Love Story In Moon High School

Love Story In Moon High School

Bab 1

Moon High School adalah sebuah sekolah bergengsi para konglomerat. Di sekolah ini kalian akan melihat bagaimana warna kartu identitas siswa ditentukan oleh level kekayaan orang tua mereka, kartu berwarna hitam berada di level satu yang artinya kekayaan orang tua mereka yang paling tinggi, level dua berwarna merah, level tiga berwarna biru, dan level empat berwarna hijau.

Sudah menjadi hal yang biasa jika mereka yang berada di level lebih tinggi akan menindas orang yang berada di bawah level mereka. Hanya dua cara untuk lulus di sekolah ini dengan aman, yaitu dengan cara diam dan tidak mencari perhatian, seolah hiduplah di sekolah ini seperti pemeran figuran. Cara yang kedua adalah jika kalian mendapatkan pasangan yang levelnya lebih tinggi, maka status kartu identitas kalian akan diubah menjadi level yang sama tingginya.

Seperti yang dialami oleh siswi pindahan bernama Fiona, saat ia masuk ke sekolah ini pada saat kenaikan kelas dua, kartu yang ia miliki saat awal pindah ke Moon High School adalah berwarna biru, yang artinya dia berada di level tiga. Tapi pada saat minggu kedua dia disini, seorang murid laki-laki dengan kartu identitas level satu, yang artinya kartu yang ia miliki berwarna hitam tiba-tiba mengajaknya berpacaran, dan alhasil sekarang kartu yang ia miliki adalah kartu berwarna hitam.

Awalnya Fiona hanya akan diam di sekolah ini sampai ia lulus, tetapi seorang pria bernama Leon yang memiliki kartu berwarna hitam mulai mengejarnya dan menjadikan Fiona kekasih, dan pada saat itu membuat satu sekolah heboh, karena yang mengajak Fiona berpacaran adalah seorang idola sekolah. Kedua orang tuanya adalah orang yang berpengaruh, ayahnya memiliki perusahaan besar dan ibunya adalah seorang Dokter. Sedangkan leon sendiri adalah seorang Atlet Voli yang profesional.

Nama lengkapnya Leonardo biasa dipanggil Leon, tingginya 196 Cm dan wajahnya sangat tampan. Seperti tidak ada celah untuk sekedar mencari kekurangan pria itu, Fiona yang seperti hanya modal cantik seolah tidak percaya bahwa seorang Leon yang merupakan Idola di Moon High School akan menjadikannya kekasih.

Tentu saja banyak celaan dan hinaan yang Fiona terima saat pertama kali Leon menggandeng tangan nya dari gerbang sekolah sampai Fiona masuk ke kelasnya, tetapi beberapa hari kemudian Leon memberikan kartu berwarna hitamnya untuk menjadikan Fiona anggota level satu. Sehingga sejak saat itu tidak ada yang berani mengganggu Fiona lagi.

Seperti sekarang Fiona sesekali mencuri-curi pandang kepada lelaki yang belum lama ini menjadi kekasihnya, berada di dalam satu mobil dengan seorang Leonardo seperti sebuah mimpi bagi Fiona, ia hanya masih belum mengerti kenapa wajah Leon tidak menunjukan kegembiraan saat ia sedang bersamanya, lelaki itu hanya menatap Fiona tanpa ekspresi dan sorot matanya sama sekali seperti tidak ada cinta untuk Fiona.

Mobil pun sampai tepat di depan pintu masuk sekolah, Leon keluar dari mobil bersamaan dengan Fiona, lelaki itu hanya diam sembari mengulurkan tanganya untuk menggandeng Fiona masuk kedalam sekolah, sudah satu minggu Leon selalu mengantarkan Fiona ke kelasnya.

Fiona diam, dia tidak berani berbicara dengan kekasihnya itu, bahkan dalam seminggu ini bisa dihitung jumlah kata yang pria itu ucapkan saat bersamanya, Leon memiliki sikap yang dingin dan sedikit menakutkan. Jika ditanya kenapa Fiona dengan gampangnya setuju menjadi kekasih Leon? Maka jawabanya adalah, tentu mau. Siapa yang tidak mau bersama dengan seorang Leonardo! Bahkan untuk pertama kalinya Fiona sudah terpesona terlebih dahulu dengan pria itu, saat ia melihat sebuah pertandingan voli yang berada di gedung olahraga sekolah ini.

“Sampai nanti” ucap pria bernama Leon itu. Dia langsung pergi meninggalkan Fiona begitu saja, bahkan belum sempat Fiona membalas ucapan itu, tapi pria itu sudah pergi seolah seperti tidak butuh jawaban dari Fiona.

“Tidak apa, ini hanya awal” ucap Fiona yang berusaha menenangkan dirinya sendiri.

Fiona mulai masuk kedalam kelas, teman satu kelasnya seperti takut walau hanya berbicara denganya, akibatnya ia tidak mempunyai banyak teman di kelas ini. Mereka takut dengan Leon, padahal Fiona hanya mencoba untuk bersikap seperti biasa. Disamping masalah itu, Fiona tidak ingin melepaskan Leon hanya karena ia ingin banyak teman. Terdengar egois memang, tetapi Fiona tidak ingin munafik, karena dia sangat menyukai pria dingin itu.

“Apa kau Fiona? Kekasih Leon?” Ucap guru yang baru saja masuk kedalam kelas.

“Iya bu” jawab Fiona sembari mengangguk.

“Bagus, kau beruntung” ucap guru itu dan mulai mengajar seperti biasa.

Fiona melihat tatapan iri dari teman sekelasnya, karena mereka juga menyukai Leon. Dan siapa yang tidak mengenal pemain voli dengan wajah tampan itu. Bahkan mereka tidak segan untuk memusuhi Fiona dan tidak mau berbicara denganya, bahkan untuk membuat kelompok belajar saja Fiona merasa kesulitan.

Jam istirahat pertama tiba, sebagian siswa memilih untuk membeli makan di kantin. Tetapi berbeda dengan Fiona, dia hanya berdiam diri di mejanya. Karena memang tidak ada yang mengajaknya untuk sekedar membeli makanan bersama. Jadi sudah bisa dipastikan bahwa Fiona hanya akan makan diwaktu sore saat sepulang sekolah.

Lima belas menit berlalu, sebuah kotak makan yang berisikan Burger besar dan satu minuman soda mendarat di depan matanya. Sontak Fiona melihat kearah orang yang telah memberinya makanan, dan terlihat lah wajah kekasihnya itu yaitu Leon.

“Kau harus makan, jangan sampai tidak makan” ucapnya sembari duduk di kursi yang berada di samping Fiona.

“Makasih L-Leon “ ucap Fiona dengan nada canggung, pria itu hanya mengangguk dan mulai membuka ponsel mahal nya.

“Makanlah, aku akan menunggu disini sampai makanan itu habis” ucapnya, dan Fiona mengangguk setuju.

Fiona makan dengan keheningan, tidak ada topik pembicaraan diantara mereka. Leon hanya sibuk memainkan ponselnya, dan sesekali ia memberikan tisu kepada Fiona yang makan dengan berantakan.

Untuk memecah keheningan akhirnya Fiona membuka topik pembicaraan untuk yang pertama kalinya, “ponselmu bagus, itu adalah keluaran terbaru bukan?” Ucap Fiona.

“Ini? kau mau? Aku bisa membelikanmu sepulang sekolah nanti” ucap Leon, dengan cepat Fiona menggelengkan kepalanya tanda bahwa ia tidak setuju, bukan maksud Fiona untuk meminta barang kepada pria itu.

“Aku akan membelikannya untukmu nanti” ucap Leon.

Fiona hanya diam sembari menatap pria itu sedikit lebih lama, apakah pria yang menjadi kekasihnya ini memang sekaya itu? Benarkah rumor yang beredar? Jika benar bukankah Fiona sangat beruntung mendapatkan kesempatan menjadi kekasih seorang Leonardo?

Jam masuk kembali dimulainya pelajaran dimulai, yang ditandai dengan bunyi bell sekolah yang dapat didengar sampai keseluruh bagian sekolah ini. Teman kelas Fiona satu persatu mulai masuk kembali ke dalam kelas, sesekali mereka terkejut dengan adanya Leon yang berada di dalam kelas mereka.

“Kurasa kau harus kembali Leon” ucap Fiona yang mulai tidak nyaman karena menjadi pusat perhatian.

“Baiklah, sampai nanti” ucap Leon sembari mengusap puncak kepala Fiona, dan seketika membuat wajah Fiona berubah menjadi semerah tomat.

Sementara Leon yang sudah sampai di lorong dekat kelas musik, mulai menghentikan langkahnya. Tangan nya segera mengeluarkan hand sanitizer dari dalam sakunya. Dia menyemprotkan cairan itu ke telapak tangan, dan tidak berselang lama kedua teman kelasnya mulai menghampirinya.

“Hei kawan!” Ucap pria dengan rambut berwarna merah yang bernama Rio, dia adalah teman dekat Leon yang juga pemain voli.

“Leon? Apa kau sudah menghampiri kekasih baru mu itu?” Ucap pria berambut hitam keriting yang bernama Dave , dia juga seorang pemain voli.

“Persetan dengan gadis yang kau sebut kekasih itu” ucap Leon dengan wajah datarnya.

“Leon! Jika kau terus memasang ekspresi wajah seperti itu di depanya, maka dia akan segera tau bahwa kau hanya berpura-pura menyukainya” ucap Rio sembari terkekeh.

“Gadis yang malang, padahal dia hanya menyukai seorang Leonardo “ ucap Dave sembari tertawa dengan keras.

“Aku hanya mempunyai satu kekasih, yaitu Liana” ucap Leon.

“Ya! aku memang mendekatinya hanya karena dia adalah adik dari seorang pria brengsek bernama Rey. Pria brengsek yang pergi dengan Liana saat itu, dimana hari itu adalah hari terjadinya kecelakaan yang sangat tragis” ucap Leon dengan sorot matanya yang penuh kebencian.

Sebuah fakta yang terkuak, fakta tentang Leon yang tidak pernah mencintai Fiona. Dia hanya ingin membalaskan dendam dari seseorang yang berharga baginya, Kakak Fiona yang bernama Rey itu adalah orang yang menyebabkan Liana kecelakaan.

kejadian tragis itu telah menyebabkan gadis bernama Liana hanya bisa duduk di kursi roda sampai sekarang. Bahkan untuk menggerakkan jarinya saja dia tidak bisa.

“Fiona adalah bidak yang kumiliki untuk membalaskan dendam” ucap Leon dengan seringai diwajahnya.

Terpopuler

Comments

Jhylara_Anfi

Jhylara_Anfi

nyimak dulu thor, madih awal soalnya
jangan lupa mampir di cerita aku juga

2025-03-06

0

Rusmini Rusmini

Rusmini Rusmini

masih awal dan menyimak

2025-01-16

0

NaraSenja

NaraSenja

bagus ceritanya janngan lupa mampir keceritaku juga

2024-12-21

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!