEBENARAN DI KEGELAPAN
17 PELINDUNG KEBENARAN
18 KEJAWEN DAN GHOIB
19 PERSIMPANGAN TAKDIR
20 KUNTILANAK MERAH
21 MENGUNGKAP TABIR PESUGIHAN BUTO IJO
22 DI BALIK KEGELAPAN DESA
23 JEJAK SETAN DIBALIK BAYANG
24 RANTAI GELAK DIBALIK SAYAP
25 JEBAKAN DAN KEKUATAN DARI DALAM
26 JEJAK KEGELAPAN YANG LEBIH DALAM
27 KEGELAPAN YANG MENUNGGU DIBAWAH
28 KEBERANIAN DALAM KEGELAPAN
29 DALAM JARING KEGELAPAN
30 KEGELAPAN YANG MENUNGGU
31 BAYANG DIUJUNG JALAN 1
32 BAYANG DIUJUNG JALAN 2
33 BAYANG DIUJUNG JALAN 3
34 SUARA DALAM KEGELAPAN
35 BISIKAN ALAM LAIN
36 MALAM PURNAMA
37 BAYANGAN DIBALIK HUTAN
38 ARTEFAk KUNO
39 PENGUASA KEGELAPAN 1
40 PERTANDA DARI KEGELAPAN
41 BAYANGAN DI BALIK KEGELAPAM
42 KEDATANGAN SOSOK TAK TERDUGA
43 BISIKAN
44 BAYANGAN MASA LALU
45 BAYANGAN DI ATAS ANGIN
46 JEJAK TERSISA
47 PERSIAPAN PERTEMPURAN
48 BAYANGAN DIHUTAN
49 KEMBALI KE DESA
50 PERTANDA YANG TAK TERDUGA
51 PETARUNGAN TERAKHIR
52 WARISAN YANG TERSISA
53 BAYANGAN TERAKHIR
54 DIUJUNG PENANTIAN
55 AMBANG MISTERI
56 PERJALANAN MENUJU KUIL
57 KETENANGAN YANG MENIPU
58 KEMBALI KE HUTAN
59 HARAPAN YANG BARU
60 BENANG MERAH TAKDIR
61 JEJAK YANG TERSISA
Episodes

Updated 61 Episodes

1
LANGKAH AWAL
2
PERTANDA DIBALIK BAYANGAN
3
MISI PENCARIAN
4
PENELUSURAN KEBENARAN
5
JEJAK YANG HILANG
6
PINTU MENUJU KEGELAPAN
7
JEJAK DI BALIK BAYANGAN
8
BISIKAN DARI KEGELAPAN
9
KEHADIRAN YANG TAK TERLIHAT
10
RANTAI KEGELAPAN
11
JEJAK DIBALIK BANYANGAN
12
DIAMBANG KEBENARAN
13
KEBENARAN YANG TERSEMBUNYI
14
PERTARUNGAN TERAKHIR
15
JEJAK JEJAK YAN TERTINGGAL
16
MENCARI KEBENARAN DI KEGELAPAN
17
PELINDUNG KEBENARAN
18
KEJAWEN DAN GHOIB
19
PERSIMPANGAN TAKDIR
20
KUNTILANAK MERAH
21
MENGUNGKAP TABIR PESUGIHAN BUTO IJO
22
DI BALIK KEGELAPAN DESA
23
JEJAK SETAN DIBALIK BAYANG
24
RANTAI GELAK DIBALIK SAYAP
25
JEBAKAN DAN KEKUATAN DARI DALAM
26
JEJAK KEGELAPAN YANG LEBIH DALAM
27
KEGELAPAN YANG MENUNGGU DIBAWAH
28
KEBERANIAN DALAM KEGELAPAN
29
DALAM JARING KEGELAPAN
30
KEGELAPAN YANG MENUNGGU
31
BAYANG DIUJUNG JALAN 1
32
BAYANG DIUJUNG JALAN 2
33
BAYANG DIUJUNG JALAN 3
34
SUARA DALAM KEGELAPAN
35
BISIKAN ALAM LAIN
36
MALAM PURNAMA
37
BAYANGAN DIBALIK HUTAN
38
ARTEFAk KUNO
39
PENGUASA KEGELAPAN 1
40
PERTANDA DARI KEGELAPAN
41
BAYANGAN DI BALIK KEGELAPAM
42
KEDATANGAN SOSOK TAK TERDUGA
43
BISIKAN
44
BAYANGAN MASA LALU
45
BAYANGAN DI ATAS ANGIN
46
JEJAK TERSISA
47
PERSIAPAN PERTEMPURAN
48
BAYANGAN DIHUTAN
49
KEMBALI KE DESA
50
PERTANDA YANG TAK TERDUGA
51
PETARUNGAN TERAKHIR
52
WARISAN YANG TERSISA
53
BAYANGAN TERAKHIR
54
DIUJUNG PENANTIAN
55
AMBANG MISTERI
56
PERJALANAN MENUJU KUIL
57
KETENANGAN YANG MENIPU
58
KEMBALI KE HUTAN
59
HARAPAN YANG BARU
60
BENANG MERAH TAKDIR
61
JEJAK YANG TERSISA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!