Bab 14

“Dia kekasihku brengsek!” Ucap Leon sembari bangun dari duduknya.

“Kukira kekasihmu itu dia” ucap Kevin sembari menunjuk Liana.

Leon hanya diam sembari menahan amarahnya, memang benar jika Liana kekasihnya, tetapi Fiona juga kekasihnya. “Lepaskan tanganmu” ucap Leon.

Dan Kevin pun melepaskan tangannya dari rambut Fiona, “apa benar dia kekasihmu Fiona?” Ucap Kevin pada Fiona yang masih menenangkan diri akibat tersedak dan membuat dadanya sakit.

“Jika dia berkata begitu berarti aku memang kekasihnya” ujar Fiona.

“Padahal aku mengejarmu sampai ke sekolah ini tapi kau justru mempunyai kekasih lain disini, tega sekali kau Fiona!” Ucap Kevin sembari memeluk Fiona.

“Dave! Aku titip Liana, aku harus pulang terlebih dahulu” ucap Leon pergi meninggalkan tempat ini, tak ketinggalan Leon membawa Fiona secara paksa, bahkan Fiona meringis kesakitan karena genggaman tangan Leon.

“Leon lepaskan! Sakit!” Ucap Fiona.

“Kita mau kemana? Ini masih jam sekolah” ucap Fiona saat Leon menariknya ke parkiran mobil.

“Satu jam lagi adalah waktu pulang sekolah, tidak masalah jika kita keluar sekarang” ucap Leon sembari memaksa Fiona untuk masuk ke mobilnya.

Fiona hanya bisa melihat Leon dengan diam, ia tau jika Leon sedang merasa cemburu karena adanya Kevin. Tapi jujur Fiona senang saat Leon cemburu seperti itu, karena itu tandanya Leon benar-benar mencintainya. Anggap saja ini adalah balasan tentang masalah tadi pagi.

Leon segera melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi, bahkan Fiona sangat ketakutan dibuatnya. Ekspresi Leon masih terlihat seperti orang yang sedang marah, Fiona tidak berani mengucapkan protes apapun itu, ia hanya bisa pasrah dan berdoa agar mobil yang ia tumpangi sampai ke tempat tujuan dengan selamat.

Ternyata tujuan yang dimaksud adalah apartemen milik Leon, baru saja Leon sampai di parkiran dan mematikan mesin mobilnya ia langsung membuka pintu mobil dan sedikit membantingnya untuk menutup pintu itu, bahkan Fiona kaget dan memegangi dadanya.

Leon membuka pintu untuk Fiona dan lagi-lagi dia menarik paksa tangan Fiona, ia membawa Fiona untuk cepat masuk kedalam apartemennya. Fiona takut jika Leon marah dan melakukan hal kasar kepada nya.

“Leon untuk apa kau membawaku kesini?” Ucap Fiona lirih.

“Masuk” ucap Leon singkat, sembari menyuruh Fiona untuk masuk kedalam setelah pintu terbuka.

Fiona pun hanya bisa menuruti perkataan kekasihnya itu, ia masuk kedalam apartemen Leon. Ia duduk di sofa sembari membuka tutup ponselnya, jujur Fiona sedang ketakutan sekarang, aura Leon masih terasa menyeramkan.

“Leon apa yang kau lakukan!” Ucap Fiona saat Leon mulai membuka seragam sekolahnya, dimulai dari kemeja dan dasinya.

Leon membuka kemeja sekolahnya dan sekarang dia bertelanjang dada, Fiona dapat melihat dengan sangat jelas tubuh atletis milik kekasihnya itu, dan tanpa sadar Fiona meneguk ludahnya sendiri. “Tidak! Tidak boleh leon!” Ucap Fiona saat Leon mulai mendekatinya.

Satu kecupan mendarat di bibir Fiona, ia bergetar hebat saat Leon mulai mencium bibirnya dengan lembut. Leon memegang bagian belakang kepala Fiona untuk memudahkan dia untuk menciumnya, Fiona sedikit mendorong tubuh Leon sebagai bentuk penolakanya, tetapi Leon tidak memperdulikannya.

Tangan Leon mulai membuka kancing baju Fiona satu persatu, dan dengan cepat dicegah oleh Fiona, “jangan!” Ucap Fiona.

“Hanya aku yang boleh menyentuhmu, Kevin! Pria brengsek itu tidak boleh menyentuhmu” ucap Leon, Fiona sadar bahwa cemburu nya Leon itu sangat berbahaya.

“Oke! Tapi hentikan ini, kita tidak boleh melakukanya” ucap Fiona sembari mencoba melepaskan tangan Leon dari dadanya.

“Tidak! Tidak bisa, aku tidak bisa berhenti di tengah-tengah” ucap Leon sembari menatap mata Fiona.

“T-tapi bagaimana jika aku hamil!” Ucap Fiona dengan raut wajah ketakutan.

“Tidak akan! Aku menggunakan pengaman” ucap Leon sembari menunjukan sebuah pengaman yang berada di dalam saku celana nya.

“T-tapi leon” , “sssttt, ini bukan yang ke pertama kalinya kita melakukan ini” ucap Leon memotong ucapan Fiona.

“Baiklah!” Ucap Fiona sembari menutupi wajahnya dengan tangan.

Leon tersenyum dengan puas dan mulai membuka sabuk di celana nya. Sementara Fiona, dia berpikir apakah keputusannya ini benar? Dan apakah tidak apa-apa? Bukankah ini bukan yang pertama kali baginya? Bagaimana jika terjadi sesuatu yang buruk setelah ini?

“Fiona? Aku akan melakukanya sekarang” ucap Leon, dan dijawab anggukan oleh Fiona.

Ditengah hal yang sedang mereka lakukan, ponsel milik Leon terus saja berdering dan itu sangat mengganggu baginya, bahkan Fiona bisa menghitung sudah berapa kali Leon mengucapkan sumpah serapahnya.

Leon melihat nama kontak yang terus menelpon nya itu adalah Liana, ia tidak mungkin mengangkat telepon itu pada saat-saat seperti ini. Dia hanya bisa membiarkannya begitu saja, ia kira Liana akan berhenti menelpon nya saat ia mengabaikanya, tetapi ia salah! Liana terus menelponnya tanpa henti.

‘Prang!!!!!!

Leon membanting ponsel miliknya, dan Fiona yang melihat itu hanya bisa terkejut dan sedikit ketakutan. “Leon tak apa, kau bisa tenang sekarang, leon, sudah” ucap Fiona untuk menenangkan kekasihnya itu.

Fiona mencium Leon, kali ini dia yang memulainya, Fiona hanya ingin Leon tenang dan menyudahi emosi nya itu, ia baru kali ini melihat Leon terlihat semarah itu.

“Menginaplah satu malam lagi nanti” bisik Leon di dekat telinga Fiona.

“Ayahku akan mencariku” ucap Fiona.

“Baiklah, tapi kali ini kau mungkin akan sulit berjalan lagi” bisik Leon.

Dan bisikan itu membuat Fiona bergidik ngeri walau hanya membayangkannya saja.

____

Pukul 19.00

Mobil Leon berhenti di depan rumah Fiona, ia terus menggenggam tangan Fiona walau sebentar lagi Fiona harus turun dari mobilnya, Leon terus menatap wajah Fiona dan sesekali mencium tanganya, Fiona yang ditatap seperti itu hanya bisa salah tingkah dan wajahnya memerah.

“Aku mencintaimu” ucap Leon.

“Aku juga” jawab Fiona sembari tersenyum dan mengusap puncak kepala Leon, dan ini adalah momen yang paling Leon sukai.

“Izinkan aku menciumu sekali lagi” ucap Leon.

“Tidak! Bibirku sudah sangat sakit” tolak Fiona sembari menutupi bibirnya dengan tanganya.

‘Cup’

“Aku hanya mencium keningmu” ucap Leon saat setelah berhasil mencium kening Fiona.

“Baiklah aku akan pulang sekarang, kau hati-hati! Tidak boleh ngebut! Ingat pesan Nona Fiona ini oke!” Ucap Fiona:

“Oke Nona” jawab Leon.

Fiona pun tersenyum dan mulai membuka pintu mobilnya dan menutup nya kembali, ia membuka gerbang pintu rumahnya dan baru tiga langkah kakinya masuk kedalam halaman rumahnya, tiba-tiba rambutnya dijambak oleh seseorang.

“Akhh!!” Jerit Fiona kesakitan:

“Sudah berapa hari kau tidak pulang kerumah gadis nakal!” Ucap seorang perempuan dengan lipstik tebal dibibirnya.

Fiona mengenal wanita itu, dia adalah Ana. Salah satu Kekasih ayahnya yang sering menyiksa Fiona dengan perlakuan kasarnya, “lepaskan Ana!” Ucap Fiona.

“Liat anakmu ini, dia baru pulang setelah beberapa hari” ucap Ana saat Ayah Fiona datang.

“Dan lihatlah banyak sekali kiss mark di tubuhnya” ucap Ana saat membuka paksa baju Fiona dan terlihat sedikit di bagian dada Fiona.

‘PLAK!!

Ayah Fiona yang melihat itu langsung menampar Fiona dengan sangat keras. Fiona memegangi pipinya yang terasa sangat sakit itu, sudah hal biasa jika ia di berlakukan kasar sepert ini, tapi kenapa Ayahnya marah jika di tubuh Fiona banyak bekas kiss mark? Bukankah dia bukan Ayah yang baik? Tapi kenapa dia marah! Bukankah Ayahnya itu tidak peduli padanya!

“Kau menjual tubuhmu? Kau dibayar berapa?” Ucap Ana.

“Yang jelas lebih mahal dari harga dirimu Ana” ucap Fiona sembari tersenyum mengejek.

Ana yang merasa di rendahkan itu langsung menjambak rambut Fiona kembali, dan Ayah Fiona tetap diam seolah mempersilahkan Ana untuk menjambak Fiona.

“Kurasa kau harus diarak sepanjang jalan sembari ku jambak seperti ini” ucap Ana sembari menyeret Fiona untuk keluar dari rumahnya.

“Akhh sakit!!” Jerit Fiona.

Ana semakin brutal dan memukuli Fiona dengan ponsel yang ia bawa, jelas sangat terasa sakit jika dipukul dengan benda itu, Fiona hanya bisa menutupi bagian kepalanya dari pukulan itu dengan tanganya.

Sementara Leon, yang ternyata masih berada di dalam mobilnya itu hanya bisa terpaku saat melihat apa yang sedang terjadi di depan matanya. Ia menemukan fakta baru jika ternyata di sisi lain, seorang Fiona mempunyai kehidupan seperti ini.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!