Chapter 16 Keenan Terluka

Keenan dan Leo masih berusaha menangani pria itu,

"Anak buah kita juga akan datang sebentar lagi jadi kau tidak perlu khawatirkan Aku"! Elaknya.

"Tidak Keen, Aku tidak akan meninggalkanmu sendirian disini"! sergah Leo yang mulai panik.

"Bacot kalian berdua"! Buugghhh .. Pria itu sudah menendang Keenan dengan cukup keras.

"Keenan"! teriak Leo lalu meletakkan Bianca diatas kursi kembali, karena gadis itu sudah tidak sadarkan diri lagi. Leo segera membantu Keenan dengan menghajar pria itu secara membabi buta.

Namun kekuatan pria itu cukup kuat, tidak mudah untuk dikalahkan dengan mudah walaupun sekarang mereka posisinya dua lawan satu.

"Kalau diantara mereka ada yang tumbang, Aku akan bisa lolos dari sini dengan mudah". gumam pria itu lalu mengeluarkan sebuah pisau kecil tajam yang selalu ia bawa kemanapun pergi.

Target pria itu Keenan. Dia sangat membenci keluarga Farrious yang sudah melenyapkan kedua orang tuanya dalam waktu semalam.

Pria itu pura-pura akan menancapkan pisaunya pada gadis yang tergeletak dikursi, dan Leo pun melihat pergerakannya ia langsung menghadang pria itu, namun itu hanya sekedar alibinya saja.

Sshhhiiittt ... Arrggghh ... Keenan meringis saat melihat pisau sudah tertancap dibagian tangan kanannya. "Keenan"! teriak Leo menggema.

Keenan yang melihat lebih dulu pergerakan pria itu, langsung mengelak dan untungnya hanya tangannya yang luka bukan perutnya. Gerakan pria itu cepat seperti sudah sangat terlatih dan pisau itu telah menghunus lengan kirinya Keenan.

"Sial .. itu hanya bentuk salam pertemuan pertama kita dariku Keenan Farrious". ucapnya sembari tersenyum smirk. Kemudian ia segera pergi dari sana dengan cepat bersama berapa anak buahnya yang sudah menunggunya didepan gudang itu.

"Keen kau berdarah, lukamu cukup dalam"! sentak Leo yang merasa khawatir pada pria yang sudah dianggap sebagai adiknya itu.

Tidak lama para anak buahnya Leo dan Keenan datang untuk membantu mereka berdua.

"BODOH! DASAR TIDAK BECUS KALIAN SEMUA! KEMANA SAJA KALIAN? KENAPA KALIAN BARU SAMPAI DISAAT BOS KALIAN CELAKA"! teriak Leo dengan amarah yang sudah memuncak.

"Maaf Boss, kita sempat berkelahi dengan para anak buahnya Tuan Bryan". ujar salah satu anak buahnya.

"Bryan? Siapa dia"? tanya Leo yang baru kali ini mendengar nama asing itu.

"Dia yang barusan kabur dari gudang boss"! sahut anak buahnya yang lain.

"Lacak semua data yang berhubungan dengan lelaki itu, dan berikan semuanya padaku"! titah Leo pada semua anak buahnya.

"Ayo kita kerumah sakit sekarang Keen".

"Dan kalian ikut kita kerumah sakit, bawa nona Bianca juga sekalian". titah Leo lalu pergi dari sana secepat mungkin, karena luka keenan mengeluarkan darah yang cukup banyak.

***

"Dokter .. Dokter ..". teriak Leo dengan kuat didalam ruang UGD itu.

"Iya tuan ada yang bisa saya bantu"? tanya salah satu perawat disana.

"Tolong cepat periksa kondisi adik saya".

"Dia terluka ditangan kirinya, dan saat menuju kerumah sakit, dia sudah tidak sadarkan diri".

"Cepat lakukan tindakan, dan siapkan ruangan operasi sekarang juga"! titah seorang dokter yang baru saja tiba diruangan UGD. Sejak tadi dia memperhatikan kondisi Keenan dengan seksama, kondisi Keenan ternyata cukup parah dan membutuhkan penanganan intensif.

"Kenapa harus diope". ucapan Leo terhenti saat dirinya melihat wajah cantik dokter yang dia kenal. Hampir 7 tahun ini dia tidak pernah mendengar kabar dari wanita cantik itu.

"Dokter Luna"? gumam Leo pelan.

"Tuan Keenan harus segera dioperasi saat ini, karena luka pada lengannya cukup dalam".

"Apalagi saat ini Tuan Keen sudah kehilangan darah begitu banyak, jika tidak dioperasi saya takut akan terjadi resiko yang tidak kita inginkan kedepannya". ujar Dokter Luna turut menjelaskan kondisi Keenan.

"Lakukan yang sebaik mungkin, Aku percaya Kamu bisa menangani Keenan dengan baik". ucap Leo yakin, dengan tatapan yang serius pada wanita cantik yang ada dihadapannya.

Dokter Luna tersenyum, akhirnya Asisstan Keenan bisa percaya kemampuan yang dimiliki oleh wanita cantik itu. Dia ingat pertemuan pertama mereka tidak lah baik. Karena saat itu Leo tidak percaya padanya, Dokter Luna hanya seorang Dokter magang yang tak lain, Assitan nya Dokter Kean.

***

Italy, Milan ...

"Kak ayo cepat telpon Kak Leo". rengek Beby. Entah sudah berapa kali dia merengek pada Kayden, untuk menghubungi Leo.

"Beby, serius deh bener-bener gak di angkat". jawab Kayden yang menghela nafasnya dengan berat. Adiknya itu begitu membuatnya pusing.

"Sekali lagi Kak, kalau Beby yang telpon pasti gak bakal diangkat, Please". ucap Beby yang sudah memelas untuk kesekian kalinya.

"Hmm .. baiklah, tapi ini terakhir kali ya".

"Kalau sampai gak diangkat juga sama Kak Leo, jangan paksa-paksa Kakak lagi, ngerti"? balas Kayden dengan mendelik tajam pada Beby.

"Baiklah, kak". jawabnya pelan.

Shella terkekeh, melihat tingkah kedua adik kakak itu. Sudah sejak tadi mereka ribut perihal yang tidak bisa menghubungi Leo.

"Nih kakak Speaker ya, dengerin"! cibir Kayden.

"Huuh". Beby mendengus sebal pada Kayden.

Lagi-lagi Shella hanya menggeleng-gelengkan kepalanya, sungguh kakak adik yang absurd.

Tut ... tut .. tut ...

"Tuh kan gak diangkat". sentak Kayden.

"Iiih bentaran belum mati juga". bantah Beby.

"Hallo Kay ada apa"? akhirnya terdengar juga suara Leo dari seberang sana.

Dan Beby langsung mengacungkan jari tengah pada kakaknya itu. Sedangkan Kayden hanya mengangkat kedua bahunya acuh.

"Kenapa kalian berdua sejak semalam tidak bisa dihubungi Kak"? tanya Kayden spontan.

"Sorry Kay, gue baru bisa kabarin Lo sekarang".

"Ada insiden terjadi pada Keenan". jawab Leo dan itu membuat Beby ternganga. Namun saat Kay ingin menjauh dari sana, Beby langsung menarik lengan kakaknya secepat mungkin.

"Tapi Lo jangan beri tahu Beby ya". lanjut Leo. Beby menatap kakaknya dengan tatapan membunuh, dan memberi kode untuk diam.

"Hmm baiklah kak". jawab Kayden kemudian.

"Keenan sedang diruang operasi sekarang". lirih Leo dengan nada yang sangat pelan.

"Apa"? sentak Kayden begitu kaget.

Beby hanya bisa menutup mulutnya dengan kedua tangannya. Dia menahan suaranya agar tidak keluar dan terdengar oleh Leo.

"Iya, saat kita menyelamatkan Bianca digudang penyimpanan tadi, dia tertusuk sebuah pisau". jawab Leo yang merasa bersalah sekali.

"Siapa Bianca"? batin Beby.

"Kita akan berangkat sekarang juga ke Berlin". ucap Kayden mencoba setenang mungkin.

"Baiklah, ingat jangan sampai Beby tahu hal ini. gue tidak mau dia khawatir tentang Keenan".

Beby sudah terisak didalam pelukan Shella. Menahan tangisannya agar tidak pecah.

"Baiklah Kak, gue juga akan kabarin Kevyn".

"No Kay, Kevyn dan Daddy kalian, sudah ada disini sejak semalam". ujar Leo kembali.

"Bagaimana dengan Mommy dan Kanaya"? tanya Kayden bingung.

"Mommy, Kanaya dan Beby tidak perlu tahu".

"Kata Daddy, biarkan ini menjadi urusan kita".

"Kak Kevyn dan Daddy juga sudah ada disana? Sebenarnya apa yang kalian sembunyikan dari kita para wanita"? bisik Beby dalam hatinya.

"Oke Kak, Aku berangkat dulu". pamit Kayden.

"Oke Kay sampai jumpa diBerlin". jawab Leo.

Setelah sambungan terputus Beby bangkit dari tempat duduknya, lalu berlari kekamarnya.

"Dek, dengarkan kakak dulu, Beby". teriak Kay.

Braakk .. Beby menutup pintunya dengan kuat. Sampai membuat Kayden dan Shella kaget bukan main. Gadis itu kecewa bagaimana bisa hal sebesar ini, dirinya tidak boleh tahu.

Kayden dan Shella mengusap dada mereka masing-masing. Kayden menatap lekat wajah Shella, ada perasaan yang tidak bisa dikatakan dengan bibirnya saat ini. Baru saja dia melihat wajah gadis itu, malam ini dia harus berangkat pergi lagi ke Berlin dan harus berpisah lagi dengan wanita dihadapannya itu.

Episodes
1 Chapter 1 Inti Cerita
2 Chapter 2 Versi Dewasa
3 Chapter 3 First Meet
4 Chapter 4 Kangen
5 Chapter 5 Keputusan Sulit
6 Chapter 6 Abang?
7 Chapter 7 Ketakutan
8 Chapter 8 Berita Duka
9 Chapter 9 Sakit
10 Chapter 10 Berubah
11 Chapter 11 Party
12 Chapter 12 Malam Yang Indah
13 Chapter 13 Gagal!
14 Chapter 14 Nikmat
15 Chapter 15 Siapa Dia
16 Chapter 16 Keenan Terluka
17 Chapter 17 Kayden Luluh
18 Chapter 18 Salah Paham
19 Chapter 19 Bianca dan Kevyn?
20 Chapter 20 Kecewa
21 Chapter 21 Madrid
22 Chapter 22 Kangen
23 Chapter 23 Marah
24 Chapter 24 Hubungan kita apa?
25 Chapter 25 Menjaga Jarak
26 Chapter 26 Hutang Budi
27 Chapter 27 Panas!
28 Chapter 28 Hilang Kendali
29 Chapter 29 Kesalahan Fatal
30 Chapter 30 Jakarta
31 Chapter 31 Membuatmu Luluh
32 Chapter 32 Mulai merenggang
33 Chapter 33 Mabuk
34 Chapter 34 Ketakutan Bianca
35 Chapter 35 Hamil
36 Chapter 36 Rahasia Kanaya
37 Chapter 37 Lelah
38 Chapter 38 Menghilangkan Trauma
39 Chapter 39 Istri ke Dua
40 Chapter 40 Kecewa
41 Chapter 41 Penjelasan!
42 Chapter 42 Penjelasan II
43 Chapter 43 Perceraian!
44 Chapter 44
45 Chapter 45
46 Chapter 46
47 Chapter 47
48 Chapter 48
49 Chapter 49
50 Chapter 50
51 Chapter 51
52 Chapter 52
53 Chapter 53
54 Chapter 54
55 Chapter 55
56 Chapter 56
57 Chapter 57
58 Chapter 58
59 Chapter 59
60 Chapter 60
61 Chapter 61
62 Chapter 62
63 Chapter 63
64 Chapter 64
65 Chapter 65
66 Chapter 66
67 Chapter 67
68 Chapter 68
Episodes

Updated 68 Episodes

1
Chapter 1 Inti Cerita
2
Chapter 2 Versi Dewasa
3
Chapter 3 First Meet
4
Chapter 4 Kangen
5
Chapter 5 Keputusan Sulit
6
Chapter 6 Abang?
7
Chapter 7 Ketakutan
8
Chapter 8 Berita Duka
9
Chapter 9 Sakit
10
Chapter 10 Berubah
11
Chapter 11 Party
12
Chapter 12 Malam Yang Indah
13
Chapter 13 Gagal!
14
Chapter 14 Nikmat
15
Chapter 15 Siapa Dia
16
Chapter 16 Keenan Terluka
17
Chapter 17 Kayden Luluh
18
Chapter 18 Salah Paham
19
Chapter 19 Bianca dan Kevyn?
20
Chapter 20 Kecewa
21
Chapter 21 Madrid
22
Chapter 22 Kangen
23
Chapter 23 Marah
24
Chapter 24 Hubungan kita apa?
25
Chapter 25 Menjaga Jarak
26
Chapter 26 Hutang Budi
27
Chapter 27 Panas!
28
Chapter 28 Hilang Kendali
29
Chapter 29 Kesalahan Fatal
30
Chapter 30 Jakarta
31
Chapter 31 Membuatmu Luluh
32
Chapter 32 Mulai merenggang
33
Chapter 33 Mabuk
34
Chapter 34 Ketakutan Bianca
35
Chapter 35 Hamil
36
Chapter 36 Rahasia Kanaya
37
Chapter 37 Lelah
38
Chapter 38 Menghilangkan Trauma
39
Chapter 39 Istri ke Dua
40
Chapter 40 Kecewa
41
Chapter 41 Penjelasan!
42
Chapter 42 Penjelasan II
43
Chapter 43 Perceraian!
44
Chapter 44
45
Chapter 45
46
Chapter 46
47
Chapter 47
48
Chapter 48
49
Chapter 49
50
Chapter 50
51
Chapter 51
52
Chapter 52
53
Chapter 53
54
Chapter 54
55
Chapter 55
56
Chapter 56
57
Chapter 57
58
Chapter 58
59
Chapter 59
60
Chapter 60
61
Chapter 61
62
Chapter 62
63
Chapter 63
64
Chapter 64
65
Chapter 65
66
Chapter 66
67
Chapter 67
68
Chapter 68

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!