Bab 9. Amarah Feng Yan.

Bab 9. Amarah Feng Yan.

HUTAN SENYAP

Lima bulan telah berlalu sejak Feng Yan pertama kali mulai berlatih teknik teleportasi yang rumit, berusaha menguasai hukum ruang dan waktu. Dalam hutan yang sunyi ini, dia tak henti-hentinya berusaha, berlatih dengan penuh dedikasi dan keinginan yang membara.

WUSH! WUSH! WUSH!

Di tengah Hutan Senyap, tubuh Feng Yan melesat dari satu titik ke titik lain, bergerak sejauh dua meter setiap kali. Namun, batasnya hanya lima kali sebelum energi di dalam tubuhnya terkuras habis. Keringat membasahi wajahnya, napasnya memburu, dan dia terpaksa berhenti sejenak, menatap tanah dengan pandangan tajam.

“Kenapa ini tidak berhasil?” gumamnya, merasa frustasi. Pemuda berusia 12 tahun ini menyadari bahwa teknik ini lebih dari sekadar perpindahan fisik, ini tentang pemahaman mendalam tentang dimensi dan aliran temporal yang menyatukan dunia di sekitarnya.

Setelah berlatih tanpa henti, Feng Yan mulai merasakan sesuatu yang berbeda. Setiap kali ia bergerak, perpindahannya terasa lebih halus, seolah ia mulai menyatu dengan ruang di sekitarnya. Di tengah kelelahan yang menggerogoti tubuhnya, pencerahan perlahan muncul dalam benaknya.

“Kecepatan…” bisiknya pelan, menyadari bahwa kecepatan sangat erat kaitannya dengan penguasaan hukum ruang dan waktu. Dia memahami bahwa bukan hanya seberapa cepat dia berpindah, tetapi juga seberapa efektif dia menyelaraskan kecepatannya dengan perubahan ruang.

“Jika aku bisa meningkatkan kecepatanku,” pikirnya, “maka ruang di sekitarku akan lebih mudah dikuasai.”

Semangat baru mengalir dalam dirinya. Feng Yan kembali bersiap, kali ini lebih fokus pada kecepatan daripada hanya sekadar energi. Saat dia mulai melesat lagi, tubuhnya seolah menyatu dengan ruang, setiap perpindahan terasa lebih lancar, lebih efisien.

“Ruangan ini… bergerak bersamaku,” bisiknya, merasa semakin memahami hubungan antara kecepatan, jarak, dan waktu. Dia telah menemukan kunci penting untuk membuka potensi penuh teknik ini.

Namun, muncul masalah baru. Bergerak dengan kecepatan tinggi ternyata membutuhkan energi ekstra yang sangat besar. Setiap kali Feng Yan mencoba meningkatkan kecepatannya, tubuhnya terasa semakin berat, dan energi di dalam dirinya terkuras lebih cepat dari sebelumnya. Lima kali perpindahan yang biasanya bisa dia lakukan kini hanya mampu dicapainya tiga kali sebelum terpaksa berhenti, tubuhnya lemas dan dadanya sesak.

"Kecepatan memang kunci untuk menguasai hukum ruang," gumamnya, terengah-engah. "Tapi energi yang dibutuhkan… jauh lebih besar dari yang aku perkirakan."

Frustrasi melanda, namun tidak memadamkan tekadnya. Dia tahu bahwa untuk benar-benar menguasai teknik ini, ia perlu meningkatkan daya tahan tubuhnya dan mengembangkan cara yang lebih efisien untuk memanfaatkan energi.

“Kalau tidak, teknik ini tidak akan pernah sempurna,” kata Feng Yan, bangkit kembali dengan tekad baru. Dia bertekad tidak hanya untuk mempercepat dirinya tetapi juga untuk memperkuat tubuh dan kontrol energi yang dimilikinya.

Kemudian, dia teringat pada Zirah Giok Hijau yang telah menjadi bagian dari dirinya. Dalam sekejap, Zirah itu muncul dan menyelimuti tubuhnya, memberikan sensasi hangat yang mendalam. Kini, kekuatan fisiknya meningkat pesat, dan dia mampu berpindah lebih dari lima kali berturut-turut. Setiap kali merasa lelah, manik hijau dalam dirinya bergetar halus, mengalirkan energi yang memulihkan kekuatan yang hilang, mengembalikan Feng Yan ke kondisi puncaknya.

Hari demi hari berlalu, dan setelah satu bulan penuh latihan intensif, Feng Yan merasakan kemajuan signifikan. Dia bisa menghilang dan muncul dari satu tempat ke tempat lainnya dengan jarak lima meter selama sepuluh kali berturut-turut.

Dia menemukan bahwa dia bisa mengubah bentuk Zirah Giok Hijau sesuka hatinya. Dalam sekejap, dia dapat menjadikannya sebagai baju tipis transparan yang tidak terlihat mencolok, memungkinkan Feng Yan untuk bergerak lebih bebas tanpa menarik perhatian. “Tidak masalah mengandalkan Zirah Giok Hijau,” pikirnya, tersenyum. “Ini juga bagian dari diriku sendiri.”

Dengan semangat baru, dia terus berlatih di tengah Hutan Senyap, semakin yakin akan jalan yang dia pilih. Setiap langkah yang dia ambil mendekatkannya kepada impian yang selama ini dia kejar.

Feng Yan tahu, meski jalannya masih panjang, dia telah menemukan kunci untuk menguasai teknik yang selama ini dianggap sulit. Dia tidak hanya berlatih untuk menguasai hukum ruang dan waktu, tetapi juga untuk menemukan potensi terbesarnya yang telah lama terpendam.

Dengan tekad yang membara dan pemahaman yang mendalam, Feng Yan melanjutkan latihannya. Di tengah keheningan Hutan Senyap, ia terus bergerak, semakin dekat dengan pemahaman tentang hukum alam semesta yang rumit namun memikat.

Empat bulan kembali berlalu sejak Feng Yan memulai perjalanan panjangnya dalam menguasai teknik teleportasi. Hutan Senyap, yang awalnya terasa menyesakkan, kini menjadi rumah kedua baginya.

Setiap sudut hutan tersebut menjadi saksi dari ketekunan dan semangatnya. Feng Yan merasa semakin ketagihan dengan kemajuan yang dicapainya. Ia yakin, jika ia bisa menguasai teknik teleportasi ini sepenuhnya, tidak ada batasan bagi jarak yang dapat ia tempuh dan jumlah perpindahan yang bisa ia lakukan.

Hari demi hari, Feng Yan melatih dirinya dengan penuh dedikasi. Dalam proses itu, ia mulai memahami lebih dalam tentang hukum ruang dan waktu. Dalam salah satu sesi latihannya, Feng Yan merasakan perubahan luar biasa,

Dia mampu menghentikan waktu selama dua detik. Sensasi ini memberi Feng Yan kekuatan baru, terutama dalam konteks pertempuran. Ia membayangkan bagaimana dua detik itu dapat mengubah segalanya, memberikan keuntungan strategis yang sangat berharga saat bertarung.

Kombinasi antara teknik teleportasi dan kemampuan untuk menghentikan waktu mulai membangkitkan kreativitas Feng Yan. Ia pun berani untuk bereksperimen.

Dalam pengembaraannya, ia mengambil pedang kematian yang selalu menemaninya—senjata yang tampak sederhana, terbuat dari kayu biasa, tetapi menyimpan kekuatan luar biasa berkat manik hijau yang tertanam di dalamnya.

Kombinasi campuran berbagai jenis racun yang diracik Feng Yan menjadikan pedang ini bukan hanya sekadar alat pemotong, tetapi juga senjata yang sangat mematikan dan menakutkan. Setiap tebasan pedang ini tidak hanya mampu merobek tubuh lawan, tetapi juga dapat mencabut nyawa mereka dengan cepat dan kejam, menjadikannya senjata pencabut nyawa yang mengerikan.

Dengan keahlian yang baru ditemukan, Feng Yan memfokuskan energinya ke dalam pedang. Ia menciptakan teknik baru yang ia sebut "Tebasan Void." Saat melakukan tebasan, tidak ada fluktuasi yang terlihat, tidak ada angin yang berdesir. Namun, di depan lawannya, ruang tampak terbelah tanpa peringatan. Lawan yang tidak siap itu langsung diselimuti oleh kekuatan pembusukan yang berasal dari tebasan tersebut. Dalam sekejap, lawannya hancur tanpa kesempatan untuk melawan atau bahkan bersiap.

Pagi yang cerah di Hutan Senyap, Feng Yan berdiri tegak, pedang kematian di tangannya, menyaksikan hasil dari upayanya. Ia merasa seperti dewa di antara manusia, bisa memanipulasi ruang dan waktu sesuai kehendaknya. Namun, ada sesuatu yang lebih mendalam yang muncul dalam dirinya: kesadaran akan tanggung jawab yang menyertai kekuatan besar.

"Setiap kekuatan membawa konsekuensi," Gumamnya. “Aku harus berhati-hati.”

Meski telah menemukan teknik baru yang mengagumkan, Feng Yan menyadari bahwa tidak semua orang akan melihat kekuatan itu sebagai sesuatu yang baik. Ia harus siap menghadapi risiko dan tantangan yang datang dengan kemampuan barunya. Dalam pikirannya, ia berjanji untuk menggunakan kekuatan ini hanya untuk melindungi orang-orang yang tidak bersalah dan membela keadilan.

Setelah sesi latihan yang melelahkan, Feng Yan memutuskan untuk beristirahat. Dia duduk di bawah pohon besar, mengamati langit yang membiru. Dalam ketenangan itu, pikiran-pikirannya melayang kepada Ayah dan saudara saudaranya, terutama Feng Xiao Lan. Bagaimana kabar gadis itu? Apakah dia baik baik saja. Sudah sekuat apa dia sekarang? Lalu dia teringat 3 saudaranya yang lain. Feng Tian, Feng Zhen dan Feng Chen. Apakah mereka memikirkannya dan mencemaskannya ? Fikiran fikiran seperti ini kadang selalu berkecamuk dalam kepalanya.

Tapi pergi meninggalkan rumah adalah keputusan yang dia ambil, jalan dia ambil untuk menjadi lebih kuat lagi.

"Aku akan membuktikan pada mereka semua jika aku bukanlah sosok yang tidak berguna. Dengan kerja kerasku aku akan membuktikan jika aku bisa bangkit dengan mengandalkan diriku sendiri. Aku akan melampaui batasanku. Melampaui ekspektasi dari mereka yang meremehkan aku. Ini bukan kesombongan. Tapi ini adalah kepercayaan diri. Ini adalah jalan dan hati beladiri ku yang tak akan pernah tergoyahkan.

Dengan pikiran itu, Feng Yan bangkit dan kembali berlatih. Kini, dia tidak hanya berlatih untuk dirinya sendiri, tetapi juga untuk membuktikan dirinya pada semua orang dan pada dunia.

Setiap tebasan, setiap teleportasi, dan setiap penguasaan ruang dan waktu menjadi langkah menuju sesuatu yang lebih besar—perjuangan untuk melindungi dan memberdayakan.

Dalam semangat baru ini, Feng Yan kembali ke jalur latihan. Dia tahu, tantangan yang lebih besar sedang menantinya. Tapi kali ini, ia tidak merasa sendirian. Di dalam hatinya, ada keyakinan bahwa setiap usaha dan setiap peluh yang jatuh akan membawa hasil yang sebanding, bukan hanya untuk dirinya sendiri, tetapi untuk dunia yang lebih baik.

"Kecepatan, energi, dan pemahaman," bisiknya, "Aku akan menguasai semuanya. Hanya dengan cara ini aku bisa menjadi lebih kuat."

Dengan semangat yang berkobar, Feng Yan kembali berlatih di Hutan Senyap, bertekad untuk menemukan batasan baru dan menjadi sosok yang lebih kuat, lebih bijaksana, dan lebih siap menghadapi tantangan yang akan datang. Setiap tebasan dan setiap teleportasi adalah langkah menuju nasib yang lebih besar, dan dia tidak akan berhenti sampai semua impiannya terwujud.

Kali ini setelah menggabungkan 4 tehnik pedang kematian akhirnya tebasan pedangnya berevolusi ke tingkatan yang baru.

Berikut adalah empat teknik tebasan baru yang menggabungkan konsep ruang dan waktu dengan teknik-teknik yang telah ada:

1. Tebasan Bayangan Waktu.

Efek: Menghentikan waktu sejenak di area tertentu, menciptakan ilusi kegelapan yang membuat musuh tidak dapat bergerak. Musuh akan merasa terjebak dalam kegelapan tanpa arah, memungkinkan pengguna untuk menyerang dengan bebas.

2. Tebasan Racun Dimensi.

Efek:Mengalihkan racun ganas ke dimensi lain sebelum kembali ke musuh, melumpuhkan saraf dengan efek yang tidak terduga. Musuh akan merasakan efek racun seolah-olah berasal dari dalam tubuh mereka sendiri, membuat mereka bingung dan lemah.

3. Tebasan Api Qi Temporal.

Efek: Menggunakan energi Qi untuk membakar organ dalam musuh dengan efek waktu yang dipercepat. Musuh akan merasakan rasa sakit yang intens seolah-olah terbakar dalam waktu yang lebih lama, menyebabkan kerusakan yang lebih besar dalam waktu singkat.

4. Tebasan Pembusukan Ruang.

Efek: Menggabungkan pembusukan dengan manipulasi ruang, menciptakan area pembusukan di sekitar musuh. Musuh yang terperangkap dalam area ini akan merasakan tubuh mereka perlahan membusuk seolah-olah waktu bergerak lebih lambat, membuat mereka tidak berdaya.

Hari demi hari berlalu, hubungan Feng Yan dengan Raja Kera Tulang Besi semakin akrab. Selain berlatih bersama, Feng Yan juga diajak pergi ke tempat tinggal Raja Kera, yang berjarak sekitar 3 km dari gua tempatnya tinggal. Ketika tiba di pemukiman, Feng Yan baru menyadari bahwa Raja Kera Tulang Besi benar-benar seorang Raja. Dia adalah pemimpin kawanan Kera Tulang Besi, dan pemukiman itu dipenuhi oleh kera-kera yang kuat dan berkarakter.

Di sana, Feng Yan melihat berbagai macam kera, mulai dari yang tua hingga yang muda. Banyak di antara mereka adalah anak-anak, berlarian dan bermain dengan ceria, sementara yang dewasa bertugas menjaga dan melindungi komunitas mereka. Feng Yan merasa terpesona oleh kehidupan yang teratur dan harmonis di tempat itu. Dia mulai memahami bahwa monster tidak selalu buas dan jahat; mereka juga memiliki kehidupan yang layak, mirip dengan manusia. Beberapa kera berjaga malam, menjaga keamanan, sementara yang lain mengintai di balik pepohonan, waspada terhadap ancaman. Ada pula kera-kera yang khusus mencari buah-buahan, membawa hasil panen untuk semua.

Awalnya, para Kera Tulang Besi tidak begitu akrab dengan Feng Yan. Mereka memandangnya dengan curiga, mengingat kekalahan Raja Kera dalam pertarungan sebelumnya. Namun, saat Raja Kera menjelaskan bahwa dia kalah dari Feng Yan dan bahwa Feng Yan telah mengampuni nyawanya, suasana mulai berubah. Perlahan, mereka mulai menerima Feng Yan sebagai bagian dari komunitas mereka.

Feng Yan merasakan kehangatan dan penerimaan yang tulus. Kera-kera yang awalnya menjaga jarak kini mendekat, dan anak-anak kera dengan penuh semangat mengajaknya bermain. Tawa dan keriangan mereka membuat hati Feng Yan bergetar. Dia merasakan ikatan yang kuat terbentuk, seolah-olah dia telah menemukan keluarga baru di antara mereka.

Ketika dia bermain dengan anak-anak kera, Feng Yan merasa bahagia dan bebas. Dia menyadari bahwa meskipun mereka berbeda, ada banyak kesamaan yang menghubungkan mereka. Di tengah tawa dan keriuhan, dia merasakan kedamaian yang belum pernah dia alami sebelumnya. Dalam momen-momen itu, semua rasa takut dan kesepian yang pernah menggelayuti hatinya mulai pudar, digantikan dengan rasa percaya dan cinta yang tulus.

Dengan setiap detik yang berlalu, Feng Yan semakin yakin bahwa di tempat ini, di antara Kera Tulang Besi, dia telah menemukan tempatnya. Dia tidak hanya menjadi bagian dari komunitas, tetapi juga menemukan makna baru dalam hidupnya,persahabatan, penerimaan, dan cinta yang melampaui batasan yang ada.

Tiga hari berlalu, dan Feng Yan sedang berlatih teknik teleportasi di dekat air terjun yang indah. Tiba-tiba, suasana damai itu pecah ketika sepuluh kawanan Kera Tulang Besi muncul, dipimpin oleh Raja Kera Tulang Besi yang tampak berlumuran darah. Melihat kondisi Raja Kera yang terluka, Feng Yan terkejut dan khawatir. Namun, Raja Kera tidak memperdulikan lukanya; wajahnya menunjukkan ketegangan dan urgensi.

Raja Kera Tulang Besi segera menggunakan bahasa isyarat untuk berkomunikasi, gerakannya cepat dan penuh emosi. Dia menunjukkan tangan yang terluka dan mengarahkan telunjuknya ke arah Feng Yan, kemudian menunjuk ke belakang, di mana anak-anak kera tergeletak. Meski tidak ada kata yang terucap, rasa panik dan keputusasaan jelas terlihat di wajahnya.

Feng Yan mengikuti arah telunjuk Raja Kera dan segera melihat pemandangan yang membuat hatinya tercekat. Dua puluh anak kera tulang besi tergeletak di tanah, terluka parah, dengan darah mengalir dari tubuh kecil mereka. Beberapa dari mereka bahkan tidak bisa bergerak, dan Feng Yan merasakan campuran emosi yang mengerikan—kasihan, iba, dan kemarahan yang menyala-nyala dalam hatinya.

"Siapa yang melakukan ini?" pikirnya, amarahnya membara. Dia tidak bisa membayangkan betapa kejamnya orang yang bisa melukai makhluk tak berdaya seperti mereka. Setiap detik yang berlalu membuat rasa sakit dan ketidakadilan itu semakin dalam, dan Feng Yan menahan napas, berusaha menenangkan diri.

Dengan penuh tekad, Feng Yan mengalihkan fokusnya. Dia tahu dia harus bertindak cepat. Dia memusatkan energi dalam dirinya, memanggil lautan hijau yang ada di dalam jiwanya. Energi itu mengalir melalui tubuhnya, mengisi setiap sel dengan kekuatan penyembuhan. Dia merasakan kekuatan itu membesar, siap untuk menyelamatkan kehidupan yang terancam.

Dengan hati-hati, Feng Yan mendekati anak-anak kera yang terluka. Dia meletakkan tangan di atas mereka satu per satu, merasakan nafsu hidup yang berjuang di dalam diri mereka. Energi hijau mulai menyelimuti tubuh mereka, memulihkan luka-luka dan mengembalikan kekuatan mereka. Dalam sekejap, Feng Yan merasakan ikatan yang kuat terbentuk antara dirinya dan anak-anak kera, seolah-olah mereka saling berbagi harapan dan keberanian.

Satu per satu, anak-anak kera mulai membuka mata mereka. Feng Yan melihat cahaya kehidupan kembali bersinar di wajah mereka, dan rasa lega menyelimuti hatinya. Namun, di dalam dirinya, kemarahan terhadap pelaku kejam itu tetap membara. Dia berjanji pada dirinya sendiri untuk menemukan mereka yang telah melakukan tindakan keji ini dan memastikan bahwa mereka tidak akan pernah melukai makhluk tak berdaya lagi.

Setelah semua anak kera pulih, Raja Kera Tulang Besi mendekat, menggunakan bahasa isyarat untuk menyampaikan rasa terima kasihnya. Dia menggerakkan tangannya dengan lembut, menunjukkan simbol-simbol syukur dan harapan, sambil menunjuk ke anak-anak yang kini sehat. Feng Yan hanya mengangguk, masih merasakan emosi campur aduk dalam hatinya. Dia tahu ini bukan akhir; ini baru awal dari perjalanan panjang untuk melindungi mereka yang lemah dan menghadapi kejahatan yang mengancam.

Terpopuler

Comments

Karma Palla

Karma Palla

terlalu panjang,,, yg panjang itu perjalanannya di dunia,,,, klo peningkatan kekuatan klo hisa sedikit bnyak di percepat,,, kok teknik yg dipercepat,,, apa gunanya di cincin ada bnyk tumpukan pil,,,,,

2024-12-23

0

Ardi Provision

Ardi Provision

kultivasi dulu yang perlu ditingkatkan hukum nanti belakangan thoor

2024-12-25

0

azizan zizan

azizan zizan

woi pundek mcnya sudah di lvl apa.. kok alurnya di situ situ terus..

2024-12-04

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Awal Mula.
2 Bab 2. Di Ambang Kematian.
3 Bab 3. Melanjutkan Perjalanan.
4 Bab 4. Amarah Feng Xiao Lan.
5 Bab 5. Pertarungan Pertama Feng Yan.
6 Bab 6. Jiwa Beladiri Budha Seribu Tangan.
7 Bab 7. Dua Wanita Misterius Dari Alam Atas.
8 Bab 8. Bertarung Melawan Raja Kera Tulang Besi.
9 Bab 9. Amarah Feng Yan.
10 Bab 10. Efek Racun Yang Mengerikan.
11 Bab 11. Feng Yan Vs Monster Kera Api.
12 Bab 12. Kaisar Dewa Tak Terkalahkan.
13 Bab 13.Feng Yan Vs Beruang Hitam.
14 Bab 14. Raja Para Beruang Yang Baru.
15 Bab 15. Ancaman Dari Monster Serigala Petir.
16 Bab 16. Feng Yan Vs Raja Serigala Petir.
17 Bab 17. Tarian Phoenix Es Abadi.
18 Bab 18. Menerobos Ke Tingkat 6.(Tahap Kekosongan.)
19 Bab 19. Zirah Kirin Dan Evolusi Tubuh Fisik.
20 Bab 20. Serpent Froze Dragon.
21 Bab 21. Raja Feng Yan Penguasa Hutan Senyap Yang Baru.
22 Bab 22. Berita Buruk.
23 Bab 23. Darah Harus Di Bayar Dengan Darah.
24 Bab 24. Apakah Otaknya Tidak Berfungsi? Apakah Dia Seorang Idiot?
25 Bab 25. Sayembara.
26 Bab 26. Tekad Kuat Feng Yan.
27 Bab 27. Identitas Liu Ying, Ibu Feng Yan.
28 Bab 28. Sikap Tegas Feng Yan.
29 Bab 29. Pertandingan Melawan Keluarga Utama Klan Feng.
30 Bab 30. Kenapa Lemah Sekali? Apakah Dia Nyamuk?
31 Bab 31. Feng Zhuo Si Lemah Yang Sombong.
32 Bab32. Zirah Kirin vs Zirah Badak Purba.
33 Bab 33. Dasar Banci Pengecut. Pulanglah Dan Menyusulah Pada Ibumu.
34 Bab 34. Perubahan Situasi Yang Tak Terduga.
35 Bab 35. Ancaman Baru.
36 Bab 36. Feng Yan Vs Kultivator Tingkat 8 Tahap Setengah Dewa.
37 Bab 37. Kemenangan Feng Yan.
38 Bab 38. Ketenangan Sebelum Badai.
39 Bab 39.Bekerja Keras Untuk Menjadi Lebih Kuat.
40 Bab 40.Terobosan Tingkat Dewa & Terbentuknya Dunia Kecil.
41 Bab 41. Api Beku Biru.
42 Bab 42. Terobosan Dewa Sejati & Terciptanya Teratai Api Abadi 5 Warna.
43 Bab 43. Khusus penjelasan.
44 Bab 44. Serangan Dari Keluarga Utama Klan Feng.
45 Bab 45. Feng Han Vs Liu Dong
46 Bab 46. Pertarungan Dahsyat.
47 Bab 47. Kemenangan Mutlak.
48 Bab 48. Kompetisi Beladiri Antar Benua.
49 Bab 49. Kecemburuan Feng Xiao Lan.
50 Bab 50. Ujian Dunia Ilusi Di Mulai.
51 Bab 51.Ujian Kedua, Dunia Jiwa.
52 Bab 52. Ujian Ketiga Pertandingan Beladiri.
53 Bab. 53. Pertarungan Sengit.
54 Bab 54. Pertarungan Sengit Bagian 2.
55 Bab 55. 5 Besar Peserta Terkuat Telah Terpilih.
56 Bab 56. Li Chang Vs Qin Wu.
57 Bab 57. Han Xian vs Mu Shen.
58 Bab 58. Pertarungan Puncak.
59 Bab 59. Pertarungan Puncak bagian 2.
60 Bab 60. Alam Rahasia.
61 Bab 61. Alam Rahasia bagian 2.
62 Bab 62. Alam Rahasia Bagian 3.
63 Bab 63. Transformasi Tubuh Guntur Abadi.
64 Bab 64. Keluar Dari Alam Rahasia.
65 Bab 65. Persiapan Menuju Alam Tengah.
66 Bab 66. Bertemu Bandit Yang Tidak Tahu Diri.
67 Bab 67. Mau Bagaimana Lagi,Rasanya Juga Sangat Nyaman.
68 Bab 68. Tiba di Alam Tengah.
69 Bab 69. Kegemparan Di Kerajaan Langit Merah.
70 Bab 70. Ambisi Klan Hong.
71 Bab 71. Kutukan Darah Iblis.
72 Bab 72. Nama Hong Kecil Lebih Pantas.
73 Bab 73. Pertarungan Sengit.
74 Bab 74. Terobosan Level 6 Di Ranah Setengah Raja Dewa.
75 Bab 75. Seperti Dewa Agung Dalam wujud Manusia.
76 Bab 76. Kemarahan Leluhur Klan Hong.
77 Bab 77. Feng Yan Vs Melawan Hong Wei Jian.
78 Ban 78. Feng Yan Vs Hong Wei Jian bagian 2.
79 79. Bangkit Dari Kematian.
80 Bab 80. Sial...Ini Nyaman Sekali.
81 Bab 81. Duel Sengit Antara Dua Raja Dewa level 9.
82 Bab 82. Duel Sengit Antara Dua Raja Dewa level 9 Bagian 2.
83 Bab 83. Duel Sengit Antara Dua Raja Dewa level 9 Bagian 3.
84 Bab 84. Pilar Ke 100 Dari Aliansi Naga Langit.
85 Bab 85. Aliansi bintang & Terciptanya Sosok Ming Wang.
86 Bab 86. Pilar Kedua Puluh Dari Aliansi Naga Langit.
87 Bab 87. Menjadi Anggota dari Aliansi Naga Langit.
88 Bab 88. Daftar 25 Pilar Kelas Atas.
89 Bab 89. Hutan Gelap Misterius.
90 Bab 90. Aku Hanya Punya Satu Aturan Dalam Hidupku.
91 Bab 91. Racun Kelabang Merah Tanduk Api.
92 Bab 92. Penyembuhan.
93 Bab 93. Penyembuhan Bagian 2.
94 Bab 94. Persiapan Sebelum Kompetisi Berburu Di Mulai.
95 Bab 95. Kompetisi Berburu Di Mulai.
96 Bab 96. Musuh Baru Yang Menanti.
97 Bab 97. Sarang Monster.
98 Bab. 98 Feng Yan Vs Ular Pyton Putih
99 Bab 99.Feng Yan Vs Ular Pyton Putih Bagian 2.
100 Bab 100. Pengorbanan Meng Wang.
101 Bab 101. Akhir Pertarungan.
102 Bab 102. Sapaan Dari Dewa Kematian.
103 Bab 103. Petunjuk Keberadaan Bao Chun.
104 Bab 104. Feng Yan Vs Xie Yuan.
105 Bab 105. Kemarahan Shen Mei.
106 Bab 106. Feng Yan Vs Harimau Api.
107 Bab. 107. Feng Yan Vs Harimau Api Bagian 2.
108 Bab 108. Niat Gunung.
109 Bab 109. Situasi Yang Menegangkan.
110 Bab 110. Lahirnya Dewa Naga Petir.
111 Bab 111. Pertarungan Dahsyat.
112 Bab 112. Terobosan Di Ranah Setengah Kaisar Dewa Level 7.
113 Bab 113. Memurnikan Tulang Harimau Api.
114 Bab 114. Suara Misterius Dari Wilayah Dalam.
115 Bab 115. Keterkejutan Feng Yan.
116 Bab 116. Kontrak Jiwa Dengan Yaksha.
117 Bab 117. Ancaman Invansi Dari Dunia Lain.
118 Bab 118. Masuk Ke Dalam Dan Kalahkan Bosnya.
119 Bab 119. Apa-apaan ini? Tiba tiba membicarakan anak?
120 Bab 120. Siapa Pun Yang Menghina Keluargaku..MATI.
121 Bab 121. Perasaan Yang Rumit.
122 Bab 122. Shen Mei Yang Terkejut.
123 Bab 123. Balas Dendam Di Mulai.
124 124. Kerajaan Langit Merah.
125 125. Kerajaan Langit Merah bagian 2.
126 Bab. 126. Mata Kaisar.
127 Bab 127. Mari Kita Mulai Bersih Bersih.
128 Bab 128. Raja Iblis Carbirus.
129 Bab 129. Panggil Aku Asura.
130 Bab 130. Murka Bao Chun.
131 Bab 131. Ranah Setengah Kasiar Dewa level 9 tahap puncak.
132 132. Kematian Bao Chun.
133 Bab 133. Kaisar Dewa Level 5 Tahap Puncak.
134 Bab 134. Perang Besar Di Mulai.
Episodes

Updated 134 Episodes

1
Bab 1. Awal Mula.
2
Bab 2. Di Ambang Kematian.
3
Bab 3. Melanjutkan Perjalanan.
4
Bab 4. Amarah Feng Xiao Lan.
5
Bab 5. Pertarungan Pertama Feng Yan.
6
Bab 6. Jiwa Beladiri Budha Seribu Tangan.
7
Bab 7. Dua Wanita Misterius Dari Alam Atas.
8
Bab 8. Bertarung Melawan Raja Kera Tulang Besi.
9
Bab 9. Amarah Feng Yan.
10
Bab 10. Efek Racun Yang Mengerikan.
11
Bab 11. Feng Yan Vs Monster Kera Api.
12
Bab 12. Kaisar Dewa Tak Terkalahkan.
13
Bab 13.Feng Yan Vs Beruang Hitam.
14
Bab 14. Raja Para Beruang Yang Baru.
15
Bab 15. Ancaman Dari Monster Serigala Petir.
16
Bab 16. Feng Yan Vs Raja Serigala Petir.
17
Bab 17. Tarian Phoenix Es Abadi.
18
Bab 18. Menerobos Ke Tingkat 6.(Tahap Kekosongan.)
19
Bab 19. Zirah Kirin Dan Evolusi Tubuh Fisik.
20
Bab 20. Serpent Froze Dragon.
21
Bab 21. Raja Feng Yan Penguasa Hutan Senyap Yang Baru.
22
Bab 22. Berita Buruk.
23
Bab 23. Darah Harus Di Bayar Dengan Darah.
24
Bab 24. Apakah Otaknya Tidak Berfungsi? Apakah Dia Seorang Idiot?
25
Bab 25. Sayembara.
26
Bab 26. Tekad Kuat Feng Yan.
27
Bab 27. Identitas Liu Ying, Ibu Feng Yan.
28
Bab 28. Sikap Tegas Feng Yan.
29
Bab 29. Pertandingan Melawan Keluarga Utama Klan Feng.
30
Bab 30. Kenapa Lemah Sekali? Apakah Dia Nyamuk?
31
Bab 31. Feng Zhuo Si Lemah Yang Sombong.
32
Bab32. Zirah Kirin vs Zirah Badak Purba.
33
Bab 33. Dasar Banci Pengecut. Pulanglah Dan Menyusulah Pada Ibumu.
34
Bab 34. Perubahan Situasi Yang Tak Terduga.
35
Bab 35. Ancaman Baru.
36
Bab 36. Feng Yan Vs Kultivator Tingkat 8 Tahap Setengah Dewa.
37
Bab 37. Kemenangan Feng Yan.
38
Bab 38. Ketenangan Sebelum Badai.
39
Bab 39.Bekerja Keras Untuk Menjadi Lebih Kuat.
40
Bab 40.Terobosan Tingkat Dewa & Terbentuknya Dunia Kecil.
41
Bab 41. Api Beku Biru.
42
Bab 42. Terobosan Dewa Sejati & Terciptanya Teratai Api Abadi 5 Warna.
43
Bab 43. Khusus penjelasan.
44
Bab 44. Serangan Dari Keluarga Utama Klan Feng.
45
Bab 45. Feng Han Vs Liu Dong
46
Bab 46. Pertarungan Dahsyat.
47
Bab 47. Kemenangan Mutlak.
48
Bab 48. Kompetisi Beladiri Antar Benua.
49
Bab 49. Kecemburuan Feng Xiao Lan.
50
Bab 50. Ujian Dunia Ilusi Di Mulai.
51
Bab 51.Ujian Kedua, Dunia Jiwa.
52
Bab 52. Ujian Ketiga Pertandingan Beladiri.
53
Bab. 53. Pertarungan Sengit.
54
Bab 54. Pertarungan Sengit Bagian 2.
55
Bab 55. 5 Besar Peserta Terkuat Telah Terpilih.
56
Bab 56. Li Chang Vs Qin Wu.
57
Bab 57. Han Xian vs Mu Shen.
58
Bab 58. Pertarungan Puncak.
59
Bab 59. Pertarungan Puncak bagian 2.
60
Bab 60. Alam Rahasia.
61
Bab 61. Alam Rahasia bagian 2.
62
Bab 62. Alam Rahasia Bagian 3.
63
Bab 63. Transformasi Tubuh Guntur Abadi.
64
Bab 64. Keluar Dari Alam Rahasia.
65
Bab 65. Persiapan Menuju Alam Tengah.
66
Bab 66. Bertemu Bandit Yang Tidak Tahu Diri.
67
Bab 67. Mau Bagaimana Lagi,Rasanya Juga Sangat Nyaman.
68
Bab 68. Tiba di Alam Tengah.
69
Bab 69. Kegemparan Di Kerajaan Langit Merah.
70
Bab 70. Ambisi Klan Hong.
71
Bab 71. Kutukan Darah Iblis.
72
Bab 72. Nama Hong Kecil Lebih Pantas.
73
Bab 73. Pertarungan Sengit.
74
Bab 74. Terobosan Level 6 Di Ranah Setengah Raja Dewa.
75
Bab 75. Seperti Dewa Agung Dalam wujud Manusia.
76
Bab 76. Kemarahan Leluhur Klan Hong.
77
Bab 77. Feng Yan Vs Melawan Hong Wei Jian.
78
Ban 78. Feng Yan Vs Hong Wei Jian bagian 2.
79
79. Bangkit Dari Kematian.
80
Bab 80. Sial...Ini Nyaman Sekali.
81
Bab 81. Duel Sengit Antara Dua Raja Dewa level 9.
82
Bab 82. Duel Sengit Antara Dua Raja Dewa level 9 Bagian 2.
83
Bab 83. Duel Sengit Antara Dua Raja Dewa level 9 Bagian 3.
84
Bab 84. Pilar Ke 100 Dari Aliansi Naga Langit.
85
Bab 85. Aliansi bintang & Terciptanya Sosok Ming Wang.
86
Bab 86. Pilar Kedua Puluh Dari Aliansi Naga Langit.
87
Bab 87. Menjadi Anggota dari Aliansi Naga Langit.
88
Bab 88. Daftar 25 Pilar Kelas Atas.
89
Bab 89. Hutan Gelap Misterius.
90
Bab 90. Aku Hanya Punya Satu Aturan Dalam Hidupku.
91
Bab 91. Racun Kelabang Merah Tanduk Api.
92
Bab 92. Penyembuhan.
93
Bab 93. Penyembuhan Bagian 2.
94
Bab 94. Persiapan Sebelum Kompetisi Berburu Di Mulai.
95
Bab 95. Kompetisi Berburu Di Mulai.
96
Bab 96. Musuh Baru Yang Menanti.
97
Bab 97. Sarang Monster.
98
Bab. 98 Feng Yan Vs Ular Pyton Putih
99
Bab 99.Feng Yan Vs Ular Pyton Putih Bagian 2.
100
Bab 100. Pengorbanan Meng Wang.
101
Bab 101. Akhir Pertarungan.
102
Bab 102. Sapaan Dari Dewa Kematian.
103
Bab 103. Petunjuk Keberadaan Bao Chun.
104
Bab 104. Feng Yan Vs Xie Yuan.
105
Bab 105. Kemarahan Shen Mei.
106
Bab 106. Feng Yan Vs Harimau Api.
107
Bab. 107. Feng Yan Vs Harimau Api Bagian 2.
108
Bab 108. Niat Gunung.
109
Bab 109. Situasi Yang Menegangkan.
110
Bab 110. Lahirnya Dewa Naga Petir.
111
Bab 111. Pertarungan Dahsyat.
112
Bab 112. Terobosan Di Ranah Setengah Kaisar Dewa Level 7.
113
Bab 113. Memurnikan Tulang Harimau Api.
114
Bab 114. Suara Misterius Dari Wilayah Dalam.
115
Bab 115. Keterkejutan Feng Yan.
116
Bab 116. Kontrak Jiwa Dengan Yaksha.
117
Bab 117. Ancaman Invansi Dari Dunia Lain.
118
Bab 118. Masuk Ke Dalam Dan Kalahkan Bosnya.
119
Bab 119. Apa-apaan ini? Tiba tiba membicarakan anak?
120
Bab 120. Siapa Pun Yang Menghina Keluargaku..MATI.
121
Bab 121. Perasaan Yang Rumit.
122
Bab 122. Shen Mei Yang Terkejut.
123
Bab 123. Balas Dendam Di Mulai.
124
124. Kerajaan Langit Merah.
125
125. Kerajaan Langit Merah bagian 2.
126
Bab. 126. Mata Kaisar.
127
Bab 127. Mari Kita Mulai Bersih Bersih.
128
Bab 128. Raja Iblis Carbirus.
129
Bab 129. Panggil Aku Asura.
130
Bab 130. Murka Bao Chun.
131
Bab 131. Ranah Setengah Kasiar Dewa level 9 tahap puncak.
132
132. Kematian Bao Chun.
133
Bab 133. Kaisar Dewa Level 5 Tahap Puncak.
134
Bab 134. Perang Besar Di Mulai.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!