Bab 4

DOR

Queen yang tertidur pulas sontak membuka matanya dengan perasaan terkejut keringat didahinya bercucuran membasahi sela sela rambut juga leher nya, hembusan nafasnya begitu cepat setelah mimpi buruk yang ia alami barusan. Lagi dan lagi sudah bertahun tahun ia terus dihantui dengan suara tembakan itu.

Queen bangun dari tidurnya sembari satu tangannya memijat kepalanya karena merasa sedikit pusing. Queen mengambil ponselnya lalu mengecek jam setelah dilihat ternyata sudah jam satu siang. Queen menaruh ponselnya lalu beranjak dari tempat tidur menuju kekamar mandi untuk membersihkan diri.

Beberapa menit kemudian, setelah bersiap siap Queen mengambil ponselnya lalu keluar dari kamar nya. Ia berlari menelusuri koridor menuju tangga.

Sampai saat dilantai satu, sontak Queen berlari keluar dari arah berlawanan ada seorang maid yang membawa nampan berisi buah anggur, saat Queen melewatinya sontak Queen mengambil anggur itu lalu lanjut berlari sembari memasukkan satu buah anggur kedalam mulutnya.

" Non Vale!"

Seseorang memanggil nama Queen membuat dia sontak menghentikan langkahnya saat ingin keluar dari mansion. Queen menoleh kebelakang mendapati seorang wanita.Dia adalah Nina, kepala pelayan di sana.

" Mau kemana? Nona belum makan dari tadi pagi nanti sakit."Ujar Nina sembari menghampiri Queen.

" Vale sehat kok, nanti makan bersama ayah aja. Ok"

" Bye."Tambah Queen sembari berlari keluar mansion.

" Tapi non-"

Belum sempat Nina menyelesaikan ucapannya Queen sudah berlari keluar bahkan sudah hilang dari pandangan Nina membuat dia menghela nafas pasrah.

Setelah kejadian tadi pagi Queen akan kembali seperti biasa seolah olah tidak terjadi apa apa karena Queen sudah lupa semuanya, terkecuali mimpi buruk tentang Ellison. Dia sudah bertekad akan menjauhi Ellison walau mereka sudah tunangan.

" Kenapa..? "Tanya Renata yang baru muncul membuat Nina terkejut.

Renata menoleh"itu non Vale baru keluar ngak tau kemana?"

" Ooo gitu. "

" Tapi non Vale belum makan, saya hanya khawatir penyakitnya datang lagi."

" Saya tau dia pergi kemana. Dia akan baik baik saja"

Nina menghela nafas sembari mengangguk pelan.

Disisi lain Queen keluar dari Mansion langsung ke garasi mobil, disana terdapat beberapa pengawal saat melihat kemunculan Queen sontak mereka menundukkan kepala.

Sementara Queen berlari dengan santai sembari mengeluarkan kunci mobilnya dari dalam saku. Queen menghampiri mobil Lamborghini Aventador warna putih, tanpa berlama lama dia langsung masuk kedalam mobil lalu mengendarai mobil nya keluar dari garasi saat keluar dari gerbang, Queen melaju kencang dengan kecepatan tinggi.

Beberapa menit kemudian Queen memarkir mobilnya ditempat pemakaman umum, saat Queen turun dari mobil dia langsung disapa oleh penjaga pemakaman.

" Siang nak Vale. "

Queen ikut membalas sapaan penjaga itu dengan mengukir senyum.

" Mau ziarah ya"

" Iya Pak, Aku udah beli 3 buah bunga " Ujar Queen sembari menunjukkan bunga yang ada dipelukan nya.

Penjaga itu sangat mengenal Queen.

Gadis itu sering berkunjung pemakaman keluarganya.

" Permisi pak, aku masuk dulu"

Penjaga itu hanya mengangguk lalu beranjak dari tempat itu.

Queen terus berjalan menghampiri tempat peristirahatan keluarganya yang terakhir setiap dia sembuh dari sakitnya ataupun sedih dia akan berada disini.

Sampai disana Queen langsung meletakkan bunga. " Hai, Uin kembali lagi, apa kalian baik baik saja disana. Hari ini Uin kembali kesakitan, Uin merindukan kalian apa kalian tidak merindukan Uin. " Lirih XERA.

" Ma...... Pa.... Kak... Mau dengar curhat uin ngak? Sampai sekarang kak Ell enggak ngenalin uin. Malah aku mimpiin kak Ell bunuh aku,"

Queen berusaha menahan tangisannya, dia sadar setiap dia datang kesini pasti akan menangis cukup keras.

" Apa uin berhenti saja berharap pada kak Ell tapi uin enggak sanggup jauh-jauh dari kak Ell. Tapi semua salah uin sih karena tidak memberitahu kak Ell yang sebenernya. Uin ingin sekali mendekap kak Ell, uin hanya bisa melihatnya dari jauh, bahkan aku terus berusaha nempelin kak Ell, tapi kak Ell malah enggak suka ke uin. sekarang aku takut banget kalo kak Ell di depanku, aku ingat mimpi buruk itu, seolah-olah itu sangat nyata ma, pa, kak."

Queen mulai terisak  airmata kembali mengalir dengan deras.

" Kalo nanti uin lelah, tolong kalian jemput uin ya".

Queen menghapus air matanya sembari mengadah keatas langit supaya air matanya tidak terus mengalir.

" Kalo begitu uin pergi dulu, kalian baik baik disana ya. "

Setelah menyampaikan selamat tinggal Queen membalikkan badan menuju ke mobilnya.

Setelah itu Queen meninggalkan tempat itu dan menuju tujuan selanjutnya.

Beberapa menit kemudian Queen sampai di sebuah perusahaan Adelio Company yang pemilik nya sekarang adalah Mario ADELIO.

Dulu perusahaan ini milik ADELIO ayah kandung SYILA mamanya Queen.

Pada umur 20 tahun william diangkat menjadi anak oleh ADELIO karena william dan Mario yang baru berumur 18 tahun harus diusir oleh keluarganya sendiri, sehingga ADELIO bertekad mengajari william mengikuti jejak nya menjadi seorang mafia.

Disaat Queen masuk kedalam perusahaan, sontak seluruh staf menyapanya sembari menundukkan kepala sedangkan Queen ikut membalas sapaan mereka dengan mengukir senyum.

Queen masuk ke lift lalu menekan tombol lantai paling atas lebih tepatnya tempat kantor CEO yaitu kantor Mario.

Beberapa detik kemudian saat lift terbuka, Queen langsung keluar dan berjalan dengan santai, para staf disana sontak berdiri dan menyapa gadis itu.

Saat Queen sampai didepan Kantor Mario ia mendapati sekertaris Dilan yang merupakan sekretaris Mario, ia baru saja keluar dari kantor Mario lalu berpapasan dengan Queen yang baru saja tiba.

Dilan sontak menundukkan kepalanya tanda hormat, setelah itu membuka pintu untuk Queen.

"Terima kasih paman "

Tanpa berlama lama Queen sontak berjalan masuk sembari mengukir senyum lebar.

" SUPRICE-"

Queen yang begitu semangat langsung terdiam saat mendapati Mario ternyata tidak sendirian dengan cepat dia merubah sikapnya menjadi pendiam dan kalem.

" Maaf.. "

Sementara Mario tersenyum lebar menatap Queen" Ngapain diam disitu, sini masuk"

Queen terpaksa menurut, ia duduk disamping ayah nya sembari menundukkan kepalanya.

" Maaf, Uin enggak tau kalo ayah ngobrol dengan tamu" Bisik Mario.

Sedangkan Mario hanya tersenyum.

"Ga papa"

Disisi lain tamu yang bersama Mario adalah pria dan wanita paruh baya lebih tepat nya sepasang suami istri.

Sepasang suami istri itu tersenyum menatap kedatangan Queen.

" Apakah uin enggak ingat lagi sama mommy? "

Yah, pasangan itu adalah orangtua dari Ellison, dulu saat masih kecil Queen memanggil mereka dengan mommy dan daddy.

Queen mengangguk. "Ingat mom. "

" Kenapa uin canggung sama kami, apa karena sudah lama enggak ketemu? "

Queen menoleh kearah Soya dengan menaikkan alisnya.

" Mommy tau ini uin? " Tanya Queen penasaran.

Soya mengangguk mantap.

" Ayah Mario sudah memberitahui kepada kami, jauh sebelum kamu tunangan sama anak daddy." bukan soya yang menjawab tapi Richard yang berkata.

" Maaf menyembunyikan ini kepada kalian" Lirih XERA tanpa menatap mereka.

" Uin tak perlu minta maaf , kami ngerti kok"

" Terima kasih"

" Oh ya,sayang,,, tadi ayah mau ngobrol berdua dirumah sama kamu tapi kamunya sudah disini jadi ayah akan ngomong sekarang. "

Queen mengerutkan keningnya lalu berkata. " Kok serius banget mau ngomongin apa sih? "

" nanti malam Daddy sama Mommy ngajak kita makan malam bersama,"

Sontak Queen terdiam, mendengar ucapan Mario membuat dia merasa senang dan juga sedih, mengingat Ellison tidak menyukai dirinya. senang karena bisa berkumpul dengan keluarga lain, tapi sedih sekaligus takut karena harus ketemu dengan Ellison. Dia kan sudah janji akan menjauhi Ellison.

"em..mom, dad, boleh enggak kalo pertunangan aku dengan kak Ell di batalin aja,"cicit Queen.

Soya sontak beranjak dari tempat lalu pindah ke samping Queen sembari memegang kedua tangannya. " tapi kenapa sayang?kamu juga bisa bersama kak Ell,"

" Atau kita tinggal bilang ke Ell kalo kamu adalah uin"

Sontak XERA menyelenggarakan kepala" Jangan...  "

" Uin lihat kak Ell udah punya pacar disekolah, uin ngak mau ngerusak hubungan mereka" kata Queen sambil menambah dalam hatinya aku juga takut kepada kak Ell.

Soya terdiam mendengar perkataan Queen. Dia tau kalo anaknya itu tidak serius dengan perempuan itu.

"jangan mikir kayak gitu uin, mommy yakin mereka enggak ada hubungan apa-apa,"

"sebenarnya aku takut ke kak Ell, aku mimpiin kak Ell bunuh aku mom,"

"itu hanya bunga tidur sayang, Ell enggak mungkin bunuh kamu," kata Soya.

"kamu tenang aja, daddy jamin kamu enggak akan nyakitin kamu. itu janji daddy," kata Richard menyakinkan calon menantunya.

Queen hanya mengangguk pasrah walau dia masih sangat ketakutan. Dia harus menerimanya tapi menjauhi Ellison mulai sekarang. Biarlah pertunangannya itu menjadi status nya saja.

Episodes
1 prolog
2 Bab 1
3 Bab 2
4 Bab 3
5 Bab 4
6 Bab 5
7 Bab 6
8 Bab 7
9 Bab 8
10 Bab 9
11 Bab 10
12 Bab 11
13 Bab 12
14 Bab 13
15 Bab 14
16 Bab 15
17 Bab 16
18 Bab 17
19 Bab 18
20 Bab 19
21 Bab 20
22 Bab 21
23 Bab 22
24 Bab 23
25 Bab 24
26 Bab 25
27 Bab 26
28 Bab 27
29 Bab 28
30 Bab 29
31 Bab 30
32 Bab 31
33 Bab 32
34 Bab 33
35 Bab 34
36 Bab 35
37 Bab 36
38 Bab 37
39 Bab 38
40 Bab 39
41 Bab 40
42 Bab 41
43 Bab 42
44 Bab 43 ketemu teman lama
45 Bab 44 Yang patuh ya!
46 Bab 45
47 Bab 46
48 Bab 47
49 Bab 48
50 Bab 49
51 Bab 50
52 Bab 51
53 Bab 52
54 Bab 53
55 Bab 54
56 Bab 55 Upaya menyelamatkannya
57 Bab 56
58 Bab 57
59 Bab 58
60 Bab 59
61 Bab 60
62 Bab 61
63 Bab 62 Amarah seorang Queen
64 Bab 63
65 Ba 64 Kisah persahabatan Queen 1
66 Bab 65 kisah persahabatan Queen 2
67 Bab 66 Musuh mengintai
68 Bab 67
69 Bab 68 Manjanya sang ketua kejam
70 Bab 69 Jauhi dia!
71 Bab 70 Seseorang baru datang
72 Bab 71 kecemburuan Ellison
73 Bab 72 Seekor kecoak bagi Ellison
74 Bab 73Mendapat bodyguard baru
75 Bab 74 Ellison tertembak
76 Bab 75 kepekaan sahabat Ellison.
77 Bab 76 Ellison menjadi manja
78 Bab 77 Queen dalam bahaya
79 Bab 78 Salah cari lawan
80 Bab 79 Kembali bersama
81 Bab 80 Ellison mulai bucin
82 Bab 81
83 82 kekejaman seorang Ellison
84 84 Hadiah kepala untuk Camra.
85 Bab keberhasilan Queen
86 Teror
87 Berita hilangnya Ayah Mario
88 Terlambat
89 Berhasil?
90 Harapan satu-satunya
91 Rencana Ellison
92 Persetujuan Queen yang tak terduga
93 Rhea kembali
94 Fitting baju
95 Kakak laki-laki Queen
96 Queen ngambek
97 kejadian di pagi hari
98 Kedatangan kakek Queen
99 mengganggu kejiwaan Queen
100 Ketakutan telah terjadi
101 Bangkitnya monster
102 Bangun dari koma
103 Gengsi mau peluk
104 kado pernikahan
105 Berasa bulan madu
106 Queen malu di jebol
107 Kebenaran yang pahit.
108 Kekhawatiran seorang istri
109 Keputusan Queen
110 Amukan suami Queen
111 Teman tidur baru
112 pertengkaran hebat
113 Pembunuh yang sebenarnya
114 kembali bertemu
115 memilih berdamai
Episodes

Updated 115 Episodes

1
prolog
2
Bab 1
3
Bab 2
4
Bab 3
5
Bab 4
6
Bab 5
7
Bab 6
8
Bab 7
9
Bab 8
10
Bab 9
11
Bab 10
12
Bab 11
13
Bab 12
14
Bab 13
15
Bab 14
16
Bab 15
17
Bab 16
18
Bab 17
19
Bab 18
20
Bab 19
21
Bab 20
22
Bab 21
23
Bab 22
24
Bab 23
25
Bab 24
26
Bab 25
27
Bab 26
28
Bab 27
29
Bab 28
30
Bab 29
31
Bab 30
32
Bab 31
33
Bab 32
34
Bab 33
35
Bab 34
36
Bab 35
37
Bab 36
38
Bab 37
39
Bab 38
40
Bab 39
41
Bab 40
42
Bab 41
43
Bab 42
44
Bab 43 ketemu teman lama
45
Bab 44 Yang patuh ya!
46
Bab 45
47
Bab 46
48
Bab 47
49
Bab 48
50
Bab 49
51
Bab 50
52
Bab 51
53
Bab 52
54
Bab 53
55
Bab 54
56
Bab 55 Upaya menyelamatkannya
57
Bab 56
58
Bab 57
59
Bab 58
60
Bab 59
61
Bab 60
62
Bab 61
63
Bab 62 Amarah seorang Queen
64
Bab 63
65
Ba 64 Kisah persahabatan Queen 1
66
Bab 65 kisah persahabatan Queen 2
67
Bab 66 Musuh mengintai
68
Bab 67
69
Bab 68 Manjanya sang ketua kejam
70
Bab 69 Jauhi dia!
71
Bab 70 Seseorang baru datang
72
Bab 71 kecemburuan Ellison
73
Bab 72 Seekor kecoak bagi Ellison
74
Bab 73Mendapat bodyguard baru
75
Bab 74 Ellison tertembak
76
Bab 75 kepekaan sahabat Ellison.
77
Bab 76 Ellison menjadi manja
78
Bab 77 Queen dalam bahaya
79
Bab 78 Salah cari lawan
80
Bab 79 Kembali bersama
81
Bab 80 Ellison mulai bucin
82
Bab 81
83
82 kekejaman seorang Ellison
84
84 Hadiah kepala untuk Camra.
85
Bab keberhasilan Queen
86
Teror
87
Berita hilangnya Ayah Mario
88
Terlambat
89
Berhasil?
90
Harapan satu-satunya
91
Rencana Ellison
92
Persetujuan Queen yang tak terduga
93
Rhea kembali
94
Fitting baju
95
Kakak laki-laki Queen
96
Queen ngambek
97
kejadian di pagi hari
98
Kedatangan kakek Queen
99
mengganggu kejiwaan Queen
100
Ketakutan telah terjadi
101
Bangkitnya monster
102
Bangun dari koma
103
Gengsi mau peluk
104
kado pernikahan
105
Berasa bulan madu
106
Queen malu di jebol
107
Kebenaran yang pahit.
108
Kekhawatiran seorang istri
109
Keputusan Queen
110
Amukan suami Queen
111
Teman tidur baru
112
pertengkaran hebat
113
Pembunuh yang sebenarnya
114
kembali bertemu
115
memilih berdamai

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!