Bab 10

Matahari pagi menerobos awan, memancarkan cahaya yang cerah saat Queen keluar dari mobilnya. Dia menampilkan wajah datar, memutuskan untuk memaafkan Ellison atas perselisihan semalam—meskipun dia tahu, sebenarnya dia yang mulai dan tidak berani jujur tentang dirinya sendiri.

Langkahnya ringan memasuki koridor, namun tiba-tiba semua mata di sana tertuju padanya. Queen mengerutkan keningnya, bingung dan sedikit waspada.

"Apa yang salah?" gumamnya dalam hati sambil melirik ke bawah, memeriksa pakaian seragam sekolahnya. Namun, semuanya tampak normal.

Dengan perasaan yang semakin tidak nyaman, Queen melanjutkan berjalan menuju ke arah loker-nya. Hatinya semakin berdebar saat dia melihat sesuatu yang tidak beres dari kejauhan.

Semakin dekat dia mendekat, semakin jelas pemandangan di depannya: semua isi loker miliknya tergeletak berantakan di lantai.

Buku-buku dan catatan pribadinya berserakan, beberapa bahkan terinjak-injak oleh siswa yang lewat tanpa peduli. Queen merasakan jantungnya seakan terjepit.

Dia berjongkok, mencoba mengumpulkan barang-barangnya sambil berusaha keras menahan air mata yang mulai menggenang tanpa di sadari oleh orang-orang karena pada dasarnya gadis terlihat kuat di luar tapi ternyata rapuh di dalam.

Rasa malu dan kecewa bercampur menjadi satu, membuatnya semakin sulit untuk tetap tegar di tengah kerumunan siswa yang terus memandangnya dengan tatapan penuh tanya dan bisik-bisik yang tidak mengenakkan.

Queen memandang tajam ke arah setiap orang yang berkerumun di ruangan itu, hatinya diliputi keinginan kuat untuk mengetahui pelaku yang telah mengacak-acak lokernya.

Matanya tertuju pada Alexi, yang berdiri bersama gengnya, memberikan senyuman sinis seolah mengirim pesan tersembunyi, "Jangan coba-coba melawan kita-kita, lo boleh di cap sebagai ratu bullying, tapi mereka enggak tahu saja siapa yang lebih kuat diantara kita."

Alexi dan teman-temannya tampak terkejut melihat reaksi dingin Queen, yang hanya membalas dengan senyum mengejek serupa.

"hanya begitu responnya?why?"

Alexi menggenggam tangannya erat, bibirnya bergetar karena marah. "Ini baru permulaan sialan!" bisiknya dengan nada yang mengancam.

"Cabut," ucap Alexi, memimpin kelompoknya keluar dari ruangan itu.

Queen dengan tatapan dingin, merapikan barang-barangnya sambil mengatur strategi untuk menghadapi ancaman yang akan datang.

Di saat itu, Lio, muncul dari belakang dan berkomentar dengan nada merendahkan, "Rupanya bukan hanya gue yang benci lo."

"Karena mereka iri sama gue,"jawab Queen dengan ketenangan yang membuat Lio tertegun, karena tidak biasanya gadis itu menyahut perkataannya. Biasanya Queen selalu diam saat dia mengusiknya.

"Oh ya? Bukannya lo ini cuman sampah." Lio melemparkan kata-kata itu dengan nada penuh ejekan, meninggalkan Queen berdiri tegap, menghadapi hinaan dengan kepala terangkat tinggi.

Queen mengalihkan pandangannya, emosi yang belum mereda semakin dipanaskan oleh Lio, cowok tengil di sebelahnya.

"Terserah lo, Pak Ketua," ucapnya tajam sambil berusaha beranjak pergi.

Namun, Lio cepat-cepat menahan lengan Xera. "Senang banget, ya, bisa pegang lengan gue?" sindir Xera ketika, tanpa sepengetahuannya, tinta hitam dari tangan Lio sudah menodai baju seragamnya.

Rencana jahat Lio buyar ketika suara keras memanggil, "Vale!" Gadis yang memanggil tampak berwibawa dalam seragam kelas atas.

Lio hanya bisa mendecak kecewa, sementara Queen menatap cewek itu, alisnya berkerut dalam kebingungan dan penasaran.

"Vale kan?" tanya cewek itu, mengulurkan tangan.

Meski penasaran dengan kakak kelas di depannya, Queen balas menjabat tangan itu.

Sementara itu, si ketua kelas hanya memandang sejenak dengan tatapan malas dan langsung meninggalkan mereka berdua.

"Iya," sahut Queen dengan anggukan singkat, mencoba menyembunyikan kegelisahannya.

Queen menghampiri Chelsea dengan rasa penasaran yang tergambar jelas di wajahnya.

"Kakak kenal sama aku?" tanyanya, penuh harap.

Chelsea tersenyum lebar, "Kenal dong, lo kan yang pernah membanggakan sekolah ini dengan kepiawaian lo memainkan violin."

"Nama kakak siapa?" Queen mengeja nama tag gadis di depannya berkata,"ah kak chelsea, pacar kak Sean kan?"

"ternyata lo kenal gue juga," kata chelsea.

"Salam kenal, Kak," kata Queen, sambil menundukkan kepala tanda hormat, yang disambut anggukan singkat Chelsea. "siapa enggak kenal couple goals sekolah kita, yang katanya sama-sama dingin kayak es," canda Queen.

"ternyata lo friendly banget ya, gue sama sekali enggak liat di diri lo jiwa ratu bullying,"

Queen tersenyum tipis, "aku hanya bully orang tertentu kak,lebih tepatnya cewek yang sok kecentilan ke kak Ell,"

"pasti cewek nyembunyiin sesuatu ke Lison, enggak segitunya dia bully cewek lagi, kalo cewek ini sangat berharga bagi Ellison," kata Chelsea dalam hati menatap curiga Queen.

Chelsea bersiap untuk beranjak, namun mendadak dia mengingatkan, "Hati-hati, cowok itu hampir saja tumpah tinta ke baju lo."

Queen mengecilkan matanya, terkejut, lalu berucap, "Terima kasih, Kak."

Chelsea hanya mengangguk singkat sambil melambaikan tangan, berlalu meninggalkan Xera yang masih terpaku sejenak, mengolah info yang baru saja diterima.

"kakak itu ternyata baik!" gumam Queen.

Episodes
1 prolog
2 Bab 1
3 Bab 2
4 Bab 3
5 Bab 4
6 Bab 5
7 Bab 6
8 Bab 7
9 Bab 8
10 Bab 9
11 Bab 10
12 Bab 11
13 Bab 12
14 Bab 13
15 Bab 14
16 Bab 15
17 Bab 16
18 Bab 17
19 Bab 18
20 Bab 19
21 Bab 20
22 Bab 21
23 Bab 22
24 Bab 23
25 Bab 24
26 Bab 25
27 Bab 26
28 Bab 27
29 Bab 28
30 Bab 29
31 Bab 30
32 Bab 31
33 Bab 32
34 Bab 33
35 Bab 34
36 Bab 35
37 Bab 36
38 Bab 37
39 Bab 38
40 Bab 39
41 Bab 40
42 Bab 41
43 Bab 42
44 Bab 43 ketemu teman lama
45 Bab 44 Yang patuh ya!
46 Bab 45
47 Bab 46
48 Bab 47
49 Bab 48
50 Bab 49
51 Bab 50
52 Bab 51
53 Bab 52
54 Bab 53
55 Bab 54
56 Bab 55 Upaya menyelamatkannya
57 Bab 56
58 Bab 57
59 Bab 58
60 Bab 59
61 Bab 60
62 Bab 61
63 Bab 62 Amarah seorang Queen
64 Bab 63
65 Ba 64 Kisah persahabatan Queen 1
66 Bab 65 kisah persahabatan Queen 2
67 Bab 66 Musuh mengintai
68 Bab 67
69 Bab 68 Manjanya sang ketua kejam
70 Bab 69 Jauhi dia!
71 Bab 70 Seseorang baru datang
72 Bab 71 kecemburuan Ellison
73 Bab 72 Seekor kecoak bagi Ellison
74 Bab 73Mendapat bodyguard baru
75 Bab 74 Ellison tertembak
76 Bab 75 kepekaan sahabat Ellison.
77 Bab 76 Ellison menjadi manja
78 Bab 77 Queen dalam bahaya
79 Bab 78 Salah cari lawan
80 Bab 79 Kembali bersama
81 Bab 80 Ellison mulai bucin
82 Bab 81
83 82 kekejaman seorang Ellison
84 84 Hadiah kepala untuk Camra.
85 Bab keberhasilan Queen
86 Teror
87 Berita hilangnya Ayah Mario
88 Terlambat
89 Berhasil?
90 Harapan satu-satunya
91 Rencana Ellison
92 Persetujuan Queen yang tak terduga
93 Rhea kembali
94 Fitting baju
95 Kakak laki-laki Queen
96 Queen ngambek
97 kejadian di pagi hari
98 Kedatangan kakek Queen
99 mengganggu kejiwaan Queen
100 Ketakutan telah terjadi
101 Bangkitnya monster
102 Bangun dari koma
103 Gengsi mau peluk
104 kado pernikahan
105 Berasa bulan madu
106 Queen malu di jebol
107 Kebenaran yang pahit.
108 Kekhawatiran seorang istri
109 Keputusan Queen
110 Amukan suami Queen
111 Teman tidur baru
112 pertengkaran hebat
113 Pembunuh yang sebenarnya
114 kembali bertemu
115 memilih berdamai
Episodes

Updated 115 Episodes

1
prolog
2
Bab 1
3
Bab 2
4
Bab 3
5
Bab 4
6
Bab 5
7
Bab 6
8
Bab 7
9
Bab 8
10
Bab 9
11
Bab 10
12
Bab 11
13
Bab 12
14
Bab 13
15
Bab 14
16
Bab 15
17
Bab 16
18
Bab 17
19
Bab 18
20
Bab 19
21
Bab 20
22
Bab 21
23
Bab 22
24
Bab 23
25
Bab 24
26
Bab 25
27
Bab 26
28
Bab 27
29
Bab 28
30
Bab 29
31
Bab 30
32
Bab 31
33
Bab 32
34
Bab 33
35
Bab 34
36
Bab 35
37
Bab 36
38
Bab 37
39
Bab 38
40
Bab 39
41
Bab 40
42
Bab 41
43
Bab 42
44
Bab 43 ketemu teman lama
45
Bab 44 Yang patuh ya!
46
Bab 45
47
Bab 46
48
Bab 47
49
Bab 48
50
Bab 49
51
Bab 50
52
Bab 51
53
Bab 52
54
Bab 53
55
Bab 54
56
Bab 55 Upaya menyelamatkannya
57
Bab 56
58
Bab 57
59
Bab 58
60
Bab 59
61
Bab 60
62
Bab 61
63
Bab 62 Amarah seorang Queen
64
Bab 63
65
Ba 64 Kisah persahabatan Queen 1
66
Bab 65 kisah persahabatan Queen 2
67
Bab 66 Musuh mengintai
68
Bab 67
69
Bab 68 Manjanya sang ketua kejam
70
Bab 69 Jauhi dia!
71
Bab 70 Seseorang baru datang
72
Bab 71 kecemburuan Ellison
73
Bab 72 Seekor kecoak bagi Ellison
74
Bab 73Mendapat bodyguard baru
75
Bab 74 Ellison tertembak
76
Bab 75 kepekaan sahabat Ellison.
77
Bab 76 Ellison menjadi manja
78
Bab 77 Queen dalam bahaya
79
Bab 78 Salah cari lawan
80
Bab 79 Kembali bersama
81
Bab 80 Ellison mulai bucin
82
Bab 81
83
82 kekejaman seorang Ellison
84
84 Hadiah kepala untuk Camra.
85
Bab keberhasilan Queen
86
Teror
87
Berita hilangnya Ayah Mario
88
Terlambat
89
Berhasil?
90
Harapan satu-satunya
91
Rencana Ellison
92
Persetujuan Queen yang tak terduga
93
Rhea kembali
94
Fitting baju
95
Kakak laki-laki Queen
96
Queen ngambek
97
kejadian di pagi hari
98
Kedatangan kakek Queen
99
mengganggu kejiwaan Queen
100
Ketakutan telah terjadi
101
Bangkitnya monster
102
Bangun dari koma
103
Gengsi mau peluk
104
kado pernikahan
105
Berasa bulan madu
106
Queen malu di jebol
107
Kebenaran yang pahit.
108
Kekhawatiran seorang istri
109
Keputusan Queen
110
Amukan suami Queen
111
Teman tidur baru
112
pertengkaran hebat
113
Pembunuh yang sebenarnya
114
kembali bertemu
115
memilih berdamai

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!