Nona Kinan

Hari terakhir dikota,Kaula mengunjungi teman masa kuliah di tempat kerjanya.Dani Hermawan, teman satu jurusan pertanian.Dani kini bekerja sebagai Quality Control di sebuah pabrik jamu yang cukup besar dikota ini.Sekaligus masih memiliki ikatan keluarga kepada Sang Owner.

Setelah menempuh jarak sekitar setengah jam dari hotel, ia sampai di sebuah pabrik jamu dan herbal yang cukup besar.Ia pun menunggu di sebuah warkop tak jauh dari lokasi.Tak lama Dani pun muncul dari balik gerbang yang cukup tinggi.

"Hy Bro,setahun gak ketemu tambah ganteng aja lo .Gimana dah sukses??"goda Dani.

"Jangan gitu lah Dan, masih nganggur nih" keluh Kaula

"Wes...otak cerdas kok nganggur "cibirnya.

"Udah,to the point aja"lanjut Dani

"Gini Dan,Almarhum kakek gw punya lahan kosong sekitar 5 hektar.Rencana sih mw budidaya tanaman rimpang.Secara disekitar kampungku belum ada,kebanyakan dari mereka menanam bawang merah dan padi.Menurutmu yang bekerja disini,itu usaha menjanjikan gak" Tanya Kaula serius.

"Ide yang bagus"jawab Dani.

"Kau tau walaupun jaman semakin modern dan canggih,tapi minat masyarakat kita akan jamu dan minuman herbal justru meningkat.2 tahun yang lalu kami berinovasi,membuat minuman jamu dan herbal siap minum,ternyata peminatnya tak kalah dengan jamu kemasan yang lebih dulu kami produksi "lanjutnya.

"Nah itu,kalo gw jadi Supplier disini masih bisa gak ??"

"Tentu.Apalagi sekarang kami akan menambah 2 mesin baru,pastinya akan ada pemasok tambahan.Tapi ingat,kami memilih bahan dengan kualitas terbaik "tekan Dani.

"Wah...lo mank sahabat sejati Dan,thanks ya.Gw jadi gak ragu memulai usaha ini"Kaula tersenyum lebar sembari menepuk pundak Dani.

"Sama sama.Ntar klo dah jadi juragan di kampung,ingat ingat gw.Ech,gw lanjut kerja lagi nich, ntar kalo ada yang mau ditanyakan telpon aja "ucap Dani beranjak pergi dari warkop tersebut dengan setengah berlari menuju tempat kerjanya.

Jika Kaula menemui Dani,dilain tempat Dimas menemui sang Mertua.Bahkan Dimas bermalam disana,sedangkan Kaula lebih memilih tetap dihotel.Setelah urusannya selesai dengan Dani,Kaula menghubungi Dimas agar bertemu langsung di pasar besar kota.Selain Kaula membeli pesanan sang Ibu,Dimas pun mendapat banyak pesanan dari istri,anak dan adiknya Nina.

Siang hari yang sejuk,Kinan dan Nina bersantai diteras depan.Rumah mereka yang paling ujung hampir tidak dilalui oleh kendaraan.Kecuali beberapa warga yang bersepeda ingin pergi memancing,karena sekitar 50 meter dijalan buntu,ada sungai kecil namun cukup jernih.

Akhir pekan sabtu,Nina pulang kerja lebih awal.

"Sumpek deh,klo duduk didepan rumah gini yang diliat cuma hutan"cibir Nina.

"Tapi aku menyukainya"sahut Kinan

"Eh,tapi klo nanti bang kaula menggarap lahan ini,setidaknya tidak terlalu membosankan "

"Mau membuat kebun apa ??" tanya Kinan. "Entahlah, dia gak mau cerita.Huh...Kadang Bang Kaula itu menyebalkan.Tapi sekarang aku kasian sih.Ech,Neng punya pacar gak ??"

"Aku benar-benar gak ingat apa pun,selain namaku.Tapi terkadang aku merasa orang orang yang bersamaku dulu,lebih sering memanggilku Nona Kinan ".Kinan menghembuskan napas yang terasa berat.2 mimpi yang ia alami baginya tidak menjelaskan apa pun.

Nina yang melihat wajah Kinan berubah murung,segera meraih lengannya dan bersandar manja."Baiklah....Mulai sekarang aku akan memanggil Neng,Nona Kinan "