PINTU MENUJU KEGELAPAN

Lingkaran api di tengah gua itu mengeluarkan suara berdesis, seolah-olah ada sesuatu yang hidup di dalam nyala apinya. Cahaya dari simbol-simbol kuno di dinding gua memantul di wajah Nur, Pujo, Ustad Eddy, dan Tri, menambah kesan mistis yang mereka rasakan. Tak ada suara selain detak jantung mereka sendiri, yang berdetak semakin cepat saat batu besar di tengah lingkaran mulai bersinar terang.

“Siapa yang berani mencari kebenaran?” Suara itu kembali bergema, jauh lebih keras kali ini. Suara tersebut tidak berasal dari sosok tertentu, melainkan seolah muncul dari seluruh penjuru gua, menyusup ke dalam benak mereka.

Nur menelan ludah, jantungnya berdebar kencang. Tangannya masih erat menggenggam kamera, meskipun saat ini ia merasa jauh dari seorang kameraman biasa. Setiap inci tubuhnya diliputi ketakutan, namun juga dorongan kuat untuk menemukan jawaban yang mereka cari. Sebagai editor dan dokumentaris, Nur terbiasa menghadapi situasi ekstrem. Tapi malam ini, ketakutan yang ia rasakan jauh melampaui apa pun yang pernah ia alami sebelumnya.

“Kami datang untuk mengetahui kebenaran,” kata Ustad Eddy dengan mantap. Tasbih di tangannya bergerak pelan seiring ia merapal doa-doa perlindungan. Sebagai seorang religius dan spiritualis, Ustad Eddy tidak asing dengan hal-hal gaib, tapi tempat ini terasa berbeda. Ada kekuatan jahat yang begitu nyata di sini, seolah-olah setiap partikel udara dipenuhi oleh niat buruk.

Pujo, dengan wajahnya yang penuh konsentrasi, berdiri beberapa langkah di depan, tangannya terulur, merasakan energi dari batu besar di depan mereka. Pujo, yang dikenal dengan kemampuan supranaturalnya, bisa merasakan bahwa apa yang ada di dalam gua ini bukanlah sesuatu yang bisa dianggap remeh. Ada kekuatan besar, yang siap menghancurkan siapa pun yang mencoba menyingkap rahasianya.

“Ini bukan hanya sekadar tempat biasa,” gumam Pujo pelan. “Ini adalah tempat di mana energi dari dunia lain berkumpul. Kalian harus siap menghadapi apapun.”

Tri, yang bertindak sebagai mediator dalam kelompok, merasakan perubahan di atmosfer. Dia selalu menjadi jembatan antara dunia fisik dan gaib, namun kali ini, ia merasa ada sesuatu yang mencoba mengaburkan batas di antara keduanya. Mata Tri menyapu ruangan, mencari sosok yang mungkin menyembunyikan dirinya dalam kegelapan.

“Kita sudah sampai di sini,” kata Tri dengan tenang. “Apapun yang menunggu kita, kita harus menghadapinya bersama-sama.”

Tanpa peringatan, lingkaran api di sekitar batu besar itu semakin menyala, seolah-olah merespons keputusan mereka. Angin kencang tiba-tiba muncul dari segala arah, membuat kabut di sekitar mereka berputar dengan cepat. Dalam hitungan detik, mereka merasa seperti terjebak di tengah badai, padahal mereka masih berada di dalam gua yang gelap.

Tiba-tiba, bayangan mulai terbentuk di tengah lingkaran api. Bayangan itu perlahan-lahan mengambil wujud seorang pria tinggi, mengenakan jubah hitam yang panjang, wajahnya tersembunyi di balik tudung. Pria itu berdiri diam, hanya menatap ke arah mereka dengan mata merah yang berkilat dalam kegelapan.

Nur memegang kameranya lebih erat, meskipun tangannya gemetar. “Kita harus merekam ini,” bisiknya pada diri sendiri, mencoba menenangkan rasa takutnya. Tangannya bergerak cepat, memastikan kamera tetap fokus pada sosok di tengah lingkaran itu.

“Siapa kau?” tanya Ustad Eddy, suaranya bergetar, namun tetap berani.

Sosok itu tidak menjawab langsung, melainkan hanya mengangkat tangannya perlahan, mengarahkan telunjuknya ke arah mereka. “Kalian datang untuk mencari kebenaran,” katanya dengan suara serak. “Tapi tidak semua kebenaran diciptakan untuk ditemukan.”

Pujo melangkah maju, merasakan energi jahat yang memancar dari sosok itu. “Kami sudah melangkah terlalu jauh untuk mundur sekarang. Jika ada yang harus kami ketahui, katakanlah.”

Sosok berjubah hitam itu tertawa kecil, suaranya memekakkan telinga. “Kalian pikir ini tentang pengetahuan? Tentang kebenaran yang sederhana? Tidak, ini lebih besar dari itu. Ini tentang pilihan, tentang takdir yang harus kalian putuskan.”

“Kami tidak takut pada ancamanmu,” kata Tri dengan tenang, matanya tetap fokus pada pria berjubah hitam. “Kami telah melihat banyak hal, dan tidak ada yang akan menghentikan kami untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi di tempat ini.”

Tiba-tiba, lingkaran api di sekeliling sosok itu mulai meredup, dan seketika, sosok itu lenyap, meninggalkan bayangan kegelapan yang memancar dari batu besar di tengah ruangan. Batu tersebut kemudian mulai bergetar hebat, seolah-olah ada sesuatu di dalamnya yang ingin keluar.

“Kalian tidak siap,” suara misterius itu terdengar lagi, kali ini seolah berasal dari dalam kepala mereka. “Kalian pikir kalian bisa mengendalikan apa yang akan kalian temukan, tapi kalian salah. Kalian tidak lebih dari pion dalam permainan ini.”

Seketika, lantai gua di bawah kaki mereka mulai retak. Pujo merasakan getaran itu terlebih dahulu dan segera memperingatkan yang lain. “Kita harus keluar dari sini! Tempat ini akan runtuh!”

Mereka segera berlari keluar, namun tiba-tiba dinding gua di sekitar mereka mulai bergerak, seolah-olah menjadi hidup. Bebatuan besar jatuh dari langit-langit, membuat mereka terpisah satu sama lain. Nur berteriak, mencoba mencari Pujo, Ustad Eddy, dan Tri di antara kepulan debu dan reruntuhan.

Pujo, yang terjebak di balik tumpukan batu besar, merasakan energi yang semakin kuat memancar dari batu besar di tengah gua. Dia tahu bahwa apa pun yang sedang terjadi, itu adalah hasil dari kekuatan gaib yang jauh lebih besar dari yang bisa mereka kendalikan.

Ustad Eddy berusaha memanjat keluar dari puing-puing, terus merapal doa-doa perlindungan. Tapi kali ini, dia merasakan bahwa bahkan doanya mungkin tidak cukup kuat untuk melawan kekuatan ini. “Ya Allah, lindungi kami,” bisiknya, sementara ia berusaha mencari jalan keluar.

Tri, yang terperangkap di sudut lain gua, menggunakan kekuatannya sebagai mediator untuk mencoba berkomunikasi dengan entitas yang ada di dalam gua. Namun, setiap kali ia mencoba, suara gelap itu kembali terdengar di benaknya, menghalangi usahanya.

“Kalian tidak bisa melarikan diri dari takdir kalian,” suara itu terus menggema. “Setiap langkah yang kalian ambil membawa kalian lebih dekat pada kehancuran.”

Akhirnya, setelah perjuangan yang tampaknya tak berujung, mereka berhasil menemukan jalan keluar dari reruntuhan dan kembali ke bagian luar gua. Nafas mereka terengah-engah, tubuh mereka dipenuhi debu dan keringat. Tapi meskipun mereka telah lolos dari gua yang runtuh, mereka tahu bahwa ancaman sebenarnya masih ada di depan mereka.

“Tempat ini tidak akan membiarkan kita pergi begitu saja,” kata Nur, matanya masih terfokus pada pintu masuk gua yang perlahan tertutup oleh bebatuan. “Kita telah memulai sesuatu yang jauh lebih besar dari yang kita bayangkan.”

Ustad Eddy, yang masih memegang tasbihnya erat-erat, menatap langit yang mulai gelap. “Ini belum selesai,” katanya pelan. “Kita harus mencari tahu siapa di balik semua ini. Sosok berjubah hitam itu, Sang Penjaga Kegelapan… mereka adalah bagian dari sesuatu yang lebih besar.”

Pujo, yang berdiri sambil memegang tongkatnya, mengangguk setuju. “Kita harus kembali ke desa dan mencari petunjuk lebih lanjut. Ada sesuatu yang belum terungkap.”

Tri menambahkan, “Dan kita harus berhati-hati. Apa pun yang terjadi di dalam gua tadi, itu baru permulaan.”

Mereka mulai berjalan kembali menuju desa, dengan langkah yang lebih lambat dan penuh waspada. Suasana di sekitar mereka terasa semakin mencekam, dan bayangan-bayangan di pepohonan tampak mengikuti setiap gerakan mereka.

Namun, satu hal yang pasti: mereka tidak lagi sekadar pencari tempat-tempat angker. Mereka kini menjadi bagian dari sebuah permainan yang jauh lebih besar—permainan antara kegelapan dan cahaya, antara kekuatan gaib yang tak terduga dan kebenaran yang tersembunyi di balik bayang-bayang.

Petualangan mereka baru saja dimulai, dan mereka tahu bahwa apa pun yang menunggu di depan, mereka harus siap menghadapi kegelapan dengan segala keberanian dan tekad yang mereka miliki.

Episodes
1 LANGKAH AWAL
2 PERTANDA DIBALIK BAYANGAN
3 MISI PENCARIAN
4 PENELUSURAN KEBENARAN
5 JEJAK YANG HILANG
6 PINTU MENUJU KEGELAPAN
7 JEJAK DI BALIK BAYANGAN
8 BISIKAN DARI KEGELAPAN
9 KEHADIRAN YANG TAK TERLIHAT
10 RANTAI KEGELAPAN
11 JEJAK DIBALIK BANYANGAN
12 DIAMBANG KEBENARAN
13 KEBENARAN YANG TERSEMBUNYI
14 PERTARUNGAN TERAKHIR
15 JEJAK JEJAK YAN TERTINGGAL
16 MENCARI KEBENARAN DI KEGELAPAN
17 PELINDUNG KEBENARAN
18 KEJAWEN DAN GHOIB
19 PERSIMPANGAN TAKDIR
20 KUNTILANAK MERAH
21 MENGUNGKAP TABIR PESUGIHAN BUTO IJO
22 DI BALIK KEGELAPAN DESA
23 JEJAK SETAN DIBALIK BAYANG
24 RANTAI GELAK DIBALIK SAYAP
25 JEBAKAN DAN KEKUATAN DARI DALAM
26 JEJAK KEGELAPAN YANG LEBIH DALAM
27 KEGELAPAN YANG MENUNGGU DIBAWAH
28 KEBERANIAN DALAM KEGELAPAN
29 DALAM JARING KEGELAPAN
30 KEGELAPAN YANG MENUNGGU
31 BAYANG DIUJUNG JALAN 1
32 BAYANG DIUJUNG JALAN 2
33 BAYANG DIUJUNG JALAN 3
34 SUARA DALAM KEGELAPAN
35 BISIKAN ALAM LAIN
36 MALAM PURNAMA
37 BAYANGAN DIBALIK HUTAN
38 ARTEFAk KUNO
39 PENGUASA KEGELAPAN 1
40 PERTANDA DARI KEGELAPAN
41 BAYANGAN DI BALIK KEGELAPAM
42 KEDATANGAN SOSOK TAK TERDUGA
43 BISIKAN
44 BAYANGAN MASA LALU
45 BAYANGAN DI ATAS ANGIN
46 JEJAK TERSISA
47 PERSIAPAN PERTEMPURAN
48 BAYANGAN DIHUTAN
49 KEMBALI KE DESA
50 PERTANDA YANG TAK TERDUGA
51 PETARUNGAN TERAKHIR
52 WARISAN YANG TERSISA
53 BAYANGAN TERAKHIR
54 DIUJUNG PENANTIAN
55 AMBANG MISTERI
56 PERJALANAN MENUJU KUIL
57 KETENANGAN YANG MENIPU
58 KEMBALI KE HUTAN
59 HARAPAN YANG BARU
60 BENANG MERAH TAKDIR
61 JEJAK YANG TERSISA
Episodes

Updated 61 Episodes

1
LANGKAH AWAL
2
PERTANDA DIBALIK BAYANGAN
3
MISI PENCARIAN
4
PENELUSURAN KEBENARAN
5
JEJAK YANG HILANG
6
PINTU MENUJU KEGELAPAN
7
JEJAK DI BALIK BAYANGAN
8
BISIKAN DARI KEGELAPAN
9
KEHADIRAN YANG TAK TERLIHAT
10
RANTAI KEGELAPAN
11
JEJAK DIBALIK BANYANGAN
12
DIAMBANG KEBENARAN
13
KEBENARAN YANG TERSEMBUNYI
14
PERTARUNGAN TERAKHIR
15
JEJAK JEJAK YAN TERTINGGAL
16
MENCARI KEBENARAN DI KEGELAPAN
17
PELINDUNG KEBENARAN
18
KEJAWEN DAN GHOIB
19
PERSIMPANGAN TAKDIR
20
KUNTILANAK MERAH
21
MENGUNGKAP TABIR PESUGIHAN BUTO IJO
22
DI BALIK KEGELAPAN DESA
23
JEJAK SETAN DIBALIK BAYANG
24
RANTAI GELAK DIBALIK SAYAP
25
JEBAKAN DAN KEKUATAN DARI DALAM
26
JEJAK KEGELAPAN YANG LEBIH DALAM
27
KEGELAPAN YANG MENUNGGU DIBAWAH
28
KEBERANIAN DALAM KEGELAPAN
29
DALAM JARING KEGELAPAN
30
KEGELAPAN YANG MENUNGGU
31
BAYANG DIUJUNG JALAN 1
32
BAYANG DIUJUNG JALAN 2
33
BAYANG DIUJUNG JALAN 3
34
SUARA DALAM KEGELAPAN
35
BISIKAN ALAM LAIN
36
MALAM PURNAMA
37
BAYANGAN DIBALIK HUTAN
38
ARTEFAk KUNO
39
PENGUASA KEGELAPAN 1
40
PERTANDA DARI KEGELAPAN
41
BAYANGAN DI BALIK KEGELAPAM
42
KEDATANGAN SOSOK TAK TERDUGA
43
BISIKAN
44
BAYANGAN MASA LALU
45
BAYANGAN DI ATAS ANGIN
46
JEJAK TERSISA
47
PERSIAPAN PERTEMPURAN
48
BAYANGAN DIHUTAN
49
KEMBALI KE DESA
50
PERTANDA YANG TAK TERDUGA
51
PETARUNGAN TERAKHIR
52
WARISAN YANG TERSISA
53
BAYANGAN TERAKHIR
54
DIUJUNG PENANTIAN
55
AMBANG MISTERI
56
PERJALANAN MENUJU KUIL
57
KETENANGAN YANG MENIPU
58
KEMBALI KE HUTAN
59
HARAPAN YANG BARU
60
BENANG MERAH TAKDIR
61
JEJAK YANG TERSISA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!