Setelah mendapatkan keluhan dari Jian Xi, Lu Ye Han segera mencari Xia Wei di apartemen nya. Sebagai pacarnya, tentu saja dia memiliki akses masuk ke dalam apartemen tersebut. Jadi setelah memastikan jika Xia Wei memang ada di apartement nya dari mobil yang diparkir di parkiran bawah tanah, dia segera bergegas masuk.
Xia Wei tidak sempat makan saat ia keluar dengan Jian Xi karena begitu mereka sampai di mall, Jian Xi menariknya ke dalam beberapa toko. Jadi ketika dia sampai di rumah, dia segera memasuki dapur dan masak untuk dirinya sendiri.
Memasak adalah salah satu hobi Xia Wei. Dia akan segera larut dalam dunianya sendiri begitu dia memasuki dapur dan menyentuh peralatan masak.
Saat Lu Ye Han masuk ke dalam apartemen kekasihnya, suara musik yang merdu yang lembut favorit Xia Wei langsung terdengar. Apartemen yang rapi dan hangat dipadukan dengan musik yang mengalun merdu memang sesuai dengan karakter Xia Wei yang tenang, anggun dan dewasa. Kemarahan Lu Ye Han yang sebelumnya hendak meledak dengan cepat menghilang setengahnya karena ketenangan.
Dari ruang tamu yang tenang, Lu Ye Han mendengar suara dari dapur yang terdengar berirama. Yang tampak serasi dengan suara musik yang diputar. Tanpa berpikir Lu Ye Han juga mengetahui jika Xia Wei ada fi dapur saat ini. Lagipula hobi memasaknya bukanlah sebuah rahasia. Masakan yang dia buat juga sangat lezat. Jika tidak, bagaimana bisa seorang gadis yatim piatu biasa tidak hanya dapat mendirikan sebuah restoran tetapi juga menjadikan restoran tersebut menjadi restoran yang terkenal di ibukota yang besar.
Dari luar Lu Ye Han melihat punggung Xia Wei yang ramping. Terlihat indah dengan tali celemek yang melingkar di pinggang rampungnya. Rambutnya dibelunggu ke atas dengan sembarangan. Beberapa anak rambut menyeruak di beberapa tempat. Membuat tulang selangkah yang indak menonjol bersama dengan leher angsa yang mengesankan. Tampilan belakang saja sudah menunjukkan berapa menakjubkan nya dia. Lu Ye Han selalu terpesona oleh pesona gadis itu. Jika bukan karena sosok dan wajahnya yang indah dan tidak ada bandingannya, dia tidak mungkin mengejarnya selama dua tahun berturut-turut tanpa henti dan tidak akan mempertahankan hubungan yang membosankan selama lima tahun belakangan.
Xia Wei bukannya tidak menyadari kedatangan pihak lain. Dia sudah menyadarinya sejak Lu Ye Han membuka pintu kunci. Sebenarnya yang memiliki akses masuk dan mengetahui password apartement nya bukan hanya Lu Ye Han tetapi Jian Xi juga. Namun mengingat apa yang terjadi di mall setengah jam yang lalu membuatnya yakin jika orang yang datang kali ini bukan Jian Xi melainkan Lu Ye Han. Jadi dia sengaja berdiri dengan anggun di sini memamerkan pesonanya. Dia masih sangat yakinn dengan pesonanya yang tidak akan dapat ditolak oleh Lu Ye Han. Lalu saat Lu Ye Han sudah terpesona, ia dapat menjalankan rencana selanjutnya.
Lu Ye Han memperhatikan Xia Wei yang masih fokus pada masakan di depannya. Ia tidak menyadari entah sejK kapan dorongan untuk memeluk Xia Wei muncul begitu saja tanpa dapat dia tahan. Sebelum ia menyadarinya, ia sudah maju perlahan.
Xia Wei juga menyadari jika Lu Ye Han mendekat dengan gerakan yang mencurigakan, tidak dapat bersandiwara lagi dia segera berbalik dan menunjukkan ekspresi terkejutnya yang tampak lucu.
"Ah! Ye Han kenapa kamu tiba-tiba berdiri di belakangku. Kamu hampir membuatku ketakutan sampai mati!" ucap Xia Wei dengan nada manja.
"Eh oh.. " Lu Ye Han masih tertegun menatap kedua tangan nya yang kosong. Sayang sekali dia gagal lagi menyentuh tubuh yang lembut Xia Wei. Selama lima tahun ini dia hanya bisa melihat keindahan tanpa dapat menyentuhnya. Tidak ada yang tahu betapa kerasnya dia menahan diri selama ini. Jika bukan karena takut jika Xia Wei mungkin akan marah dan meminta putus darinya, sejak lama dia sangat ingin memaksakan diri padanya.
"Ye Han, ada apa denganmu? Apakah kamu kurang sehat?" tanya Xia Wei tampak khawatir.
"Ah tidak. Aku baik-baik saja." Lu Ye Han segera menggelengkan kepalanya. "Aku dengar dari Jian Xi kamu tidak enak badan hari ini." lanjutnya setelah terdiam beberapa saat. Dia ingat tujuannya datang menemuinya.
"Bagaimana lagi, banyak masalah yang terjadi di restoranku. Jadi aku merasa tertekan." jawab Xia Wei sambil mematikan kompornya. Mengambil piring dan meletakkan iga asam manis di atasnya. Tidak langsung membawanya ke ruang makan di luar tetapi meletakkannya di meja di dapur. Saat membicarakan masalah restoran, dia terlihat sangat khawatir. Menghela napas dalam dengan berat.
Melihatnya seperti ini membuat Lu Ye Han merasa rumit. Berpikir serius. Xia Wei masih sangat berguna untuknya. Lagipula selama ini Xia Wei telah memberinya banyak. Dan dia masih berharap seperti itu di masa depan. Lalu jika dia dapat memberinya perhatian saat ini, masa depan itu tidak perlu dia khawatirkan. Dia mengetahui betul kemampuan Xia Wei. Dia sangat yakin jika wanita itu mampu membalikkan keadaan.
"Wei Wei aku memang tidak berguna. Aku tidak mampu membantumu mengurus restoranmu, jika aku bisa... " Sebelum Lu Ye Han menyelesaikan kalimatnya Xia Wei sudah memotongnya.
"Apakah kamu benar-benar akan membantuku?" Xia Wei dengan cepat memegang lengan Lu Ye Han. Menahan rasa jijiknya dan menatap pria itu dengan tatapan penuh harap. Mengedipkan matanya yang jernih berusaha mengacaukana pikiran pria itu.
"Ini... Jika ada yang bisa aku lakukan, aku akan melakukannya." akhirnya di bawah tatapan penuh harap Xia Wei, Lu Ye Han berbicara dengan sedikit ragu.
Xia Wei tersenyum puas setelah mendapatkan apa yang diinginkannya. Dia segera tanpa ragu memegang lengan Lu Ye Han lebih erat lagi seakan takut jika pria itu berubah pikiran dan pergi dengan cepat. Lalu dengan cepat mengatakan tujuannya.
"Ye Han, restoranku akan bekerja sama dengan Li Grub. Tapi untuk memenangkan proyek ini restoranku kekurangan dana. Aku bisa saja menggunakan seluruh tabunganku untuk mengisinya. Tapi kamu tahu sendiri jika tabungan itu aku kumpulkan dengan susah payah untuk masa depan kita. Aku berniat membeli bila mewah yang besar setelah kita menikah nanti untuk menjadi mahar." ucap Xia Wei dengan perlahan agar pria itu tidak bisa tidak mengerti maksudnya. Benar saja, dengan sebuah bila mewah sebagai mahar, Lu Ye Han tidak mungkin untuk tidak tergiur.
"Jangan. Kamu tidak boleh menggunakan uang itu. Bukannya aku mengincar uangmu, tapi Wei Wei ini demi mas depan kita. Jika kita tidak memiliki bila nantinya, bagaimana anak-anak kita nanti." Lu Ye Han masih bersikap bijaksana. Dia memegang tangan Xia Wei menguatkan.
"Itulah yang aku maksudkan. Tapi restoran benar-benar kekurangan uang. Sebenarnya menjual mobil akan cukup untuk menutupi kekurangannya, tapi mobilku tidak Bisa dijual. Bagaimana pun aku membutuhkannya untuk pergi bolak balik untuk membahas kontrak. Bagaimana jika aku menjual mobilmu dulu saat ini untuk menutupi kekurangannya? Nanti setelah aku dapat mendapatkan kontrak itu, membeli mobil edisi terbatas untukmu bukanlah hal yang sulit. Bagaimana?" Xia Wei akhirnya mengatakan intinya. Menatap Lu Ye Han dengan mata cerahnya yang penuh kepercayaan diri.
Mendengar ucapan Xia Wei, Lu Ye Han tidak bisa tidak berpikir. Vila mewah atas namanya sendiri jelas sangat menggoda. Tapi jika dia harus menjual mobilnya, ini sangat sulit. Mobil itu memang sebenarnya adalah pemberian Xia Wei untuknya dia tahun lalu sebagai hadiah karena dia diterima bekerja di sebuah perusahaan. Namun jika memikirkan masa depan, grub Li adalah sebuah perusahaan yang besar. jika Xia Wei dapat menandatangi kontrak dengan mereka, masa depannya akan cerah. Niatnya untuk menikahi Xia Wei tidak pernah hilang. Jadi jika Xia Wei sukses, dia lah yang akan mendapatkan untung pada akhirnya. Apalagi Xia Wei sudah menjanjikan akan mengganti mobilnya nanti, dipikirkan seperti ini kehilangan sebuah mobil tidaklah terlalu buruk. Dia bahkan mendapatkan untung. Pada akhirnya dia setuju tanpa merasa ada yang salah.
"Baiklah kalau begitu kita jual mobilnya saat ini dan dapatkan kontrak yang kamu inginkan." Lu Ye Han berkata dengan murah hati.
"Kamu serius? Kamu tidak akan menyesal kan?" Xia Wei menatap Lu Ye Han penuh harap.
"Tidak akan. Aku akan bahagia jika kamu bahagia." senyum Lu Ye Han tenang.
"Ye Han, kamu yang terbaik." Xia Wei tidak jual mahal. Memeluk Lu Ye Han sebentar sebelum mendorongnya menjauh.
"Ye Han, karena kamu sudah setuju ayo makan dulu sebelum kita pergi menjual mobilmu."
Xia Wei menarik Lu Ye Han keluar dari dapur. Mendudukkannya di ruang makan. Lalu masuk ke dapur lagi untuk mengambil iga asam manis yang baru saja ia masak. Mengabaikan ekspresi linglung pria itu. Lu Ye Han jelas tidak menyangka jika Xia Wei akan segera menjual mobilnya tepat setelah dia setuju.
#Papa, Istrimu Pecinta Uang_5
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 31 Episodes
Comments