Setelah Beberapa hari berikutnya, Xia Wei masih harus menanggung rasa jijiknya untuk bertemu dengan Lu Ye Han dan Jian Xi untuk menjalankan rencananya. Dia tidak bisa membiarkan rencananya untuk berkemas sebanyak-banyaknya sebelum pergi ketahuan oleh mereka dan akhirnya digagalkan, bukan? Jadi dia memang harus berpura-pura untuk tidak mengetahui perselingkuhan mereka. Namun dia mulai menjauhi mereka dengan berbagai macam alasan agar ia tidak memiliki banyak kontak dengan mereka.
Hari ini Jian Xi datang ke restoran Xia Wei untuk mengajaknya belanja bersama. Sudah beberapa hari ini Jian Xi merasa jika Xia Wei sedang menjauhinya. Dia selalu berkata bahwa dia sibuk dan tidak ada waktu untuk bertemu setiap kali dia menelepon. Itulah mengapa dia langsung datang ke restoran untuk mencarinya.
Jian Xi adalah sahabat Xia Wei. Fakta ini sudah diketahui oleh semua orang. Jadi saat mereka melihat Jian Xi datang ke restoran dan langsung masuk ke dalam kantor, tidak ada yang melarangnya. Seperti biasanya.
Saat Jian Xi masuk, Xia Wei sedang berbicara dengan tamu di kantornya. Jadi asisten Xia Wei meminta Jian Xi untuk menunggunya sebentar di ruang tunggu. Jian Xi memang melihat Xia Wei sedang sibuk membicarakan sesuatu dengan dua orang pria di dalam kantornya dari sekat kaca tembus pandang. Jadi dia mendengus kesal sebelum duduk dengan di ruang tunggu.
Orang yang sedang berbicara dengan Xia Wei sebenarnya adalah calon pembeli yang berniat membeli restoran miliknya ini dan mereka sedang membicarakan harga. Restoran Xia Wei adalah restoran yang memiliki prospek yang bagus dan menguntungkan di masa depan. Jadi mengenai harga tentu saja tidak akan rendah. Setelah menyepakati harga dan rencana tindak lanjut untuk serah terima selesai dibicarakan, ketiga orang di dalam ruangan saling berjabat tangan dengan ekspresi puas di wajah mereka.
"Kalau begitu, Nona Xia, saya masih memiliki pekerjaan yang harus segera saya tangani. Jadi saya pamit dulu." ucap pria yang lebih tua itu dengan puas.
"Baiklah kalau begitu, saya tidak akan lagi menghentikan tuan Du. Lain kali saya akan mentraktir tuan Du makan malam mewah saat penandatanganan kontrak." ucap Xia Wei dengan senyum di bibirnya.
"Ha ha ha... Baik. Baik."
Setelah itu pria yang dipanggil tuan Du itu segera keluar bersama dengan asistennya. Xia Wei segera meminta asistennya sendiri untuk mengantarkan kedua tamunya itu sedangkan dia sendiri pergi menemui Jian Xi yang sudah menunggu selama hampir satu jam di ruang tunggu. Dia sudah melihat Jian Xi datang sejak awal. Tetapi dia baru saja berbicara dengan tuan Du untuk masalah penting. Jadi dia sengaja membiarkan Jian Xi menunggu lebih lama.
"Wei Wei, kamu sibuk apa sepanjang hari hingga membuatku menunggu sangat lama. Aku hampir jamuran di sini." rengek Jian Xi kesal. Biasanya Xia Wei akan segera meminta maaf padanya. Lalu membujuknya dengan membelikan beberapa barang sebagai penghiburan.
"Yah... Restoranku akhir-akhir ini sangat sibuk. Jadi aku memang tidak memiliki banyak waktu untuk dihabiskan dengan mu." jawab Xia Wei singkat. Mengejutkan Jian Xi yang tidak menduga jawabannya sama sekali.
Jian Xi tertegun sejenak sebelum kembali tenang. "Meskipun kamu sibuk, kamu tetap tidak bisa melalaikan dirimu sendiri. Ayo aku bawa kamu pergi makan." saat berbicara, Jian Xi meraih lengan Xia Wei dengan akrab.
"Kamu lupa lagi? Aku berada di restoran hampir sepanjang hari. Dan makanan tersedia selama aku mau. Jadi aku tidak mungkin kekurangan makanan." ekspresi bersemangat Jian Xi membeku.
Meskipun restoran Xia Wei cukup populer, restoran itu adalah restoran China yang menurutnya ketinggalan zaman. Dia hanya ingin membawa Xia Wei makan di restoran Barat untuk mentraktir nya. Pada hari biasa, Xia Wei tidak mungkin menolak. Kenapa hari ini sahabatnya ini begitu aneh? Apakah mungkin dia tahu sesuatu? Tidak mungkin. Mereka selalu melakukannya dengan aman. Tidak mungkin mereka akan terekspos secara tiba-tiba.
Jian Xi dengan cepat mengembalikan ekspresi nya. Kembali menggamit lengan Xia Wei dan merajuk manja. "Kamu sudah mengabaikan aku selama beberapa hari. Sebagai sahabatmu, Aku sangat merindukanmu tahu? Aku tidak mau tahu. Hari ini kamu harus menghabiskan waktu denganku oke?"
Xia Wei mengangkat alisnya. Pada akhirnya tujuannya memang hanya satu. Mengajaknya keluar. Baiklah. Dia memang sedang membutuhkan pelampiasan pada saat ini. Karena dia datang untuk mengantarkan dirinya, dia tidak akan menolak. Xia Wei akhirnya mengangguk setuju dengan mudah. "Baiklah. Ayo pergi jalan-jalan."
"Bagus! Kalau begitu aku akan ambilkan tasmu." Jian Xi tersenyum puas. Dengan semangat mengambilkan tas Xia Wei yang ada di atas meja di depan mereka.
Setengah jam kemudian keduanya tiba di sebuah mall terbesar di ibukota Bing. Jian Xi menarik lengan Xia Wei dengan akrab. Membawa sahabatnya itu berkeliling keluar masuk di dalam beberapa toko pakaian dan perlengkapan wanita lainnya di lantai satu. Namun lantai satu hanya menjual barang-barang dengan kualitas menengah yang sangat tidak cocok untuknya. Jadi Jian Xi menarik Xia Wei ke lantai tiga. Tempat barang-barang mewah dijual. Barang ini lebih sesuai dengannya. Apalagi saat ini dia datang bersama dengan Xia Wei yang akan membayar untuk nya. Jadi dia harus memilih yang baik. Tidak mudah membawa Xia Wei keluar hari ini. Dia harus memanfaatkannya.
Saat keduanya masuk ke dalam toko, beberapa pelayanan toko langsung menyambut keduanya. Jian Xi dan Xia Wei memang sering datang untuk berbelanja di toko mereka, jadi mereka semua langsung mengenali mereka.
"Selamat datang nona Jian, nona Xia." sapa pelayan toko itu ramah.
"Nona Jian, anda datang di waktu yang tepat, hari ini koleksi musim ini baru datang. Apakah anda ingin saya menunjukkannya pada anda?" Jelas lebih memberi penghormatan pada Jian Xi karena selama ini yang membeli lebih banyak selalu Jian Xi. Dan saat ini Jian Xi sudah melupakan bahwa dia datang bersama dengan Xia Wei dan segera pergi bersama dengan pelayanan toko.
Xia Wei tidak akan menganggap penting hal ini. Dia hanya datang untuk melihat pertunjukan bagus. Dia dengan santai mencari tempat duduk dan duduk sambil memainkan ponsel. Membiarkan Jian Xi melakukan apa yang ingin dia lakukan.
"Wei Wei bagaimana dengan yang ini? Aku merasa gaun ini sangat cocok untukku." ucap Jian Xi setelah ia keluar dari ruang ganti dengan mencoba gaun baru. Dia tidak terkejut melihat Xia Wei yang tidak berniat memilih gaun dan hanya duduk bermain ponsel. Dia tidak peduli sama sekali.
Xia Wei mengangkat kepalanya sebentar. Memperhatikan sekilas penampilan Jian Xi. Mau tidak mau mengakui jika selera Jian Xi saat memilih pakaian memang bagus. Wanita ini memang pandai memilih gaun yang memang sesuai dengan dirinya sendiri yang menutupi kekurangan nya dan menonjolkan kelebihannya.
"Bagus." jawab Xia Wei sambil mengangguk ringan.
"Oke. Tolong bungkus kan ini nanti. Aku akan mencoba yang lain." Jian Xi tersenyum lebar. Masuk ke dalam ruang ganti dan mencoba gaun yang lain. Seperti sebelumnya, dia akan selalu keluar dan menanyakan pendapat Xia Wei setelah ia mengganti gaunnya. Xia Wei baru berhenti setelah memilih enam gaun dan meminta pelayanan toko untuk membungkus semua untuknya.
"Wei Wei apa kamu tidak mau membeli gaun? Gaun hari ini sangat cantik. Aku hampir tidak bisa berhenti. Bagaimana jika aku memilihkan satu untukmu?" tanya Jian Xi setelah ia duduk di samping Xia Wei yang masih duduk dengan malas.
"Tidak perlu. Aku tidak butuh gaun baru akhir-akhir ini." jawab Xia Wei malas. Mengganti posisi kakinya agar sedikit menjauh dari Jian Xi.
"Ooh.. " Jian Xi mengangguk pelan. Dia tidak peduli.
"Nona Xia, tagihan anda." pelayan toko menghampiri Xia Wei.
Xia Wei memandang pelayan toko sambil mengerutkan kening. "Apakah kamu salah orang? Aku bahkan tidak membeli satu gaun pun. Bagaimana aku memiliki tagihan?"
"Ini... " pelayan toko itu diam-diam melirik Jian Xi. Selama ini Xia Wei yang selalu membayar tagihan setiap kali mereka datang. Jadi dia langsung mencari Xia Wei untuk membayar tagihan. Mereka benar-benar tidak menyangka jika kali ini Xia Wei akan menolak.
"Wei Wei apa ada yang salah?"
#Papa, Istrimu Pecinta Uang_3
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 31 Episodes
Comments