“Apa kau mencintaiku Leon?” Ucap Fiona.
“Tentu, kau tidak usah banyak berpikir, yang jelas aku milikmu sekarang” ucap Leon sembari meraih tangan Fiona dan menggenggamnya.
Fiona Hanya diam sambil melihat tangan kekasihnya yang sedang menggenggam tanganya. Ia mulai mencoba untuk mempercayai pria di sampingnya ini, bagaimanapun ia sudah sangat menyukai Leon lebih dari apapun, bahkan ia rela di pukuli atau dijambak oleh Sofia demi tetap bersamanya.
Jujur dia memang mengagumi wajah tampanya, dia menyukai tubuh tinggi tegap miliknya. Dan saat dimana ia hanya bisa menyukai pria itu dalam diam, tiba-tiba semesta seperti memberikan jalan baginya untuk menjadi kekasih pria itu. Sebenarnya ia sedikit tidak mengerti pada saat itu, dari mana sisi menarik yang ia miliki sampai Leon tertarik padanya, apakah karena ia cantik? Bukankah cantik saja tidak cukup?
“Baiklah sudah sampai, aku pulang dulu” ucap Fiona saat mobil itu sampai kedepan rumahnya.
“Sampai bertemu lagi” ucap Leon sambil melambaikan tanganya.
Fiona memutuskan untuk berdiri di depan rumahnya sedikit lebih lama, ia menunggu mobil yang Leon tumpangi benar-benar sudah menghilang dari pandangan matanya.
Lalu ia segera masuk kedalam rumahnya, sebuah rumah berlantai dua dengan pagar tinggi di depannya.
Fiona masuk sembari melepaskan sepatu dan meletakanya di rak yang berada di sudut ruangan. Pemandangan yang pertama kali ia lihat adalah bagaimana ayahnya yang sedang memangku seorang wanita muda di sofa ruang tamu, Fiona hanya memandangnya sekilas dan pergi menuju ke kamarnya yang berada di lantai dua.
Sudah menjadi hal biasa baginya. Sejak ibunya bercerai dengan ayahnya, saat itu juga hidupnya mulai menjadi berantakan. Ibunya yang menikah lagi dengan pria lain, dan ayahnya yang seringkali membawa wanita malam kerumahnya, dan yang belum lama ini terjadi adalah kakak laki-lakinya masuk penjara.
Hidup Fiona seperti tanpa arah dan jauh dari kasih sayang keluarganya, bahkan seringkali wanita yang dibawa oleh ayahnya itu kerap memukuli Fiona dan akibatnya membuat tubuh Fiona menjadi lebam.
Ayahnya yang melihat hal itu hanya bisa diam dan tidak berniat menolong Fiona.
Karena ayahnya sering mengatakan bahwa wajah Fiona sangat mirip dengan ibunya, dan akibatnya ayah Fiona sangat membenci wajah anaknya sendiri sampai sekarang.
Entah kesalahan apa yang Fiona perbuat di masa lalu, sampai ia mempunyai hidup yang menyedihkan seperti ini.
Beruntung Leon hadir dalam hidupnya yang sepi, dia datang saat Fiona tidak mempunyai tempat untuk sekedar berlindung, bercerita, tertawa, dan beristirahat dari kerasnya kehidupan ini.
“Kring!”
Sebuah pesan masuk, dan menyadarkan Fiona dari lamunannya. Ia segera membuka isi pesan itu. “Fiona ini aku Rose, aku adalah pacar dari Dave teman Leon, kita pernah bertemu sebelumnya, aku berniat untuk mengajakmu pergi ke pertandingan voli” ucap Fiona membacakan isi pesan itu.
“Rose? Ahhh dia” ucap Fiona setelah mengingat siapa itu Rose.
“Tapi Leon tidak mengajakku sebelumnya” tulis Fiona dalam pesan itu dan segera mengirimkannya.
“Tidak apa, anggap saja kejutan, aku akan menjemputmu besok pagi, ingat! Kau harus cantik!” Tulis Rose.
Fiona tertawa saat membaca isi pesan itu, dan ia sangat ingat bagaimana wanita itu memiliki sikap ramah dan cerewet. Dia sangat mudah bergaul dan mudah mendapatkan teman, sangat berbeda dengan Fiona yang pemalu.
•••
Keesokan harinya.
Fiona bercermin sambil menyisir rambut panjangnya yang lurus, ia memakai rok pendek berwarna pink yang dipadukan dengan kaos pendek berwarna putih. Untuk sepatunya ia memilih warna putih juga agar serasi dengan baju yang ia pakai, tak lupa ia sedikit memakai Make up yang berbeda dari biasanya, yang bisa membuat Fiona terlihat lebih cantik dari biasanya.
“Aku hanya mengikuti apa yang Rose katakan, bahwa aku harus cantik!” Ucap Fiona kepada dirinya sendiri.
Saat melihat dirinya dicermin, Fiona merasa ada yang kurang dari penampilannya, ia berpikir untuk mengubah gaya rambutnya. mungkin ia harus mencatok blow rambutnya agar terlihat berbeda hari ini. Karena hari ini ia harus terlihat cantik karena ia akan bertemu dengan kekasihnya, ia tidak akan mengabari kekasihnya bahwa dia akan datang, karena seperti yang Rose katakan sebelumnya bahwa ini adalah kejutan!
Fiona segera menuruni tangga dan sedikit berlari keluar dari rumahnya, terlihat Rose yang sudah menaiki mobilnya dan sedang menunggunya di depan rumahnya. Ia segera masuk kedalam mobil dan segera memakai sabuk pengaman.
“Wow! Kau sangat berbeda hari ini” ucap Rose.
“Apakah rambut ini sangat cocok denganku?”
Ucap Fiona bertanya tentang bagaimana gaya rambutnya yang baru.
“Cocok! Bahkan kau lebih cocok seperti ini dari pada rambut lurusmu itu” ucap Rose sembari terkekeh.
“Benarkah!” Ucap Fiona yang merasa senang dengan komentar positif yang Rose berikan.
“Baiklah ayo kita berangkat!” Ucap Rose sambil melajukan mobilnya.
“Apa kau sudah pernah melihat Leon bertanding sebelumnya?” Tanya Rose yang penasaran.
“Sudah, saat di sekolah” jawab Fiona.
“Astaga, bagaimana bisa kau tidak pernah melihat Leon bertanding di luar sekolah sebelumnya” ucap Rose tak percaya.
“Memang ada apa dengan pertandingan diluar sekolah?” Ucap Fiona.
“Pacarmu lebih tampan jika berada disana, bahkan penonton wanita yang datang bukan sekedar melihat pertandingan, tetapi juga ingin melihat kekasihmu itu” ucap Rose.
“Kau akan melihatnya sendiri nanti” ucap Rose.
Fiona semakin dibuat penasaran dengan ucapan Rose, benarkah Leon sangat di kenal banyak orang? Ia makin tak sabar untuk cepat berada ditempat pertandingan itu. Lalu Ia melihat ponselnya dan melihat bahwa Leon sama sekali tidak mengiriminya pesan, Fiona berpikir mungkin Leon sedang sibuk menyiapkan diri untuk pertandingan itu.
“Sampai!!!” Ucap Rose antusias.
Mobil yang mereka naiki sudah sampai ditempat parkir dimana pertandingan itu dilaksanakan, mereka sampai di sebuah gedung olahraga yang berjarak sekitar 30 menit dari rumah Fiona, gedungnya sangat besar dan mewah.
“Astaga cantik sekali kau hari ini” ucap Rose saat melihat Fiona keluar dari mobilnya.
“Kau membuatku malu Rose” ucap Fiona sembari tersenyum malu.
“Ayo cepat, sepertinya kita telat” ucap Rose dan segera menarik tangan Fiona.
Fiona dan Rose segera memasuki area pertandingan itu, Rose mengajak Fiona untuk duduk di barisan paling depan, dia mengatakan bahwa Dave telah memesankan tempat duduk untuknya, beruntung Dave memesankan dua kursi sehingga bisa Fiona tempati.
Fiona melihat ke arah lapangan voli itu dengan takjub, ia melihat Leon yang sudah berada disana, ia tau jika Leon berada di posisi sebagai Outside Hitter, yang tugasnya melakukan serangan dan pertahanan.
“Rose benar! Leon terlihat lebih tampan sekarang” ucapnya lirih nyaris tak terdengar.
Pertandingan yang sebelumnya telah dimulai pun akhirnya selesai, dan tim Leon memenangkan pertandingan ini. Fiona dan Rose bersorak merayakan kemenangan itu. Rose meneriakan nama Dave dengan keras, Fiona yang melihat itu segera meneriakan nama Leon juga.
“Leon!!! Kau hebat!!!” Teriak Fiona. Suaranya itu berhasil membuat Leon melihat kearahnya, Fiona mengernyitkan dahinya saat melihat Leon yang seperti tidak senang dia datang ke tempat ini.
“Apa kau teman Leon?” Ucap perempuan yang berada di samping Fiona, ia memakai kursi roda dan tubuhnya cukup kurus dengan rambut sebahu itu.
“Aku? Aku kekasihnya, apa kau teman Leon?” Jawab Fiona sembari mendekatkan dirinya untuk sedikit menunduk karena perempuan itu memakai kursi roda.
“Kekasih?” Ucap perempuan itu dengan raut wajahnya yang terlihat sedikit terkejut.
“Em, aku kekasihnya” ucap Fiona lagi.
Sementara Leon wajahnya terlihat sangat panik saat melihat Fiona berada di tempat ini, ditambah lagi Fiona duduk tepat di samping Liana. Ia sangat ingin menyalahkan siapa saja yang mengajak Fiona kemari tanpa memberitahunya terlebih dahulu.
“Dave, bisa kau bantu aku untuk memberitahu Rose agar dia segera membawa Fiona ke ruang istirahat tim?” Ucap Leon sembari berbisik kepada Dave.
“Kenapa? Ada apa?” Jawab Dave penasaran.
“Kau tidak lihat siapa yang berada disamping Fiona?” Ucap Leon.
Dave pun mengerti maksud dari ucapan Leon, ia tau bahwa akan sangat berbahaya jika Fiona dan Liana berada di tempat yang sama, mengingat Leon yang selalu mengajak Liana untuk menonton pertandingan, bahkan sebelum Liana bisa berbicara kembali Leon selalu mengajak gadis itu.
Dan sekarang masalah besar sedang menimpanya, dimana kekasih lama dan kekasih pura-pura nya itu berada dalam satu tempat yang sama. Tentu Dave mengerti bagaimana bingungnya Leon sekarang.
Dave pun segera menghampiri Rose yang berada tak jauh dari tempatnya, ia berbisik sesuatu di telinga Rose dan dengan cepat ia segera mengangguk tanda mengerti dengan apa yang dikatakan Dave.
Rose segera menarik tangan Fiona untuk pergi dari tempat itu, “ kau membawaku kemana Rose?” Ucap Fiona penasaran.
“Leon ingin bertemu denganmu” ucap Rose singkat.
Leon yang sedang menunggu Fiona datang terus mondar- mandir tanpa henti, ia sangat panik karena keadaan sudah seperti ini. Tak lama Fiona datang bersama dengan Rose yang menarik tanganya.
Seperti sebuah adegan film dimana pemeran utama pria yang terpesona dengan kecantikan pemeran wanita, dan itulah yang sedang terjadi saat ini. Seperti waktu yang berjalan lebih lambat dari biasanya, Leon melihat penampilan Fiona yang sangat berbeda dari biasanya. Ia terpaku dan terpesona saat melihat Fiona yang semakin mendekat kearahnya. “Apakah dia memang secantik ini?” Ucapnya dalam hati.
“Leon! Selamat!” Ucap Fiona yang berlari dan langsung memeluk Leon dengan erat.
Leon yang terkejut dengan pelukan tiba- tiba itupun hanya bisa diam membeku, sedetik yang lalu ia merasa terpesona dengan Fiona, dan sekarang gadis itu sudah memeluknya dengan sangat erat.
Sudah kedua kalinya Fiona memeluknya, yang pertama kali adalah di sekolah. Tanpa sadar kedua tanganya terangkat dan mulai membalas pelukan Fiona.
Ini adalah pertama kalinya bagi Leon untuk membalas pelukan itu, sebelumnya ia hanya diam dan dengan cepat melepaskan pelukan Fiona, tetapi entah kenapa sekarang ia malah memeluknya dengan erat.
“Maafkan aku Liana, aku memeluk perempuan lain”
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 84 Episodes
Comments
Rusmini Rusmini
hayah...nanti jd masalah ...
2025-01-16
0
jhope's wife
aku mampir💜
semangat upnya thorr
2024-09-27
0