Bab 9

Mobil mewah berhenti tepat di depan gerbang besar mansion Ellison. Queen turun dengan langkah yang tergesa-gesa, seolah-olah setiap detik di tempat itu adalah siksaan bagi dirinya. Pak Johan, sang sopir, mengamati dengan prihatin dari kaca spion, tahu betul bahwa perasaan gadis itu kacau balau.

Apalagi saat masuk mobil gadis itu ketakutan entah kenapa? Biasanya melihat Ellison dengan mata berbinar, kini berubah menjadi ketakutan.

Queen melangkah menuju pintu masuk mansion dengan perasaan yang berkecamuk. Dia tersenyum mengingat waktu kecil dulu, dia pernah bermain di halaman ini, tertawa riang bersama Ellison. Namun, kini mansion itu seolah berubah menjadi arena pertarungan bagi perasaannya.

Alina, sang kakak Ellison yang dikenal manja dan selalu tergantung pada orang tuanya, telah membangun mansion miliknya tepat di samping kediaman Alvanzo.

Dari kejauhan, Queen bisa melihat sosok Alina yang sedang berdiri di balkon, mengawasi kedatangannya dengan tatapan yang berbinar.

"kak Alin!" teriak Queen sambil melambaikan tangannya ke udara sambil tersenyum.

"kamu masuk aja dulu, mommy udah nunggu di dalam," balas Alina setengah teriak.

"iya kak,"

Meskipun telah menikah dengan seorang suami yang pengertian, Alina tetap memilih untuk tidak jauh dari keluarganya, menciptakan dunia kecilnya sendiri di samping orang yang paling dia cintai. Mansion itu, dengan segala kemegahan dan keintimannya, menjadi simbol dari ketergantungan Alina yang tak pernah pudar.

Queen menghela napas berat, menyesali keputusannya untuk datang. Di hatinya, dia tahu bahwa menghindari Ellison dan para sahabatnya yang takut karena sebuah mimpi buruk yang dialaminya.

Queen disambut sopan oleh para pengawal dan pelayan yang ada disana, dia hanya membalas dengan senyuman manisnya.

Dia merasa takjub dengan dekorasi mansion ini. " Perasaan aku dulu enggak sebesar ini rumahnya."

" Selamat sore non"

Seseorang pelayan muncul dari arah samping, mengejutkan Queen dari lamunannya.

Gadis itu menunduk sedikit kepala menanggapi sapaan pelayan tersebut." Selamat siang juga"

" Anda pasti nona muda dari keluarga Adelio, kan?"

Queen mengangguk pelan sembari tersenyum.

" Iya"

" Mari Non, saya antar kepada nyonya "kata pelayan tersebut sopan.

Queen mengekori langkah besar dari sang pelayan, matanya berkeliaran menganggumi dekoraai mansion. Sampai didalam Queen disuruh duduk di ruang tamu, sedangkan sang pelayan menaiki tangga dengan sedikit terburu-buru.

Beberapa detik kemudian turunlah seorang wanita paruh baya tersenyum ramah kepada Queen.

" Kamu udah sampai, sayang" Kata mommy Soya. Sontak Queen berdiri sembari membalas senyum. Lalu Queen langsung memeluk Soya dengan sangat erat, dia selalu merasa tenang disaat memeluk Soya, ia jadi teringat dengan mamanya.

" Adek!" Alina yang sedang mengandung besar baru masuk langsung memeluk erat Queen.

Soya mengedar pandangannya keseluruh ruangan, dia tidak ditemukan anak bungsunya." Ell mana sayang?"

" Kak Ell...kak Ell nyusul mungkin"

" Dia enggak anter kamu?Kebiasaan deh anak itu"

"Enggak kok mom, Aku yang nolak pergi"

Soya menghela nafas berat berkata, "enggak apa-apa, nanti dia pasti pulang makan malam"

Queen hanya mengangguk tapi dalam hatinya berharap Ellison tidak pulang, dia tidak bisa mengontrol tubuhnya untuk tidak takut kepadanya.

***

Di kediaman Alvanzo berkumpullah para keluarga untuk makan malam bersama termasuk Queen yang masih berada disana tanpa Ellison, sampai sekarang dia belum pulang membuat sang mommy menjadi sangat kesal.

" Mungkin dia masih dijalan sayang" Kata Richard menenangkan sang istri yang mulai dibawa emosi.

" Iya mom... Mungkin kak Ell lagi banyak pekerjaan" Tambah Queen.

" ya udah, kita mulai makan saja," Kata sang kepala keluarga.

Setelah perkataan disetujui oleh para keluarga, orang yang ditunggu datang dengan penampilan acak acakan.

" Maaf Ell erlambat" Ucap Ellison sembari mendudukan bokongnya disamping Queen. Sedangkan gadis itu menggeser kursi ke samping lebih jauh dari Ellison. Ellison kembali di buat penasaran dengan tingkah Queen.

" Ayo kita makan, orang yang ditunggu sudah datang"

Mereka makan malam dengan sangat hening cuma suara detingan sendok yang terdengar.

Sesekali Queen mencuri pandang dengan Ellison,dia merasa kak Ell nya yang dia kenal selama ini sudah sangat berubah dia lebih dingin walaupun kepada keluarga nya  sendiri.

" Vale  sayang di makan yang banyak ya"

Perkataan Soya membuyarkan lamunannya, lalu Queen mengalihkan pandangannya ke piring di depannya. " Iya mom"

Setelah acara makan bersama mereka berkumpul diruangan keluarga dan saling tertawa bersama, tidak dengan Ellison dia hanya memasang wajah datar sembari memainkan hpnya.

" Son!" Panggil Richard

Orang yang dipanggil hanya memandang dengan wajah datarnya.

" Anterin Vale pulang ya"

" Suruh pak Bandi aja, aku lagi malas anterin orang lain"

Sang mommy hanya menghela nafas mendengar perkataan sang anak bungsunya ini.

" Kalo kamu tau siapa sebenarnya Vale, kamu enggak akan biarin dia dianterin orang lain, nak" Mommy hanya mampu mengatakan di dalam hatinya. 

" Anterin aja kenapa sih dek, sekalian kamu pulang ke apartemen mu" Alina ikut nimbrung dalam percakapan mereka, dia merasa geram melihat adiknya ini.

" enggak usah, aku bisa suruh Rena jemput,"kata Queen buru-buru bangkit,ketakutan kembali merenggut tubuhnya.

"mom, dad, kak Alin, aku pulang dulu ya. Terima kasih makan malamnya," kata Queen berjalan mengecup punggung tangan mereka, lalu berlalu keluar tanpa menunggu respon mereka. Mereka hanya melongo sambil menatap Ellison yang hanya bersikap biasa.

"dek!" panggil Soya.

Ellison menghembuskan nafas panjang menyimpan ponselnya, "Ell pulang,"katanya langsung berjalan cepat menarik tangan Queen.

Queen terkejut,berusaha lepasa dari genggam tangan Ellison. Namun Ellison tetap memaksa Queen masuk ke mobil.

Dimobil hanya keheningan yang terjadi diantara mereka berdua. Queen duduk di ujung jendela, dia benar-benar ketakutan satu mobil dengan malaikat mautnya.

" kenapa lo selalu takut sama gue?"tanya Ellison tanpa melihat lawan bicaranya.

"Enggak ada kak,"

sekali lagu Ellison menghembuskan nafas panjang,"Kalo lo hanya untuk tarik perhatian gue, stop sekarang Vale! Gue ngak akan suka sama lo"

Queen diam seribu kata, ada rasa sesak di dalam hatinya mendengar perkataan Ellison.

" Stop berperilaku seolah-olah lo itu Uin, lo sama dia jauh berbeda"

"Lo yang gue kenal dulu hanya cewek cuek yang ngak akan pernah banyak bicara dan sekarang lo banyak bicara dan banyak tingkah seperti Uin."

" Kak, aku ngak bermaksud berperilaku seperti Uin. Maaf kalo itu buat kakak tidak suka. Mulai sekarang aku enggak akan ganggu kakak lagi." kata Queen dengan kaku dan takut.

"maaf! " Queen langsung keluar dari mobil karena berhenti di depan kediaman Adelio.

Setelah Queen sudah masuk kedalam rumah, Queen mengeras rahangnya dan memukuli keras stir mobilnya, dia kesal pada diri sendiri karena tidak bisa mengontrol emosinya di hadapan Queen.

"Uin, kenapa kamu terus berada di diri kakak lo. Apa lo ingin gue bersama kakak lo, kalo ia tolong datang ke mimpiku. Aku merindukanmu,Uin!"Gumam Ellison.

Dia tidak akan datang, Ellison. Uin-mu berada di depan matamu.

Episodes
1 prolog
2 Bab 1
3 Bab 2
4 Bab 3
5 Bab 4
6 Bab 5
7 Bab 6
8 Bab 7
9 Bab 8
10 Bab 9
11 Bab 10
12 Bab 11
13 Bab 12
14 Bab 13
15 Bab 14
16 Bab 15
17 Bab 16
18 Bab 17
19 Bab 18
20 Bab 19
21 Bab 20
22 Bab 21
23 Bab 22
24 Bab 23
25 Bab 24
26 Bab 25
27 Bab 26
28 Bab 27
29 Bab 28
30 Bab 29
31 Bab 30
32 Bab 31
33 Bab 32
34 Bab 33
35 Bab 34
36 Bab 35
37 Bab 36
38 Bab 37
39 Bab 38
40 Bab 39
41 Bab 40
42 Bab 41
43 Bab 42
44 Bab 43 ketemu teman lama
45 Bab 44 Yang patuh ya!
46 Bab 45
47 Bab 46
48 Bab 47
49 Bab 48
50 Bab 49
51 Bab 50
52 Bab 51
53 Bab 52
54 Bab 53
55 Bab 54
56 Bab 55 Upaya menyelamatkannya
57 Bab 56
58 Bab 57
59 Bab 58
60 Bab 59
61 Bab 60
62 Bab 61
63 Bab 62 Amarah seorang Queen
64 Bab 63
65 Ba 64 Kisah persahabatan Queen 1
66 Bab 65 kisah persahabatan Queen 2
67 Bab 66 Musuh mengintai
68 Bab 67
69 Bab 68 Manjanya sang ketua kejam
70 Bab 69 Jauhi dia!
71 Bab 70 Seseorang baru datang
72 Bab 71 kecemburuan Ellison
73 Bab 72 Seekor kecoak bagi Ellison
74 Bab 73Mendapat bodyguard baru
75 Bab 74 Ellison tertembak
76 Bab 75 kepekaan sahabat Ellison.
77 Bab 76 Ellison menjadi manja
78 Bab 77 Queen dalam bahaya
79 Bab 78 Salah cari lawan
80 Bab 79 Kembali bersama
81 Bab 80 Ellison mulai bucin
82 Bab 81
83 82 kekejaman seorang Ellison
84 84 Hadiah kepala untuk Camra.
85 Bab keberhasilan Queen
86 Teror
87 Berita hilangnya Ayah Mario
88 Terlambat
89 Berhasil?
90 Harapan satu-satunya
91 Rencana Ellison
92 Persetujuan Queen yang tak terduga
93 Rhea kembali
94 Fitting baju
95 Kakak laki-laki Queen
96 Queen ngambek
97 kejadian di pagi hari
98 Kedatangan kakek Queen
99 mengganggu kejiwaan Queen
100 Ketakutan telah terjadi
101 Bangkitnya monster
102 Bangun dari koma
103 Gengsi mau peluk
104 kado pernikahan
105 Berasa bulan madu
106 Queen malu di jebol
107 Kebenaran yang pahit.
108 Kekhawatiran seorang istri
109 Keputusan Queen
110 Amukan suami Queen
111 Teman tidur baru
112 pertengkaran hebat
113 Pembunuh yang sebenarnya
114 kembali bertemu
115 memilih berdamai
Episodes

Updated 115 Episodes

1
prolog
2
Bab 1
3
Bab 2
4
Bab 3
5
Bab 4
6
Bab 5
7
Bab 6
8
Bab 7
9
Bab 8
10
Bab 9
11
Bab 10
12
Bab 11
13
Bab 12
14
Bab 13
15
Bab 14
16
Bab 15
17
Bab 16
18
Bab 17
19
Bab 18
20
Bab 19
21
Bab 20
22
Bab 21
23
Bab 22
24
Bab 23
25
Bab 24
26
Bab 25
27
Bab 26
28
Bab 27
29
Bab 28
30
Bab 29
31
Bab 30
32
Bab 31
33
Bab 32
34
Bab 33
35
Bab 34
36
Bab 35
37
Bab 36
38
Bab 37
39
Bab 38
40
Bab 39
41
Bab 40
42
Bab 41
43
Bab 42
44
Bab 43 ketemu teman lama
45
Bab 44 Yang patuh ya!
46
Bab 45
47
Bab 46
48
Bab 47
49
Bab 48
50
Bab 49
51
Bab 50
52
Bab 51
53
Bab 52
54
Bab 53
55
Bab 54
56
Bab 55 Upaya menyelamatkannya
57
Bab 56
58
Bab 57
59
Bab 58
60
Bab 59
61
Bab 60
62
Bab 61
63
Bab 62 Amarah seorang Queen
64
Bab 63
65
Ba 64 Kisah persahabatan Queen 1
66
Bab 65 kisah persahabatan Queen 2
67
Bab 66 Musuh mengintai
68
Bab 67
69
Bab 68 Manjanya sang ketua kejam
70
Bab 69 Jauhi dia!
71
Bab 70 Seseorang baru datang
72
Bab 71 kecemburuan Ellison
73
Bab 72 Seekor kecoak bagi Ellison
74
Bab 73Mendapat bodyguard baru
75
Bab 74 Ellison tertembak
76
Bab 75 kepekaan sahabat Ellison.
77
Bab 76 Ellison menjadi manja
78
Bab 77 Queen dalam bahaya
79
Bab 78 Salah cari lawan
80
Bab 79 Kembali bersama
81
Bab 80 Ellison mulai bucin
82
Bab 81
83
82 kekejaman seorang Ellison
84
84 Hadiah kepala untuk Camra.
85
Bab keberhasilan Queen
86
Teror
87
Berita hilangnya Ayah Mario
88
Terlambat
89
Berhasil?
90
Harapan satu-satunya
91
Rencana Ellison
92
Persetujuan Queen yang tak terduga
93
Rhea kembali
94
Fitting baju
95
Kakak laki-laki Queen
96
Queen ngambek
97
kejadian di pagi hari
98
Kedatangan kakek Queen
99
mengganggu kejiwaan Queen
100
Ketakutan telah terjadi
101
Bangkitnya monster
102
Bangun dari koma
103
Gengsi mau peluk
104
kado pernikahan
105
Berasa bulan madu
106
Queen malu di jebol
107
Kebenaran yang pahit.
108
Kekhawatiran seorang istri
109
Keputusan Queen
110
Amukan suami Queen
111
Teman tidur baru
112
pertengkaran hebat
113
Pembunuh yang sebenarnya
114
kembali bertemu
115
memilih berdamai

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!