Bab 11

Fiona mengucek matanya secara perlahan, lalu ia memegang kepalanya yang terasa sangat sakit. Cahaya remang-remang dari lampu kecil di pojok ruangan membuat Fiona tersadar, hari masih gelap dan ia terkejut dengan keadaan tubuhnya yang berantakan, kemeja putihnya sudah terbuka dan memperlihatkan bra yang ia pakai. Dengan cepat Fiona langsung mengancing bajunya kembali, lalu ia menutup mulutnya saking terkejutnya saat melihat seorang pria tengah tidur di sampingnya.

Pria yang ia kenal, dia adalah Steve! Dan Fiona dibuat heran dengan kondisi Steve saat ini. Dimana pria itu babak belur dengan kondisi tangan dan kaki yang terikat, bahkan mungkin Steve sudah tidak sadarkan diri. Fiona masih bisa melihat bahwa luka yang berada di tubuh Steve adalah luka baru.

“Astaga Steve! Bangun!” Ucap Fiona memanggil nama Steve, ia takut Steve kehilangan nyawanya.

Belum sempat Steve bangun, suara ramai Fiona dengar dari luar kamarnya, dan sayup-sayup Fiona bisa mendengar sesuatu, “aku melihat seorang pria pergi ke kamar Fiona” ucap sebuah suara wanita diluar.

Fiona mulai tersadar akan sesuatu, ia mengingat bahwa beberapa saat lalu ia merasa sakit kepala dan pandangan matanya kabur. Ia yakin bahwa minuman berwarna biru itu sudah diberikan sesuatu yang menyebabkan Fiona kehilangan kesadarannya. Dan saat Fiona melihat Steve di sampingnya membuat Fiona mengerti apa maksud dari jebakan ini.

“Apakah ada yang ingin menjebakku? Tapi siapa itu?” Ucapnya lirih.

Sebuah suara pintu di dobrak terdengar sangat keras di telinga Fiona, dan terlihatlah disana Leon, Dave, Liana, dan Rose. Dan banyak juga orang yang penasaran dengan berita yang menyebar bahwa Fiona telah tidur dengan pria lain, padahal semuanya tau bahwa Fiona adalah kekasih Leon.

“Leon!” Teriak Fiona dan langsung berlari memeluk Leon.

Liana yang melihat itupun hanya bisa memalingkan wajahnya tak suka, ia lalu melihat keadaan Steve yang jauh dari harapannya. Ia heran kenapa pria itu justru terluka seperti itu? Bahkan tangan dan kakinya terikat, bukankah seharusnya pria itu melakukan hal yang tidak senonoh pada Fiona? Mengapa justru pria itu terluka.

Lalu Liana menatap tajam kearah Leon, ia curiga bahwa Leon lah yang telah melakukan ini semua, dan membuat rencana nya hancur tidak menghasilkan apa-apa.

“Semuanya keluar! Jangan berkumpul disini!” Teriak Dave sembari membubarkan orang-orang yang penasaran.

“Tutup pintunya Dave!” Ucap Leon.

“Bagaimana bisa terjadi hal mengerikan seperti ini!” Ucap Rose saat melihat keadaan Steve.

Leon hanya bisa menatap datar Steve yang masih tak sadarkan diri, dengan luka seperti itu sudah bisa dipastikan jika dia telah dihajar oleh seseorang. Ada perasaan senang yang Leon rasakan saat ini.

“Sebaiknya kita suruh orang untuk membereskan ini, Leon! Kau sebaiknya membawa Fiona pulang sekarang” ucap Liana.

Fiona hanya diam di pelukan kekasihnya itu, kehangatan sangat nyaman ia rasakan saat memeluk erat tubuh Leon. Ia sungguh ketakutan dengan kejadian yang ia alami, dan dia penasaran siapa orang jahat yang melakukan ini padanya.

Leon menyelimuti Fiona dengan jaketnya, lalu ia menutup pintu mobilnya, “Bagaimana dengan Liana?” Ucap Fiona karena Leon tidak membawa gadis itu ke mobilnya.

“Dia dijemput oleh supir” ucap Leon singkat dan mulai melajukan mobilnya.

Fiona hanya mengangguk dan memejamkan matanya, jujur dia sangat lelah saat ini. Pemandangan yang begitu indah di perjalanan yang akan ia lalui ini bahkan Fiona hiraukan, ia hanya ingin istirahat sebentar.

Fiona membuka matanya saat ia merasakan mobil yang ia tumpangi berhenti, dan ia melihat Leon mematikan mesin mobilnya di pinggir jalan. Dan Fiona melihat ke sekeliling nya terlihat sangat sepi.

“Ada apa Leon? Apa mobilnya mogok?” Ucap Fiona panik.

Leon tidak menjawab pertanyaan Fiona, ia melepaskan sabuk pengamannya lalu ia melepaskan sabuk pengaman Fiona, “pindah ke kursi belakang sebentar” ucap Leon.

Mereka berdua pun pindah ke kursi belakang, Fiona tak mengerti apa maksud Leon melakukan hal seperti ini, Leon menutup pintunya dan sedetik kemudian dia langsung memeluk Fiona erat.

Fiona terkejut, tetapi ia segera membalas pelukan kekasihnya itu. “Maafkan aku, kau harus mengalami hal seperti ini” ucap Leon.

“Aku tidak apa-apa kau lihat” ucap Fiona.

“Bertahan pada posisi ini sedikit lebih lama, aku hanya ingin memelukmu” ucap Leon, dan Fiona pun mengangguk setuju.

•••

Pukul 22.00

Liana menatap tajam kearah pria yang baru saja keluar dari mobil hitam nya itu, sudah banyak sekali pertanyaan-pertanyaan yang siap untuk ia tanyakan kepada pria itu. Leon, dia bersikap santai menghampiri Liana di rumahnya, setelah ia mengantarkan Fiona.

“Leon! Apa kau yg melakukan itu?” Ucap Liana to the point.

“Bukan aku” jawab Leon singkat.

“Jika bukan kau siap lagi! Kau tidak rela bukan? Kau mencintai Fiona?” Ucap Liana.

“Bukan aku, aku dengan sadar membawa Fiona dan Steve kedalam satu kamar” ucap Leon.

“Bahkan tanganku terluka lihat, aku tidak mungkin memukuli Steve sampai seperti itu jika keadaan tanganku seperti inil” ucap Leon sembari memperlihatkan tanganya yang terluka.

Liana melihat luka ditangan Leon yang cukup parah, ia berpikir akan sangat mustahil jika Leon yang memukuli Steve sampai sepert itu.

“Tapi aku menemukan kertas ini di dalam pakaian Steve” ucap Leon dan memperlihatkan satu potong kertas bertuliskan Mr.x.

“Mr.x? Apakah dia orang yang mungkin membantu Fiona?” Ucap Liana dan melihat kertas itu dengan lebih dekat.

“Kurasa begitu, ada yang melindungi Fiona, dan dia tau rencana jahat kita” ucap Leon.

“Siapa orang itu? Siapa Mr.x?” Ucap Liana penasaran.

“Aku juga ingin tau siapa orang itu, aku yakin dia adalah orang yang berbahaya, melihat luka yang dialami oleh Steve” ucap Leon.

“Kita harus berhati-hati mulai sekarang Leon! Kita harus membuat rencana yang lebih rapi nantinya” ucap Liana.

“Tentu! Aku akan melakukanya dengan lebih hati-hati” jawab Leon.

“Baiklah, sebaiknya kau pulang sekarang, kau terlihat sangat lelah” ucap Liana saat melihat wajah leon.

“Oke, aku pulang sekarang, Liana, kau juga istirahat” ucap Leon dan mengusap puncak kepala Liana.

Liana hanya melihat punggung Leon yang semakin menjauh, ia melambaikan tanganya saat Leon mulai memasuki mobilnya. Ekspresi wajahnya berubah saat setelah mobil Leon benar-benar telah hilang dari penglihatannya, ia sungguh penasaran siapa Mr.x itu dan ada satu nama yang ia curigai, yaitu Rose!

Sementara Leon yang sudah sampai di apartemen nya, ia membuka pintu dan menutupnya kembali. Ia mengambil segelas air dan meminumnya, hari yang melelahkan baginya. Dan ia melihat jam di dindingnya menunjukan pukul 23.00, ia memutuskan untuk mandi dan membersihkan tubuhnya.

Setelah mandi dan hanya menggunakan handuk untuk menutupi tubuh bagian bawahnya, ia membuka pintu kamarnya. Dan terlihatlah disana seorang wanita sedang tidur dengan pulas diatas tempat tidurnya, lalu Leon datang mendekat dan duduk di samping wanita itu, ia mengusap wajah wanita itu dengan lembut.

“Fiona, kau terlihat sangat kelelahan” ucap Leon lirih.

“Aku membencimu, tetapi kurasa aku juga sedikit menyukaimu” bisik Leon sembari terus mengusap wajah Fiona.

Perasaan yang akhirnya ia akui itu, diam-diam ia ucapkan. Perasaan aneh yang ia miliki dan perasaan bersalah saat ia mengingat Liana, dengan terpaksa ia hilangkan. Selama ini ia hanya menjaga perasaan Liana, dan berjanji kepada orang tua Liana bahwa ia akan menjaga Liana seumur hidupnya. Lelah! Itu yang Leon rasakan saat ini, untuk kali ini ia ingin bersikap egois dan ingin melakukan hal yang ia sukai. Tanpa memperdulikan orang lain! Ia sudah terjebak dengan rencana yang ia buat sendiri, rencana balas dendam yang ia mulai tetapi justru ia yang terjebak dengan perasaan yang disebut dengan Cinta.

Sementara Fiona yang merasakan sentuhan di wajahnya itu mulai membuka matanya, ia melihat Leon yang sedang bertelanjang dada, dengan rambut yang basah membuat Fiona tau bahwa Leon baru saja selesai mandi.

“Leon, tanganmu terluka” ucap Fiona saat melihat tangan kekasihnya itu.

“Aku memukul pohon untuk menguji kekuatanku, tapi ternyata aku tidak cukup kuat” Ucap Leon.

“Apa maksudmu Leon?” Ucap Fiona sembari terkekeh saat mendengar ucapan tidak masuk akal itu.

“Tidur denganku malam ini” ucapan Leon yang tiba-tiba berhasil membuat mata Fiona membulat.

“Apa!”

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!