Bab 17. Tarian Phoenix Es Abadi.

Bab 17. Tarian Phoenix Es Abadi.

Di hari berikutnya Feng Yan kembali tenggelam dalam latihannya kali ini dia bertekad menguasai Gelombang kehancuran dari 40% hingga 100%. Dia sadar bahwa jika ingin menghadapi musuh-musuh yang lebih kuat, penguasaan teknik ini hingga 100% adalah keharusan.

Setiap hari sejak saat itu, ia tenggelam dalam latihan intensif. Langit, tanah, dan waktu menjadi saksi usahanya dalam memaksa tubuh dan pikirannya untuk menanggung tekanan yang hampir tak tertahankan.

Bulan pertama dimulai dengan Feng Yan yang berada di titik 40%, mencoba memahami dasar Gelombang Kehancuran agar mampu mendorongnya hingga 50%. Meski tampak sederhana, kenyataannya jauh lebih keras dari yang ia bayangkan.

Sore itu, saat matahari hampir tenggelam, Feng Yan berdiri di tengah hutan tempat biasa dia berlatih. Ia mengalirkan energi di tubuhnya, mencoba mengarahkan kekuatan ke arah tertentu. Tetapi, seketika, energi itu seperti tak terkendali, berbalik menyerang tubuhnya sendiri, menyebabkan luka dalam. Dia terjatuh, napasnya terengah-engah.

"Ahh… Seperti ini saja aku masih gagal?" gumam Feng Yan sambil terengah-engah, menatap tangannya yang gemetar karena ketegangan energi.

Namun, ia tak ingin menyerah begitu saja. "Feng Yan… Kau telah memilih jalan ini. Kau tahu ini tidak mudah. Kau sudah berjanji pada dirimu sendiri," Bisiknya pelan. Dengan penuh tekad, dia bangkit dan mulai kembali dari awal, memerhatikan setiap detail, setiap aliran energi yang melintasi tubuhnya.

Setelah sebulan penuh, pada akhirnya ia berhasil mencapai 50%, bisa melepaskan Gelombang Kehancuran tanpa menyebabkan kerusakan pada tubuhnya.

Memasuki bulan kedua, Feng Yan mulai memfokuskan diri pada efisiensi penggunaan energi untuk mencapai 60%. Kali ini, dia harus belajar mengontrol energi dengan lebih stabil dan konsisten. Tetapi kenyataan kembali menantangnya. Suatu malam, di tengah latihan, dia kehilangan kendali, menyebabkan kekuatannya menyebar ke sekeliling tanpa arah. Rasa letih dan frustasi menghantamnya, membuat tubuhnya hampir roboh.

“Apa gunanya semua ini jika aku bahkan tidak bisa menjaga stabilitas?” Desah Feng Yan sambil duduk bersandar pada sebuah pohon.

Namun, dia kembali mengingat janji kepada dirinya sendiri. "Ini adalah langkah yang harus kuambil. Tidak ada jalan lain. Kau harus lebih kuat, Feng Yan," katanya, berusaha menenangkan pikirannya.

Hari-hari pun berlalu, dan perlahan ia mulai memahami caranya mengarahkan energi agar lebih efisien. Akhirnya, ia berhasil mencapai 60%. Meskipun lelah, Feng Yan tersenyum puas, merasakan pencapaian yang sulit itu sebagai kekuatan baru dalam dirinya.

Bulan ketiga datang, dan dengan kekuatan 60% di tangan, Feng Yan bertekad mencapai 70%. Di tahap ini, ia meningkatkan kekuatan serangan agar lebih dahsyat. Setiap serangan membutuhkan dorongan penuh dari energinya, tetapi tubuhnya sering kali tidak kuat menahan ledakan energi yang ia lepaskan.

Suatu kali, saat dia mencoba menghasilkan Gelombang Kehancuran dengan kekuatan maksimal, tubuhnya terasa seperti dihantam badai energi dari dalam. Ia jatuh tersungkur, merasakan rasa sakit menjalar di sekujur tubuh.

“Apakah ini terlalu berat bagiku?” pikir Feng Yan dalam kepedihan.

Namun, ia berusaha meyakinkan diri. "Jalan seorang pejuang tidak pernah mudah. Jika aku berhenti di sini, aku tak akan pernah mencapai puncak," Katanya pada dirinya sendiri dengan suara lemah.

Setelah berminggu-minggu menjalani latihan, Feng Yan mulai menemukan cara untuk menahan intensitas Gelombang Kehancuran tanpa merusak tubuhnya. Pada akhir bulan ketiga, ia berhasil mencapai 70%, dan kini mampu menghasilkan serangan yang jauh lebih destruktif tanpa kehilangan keseimbangan.

Saat bulan keempat dimulai, Feng Yan menghadapi tantangan baru. Kali ini, ia harus melatih tubuhnya untuk menahan lonjakan energi dari luar dan mulai menyerap energi sekitar untuk memperkuat serangan. Namun, tantangan ini jauh lebih berat dari yang dia kira.

Setiap kali dia mencoba menyerap energi, tubuhnya seperti dipenuhi kekuatan liar yang sulit dikendalikan, dan beberapa kali hampir menyebabkan luka serius. Dalam keadaan hampir putus asa, ia berbicara pada dirinya sendiri.

"Jika aku tidak bisa menyatu dengan energi di sekitarku, bagaimana aku bisa menjadi lebih kuat?" Katanya sambil merenung dalam diam.

Feng Yan terus berlatih, menghadapi rasa sakit dan ketidakpastian setiap hari, hingga pada akhirnya tubuhnya mulai terbiasa menyerap energi eksternal. Pada akhir bulan, Feng Yan mencapai tingkat 80%, dan kekuatan Gelombang Kehancuran-nya semakin hebat dengan bantuan energi dari alam sekitar.

Bulan kelima adalah perjalanan menuju 90%, tahap yang membutuhkan kekuatan mental yang lebih besar. Setiap kali dia mengeluarkan Gelombang Kehancuran, pikirannya diuji dengan tekanan yang luar biasa.

Fokus adalah segalanya, karena satu kesalahan kecil bisa menyebabkan energi itu berbalik menyerang dirinya sendiri. Ia beberapa kali hampir kehilangan kendali dan merasa kewalahan.

“Aku… tidak boleh jatuh! Aku telah sampai sejauh ini, Feng Yan. Kau harus melangkah lebih jauh!” serunya dalam hati, meneguhkan tekadnya untuk terus berjuang.

Minggu demi minggu, Feng Yan mulai terbiasa menjaga konsentrasi dalam tekanan tinggi. Pada akhir bulan kelima, ia mencapai tingkat 90%, kekuatannya kini sanggup meluluhlantakkan area luas dalam satu serangan.

Akhirnya, bulan keenam, tantangan terakhir. Untuk mencapai penguasaan penuh di 100%, Feng Yan harus menyatukan kendali penuh atas tubuh dan pikirannya. Latihan ini adalah yang paling berat. Setiap kali dia mencapai batas kekuatannya, tubuhnya terasa hampir runtuh. Namun, Feng Yan telah menyiapkan tekadnya.

“Ini adalah takdirku. Jika aku tidak bisa menguasai kekuatan ini, aku tidak layak disebut pejuang!” Gumamnya, menatap jauh ke cakrawala.

Hari-hari terakhir berlalu dalam ketegangan. Setiap serangan, setiap aliran energi, dia arahkan dengan penuh kesempurnaan. Hingga akhirnya, di penghujung bulan keenam, Feng Yan merasakan harmoni sempurna dalam Gelombang Kehancuran. Kekuatan itu kini berada sepenuhnya dalam kendalinya.

Dengan napas dalam, Feng Yan tersenyum. “Akhirnya… Aku berhasil. Aku telah mencapai 100%.” Di saat itu, dia merasakan kekuatan yang tak terhingga mengalir dalam dirinya. Semua kerja keras, rasa sakit, dan tekad yang ia tanamkan selama enam bulan penuh perjuangan kini terbayar.

Feng Yan kini berdiri sebagai pejuang yang lebih kuat, siap menghadapi tantangan apa pun yang menantangnya.

Di tempat lain, di Alam atas.

Benua Awan putih. Sekte Laut Biru.

Di sebuah halaman yang luas. Seorang gadis cantik berusia 15 belas tahun sedang mengayunkan pedangnya dengan sangat lihai. Pedang itu terlihat sangat lembut namun percayalah di setiap gerakannya mengandung fluktuasi energi yang dapat menghancurkan Bukit Dengan mudah.

Nama Tehnik Pedang itu adalah 12 tarian Pedang Phoenix es abadi.

Teknik Pedang Phoenix Es Abadi terdiri dari 12 gerakan yang terinspirasi dari kekuatan es dan ketangkasan seekor phoenix. Setiap gerakan memiliki karakteristik unik yang menggabungkan serangan kuat dengan ketahanan es, menjadikannya teknik pedang yang mematikan dan anggun.

Berikut adalah 12 gerakan dalam teknik ini.

1. Embun Beku Pertama.

Gerakan pembuka yang sederhana, melibatkan serangan cepat yang meninggalkan jejak es di udara. Lawan yang terkena serangan ini akan merasakan hawa dingin yang membuat gerakan mereka sedikit melambat.

Cakar Phoenix Beku.

Serangan dengan cakar es berbentuk ilusi yang menghantam dari berbagai sudut. Gerakan ini memecah pertahanan lawan dengan pukulan yang datang tak terduga dari beberapa arah.

3. Serpihan Salju.

Gerakan yang menghasilkan serpihan-serpihan es yang melayang, mengelilingi lawan untuk mengganggu pandangan dan fokus mereka. Saat lawan lengah, serpihan-serpihan ini dapat diarahkan untuk menyerang titik lemah.

4. Sayap Dingin Menyapu.

Tebasan lebar yang memproyeksikan energi es dalam bentuk sayap phoenix yang tajam. Energi ini mampu membekukan apapun yang berada dalam lintasan tebasannya.

5. Pelukan Salju.

Teknik bertahan yang membentuk perisai es di sekitar tubuh pengguna. Saat lawan menyerang, mereka akan terpental atau bahkan membeku jika kontak terjadi cukup lama.

6. Puncak Es Menikam Langit.

Serangan vertikal yang cepat dan kuat, menciptakan pilar es yang menembus ke atas. Teknik ini sangat cocok untuk menaklukkan lawan yang melompat atau menyerang dari udara.

7. Angin Beku Menyapu Daratan.

Pengguna mengayunkan pedang dengan kekuatan yang menciptakan angin dingin menggigil. Gelombang dingin ini menyerang lawan dari kejauhan dan memperlambat gerakan mereka secara signifikan.

8. Sinar Es Memotong.

Serangan cepat yang menciptakan garis lurus es di udara, menyerupai sinar tajam yang dapat memotong apapun di jalurnya. Gerakan ini sangat presisi dan mematikan jika diarahkan dengan baik.

9. Kepak Phoenix Es.

Phoenix es muncul sebagai ilusi yang melayang-layang di sekitar pengguna. Dengan setiap ayunan pedang, bayangan phoenix ini mencakar atau menembakkan semburan es pada lawan, meningkatkan efek serangan.

10. Cakar Pembekuan Mendalam.

Tebasan yang memusatkan energi es pada titik tertentu di tubuh lawan, menyebabkan area tersebut membeku secara instan. Efek ini dapat melemahkan gerakan lawan atau membuat mereka rentan terhadap serangan selanjutnya.

11. Putaran Phoenix Salju.

Gerakan berputar yang membuat pengguna menyerupai badai salju hidup. Dengan kecepatan tinggi, es dari tebasan pedang menciptakan pusaran salju yang dapat menyelubungi dan melukai lawan dari segala arah.

12. Ledakan Embun Abadi.

Gerakan puncak di mana pengguna mengumpulkan semua energi es dalam tubuhnya dan mengeluarkannya dalam satu ledakan besar. Embun es menyelimuti medan pertempuran, menyebabkan efek pembekuan masif yang dapat melumpuhkan lawan sepenuhnya.

------------------

Gadis cantik yang sedang menari dengan pedangnya ini tidak lain adalah Feng Xiao Lan. Saat ini dia sedang melakukan tarian ketiga dari 12 Pedang. Yaitu Serpihan Salju.

Di halaman luas yang dikelilingi kubah energi kuat, Feng Xiao Lan berdiri tegap, memancarkan aura dingin. Wajahnya tenang, tanpa ekspresi berlebihan, sementara tatapan matanya tajam seperti es yang tak dapat ditembus. Kubah energi yang melindungi area latihan itu berpendar biru, menahan segala fluktuasi energi yang mungkin muncul dari latihannya.

Feng Xiao Lan menghela napas panjang, merasakan hawa sejuk dari energi yang berdesir di sekitar kubah. Ia tahu, dalam tempat yang terisolasi ini, ia dapat mengerahkan seluruh kemampuannya tanpa menahan diri. "Aku harus menyatu dengan energi ini, menguasai tarian es hingga setiap serpihan menjadi bagian dari diriku," gumamnya.

Ia mulai mengayunkan pedangnya perlahan, memasuki gerakan pertama Tarian Serpihan Salju. Langkahnya ringan, seakan menari di atas lapisan tipis udara yang membeku, menciptakan serpihan-serpihan es yang berkilauan di sekelilingnya.

Namun, energi dingin ini tidak mudah dikendalikan. Setiap kali ia mempercepat gerakan, serpihan-serpihan itu menyebar liar dan tidak beraturan, gagal mengikuti pola yang ia inginkan.

"Tenang... fokus," bisiknya pada diri sendiri, memusatkan pikiran dan memperlambat tarikan napasnya. Dia kembali mencoba, menyelaraskan diri dengan energi es dan kubah yang membentengi halaman itu. Setiap kegagalan hanya menguatkan tekadnya untuk mencapai kesempurnaan.

Hari demi hari berlalu dalam latihan yang tiada henti. Di bawah perlindungan kubah energi, Feng Xiao Lan merasa tak perlu khawatir akan batasan energi atau gangguan dari luar. Setiap saat dia gagal, dia merenung sejenak, kemudian bangkit dengan semangat yang lebih besar. Perlahan, ia mulai memahami aliran energi es di sekitarnya, dan mulai mengendalikannya dengan lebih tenang.

Pada suatu hari, dia akhirnya berhasil mengayunkan pedangnya tanpa memecah serpihan es yang ia bentuk. Serpihan-serpihan itu berputar mengitarinya dengan teratur, membentuk lingkaran dingin yang berkilauan. Dengan gerakan anggun, dia meningkatkan kecepatan tarian, membiarkan serpihan-serpihan es melayang dan terkoordinasi sempurna.

"Aku mulai merasakannya... es ini bukan hanya sekadar senjata," bisiknya, tersenyum tipis. "Ini adalah bagian dari diriku."

Dalam ketenangan itu, Feng Xiao Lan meningkatkan intensitas gerakan. Setiap gerakan menjadi lebih cepat dan akurat, hingga kubah energi pun merespons dengan berpendar lebih kuat, menahan kekuatan es yang mulai mengguncang udara. Badai salju mini terbentuk di sekelilingnya, dan ia merasakan energi dingin dari setiap serpihan yang melayang.

Dengan sekali ayunan pedang, ia mengarahkan serpihan-serpihan es ke sebuah target batu besar yang ada di ujung halaman. Seketika, batu itu diselimuti lapisan es yang tebal, membeku hingga retak, tanda keberhasilan Feng Xiao Lan menguasai kekuatan yang ia latih keras. Berdiri di tengah area yang kini berselimut es, Feng Xiao Lan menghela napas lega, matanya menatap sekeliling dengan kepuasan.

"Ini adalah hasil kerja keras ku" bisiknya. "Kini, Tarian Serpihan Salju adalah bagian dari diriku."

Dengan keteguhan yang telah ia tanamkan, Feng Xiao Lan telah berhasil menyatukan dirinya dengan energi dingin yang tak kenal ampun. Di balik sikapnya yang keras kepala, ia kini berdiri di puncak kekuatan, layaknya badai salju yang tenang namun mematikan,dingin, tajam, dan tak tertandingi.

"Baiklah sekarang saatnya mencoba menggabungkan tarian pertama (Embun beku pertama.),Tarian kedua ,(Cakar Phoenix beku) dan tarian ketiga (Serpihan Salju.) menjadi satu serangan tunggal." Ucapnya sambil mulai melakukan gerakan yang terorganisir dengan baik.

Di bawah kubah energi yang kokoh, Feng Xiao Lan bersiap untuk menggabungkan tiga tarian yang telah dia latih keras: Tarian Serpihan Salju, Tarian Embun Beku, dan Tarian Cakar Phoenix Beku. Ia tahu bahwa setiap teknik ini memiliki sifat yang berbeda:

Serpihan Salju mematikan dalam keanggunannya, Embun Beku lembut tetapi tajam, sementara Cakar Phoenix Beku kuat dan penuh ledakan. Untuk menggabungkannya, ia harus mencapai keseimbangan sempurna, mengendalikan setiap aliran energi dengan presisi.

Ia mulai dengan Tarian Serpihan Salju, mengayunkan pedangnya dengan lembut. Dari setiap ayunan, serpihan es berkilauan mulai terbentuk, mengelilinginya dalam pola yang anggun namun tajam. Hawa dingin menyebar, dan suhu di area itu menurun drastis, dengan serpihan-serpihan es berputar cepat di sekelilingnya, siap untuk menyerang.

Tanpa berhenti, dia segera beralih ke Tarian Embun Beku. Dengan gerakan halus dan terkendali, Feng Xiao Lan menyebarkan energi embun yang mengembun menjadi lapisan es tipis, seperti kabut beku yang menyelimuti udara. Kabut ini menempel pada serpihan-serpihan es dari Tarian Serpihan Salju, memperkuat tiap serpihan dengan lapisan embun yang tajam. Di setiap tarikan napasnya, kabut beku melayang, menciptakan dinding perlindungan yang tajam bagi siapa pun yang mendekat.

Selanjutnya, dia melangkah maju dengan tegas, memasuki Tarian Cakar Phoenix Beku. Feng Xiao Lan memusatkan energi di ujung pedangnya, menciptakan kekuatan yang terasa lebih intens.

Dia mengayunkan pedang itu dengan penuh tenaga, menciptakan jejak cahaya beku berbentuk cakar phoenix di udara. Cakar-cakar es yang berkilauan ini menambah intensitas serangannya, menggabungkan energi tajam dari Tarian Embun Beku dan kehancuran masif dari Cakar Phoenix Beku.

Dengan setiap gerakan, fluktuasi energi yang tercipta semakin besar, hingga kubah energi berpendar lebih kuat untuk menahan kekuatan yang dilepaskan. Lingkungan di dalam kubah berubah menjadi medan badai es, dengan serpihan-serpihan es melesat ke segala arah, kabut embun beku yang mengaburkan pandangan, dan cakar-cakar phoenix beku melayang, siap menghancurkan apapun di jalurnya.

Ketiga teknik itu kini bergerak bersamaan, harmonis namun menakutkan. Feng Xiao Lan mengendalikan mereka seakan ketiga tarian itu adalah bagian dari dirinya, mengarahkan setiap serpihan, kabut, dan cakar dengan ketepatan luar biasa.

Dia mengayunkan pedangnya ke arah sebuah target besar di ujung halaman. Dalam satu ledakan, serpihan-serpihan es menerjang lebih dulu, diikuti oleh lapisan embun beku yang mengunci target dalam lapisan dingin pekat, dan diakhiri dengan cakar phoenix beku yang menghantam dan menghancurkan target hingga retak dan berkeping-keping, menyebarkan serpihan es yang beterbangan ke segala arah.

Saat energi berangsur-angsur mereda, Feng Xiao Lan berdiri tenang di tengah halaman yang kini tertutup lapisan es tebal, hasil dari kombinasi ketiga tarian tersebut. Tubuhnya bergetar sedikit dari intensitas energi yang dilepaskan, namun sorot matanya tetap tenang, puas dengan hasil latihannya

"Tiga tarian ini telah menjadi satu, kekuatan sejati yang lahir dari kerja keras dan ketekunan. Mulai sekarang namanya adalah Tarian Phoenix Es Abadi."Bisiknya pada diri sendiri.

Ketika dia memulai eksekusi Tarian Es Phoenix Abadi, suasana di sekelilingnya berubah. Setiap gerakan pedangnya tidak hanya mengeluarkan aura dingin yang menusuk, tetapi juga diiringi oleh suara ledakan yang menggelegar, menciptakan momen dramatis yang menggetarkan seluruh area.

Saat ia melakukan gerakan pertama, menusuk dengan pedang, udara di sekelilingnya bergetar, diikuti oleh bunyi dentuman keras seperti suara petir yang menyambar.

"BOM!"

Suara ledakan memecah kesunyian, menciptakan gelombang energi es yang meluncur cepat ke arah musuh, menyapu bersih semua yang ada di depannya. Serpihan-serpihan es yang tajam dan berkilau terbang, memancarkan cahaya seperti bintang yang jatuh, menciptakan efek visual yang menakjubkan.

Ketika ia beralih ke gerakan berikutnya, menebas dengan kuat, suara ledakan terdengar lebih menggema.

“CRASH!”

Ledakan energi es yang dikeluarkan dari pedangnya menciptakan gelombang dingin yang merusak lingkungan sekitarnya. Tanah bergetar, dan hembusan angin dingin menyapu area, mengubah pemandangan menjadi arena pertempuran yang penuh dengan serpihan es dan aura berbahaya.

Dengan setiap gerakan, seperti saat ia menggiring serpihan-serpihan es, ledakan suara semakin menguat, seolah memadukan kebangkitan kekuatan Phoenix dengan dinginnya es.

"BOM!"

Energi dingin menabrak permukaan tanah, meninggalkan bekas yang membeku dan membekukan segala sesuatu di sekitarnya. Suara ini menggema seperti orkestra ledakan, menciptakan simfoni pertempuran yang tak terlupakan.

Puncaknya adalah saat Feng Xiao Lan menyelesaikan gerakan dengan serangan akhir yang megah. Dengan sekali ayunan..

"BOM!"

Suara menggelegar mengguncang ruang di sekelilingnya. Kekuatan energi es bercampur dengan kekuatan Phoenix, melepaskan badai dingin yang menghancurkan dengan ledakan yang bisa terdengar hingga jauh. Semua serpihan es meluncur dan membentuk pusaran dingin di udara, menciptakan pemandangan yang megah dan mematikan.

Hasil akhir dari Tarian Es Phoenix Abadi adalah campuran antara keanggunan dan kekuatan, yang disertai dengan suara ledakan yang mempesona. Feng Xiao Lan tidak hanya menunjukkan teknik yang indah, tetapi juga kekuatan luar biasa yang bisa mengubah medan pertempuran dengan setiap gerakan yang ia lakukan.

Di balik tatapan dingin dan sikap keras kepalanya, Feng Xiao Lan telah mencapai puncak teknik yang ia kejar, memadukan keindahan dan kehancuran dalam satu tarian yang tak terlukiskan.

PROK! PROK! PROK!

Tiba tiba terdengar suara tepuk tangan dari Seorang Wanita yang sangat cantik dan berjalan mendekat ke arah Fang Xiao Lan. Kemudian wanita itu berkata

"Bagus Lan'er, kamu melakukannya dengan sangat baik." Ucapnya memuji.

Terpopuler

Comments

ITADORI YUJI

ITADORI YUJI

oii thor ko lama kmi feng yan latihan di hutan trus kulfasinya kapan naiknya?? kenaikan tingkatpun gk ada di tampilkan,di situ juga dia dpt warisan dri hang chen tentng jd alkemis..kayax kelamaan di hutan deh thor gk habis2 latihan di hutan🤔

2024-12-15

0

Suratno Gurdi Gen3 Gurdi

Suratno Gurdi Gen3 Gurdi

sampai bab ini si feng yan masih di hutan kapan keluar nya dari hutan

2024-12-12

0

Budi Purdan

Budi Purdan

☺️kok sering frustasi ,dlm berlatih TK ada kata frustasi

2024-12-04

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Awal Mula.
2 Bab 2. Di Ambang Kematian.
3 Bab 3. Melanjutkan Perjalanan.
4 Bab 4. Amarah Feng Xiao Lan.
5 Bab 5. Pertarungan Pertama Feng Yan.
6 Bab 6. Jiwa Beladiri Budha Seribu Tangan.
7 Bab 7. Dua Wanita Misterius Dari Alam Atas.
8 Bab 8. Bertarung Melawan Raja Kera Tulang Besi.
9 Bab 9. Amarah Feng Yan.
10 Bab 10. Efek Racun Yang Mengerikan.
11 Bab 11. Feng Yan Vs Monster Kera Api.
12 Bab 12. Kaisar Dewa Tak Terkalahkan.
13 Bab 13.Feng Yan Vs Beruang Hitam.
14 Bab 14. Raja Para Beruang Yang Baru.
15 Bab 15. Ancaman Dari Monster Serigala Petir.
16 Bab 16. Feng Yan Vs Raja Serigala Petir.
17 Bab 17. Tarian Phoenix Es Abadi.
18 Bab 18. Menerobos Ke Tingkat 6.(Tahap Kekosongan.)
19 Bab 19. Zirah Kirin Dan Evolusi Tubuh Fisik.
20 Bab 20. Serpent Froze Dragon.
21 Bab 21. Raja Feng Yan Penguasa Hutan Senyap Yang Baru.
22 Bab 22. Berita Buruk.
23 Bab 23. Darah Harus Di Bayar Dengan Darah.
24 Bab 24. Apakah Otaknya Tidak Berfungsi? Apakah Dia Seorang Idiot?
25 Bab 25. Sayembara.
26 Bab 26. Tekad Kuat Feng Yan.
27 Bab 27. Identitas Liu Ying, Ibu Feng Yan.
28 Bab 28. Sikap Tegas Feng Yan.
29 Bab 29. Pertandingan Melawan Keluarga Utama Klan Feng.
30 Bab 30. Kenapa Lemah Sekali? Apakah Dia Nyamuk?
31 Bab 31. Feng Zhuo Si Lemah Yang Sombong.
32 Bab32. Zirah Kirin vs Zirah Badak Purba.
33 Bab 33. Dasar Banci Pengecut. Pulanglah Dan Menyusulah Pada Ibumu.
34 Bab 34. Perubahan Situasi Yang Tak Terduga.
35 Bab 35. Ancaman Baru.
36 Bab 36. Feng Yan Vs Kultivator Tingkat 8 Tahap Setengah Dewa.
37 Bab 37. Kemenangan Feng Yan.
38 Bab 38. Ketenangan Sebelum Badai.
39 Bab 39.Bekerja Keras Untuk Menjadi Lebih Kuat.
40 Bab 40.Terobosan Tingkat Dewa & Terbentuknya Dunia Kecil.
41 Bab 41. Api Beku Biru.
42 Bab 42. Terobosan Dewa Sejati & Terciptanya Teratai Api Abadi 5 Warna.
43 Bab 43. Khusus penjelasan.
44 Bab 44. Serangan Dari Keluarga Utama Klan Feng.
45 Bab 45. Feng Han Vs Liu Dong
46 Bab 46. Pertarungan Dahsyat.
47 Bab 47. Kemenangan Mutlak.
48 Bab 48. Kompetisi Beladiri Antar Benua.
49 Bab 49. Kecemburuan Feng Xiao Lan.
50 Bab 50. Ujian Dunia Ilusi Di Mulai.
51 Bab 51.Ujian Kedua, Dunia Jiwa.
52 Bab 52. Ujian Ketiga Pertandingan Beladiri.
53 Bab. 53. Pertarungan Sengit.
54 Bab 54. Pertarungan Sengit Bagian 2.
55 Bab 55. 5 Besar Peserta Terkuat Telah Terpilih.
56 Bab 56. Li Chang Vs Qin Wu.
57 Bab 57. Han Xian vs Mu Shen.
58 Bab 58. Pertarungan Puncak.
59 Bab 59. Pertarungan Puncak bagian 2.
60 Bab 60. Alam Rahasia.
61 Bab 61. Alam Rahasia bagian 2.
62 Bab 62. Alam Rahasia Bagian 3.
63 Bab 63. Transformasi Tubuh Guntur Abadi.
64 Bab 64. Keluar Dari Alam Rahasia.
65 Bab 65. Persiapan Menuju Alam Tengah.
66 Bab 66. Bertemu Bandit Yang Tidak Tahu Diri.
67 Bab 67. Mau Bagaimana Lagi,Rasanya Juga Sangat Nyaman.
68 Bab 68. Tiba di Alam Tengah.
69 Bab 69. Kegemparan Di Kerajaan Langit Merah.
70 Bab 70. Ambisi Klan Hong.
71 Bab 71. Kutukan Darah Iblis.
72 Bab 72. Nama Hong Kecil Lebih Pantas.
73 Bab 73. Pertarungan Sengit.
74 Bab 74. Terobosan Level 6 Di Ranah Setengah Raja Dewa.
75 Bab 75. Seperti Dewa Agung Dalam wujud Manusia.
76 Bab 76. Kemarahan Leluhur Klan Hong.
77 Bab 77. Feng Yan Vs Melawan Hong Wei Jian.
78 Ban 78. Feng Yan Vs Hong Wei Jian bagian 2.
79 79. Bangkit Dari Kematian.
80 Bab 80. Sial...Ini Nyaman Sekali.
81 Bab 81. Duel Sengit Antara Dua Raja Dewa level 9.
82 Bab 82. Duel Sengit Antara Dua Raja Dewa level 9 Bagian 2.
83 Bab 83. Duel Sengit Antara Dua Raja Dewa level 9 Bagian 3.
84 Bab 84. Pilar Ke 100 Dari Aliansi Naga Langit.
85 Bab 85. Aliansi bintang & Terciptanya Sosok Ming Wang.
86 Bab 86. Pilar Kedua Puluh Dari Aliansi Naga Langit.
87 Bab 87. Menjadi Anggota dari Aliansi Naga Langit.
88 Bab 88. Daftar 25 Pilar Kelas Atas.
89 Bab 89. Hutan Gelap Misterius.
90 Bab 90. Aku Hanya Punya Satu Aturan Dalam Hidupku.
91 Bab 91. Racun Kelabang Merah Tanduk Api.
92 Bab 92. Penyembuhan.
93 Bab 93. Penyembuhan Bagian 2.
94 Bab 94. Persiapan Sebelum Kompetisi Berburu Di Mulai.
95 Bab 95. Kompetisi Berburu Di Mulai.
96 Bab 96. Musuh Baru Yang Menanti.
97 Bab 97. Sarang Monster.
98 Bab. 98 Feng Yan Vs Ular Pyton Putih
99 Bab 99.Feng Yan Vs Ular Pyton Putih Bagian 2.
100 Bab 100. Pengorbanan Meng Wang.
101 Bab 101. Akhir Pertarungan.
102 Bab 102. Sapaan Dari Dewa Kematian.
103 Bab 103. Petunjuk Keberadaan Bao Chun.
104 Bab 104. Feng Yan Vs Xie Yuan.
105 Bab 105. Kemarahan Shen Mei.
106 Bab 106. Feng Yan Vs Harimau Api.
107 Bab. 107. Feng Yan Vs Harimau Api Bagian 2.
108 Bab 108. Niat Gunung.
109 Bab 109. Situasi Yang Menegangkan.
110 Bab 110. Lahirnya Dewa Naga Petir.
111 Bab 111. Pertarungan Dahsyat.
112 Bab 112. Terobosan Di Ranah Setengah Kaisar Dewa Level 7.
113 Bab 113. Memurnikan Tulang Harimau Api.
114 Bab 114. Suara Misterius Dari Wilayah Dalam.
115 Bab 115. Keterkejutan Feng Yan.
116 Bab 116. Kontrak Jiwa Dengan Yaksha.
117 Bab 117. Ancaman Invansi Dari Dunia Lain.
118 Bab 118. Masuk Ke Dalam Dan Kalahkan Bosnya.
119 Bab 119. Apa-apaan ini? Tiba tiba membicarakan anak?
120 Bab 120. Siapa Pun Yang Menghina Keluargaku..MATI.
121 Bab 121. Perasaan Yang Rumit.
122 Bab 122. Shen Mei Yang Terkejut.
123 Bab 123. Balas Dendam Di Mulai.
124 124. Kerajaan Langit Merah.
125 125. Kerajaan Langit Merah bagian 2.
126 Bab. 126. Mata Kaisar.
127 Bab 127. Mari Kita Mulai Bersih Bersih.
128 Bab 128. Raja Iblis Carbirus.
129 Bab 129. Panggil Aku Asura.
130 Bab 130. Murka Bao Chun.
131 Bab 131. Ranah Setengah Kasiar Dewa level 9 tahap puncak.
132 132. Kematian Bao Chun.
133 Bab 133. Kaisar Dewa Level 5 Tahap Puncak.
134 Bab 134. Perang Besar Di Mulai.
Episodes

Updated 134 Episodes

1
Bab 1. Awal Mula.
2
Bab 2. Di Ambang Kematian.
3
Bab 3. Melanjutkan Perjalanan.
4
Bab 4. Amarah Feng Xiao Lan.
5
Bab 5. Pertarungan Pertama Feng Yan.
6
Bab 6. Jiwa Beladiri Budha Seribu Tangan.
7
Bab 7. Dua Wanita Misterius Dari Alam Atas.
8
Bab 8. Bertarung Melawan Raja Kera Tulang Besi.
9
Bab 9. Amarah Feng Yan.
10
Bab 10. Efek Racun Yang Mengerikan.
11
Bab 11. Feng Yan Vs Monster Kera Api.
12
Bab 12. Kaisar Dewa Tak Terkalahkan.
13
Bab 13.Feng Yan Vs Beruang Hitam.
14
Bab 14. Raja Para Beruang Yang Baru.
15
Bab 15. Ancaman Dari Monster Serigala Petir.
16
Bab 16. Feng Yan Vs Raja Serigala Petir.
17
Bab 17. Tarian Phoenix Es Abadi.
18
Bab 18. Menerobos Ke Tingkat 6.(Tahap Kekosongan.)
19
Bab 19. Zirah Kirin Dan Evolusi Tubuh Fisik.
20
Bab 20. Serpent Froze Dragon.
21
Bab 21. Raja Feng Yan Penguasa Hutan Senyap Yang Baru.
22
Bab 22. Berita Buruk.
23
Bab 23. Darah Harus Di Bayar Dengan Darah.
24
Bab 24. Apakah Otaknya Tidak Berfungsi? Apakah Dia Seorang Idiot?
25
Bab 25. Sayembara.
26
Bab 26. Tekad Kuat Feng Yan.
27
Bab 27. Identitas Liu Ying, Ibu Feng Yan.
28
Bab 28. Sikap Tegas Feng Yan.
29
Bab 29. Pertandingan Melawan Keluarga Utama Klan Feng.
30
Bab 30. Kenapa Lemah Sekali? Apakah Dia Nyamuk?
31
Bab 31. Feng Zhuo Si Lemah Yang Sombong.
32
Bab32. Zirah Kirin vs Zirah Badak Purba.
33
Bab 33. Dasar Banci Pengecut. Pulanglah Dan Menyusulah Pada Ibumu.
34
Bab 34. Perubahan Situasi Yang Tak Terduga.
35
Bab 35. Ancaman Baru.
36
Bab 36. Feng Yan Vs Kultivator Tingkat 8 Tahap Setengah Dewa.
37
Bab 37. Kemenangan Feng Yan.
38
Bab 38. Ketenangan Sebelum Badai.
39
Bab 39.Bekerja Keras Untuk Menjadi Lebih Kuat.
40
Bab 40.Terobosan Tingkat Dewa & Terbentuknya Dunia Kecil.
41
Bab 41. Api Beku Biru.
42
Bab 42. Terobosan Dewa Sejati & Terciptanya Teratai Api Abadi 5 Warna.
43
Bab 43. Khusus penjelasan.
44
Bab 44. Serangan Dari Keluarga Utama Klan Feng.
45
Bab 45. Feng Han Vs Liu Dong
46
Bab 46. Pertarungan Dahsyat.
47
Bab 47. Kemenangan Mutlak.
48
Bab 48. Kompetisi Beladiri Antar Benua.
49
Bab 49. Kecemburuan Feng Xiao Lan.
50
Bab 50. Ujian Dunia Ilusi Di Mulai.
51
Bab 51.Ujian Kedua, Dunia Jiwa.
52
Bab 52. Ujian Ketiga Pertandingan Beladiri.
53
Bab. 53. Pertarungan Sengit.
54
Bab 54. Pertarungan Sengit Bagian 2.
55
Bab 55. 5 Besar Peserta Terkuat Telah Terpilih.
56
Bab 56. Li Chang Vs Qin Wu.
57
Bab 57. Han Xian vs Mu Shen.
58
Bab 58. Pertarungan Puncak.
59
Bab 59. Pertarungan Puncak bagian 2.
60
Bab 60. Alam Rahasia.
61
Bab 61. Alam Rahasia bagian 2.
62
Bab 62. Alam Rahasia Bagian 3.
63
Bab 63. Transformasi Tubuh Guntur Abadi.
64
Bab 64. Keluar Dari Alam Rahasia.
65
Bab 65. Persiapan Menuju Alam Tengah.
66
Bab 66. Bertemu Bandit Yang Tidak Tahu Diri.
67
Bab 67. Mau Bagaimana Lagi,Rasanya Juga Sangat Nyaman.
68
Bab 68. Tiba di Alam Tengah.
69
Bab 69. Kegemparan Di Kerajaan Langit Merah.
70
Bab 70. Ambisi Klan Hong.
71
Bab 71. Kutukan Darah Iblis.
72
Bab 72. Nama Hong Kecil Lebih Pantas.
73
Bab 73. Pertarungan Sengit.
74
Bab 74. Terobosan Level 6 Di Ranah Setengah Raja Dewa.
75
Bab 75. Seperti Dewa Agung Dalam wujud Manusia.
76
Bab 76. Kemarahan Leluhur Klan Hong.
77
Bab 77. Feng Yan Vs Melawan Hong Wei Jian.
78
Ban 78. Feng Yan Vs Hong Wei Jian bagian 2.
79
79. Bangkit Dari Kematian.
80
Bab 80. Sial...Ini Nyaman Sekali.
81
Bab 81. Duel Sengit Antara Dua Raja Dewa level 9.
82
Bab 82. Duel Sengit Antara Dua Raja Dewa level 9 Bagian 2.
83
Bab 83. Duel Sengit Antara Dua Raja Dewa level 9 Bagian 3.
84
Bab 84. Pilar Ke 100 Dari Aliansi Naga Langit.
85
Bab 85. Aliansi bintang & Terciptanya Sosok Ming Wang.
86
Bab 86. Pilar Kedua Puluh Dari Aliansi Naga Langit.
87
Bab 87. Menjadi Anggota dari Aliansi Naga Langit.
88
Bab 88. Daftar 25 Pilar Kelas Atas.
89
Bab 89. Hutan Gelap Misterius.
90
Bab 90. Aku Hanya Punya Satu Aturan Dalam Hidupku.
91
Bab 91. Racun Kelabang Merah Tanduk Api.
92
Bab 92. Penyembuhan.
93
Bab 93. Penyembuhan Bagian 2.
94
Bab 94. Persiapan Sebelum Kompetisi Berburu Di Mulai.
95
Bab 95. Kompetisi Berburu Di Mulai.
96
Bab 96. Musuh Baru Yang Menanti.
97
Bab 97. Sarang Monster.
98
Bab. 98 Feng Yan Vs Ular Pyton Putih
99
Bab 99.Feng Yan Vs Ular Pyton Putih Bagian 2.
100
Bab 100. Pengorbanan Meng Wang.
101
Bab 101. Akhir Pertarungan.
102
Bab 102. Sapaan Dari Dewa Kematian.
103
Bab 103. Petunjuk Keberadaan Bao Chun.
104
Bab 104. Feng Yan Vs Xie Yuan.
105
Bab 105. Kemarahan Shen Mei.
106
Bab 106. Feng Yan Vs Harimau Api.
107
Bab. 107. Feng Yan Vs Harimau Api Bagian 2.
108
Bab 108. Niat Gunung.
109
Bab 109. Situasi Yang Menegangkan.
110
Bab 110. Lahirnya Dewa Naga Petir.
111
Bab 111. Pertarungan Dahsyat.
112
Bab 112. Terobosan Di Ranah Setengah Kaisar Dewa Level 7.
113
Bab 113. Memurnikan Tulang Harimau Api.
114
Bab 114. Suara Misterius Dari Wilayah Dalam.
115
Bab 115. Keterkejutan Feng Yan.
116
Bab 116. Kontrak Jiwa Dengan Yaksha.
117
Bab 117. Ancaman Invansi Dari Dunia Lain.
118
Bab 118. Masuk Ke Dalam Dan Kalahkan Bosnya.
119
Bab 119. Apa-apaan ini? Tiba tiba membicarakan anak?
120
Bab 120. Siapa Pun Yang Menghina Keluargaku..MATI.
121
Bab 121. Perasaan Yang Rumit.
122
Bab 122. Shen Mei Yang Terkejut.
123
Bab 123. Balas Dendam Di Mulai.
124
124. Kerajaan Langit Merah.
125
125. Kerajaan Langit Merah bagian 2.
126
Bab. 126. Mata Kaisar.
127
Bab 127. Mari Kita Mulai Bersih Bersih.
128
Bab 128. Raja Iblis Carbirus.
129
Bab 129. Panggil Aku Asura.
130
Bab 130. Murka Bao Chun.
131
Bab 131. Ranah Setengah Kasiar Dewa level 9 tahap puncak.
132
132. Kematian Bao Chun.
133
Bab 133. Kaisar Dewa Level 5 Tahap Puncak.
134
Bab 134. Perang Besar Di Mulai.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!