Papa, Istrimu Pecinta Uang
Hari itu cuaca cerah dengan sedikit angin yang berhembus lembut. Cahaya matahari menelusup di sela-sela korden jendela besar setinggi langit-langit masuk ke dalam ruangan yang tenang dan damai. Di atas ranjang besar di sebuah kamar hotel, sesosok lembut gadis cantik tertutup selimut putih yang hanya memperlihatkan rambut hitam terurai yang menyebar di atas bantal berwarna putih yang berantakan. Dia mengernyitkan alisnya saat cahaya matahari mengenai kelopak matanya yang terkulai.
Wanita itu akhirnya menggerakkan tubuhnya dengan tidak nyaman sebelum berhenti dan kembali mengernyit. Rasa nyeri di seluruh tubuhnya membuatnya tidak nyaman. Dan yakin bahwa apa yang terjadi kemarin bukanlah mimpi buruk yang menghantui.
"Hiss..." wanita itu meringis merasakan sakit yang menusuk di bagian tertentu tubuhnya.
Duduk perlahan, ingatan tentang kejadian tadi malam langsung memenuhi otaknya.
Hari ini seharusnya menjadi hari yang membahagiakan saat dia menyerahkan keperawanannya pada pria yang telah menjadi kekasihnya selama lima tahun. Namun dia sebenarnya telah berhubungan intim dengan laki-laki lain!
Sebenarnya dia telah menjaga kesuciannya selama ini untuk dia berikan pada pria yang dia cintai dan mencintainya pada malam pernikahannya sehingga dia selalu menolak ajakan kekasihnya untuk berhubungan intim sebelum menikah. Namun dia akhirnya memutuskan untuk menyerahkannya setelah pertimbangan yang panjang.
Karena ini adalah pertama kali bagi mereka, dia secara khusus memesan kamar mewah di hotel bintang lima dan bahkan menyiapkan anggur merah untuk memberinya keberanian.
Tapi siapa sangka ketika dia pergi ke apartemen kekasihnya untuk memberinya kejutan, justru dia sendiri yang dibuat terkejut.
Ketika dia masuk ke dalam apartemen, dia menemukan pakaian wanita yang tersebar di ruang tamu. Dengan tidak percaya, dia masuk lebih dalam ke dalam apartemen dan mendengar suara-suara yang ambigu.
Dia belum pernah melakukannya, namun dia tahu suara-suara apa yang dia dengar.
Yang membuatnya lebih terkejut lagi adalah bahwa dia mengenali suara-suara yang ada di dalam kamar. Itu adalah suara kekasihnya dan suara wanita yang menurutnya juga terdengar familiar. Namun dia tidak yakin suara siapa itu.
Wanita itu maju untuk melihat ke dalam kamar dari pintu sedikit terbuka. Di dalam kamar, dia dengan jelas melihat dua sosok telanjang yang terjalin erat di atas ranjang.
Ini adalah apartemen miliknya. Dan semua yang ada di apartemen ini juga dia yang membelinya. Dia membiarkan kekasihnya tinggal di sini sebelum mereka menikah. Namun dia tidak menyangka sama sekali bahwa kekasihnya akan berselingkuh darinya dan membawa wanita lain ke dalam apartemennya. Dan bahkan tidur di ranjang yang dia tata dan dia beli dengan kerja kerasnya.
"Ye Han, bagaimana jika Wei Wei mengetahui jika kita melakukannya di kamar yang dia atur sendiri?"
Xia Wei menutup bibirnya karena terkejut. Dia sekarang yakin bahwa suara itu tidak lain adalah suara teman dekatnya yang paling dia percayai. Jian Xi Dari ucapannya, sepertinya ini bukan pertama kali mereka berselingkuh di belakangnya. Jadi selama ini dia seperti orang bodoh di depan mereka?
Xia Wei masih belum bisa menenangkan hatinya saat suara pria yang sangat dia kenal terdengar. "Huh! Salahkan dia sendiri. Kami sudah berkencan selama lima tahun. Namun berciuman saja dia tidak pernah mau. Benar-benar membosankan. Jadi jangan salahkan aku memanjakan sahabatnya. Ya kan?" setelah dia berbicara, gerakan di atas ranjang semakin keras dan suara-suara ambigu kembali terdengar menusuk hati.
Lima tahun ini dia sebenarnya telah mencintai seorang pria be-rengsek. Seharusnya dia menyadari sejak lama. Dia sering melihat keduanya bersama-sama. Namun dia tidak menemukan keanehan di masa lalu. Setelah dipikir-pikir, dia begitu bodoh hingga dia tidak menyadarinya. Tetapi siapa yang akan menyangka bahwa kekasih yang telah bersamanya selama lima tahun akan berselingkuh dengan sahabat dekatnya?
Tidak!
Dia tidak dapat menerima penghinaan sebesar ini. Dia harus memberi pelajaran kepada dua pezina ini untuk menenangkan dirinya sendiri. Amarahnya harus diselesaikan.
Tapi apakah dia memang membosankan!
Biarkan mereka lihat apakah dia memang membosankan.
Mengabaikan suara-suara ambigu yang semakin menusuk jantungnya, Xia Wei mengeluarkan ponselnya. Menyalakan fungsi rekaman video untuk merekam seluruh kejadian yang tidak pantas dilihat. Mengambil beberapa foto lagi sebelum dia bergegas keluar dari apartemen itu. .
Saat ini dia memang bisa melepaskan hubungan masa lalu dengan kedua orang itu. Tetapi saat mengingat lima tahunnya yang terbuang sia-sia untuk pria be-rengsek itu, dia tidak bisa menerimanya sama sekali.
Sejak mereka berkencan, dia telah mencurahkan setiap hidupnya untuk laki-laki itu. Dia yang merupakan yatim piatu selalu bekerja keras untuk mendapatkan kehidupan yang layak. Dia tidak ingin orang-orang yang dicintainya merasakan bagaimana pahitnya jurang kemiskinan. Dia telah bekerja keras selama bertahun-tahun dan akhirnya dia berhasil mengubah sebuah restoran kecil miliknya menjadi restoran terkenal di ibukota Bing yang dapat bersaing dengan restoran-restoran kelas atas lainnya. Dengan penghasilannya, dia bahkan dapat menanggung biaya hidup dirinya dan Lu Ye Han. Serta membantu Jian Xi membayarkan biaya sewa apartemen tempat tinggal sahabatnya itu.
Tapi apa yang telah kedua orang itu lakukan padanya sebagai balasan? Keduanya berselingkuh darinya dengan tanpa perasaan.
Baik. Karena mereka tidak berperasaan, dia juga tidak akan segan.
Keluar dari gedung komunitas, Xia Wei bergegas pergi ke kamar hotel yang telah dia pesan malam ini dan menghubungi agen pemasaran untuk menjual apartemen milik nya yang selama ini ditinggali oleh Lu Ye Han. Untung saja dia tidak terlalu bodoh hingga mengubah nama kepemilikan apartemen itu sehingga mengambilnya kembali adalah hal yang mudah. Kemudian dia juga menghubungi agen perumahan tempat tinggal Jian Xi dan memberitahunya bahwa dia tidak akan lagi membayar tagihan sewa untuk Jian Xi di masa depan. Sedangkan untuk barang-barang yang telah dia berikan kepada kedua orang itu, anggap saja dia yang begitu sial hingga memberi makan an-jing. Lagipula dia akan merasa jijik pada barang-barang itu.
Setelah melakukan itu, Xia Wei merebahkan tubuhnya di atas ranjang besar mewah. Menatap langit-langit dengan air mata mengalir. Bohong jika dia bisa menerimanya begitu saja. Akan selalu ada penyesalan di dalam hatinya. Tapi apa gunanya.
Memandangi kamar mewah yang dia pesan dengan mahal sepertinya akan rugi jika dia membiarkannya begitu saja. Karena mereka berselingkuh di belakangnya karena menganggapnya membosankan, dia akan tunjukkan bagaimana jika dia mau bertindak.
Melalui sebuah akun yang tidak sengaja dikenalnya, dia memanggil teman kencan acak untuk menemaninya malam ini. Setelah memastikan kesediaan pihak lain, dia segera berdiri. Membuka botol anggur dan menuangkan isinya ke dalam gelas kaca transparan. Meminumnya dengan elegan. Menghabiskan satu gelas dan gelas lainnya. Hingga dia tidak menyadari bahwa dia telah sepenuhnya mabuk.
Keesokan harinya, Xia Wei bangun dengan tubuh yang terasa remuk. Setelah dia memeriksa tubuhnya, dia menyadari bahwa sesuatu pasti telah terjadi. "Benar. Pasti laki-laki panggilan itu yang semalam melakukannya dengannya." gumamnya pelan.
"Bodoh! Bodoh! Bodoh! Dasar!" umpat nya kesal. Seharusnya dia tidak menjadi begitu impulsif hingga mengorbankan segalanya hanya untuk melampiaskan kekesalannya pada Lu Ye Han dan Jian Xi yang bahkan tidak mengetahui hal ini?
Hah!
Benar sekali. Mabuk tidak hanya tidak menyelesaikan masalah, tetapi membuatnya semakin tidak bisa kembali.
Tapi anggur yang di minumnya semalam sangat bagus hingga dia langsung mabuk hanya dalam beberapa gelas saja. Selama ini karena pekerjaan dia telah banyak minum dan kemampuannya minum tidaklah buruk. Bagaimana bisa hanya dengan beberapa gelas saja dia sampai mabuk sampai melupakan segalanya? Dia bahkan tidak ingat bagaimana penampilan pria yang telah mendapatkan pengalaman pertamanya.
Tapi begini juga bagus. Lagipula dia tidak berniat untuk mengulangi kesalahan yang sama.
Xia Wei melihat sekeliling dan mendapati bahwa kamar itu bersih. Tidak ada sepotong pakaian pun yang tertinggal di lantai. Sangat berbeda dengan keadaan apartemen... Ah! Lebih baik tidak perlu dijelaskan. Setelah memindai seluruh kamar, akhirnya Xia Wei menemukan pakaiannya berada di dalam keranjang baju kotor.
Dia melilitkan selimut di tubuhnya dan dengan hati-hati berjalan untuk melihat apakah pakaiannya masih bisa digunakan. Untungnya pakaian itu baik-baik saja. Memang pantas menjadi pria panggilan dengan biaya yang mahal. Dia mengerti untuk tidak merobek pakaiannya begitu saja.
Setelah memakai pakaiannya, dia segera mengambil tasnya dan mengeluarkan beberapa uang kertas yang sesuai dengan kesepakatan harga dan meletakkannya di atas meja rias. Namun saat matanya melihat lehernya di cermin, dia tidak dapat menahan keterkejutan nya saat melihat tanda-tanda cinta di leher dan tulang selangkanya. Jika keadaannya seperti ini, bagaimana dia bisa keluar?
Xia Wei kebingungan untuk menutupi lehernya ketika dia menemukan mantel besar yang diletakkan dengan rapi di sisi sofa. Setelah dilihat, mantel ini cukup bagus. Dan yang paling penting, bisa dia gunakan untuk menutupi bagian lehernya.
Tanpa pikir panjang, Xia Wei segera memakainya. Lalu mengambil uang lagi dan meletakkannya di atas meja di samping uang yang pertama dengan catatan di atasnya.
#Papa, Istrimu Pecinta Uang_1
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 31 Episodes
Comments