Bab 5

Disinilah Queen berada didepan gedung megah,tepatnya restaurant permata seafood milik Alina kakaknya Ellison. Manik matanya sedari tadi tak bisa berhenti bergerak, melihat dekorasi dan interior gedung megah itu, membuatnya bertanya- tanya berapa banyak pengeluaran nya.

Karena keasikan melamun, Queen tersentak kaget tepukan bahu dari arah belakangnya.

Queen menoleh kesamping, dia memperdapatkan sang ayah yang sedang tersenyum kearahnya.

" Ayo masuk!Mereka sudah menunggu" Ajak Mario sembari melihat mata Ellison lekat, Mario dapat melihat rasa kekhawatiran yang dirasakan oleh anaknya ini.

Queen menghela nafas panjang menanggapi ajakan sang ayah.

" Non tenang saja, semua akan baik- baik saja"

Kata Renata yang baru datang dari arah parkiran.

" Aku takut dengan kak Ell, bagaimana nanti kak Ell enggak suka liat Uin?"

" Dia enggak akan benci sama kamu nak, dia masih manggap kamu sebagai kakaknya uin, kamu bukan orang asing baginya."Jelas Mario meyakinkan Queen, dia sangat tau Ellison lah yang sangat Queen takuti, apalagi setelah mengalami mimpi buruk itu.

"Harusnya nona muda senang karena sebentar lagi nona akan ketemu dengan kak Ellnya nona muda." kata Renata menghilangkan keraguan Queen.

" Memang, tapi.... "

" Sudahlah!Ayo masuk sayang" Kata Mario menarik tangan Queen.

Queen hanya pasrah ditarik oleh sang ayah.Dia harus mempersiapkan diri untuk tidak bergetar saat berada di hadapan Ellison.

Didalam sana terdapat meja makan yang lumayan panjang. Terdapat lima orang dewasa yang tengah asik mengobrol hingga saat mereka menyadari kehadiran orang-orang yang ditunggu dan sontak keluarga berdiri menghampiri mereka.

Mata Queen sedari tadi berkeliaran mencari seseorang yang sangat dia rindukan sekaligus yang sangat di takutkan saat ini.

" Calon mantu mommy sudah datang." Kata soya sembari memeluk hangat Queen.

Soya memberi pelukan hangat dan memandang penampilan Queen malam ini yang memakai gaun selutut berwarna putih ditambah dengan sepatu putih yang menambah keanggunan Queen. " Kamu cantik sekali malam ini sayang."

" Terima kasih mom. "

Queen hanya bisa membalas dengan senyuman manis nya.

"Wow senyumannya mengalihkan dunia mom" Kata Devan menjahili Queen dipelukan soya. Dia adalah kakak kedua Ellison.

" Kak Devan? " terkejut Queen tidak menyangka seorang pria yang begitu sibuk dengan dunia kedokteran masih sempat berkumpul dengan keluarga.

" Apa kabar Vale? Sudah sepuluh tahun kita tak bertemu ya. Kakak pikir kamu tidak akan kenal kakak lagi. "

" Mana mungkin Vale melupakan kalian, Vale masih sangat mengenal kalian kok"

" Baguslah. Jadi kakak tidak repot memperkenalkan diri lagi kepada calon adek ipar, yakan mommy? "

" Iya sayang.... "

" Apa kabar kak alina? " Kata Queen menghampiri alina dengan senyuman.

" Baik,Malah sangat baik"

Mario dan Richard hanya tersenyum tipis melihat keakraban dua keluarga ini, mereka harap keharmonisan keluarga ini akan bertahan selamanya hingga anak cucu mereka.

" Sampai kapan kalian akan berdiri terus, nggak capek apa berdiri" Kata Richard.

" Ayo duduk sayang, Kita ngobrol ngobrol sambil nunggu Ell datang, dia lagi dalam perjalanan. "Ajak soya kepada Queen.

Hal yang dicari oleh Queen dari tadi akhirnya terjawab juga. Queen pikir Ellison tidak akan datang ke acara makan malam dia keluarga ini.

Tidak lama setelah mereka duduk di kursi masing masing, masuklah Ellison Seperti biasa penampilannya malam ini dengan tema gelap, dia memakai kaos hitam dan switer layaknya seperti anak motor.

Ellison tipe cowok yang tidak terlalu suka memakai pakaian formal, jadi dia malam ini tidak akan memakai jas.

Ellison menghampiri meja yang diduduki oleh kedua keluarga tersebut, dia hanya melihat Queen sekilas dengan wajah datar dan langsung duduk di sebelah Devan.

" Ini dia pemeran utamanya yang ditunggu, akhirnya datang juga" Kata Devan

" Maaf saya terlambat" Jawab Azgara

" Tidak apa... Kami baru saja sampai"

Queen terus memandang Ellison dalam keadaan takut, tiba-tiba tangannya gemetar di bawah meja mengingat mimpi buruk yang sangat nyata itu. Namun orang yang dipandang hanya acuh tidak berminat.

Kemudian Queen mengalihkan pandangan nya kearah belakang disana terlihat Renata dan paman dilan.

" Kenapa kalian enggak duduk? " Tanya Queen

" Kami berdiri saja nona" Jawab Renata.

" Tidak boleh... Kalian harus duduk. Kalian keluarga akujuga, jadi silahkan duduk samping aku ya"

Renata dan dilan memandang kearah Ke kepala keluarga meminta persetujuannya, mereka sadar mereka hanya sebatas pelayan di keluarga ADELIO makanya mereka tidak langsung menuruti permintaan nona muda.

Karena Mario tau maksud mereka, dia mengangguk sedikit untuk menyetujui permintaan Queen.

Queen tersenyum kearah sang ayah yang menyetujui permintaan nya. Queen bersyukur ayahnya tidak pernah membedakan status antar manusia.

" Ok.Ayo mulai makan malamnya. Bagaimana dad? " Tawar soya.

"Terserah mommy aja kita ngikut aja" Jawab Richard.

Butuh beberapa menit mereka memerlukan waktu untuk makan, pada saat itu cuma suara dentingan sendok yang terdengar. Sudah menjadi kebiasaan dari dua keluarga ini tidak berbicara saat makan.

" Ikut gue," Ellison sudah berdiri menghampiri bangku Queen yang dari tadi terus menunduk.

Queen mendongak dengan tatapan ketakutan menggeleng cepat,"enggak mau!"tolaknya sambil menggeser bangku lebih dekat dengan Mario.

"ikut gue sebentar Vale, " titah Ellison dengan nada dingin datar membuat Queen semakin gemeteran.

"Jangan paksa kalo enggak mau,Ell. Perempuan enggak suka di paksa," kata Devan.

Namun Ellison tak mendengarnya seolah tuli atas perkataan Devan.

"Sayang, ayo ikut kak Ell. Mungkin saja kak Ell ingin menyampaikan sesuatu kepadamu," kata Mario menyentuh punggung tangan Queen.

Queen menggeleng cepat. "enggak mau ayah, Vale enggak mau ikut kak Ell."

"ck!"

Ellison berdecak keras menarik tangan Queen untuk di bawa ke belakang restaurant membuat seluruh keluarga hanya diam tidak bisa mencegah keinginan Ellison. Mereka sudah mengenal watak Ellison, semakin di tegur semakin keras kepala.

" Duduk"

Queen duduk dibangku panjang yang ada di taman tersebut diikut Ellison disamping nya.Gasis itu menggeser bokong ke ujung bangku taman sambil meremas kuat dres yang sedang di pakainya.

Ellison mengernyit kening melirik Queen gemetaran sambil meremas dres, dia tidak mengerti kenapa gadis itu takut kepadanya sekarang.

" To The point aja" Kata Ellison mengalihkan pandangannya dari Queen, dia hanya melihat kearah depan dengan wajah datarnya.

"lo tahu kan apa yang akan lo lakukan saat di sekolah?jauhi gue, jangan caper lagi sama gue,karena gue muak liat muka lo,"

Tiba-tiba dada Queen sesak mendengar penuturan orang yang sangat dia cintai, menjauhi.... Apakah dia bisa? Tentunya Queen tidak akan bisa, Ellison segalanya bagi Queen.

" Sekeras apapun pun lo berusaha, tetap gue enggak akan bisa mencintai lo. Gue masih sangat mencintai uin, Vale. Gue tau uin enggak akan bisa kembali lagi,separuh hidup gue sudah hilang apakah gue bisa hidup?"

Ellison menundukkan kepalanya kebawah, dia berusaha tidak menangis didepan Queen. Saat ini dia sangat merindukan uinnya.

" Baik kak. Aku akan dengerin perkataan kamu" Kata Queen berusaha keras untuk tidak bergetar.

" baguslah kalo lo nyadar"

Ellison bangkit dari duduk nya dan berjalan ke dalam untuk menghampiri keluarganya meninggalkan Queen yang hanya memandang punggung pemuda itu yang mulai hilang dari pandangan matanya.

Perasaan Queen bercampur aduk, senang karena Ellison masih sangat mencintainya. Sedih karena Ellison tidak bisa mengenalnya.

"maafkan aku, aku enggak bisa jujur sama kak Ell, " lirih Queen mulai menangis.

Episodes
1 prolog
2 Bab 1
3 Bab 2
4 Bab 3
5 Bab 4
6 Bab 5
7 Bab 6
8 Bab 7
9 Bab 8
10 Bab 9
11 Bab 10
12 Bab 11
13 Bab 12
14 Bab 13
15 Bab 14
16 Bab 15
17 Bab 16
18 Bab 17
19 Bab 18
20 Bab 19
21 Bab 20
22 Bab 21
23 Bab 22
24 Bab 23
25 Bab 24
26 Bab 25
27 Bab 26
28 Bab 27
29 Bab 28
30 Bab 29
31 Bab 30
32 Bab 31
33 Bab 32
34 Bab 33
35 Bab 34
36 Bab 35
37 Bab 36
38 Bab 37
39 Bab 38
40 Bab 39
41 Bab 40
42 Bab 41
43 Bab 42
44 Bab 43 ketemu teman lama
45 Bab 44 Yang patuh ya!
46 Bab 45
47 Bab 46
48 Bab 47
49 Bab 48
50 Bab 49
51 Bab 50
52 Bab 51
53 Bab 52
54 Bab 53
55 Bab 54
56 Bab 55 Upaya menyelamatkannya
57 Bab 56
58 Bab 57
59 Bab 58
60 Bab 59
61 Bab 60
62 Bab 61
63 Bab 62 Amarah seorang Queen
64 Bab 63
65 Ba 64 Kisah persahabatan Queen 1
66 Bab 65 kisah persahabatan Queen 2
67 Bab 66 Musuh mengintai
68 Bab 67
69 Bab 68 Manjanya sang ketua kejam
70 Bab 69 Jauhi dia!
71 Bab 70 Seseorang baru datang
72 Bab 71 kecemburuan Ellison
73 Bab 72 Seekor kecoak bagi Ellison
74 Bab 73Mendapat bodyguard baru
75 Bab 74 Ellison tertembak
76 Bab 75 kepekaan sahabat Ellison.
77 Bab 76 Ellison menjadi manja
78 Bab 77 Queen dalam bahaya
79 Bab 78 Salah cari lawan
80 Bab 79 Kembali bersama
81 Bab 80 Ellison mulai bucin
82 Bab 81
83 82 kekejaman seorang Ellison
84 84 Hadiah kepala untuk Camra.
85 Bab keberhasilan Queen
86 Teror
87 Berita hilangnya Ayah Mario
88 Terlambat
89 Berhasil?
90 Harapan satu-satunya
91 Rencana Ellison
92 Persetujuan Queen yang tak terduga
93 Rhea kembali
94 Fitting baju
95 Kakak laki-laki Queen
96 Queen ngambek
97 kejadian di pagi hari
98 Kedatangan kakek Queen
99 mengganggu kejiwaan Queen
100 Ketakutan telah terjadi
101 Bangkitnya monster
102 Bangun dari koma
103 Gengsi mau peluk
104 kado pernikahan
105 Berasa bulan madu
106 Queen malu di jebol
107 Kebenaran yang pahit.
108 Kekhawatiran seorang istri
109 Keputusan Queen
110 Amukan suami Queen
111 Teman tidur baru
112 pertengkaran hebat
113 Pembunuh yang sebenarnya
114 kembali bertemu
115 memilih berdamai
Episodes

Updated 115 Episodes

1
prolog
2
Bab 1
3
Bab 2
4
Bab 3
5
Bab 4
6
Bab 5
7
Bab 6
8
Bab 7
9
Bab 8
10
Bab 9
11
Bab 10
12
Bab 11
13
Bab 12
14
Bab 13
15
Bab 14
16
Bab 15
17
Bab 16
18
Bab 17
19
Bab 18
20
Bab 19
21
Bab 20
22
Bab 21
23
Bab 22
24
Bab 23
25
Bab 24
26
Bab 25
27
Bab 26
28
Bab 27
29
Bab 28
30
Bab 29
31
Bab 30
32
Bab 31
33
Bab 32
34
Bab 33
35
Bab 34
36
Bab 35
37
Bab 36
38
Bab 37
39
Bab 38
40
Bab 39
41
Bab 40
42
Bab 41
43
Bab 42
44
Bab 43 ketemu teman lama
45
Bab 44 Yang patuh ya!
46
Bab 45
47
Bab 46
48
Bab 47
49
Bab 48
50
Bab 49
51
Bab 50
52
Bab 51
53
Bab 52
54
Bab 53
55
Bab 54
56
Bab 55 Upaya menyelamatkannya
57
Bab 56
58
Bab 57
59
Bab 58
60
Bab 59
61
Bab 60
62
Bab 61
63
Bab 62 Amarah seorang Queen
64
Bab 63
65
Ba 64 Kisah persahabatan Queen 1
66
Bab 65 kisah persahabatan Queen 2
67
Bab 66 Musuh mengintai
68
Bab 67
69
Bab 68 Manjanya sang ketua kejam
70
Bab 69 Jauhi dia!
71
Bab 70 Seseorang baru datang
72
Bab 71 kecemburuan Ellison
73
Bab 72 Seekor kecoak bagi Ellison
74
Bab 73Mendapat bodyguard baru
75
Bab 74 Ellison tertembak
76
Bab 75 kepekaan sahabat Ellison.
77
Bab 76 Ellison menjadi manja
78
Bab 77 Queen dalam bahaya
79
Bab 78 Salah cari lawan
80
Bab 79 Kembali bersama
81
Bab 80 Ellison mulai bucin
82
Bab 81
83
82 kekejaman seorang Ellison
84
84 Hadiah kepala untuk Camra.
85
Bab keberhasilan Queen
86
Teror
87
Berita hilangnya Ayah Mario
88
Terlambat
89
Berhasil?
90
Harapan satu-satunya
91
Rencana Ellison
92
Persetujuan Queen yang tak terduga
93
Rhea kembali
94
Fitting baju
95
Kakak laki-laki Queen
96
Queen ngambek
97
kejadian di pagi hari
98
Kedatangan kakek Queen
99
mengganggu kejiwaan Queen
100
Ketakutan telah terjadi
101
Bangkitnya monster
102
Bangun dari koma
103
Gengsi mau peluk
104
kado pernikahan
105
Berasa bulan madu
106
Queen malu di jebol
107
Kebenaran yang pahit.
108
Kekhawatiran seorang istri
109
Keputusan Queen
110
Amukan suami Queen
111
Teman tidur baru
112
pertengkaran hebat
113
Pembunuh yang sebenarnya
114
kembali bertemu
115
memilih berdamai

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!